Anda di halaman 1dari 4

Yushella Annisa Aji/160351606428/OFF B

Jurnal Biofisika (Bioelektromagnetik) Kelompok 5


A. Pengertian Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan media untuk
merambat. Berdasarkan arah rambat dan arah getarnya, gelombang dibedakan atas
gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal adalah
gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya. Contoh gelom-
bang jenis ini adalah gelombang pada tali. Sedangkan gelombang longitudinal adalah
gelombang yang memiliki arah rambat sejajar dengan arah getarnya.
B. Gelombang Mekanik pada Pendengaran Manusia
Getaran tersebut dihasilkan dari sejumlah variasi tekanan udara yang
dihasilkan oleh sumber bunyi dan dirambatkan ke medium sekitarnya, yang dikenal
sebagai medan akustik.Telinga manusia mampu mendengar suara dengan frekuensi
dari 20 Hz sampai 20.000 Hz. Namun yang paling sensitif adalah antara 1000 – 4.000
Hz. Suara pria dalam percakapan normalnya sekitar 120 Hz sedangkan wanita
mencapai 250 Hz. Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran
bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu
bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi
menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke
telinga dalam.
a. Telinga Luar
Telinga luar atau telinga bagian luar adalah bagian telinga yang terlihat
dari telinga berfungsi sebagai organ pelindung untuk gendang telinga.Ini
mengumpulkan dan memandu gelombang suara masuk ke telinga tengah.
b. Telinga Tnegah
Telinga tengah adalah rongga berisi udara yang mengandung keterkaitan
tiga tulang disebut ossicles yang menghubungkan gendang telinga ke
telinga bagian dalam. Tiga tulang itu disebut palu, landasan, dan
sanggurdi.
c. Telinga Dalam
Telinga bagian adalah bagian terdalam dari telinga. Hal ini diisi dengan zat
seperti air dan terdiri dari baik pendengaran dan keseimbangan organ.
C. Gelombang Mekanik pada USG
Ultrasonography (USG) adalah pemeriksaan bagian dalam tubuh
manusia yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi
dalam menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa
sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif).
Perambatan gelombang ultrasonik dalam medium disebabkan oleh getaran
bolak-balik partikel melewati titik keseimbangan searah dengan arah rambat
gelombangnya. Maka, gelombang bunyi lebih dikenal dengan gelombang
longitudinal. Gelombang ultrasonik merupakan gelombang suara dengan frekuensi di
atas 20 kHz. Frekuensi ultrasonik yang digunakan untuk diagnosis be rkisar 1 sampai
10 MHz. Jika gelombang ultrasonik merambat dalam suatu medium, maka partikel
medium mengalami perpindahan energy. Besarnya energi gelombang ultrasonik yang
dimiliki partikel medium adalah jumlah energi potensial (Joule) dan energi kinetik
(Joule). Interaksi gelombang ultrasonik dengan jaringan mempengaruhi sinyal yang
diterima oleh receiver. Ini disebabkan oleh gelombang ultrasonik mempunyai sifat
memantul, diteruskan dan diserap oleh suatu medium.
Ultrasonik bekerja dengan cara memancarkan gelombang suara frekuensi
tinggi ke tubuh pasien melalui transduser. Gelombang suara ini menembus tubuh dan
mengenai batasbatas antar jaringan, seperti antara cairan dan otot, antara otot dan
tulang. Sebagian gelombang suara ini dipantulkan kembali ke transduser, sebagian
lain terus menembus bagian tubuh lainnya sampai kemudian juga dipantulkan.
Gelombang-gelombang suara pantulan ini ditangkap kembali oleh transduser dan
diteruskan ke mesin ultrasonik, yang akan menghitung berapa jarak jaringan pemantul
dengan probe berdasarkan kecepatan suara di dalam jaringan. Lalu mesin ultrasonik
menampilkan pantulan gelombang suara itu di layar dalam bentuk sinyal. Hasil pantul
(echo) dari gelombang tersebut kemudian dideteksi dengan transduser yang
mengubah gelombang akustik ke sinyal elektronik untuk diolah dan ditampilkan.
D. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau
tidak ada medium. Spektrum gelombang elektromagnetik:

E. Gelombang Elektromagnetik pada Rontgen


Sinar-X atau sinar Rontgen ditemukan oleh W.C. Rontgen pada tahun 1895
merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sangat pendek (1
Ǻ = 10-8 cm), sehingga mempunyai daya tembus yang tinggi. Sinar-X dapat pula
terbentuk melalui proses perpindahan elektron atom dari tingkat energi yang lebih
tinggi menuju ke tingkat energi yang lebih rendah.
a. Interaksi Sinar-X dengan Bahan
Pada saat foton mengenai suatu bahan maka akan terjadi interaksi yang
mengakibatkan penyerapan atau penghamburan foton. Proses penyerapan dan
penghamburan akan berpengