Anda di halaman 1dari 35

PENGERTIAN, MACAM, DAN KLASIFIKASI ZAT

ADIKTIF (PSIKOTROPIKA GOLONGAN 3 DAN 4)

KELOMPOK 7 :

AGNES DWI WULAN M. (160351606461)


AULIA ROSIDATUL ILMA (160351606475)
DANANG SATRIA AFANDY (160351606464)
AULIA ROSIDATUL ILMA

Jenis-jenis Psikotropika Golongan 3 dan 4

pemanfaatan psikotropika golongan 3 dan 4 yang


umum di masyarakat TOPIK
PEMBAHASAN
Efek Psikotropika Golongan 3 Dan 4 Yang Umum Di
Masyarakat

Dampak Penyalahgunaan Psikotropika Golongan 3 Dan 4


Yang Umum Di Masyarakat

Peraturan Yang Mengatur Mengenai Psikotropika Golongan 3 Dan 4

Pencegahan Penyalahgunaan Psikotopika Gol 3 Dan 4

contoh kasus penyalahgunaan psikotropika gol 3 dan 4 yang umum di


masyarakat
AULIA ROSIDATUL ILMA

PSIKOTROPIKA???
Menurut Undang-undang RI No.5 tahun 1997 tentang
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
AULIA ROSIDATUL ILMA

Psikotropika golongan III


• Psikotropika golongan III :Psikotropika yang berkhasiat
pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.
AULIA ROSIDATUL ILMA

Obat-obat yang termasuk golongan ini adalah :

1. Amobarbital(5-ethyl-5-isopentylbarbituric acid)
2. Buprenorphine(2l-cyclopropyl-7-alpha-[(S)-1-hydroxy-1,2,2-trimethylpropyl]-
6,14- endo-ethano-6,7,8,14-tetrahydrooripavine)
3. Butalbital(5-allyl-5-isobutylbarbituric acid)
4. Cathine/norpseudo-ephedrine((+)-(R)-alpha-[(R)-1-aminoethyl]benzyl alcohol)
5. Cyclobarbital(5-(1-cyclohexen-1-yl)-5-ethylbarbituric acid)
6. Flunitrazepam(5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-1-methyl-7-nitro-2H-1,4-
benzodiazepin-2-one)
7. Glutethimide(2-ethyl-2-phenylglutarimide)
8. Pentazocine((2R*,6R*,11R*)-1,2,3,4,5,6-hexahydro-6,11-dimethyl-3-(3-methyl-
2-butenyl)-2,6-methano-3-benzazocin-8-ol)
9. Pentobarbital (5-ethyl-5-(1-methylbutyl)barbituric acid)
AULIA ROSIDATUL ILMA

Jenis Psikotropika Golongan 3 yang Umum di


Masyarakat
1. Amoborbital
Amobarbital (5-ethyl-5- The chemical
isoamylbarbituric acid), like all structure of this
barbiturates, is synthesized by
compound is:
reacting malonic acid derivatives
with urea derivatives. In particular,
in order to make amobarbital, α
ethyl-α-isoamylmalonic ester is
reacted with urea. Amobarbital is
prima-ry anxiolytic, sedative and
muscle relaxant properties
AULIA ROSIDATUL ILMA

Pecandu yang menyalahgunakan obat ini


a. merasakan rasa tenang dan kesejahteraan yang ekstrem
b. efek samping berbahaya lainnya.
bisa termasuk gangguan penilaian, depresi pernafasan,
Demam, tekanan darah rendah,
Kebingungan.
c. Dalam dosis tinggi, amobarbital dapat menyebabkan
kebingungan, bicara lamban dan gangguan fungsi motorik.
d. Dalam dosis yang cukup tinggi menyebabkan gejala
overdosis amobarbital, Anda bisa tergelincir menjadi koma.
e. Bila diminum lebih dari satu bulan, otak Anda mungkin
mengalami ketergantungan pada amobarbital, yang dapat
menyebabkan kecanduan
AULIA ROSIDATUL ILMA

2. Buprenorfin (2l-cyclopropyl-7-alpha-[(S)-1-hydroxy-1,2,2 trimethylpropyl]-6,14-


endo-ethano-6,7,8,14-tetrahydrooripavine)

• Buprenorfin adalah obat yang


diresepkan oleh dokter untuk
mengobati kecanduan opioid.
Obat ini berasal dari bahan kimia
dalam bunga poppy.
AULIA ROSIDATUL ILMA

Efek dari pemakaian


Buprenorphine ini dapat
menyebabkan
• Mual
• Nyeri
• nyeri perut
• Kelemahan
• panas dingin
• sakit kepala.
AULIA ROSIDATUL ILMA

3. Flunitrazepam
Garam Flunitrazepam diindikasikan
untuk perawatan
• Kontrol
• pencegahan, & perbaikan penyakit
• kondisi dan gejala insomnia aparah
• induksi anestesi
• Premedikasi dalam prosedur pembedahan
dan kondisi lainnya.
• Gangguan tidur dari berbagai asal-usul
Premedikasi
• pengantar anestesi umum, pemeliharaan
anestesi pun dapat diatasi dengan obat ini.
AULIA ROSIDATUL ILMA
Pasien yang mengalami
kondisi porphyric tidak
boleh mengonsumsi
Flunitrazepam.

Efek samping flunitrazepam


1. ketergantungan, baik fisik maupun
psikologis.
2. mengurangi kualitas tidur sehingga
mengantuk
3. Overdosis, mengakibatkan sedasi
berlebihan,
4. Gangguan keseimbangan dan ucapan
(Cadel)
AGNES DWI WULAN M.

Psikotropika golongan IV
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan sindrom ketergantungan. (Ada 60 jenis
psikotropika golongan IV).
AGNES DWI WULAN M.

• Allobarbital
• Alprazolam
• Amfepramona
• Aminorex
• Barbital
• Benzfetamina
• Bromazepam
• Brotizolam
• Delorazepam
• Diazepam
• Estazolam
• Etil Amfetamina
• Etil Loflazepate
• Etinamat
• Etklorvinol
• Fencamfamina
• Fendimetrazina
• Fenobarbital
• Fenproporeks
• Fentermina
• Klordiazepoksida
• Klotiazepam
• Lefetamina
• Loprazolam
• Lorazepam
• Lormetazepam
• Mazindol
• Medazepam
• Mefenoreks
• Meprobamat
• Mesokarb
• Metilfeno
• Barbital
• Metiprilon
• Midazolam
• Nimetazepam
• Nitrazepam
• Nordazepam
• Oksazepam
• Oksazolam
AGNES DWI WULAN M.

Psikotropika golongan IV
Nitrazepam Cara kerjanya dengan
beraksi pada reseptor
GABA (salah satu
reseptor senyawa
Obat golongan kimia pada otak),
sehingga
benzodiazepin
mengakibatkan
dengan efek penurunan aktivitas Struktur Kimia Nitrazepam
sedatif- sel saraf pusat
hipnotik.
AGNES DWI WULAN M.

Efek Nitrazepam antara lain


a. mengurangi rasa cemas, sedasi (sebagai
obat penenang)
b. hipnosis (rasa kantuk)
c. Anestesi
d. Antikonvulsan (antikejang),
e. Muskulorelaksan (relaksasi otot)
AGNES DWI WULAN M.

Sehingga Nitrazepam dapat digunakan


sebagai:
a. terapi pada gangguan kecemasan
maupun serangan panic
b. terapi pada insomnia dan gangguan
tidur lainnya
c. relaksasi otot
d. terapi tambahan pada pemberian
anestesi.
AGNES DWI WULAN M.

2. ALprazolam
Obat yang termasuk
golongan benzodiazepine

Struktur Kimia Alprazolam


AGNES DWI WULAN M.

Obat ini digunakan untuk


a. Pengobatan gangguan kecemasan,
b. pengobatan gangguan panik untuk
jangka panjang
c. Mengobati mual-mual bahkan
muntah akibat efek samping obat
kemoterapi
d. digunakan sebagai terapi kombinasi
dalam pengobatan depresi
mengatasi insomnia atau gangguan
sulit tidur.
AGNES DWI WULAN M.

3. Diazepam
 Salah satu derivat benzodiazepin
yang sering digunakan dalam
praktek kedokteran gigi.
 Konsumsi secara oral dan
parental.

Gambar 2.3 Struktur Kimia Diazepam


AGNES DWI WULAN M.

Indikasi dan Kegunaan


Diazepam adalah
a. Membantu mengobati
insomnia (sulit tidur).
b. Membantu mengatasi kejang-
kejang, mengurangi gejala
putus alkohol akut, seperti
agitasi akut, tremor. dan
halusinasi.
c. Mengobati kecemasan dan
kepanikan.
AGNES DWI WULAN M.

Pemanfaatan Psikotropika Golongan III dan IVyang


Umum di Masyarakat

Psikotropika • Pentobarbital
III • Flunitrazepam

• Diazepam
Psikotropika • Nitrazepam (pil
koplo, dumolid,
IV mogadon, BK,
dan obat tidur)
DANANG SATRYA A.

Efek Psikotropika Golongan III dan IV

• Depressant
1

• Halusinogen
2

• Stimulant
3
DANANG SATRYA A.

Dampak Penyalahgunaan Psikotropika Golongan 3 dan 4


1. Dampak fisik

Gangguan pada
jantung dan Gangguan pada Sering sakit
Gangguan pembuluh Gangguan pada paru-paru kepala, mual-
pada system darah kulit (pulmoner) mual dan
syaraf (kardiovaskuler) (dermatologis) seperti: muntah, murus-
(neurologis) seperti: infeksi seperti: penekanan murus, suhu
seperti: kejang akut otot penanahan fungsi tubuh
kejang, jantung, (abses), alergi, pernapasan, meningkat,
halusinasi, gangguan eksim kesukaran pengecilan hati
peredaran bernafas, dan sulit tidur
darah
DANANG SATRYA A.

2. Dampak Psikis
• Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
• Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh
curigaƒAgitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
• Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan

3. Dampak Sosial
• Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh
lingkungan
• Merepotkan dan menjadi beban keluarga
• Pendidikan menjadi terganggu, masa depan sura.
DANANG SATRYA A.

UU RI No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika

BAB II Pasal BAB XIV


2 & 3 (I) Pasal 62

BAB III
Pasal 5,
6,dan 7
DANANG SATRYA A.

Tindakan Pencegahan Penyalahgunaan


Psikotropika

Pencegaha
n Pengobatan Rehabilitasi
DANANG SATRYA A.

Pencegahan
Mengkuatkan iman dan menguasai ilmu pengetahuan,

Menjalin hubungan yang harmonis didalam keluarga

Menghindari pergaulan yang menyimpang

Sebagai masyarakat, harus cepat dan tanggap dalam


memberantas penggunaan psikotropika yang tidak sesuai
DANANG SATRYA A.

Pengobatan

Bimbingan Psikiater yang berkelanjutan

Sebagai masyarakat, tidak melakukan


diskriminasi
Penderita akut, harus melakukan perawatan
DANANG SATRYA A.

Rehabilitasi
UU RI No. 5 Th. 1997 Tentang Psikotropika Pasal 38
“Rehabilitasi bagi pengguna psikotropika yang menderita sindroma
ketergantungan dimaksudkan untuk memulihkan dan/atau mengembangkan
kemampuan fisik, mental, dan sosialnya.”

Proses rehabilitasi :
1. Pasien dengan Post Addiction Syndrome harus selalu diawasi oleh yang
professional
2. Dilakukan secara bekerjasama dengan instansi-instansi terkait
DANANG SATRYA A.

Contoh Kasus Penyalahgunaan Psikotropika Gol 3

Amobarbital
Psychogenic Amnesia: A Case Involving
Amobarbital Interview And The News Media
DANANG SATRYA A.

S.B. presented to the Psychiatric Emergency Service (PES) at University Hospital after being treated at
a local hospital for traumatic amputation of his left middle distal phalanx . He had no memory of
events prior to three days before admission, when he was found wandering with in an area mall. He
recalled awakening on a mall bench and asking people if they knew who he was. He was unaware of
his name and was unable to give any other identifying information. No identification was found on his
person ; he did have a locker key from an unknown source. Police directed him to the hospital.
In the PES, S.B. appeared markedly concerned about his deficits. On mental status exam , he appeared
to be in his mid to late twenties, unkempt with a few days beard growth and multiple distinctive tatoos.
He appeared bewildered , tearful and frustrated because he was unable to remember any of his past. He
did not attempt at anytime to minimize, rationalize, or deny any deficits. He was cooperative, with no
unusual motor behavior not ed. Speech was normal rate and tone . He showed no psychotic features in
thought process or content. He denied suicidal or homicidal ideation. He was assessed as having
retrograde amnesia in that he was unable to give his name, address, or any personal information, and
unable to recall life events prior to admission. He was alert and able to maintain focus during the
interview. He was able to perform serial sevens and report back date, place, and time after he was told .
He recalled 3 of 3 objects in 5 minutes. There was no evidence of inability to learn or retain new
information . He had not assumed a new identity (as in fugue) . Neurological consultation showed no
focal deficits and the exam was unremarkable except for signs of amnesia . A comprehensive toxic
screen was performed which was negative except for trace marijuana. Alcohol level was zero. A C T
scan of the head was also negative.
DANANG SATRYA A.

The police filed a missing persons report. The local state institution for mental illness was called
to check for missing persons. S. B. was admitted to the inpatient psychiatric unit at University
Hospital. He appeared suspicious and anxious while in the hospital. He was hypervigilant and
unsure of what various common objects were and how to us e them (e.g., television, salt shaker).
He showed complete retrograde amnesia but was able to learn and retain new information with
out difficulty. He showed no depressive or manic symptoms and no evidence of hallucinations or
delusions. It was suggested to the patient than an amobarbital interview be performed to help him
try to regain his memory. The patient was readily agreeable . A total of 750 mg. of amobarbital
was given intravenously over a 30 minute time period . The patient became more relaxed and
talkative, but was unable to state his name. He did report that he thought he was from Cincinnati
and was able to name a local elementary school and former second grade teacher. Nofurther
information was obtained .
The next day, news media were involved to help identify the patient. Pictures were taken for the
newspaper, and local television came to report. Later that day, the media tracked down the
patient's second grade teacher , who arrived on the ward with pictures of all her prior second
grade classes. S.B. recognized the teacher immediately, as well as pictures of former classmates .
His memory gradually began to return and he recounted that he had recently come to Cincinnati
from a not her state. He was able to identify him self a mong the pictures and state his name. He
was tearful at this revelation . His paranoid stance and hypervigilance dissipated and he
immediately appeared more relaxed . Soon afterwards, however , he began to be increasingly
insistent that he be discharged from the hospital.
AULIA ROSIDATUL ILMA

Contoh Kasus Penyalahgunaan Psikotropika Golongan IV


Sumber: Tribunnews.com
Salah satu kasus penyalahgunaan psikotropika adalah kasus yang dialami oleh aktor
Tora Sudiro dan istrinya, Mieke Amalia. Dikutip dari detik.com Polres Metro Jakarta
Selatan menangkap Tora Sudiro terkait dengan kepemilikan Dumolid di rumahnya yang
terletak di Tangerang Selatan pada Kamis, 3 Agustus 2017. Polisi menyita barang bukti
berupa 30 butir Dumolid.
Menurut pengakuan Tora Sudiro, dia telah mengkonsumsi obat tersebut selama
satu tahun. Tora mengkonsumsi obat tersebut saat mengalami kesulitan tidur dan tanpa
adanya resep dari dokter. Akibat perbuatannya tersebut, Tora ditetapkan sebagai
tersangka karena telah melanggar Pasal 62 UU Psikotropika Nomor 5 Tahun 1997 terkait
kepemilikan Dumilod. Sedangkan istrinya dibebaskan karena hanya berstatus sebagai
pemakai.Setelah melewati beberapa proses hukum, Tora akhirnya resmi menjalani
rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur.
AULIA ROSIDATUL ILMA

Anda mungkin juga menyukai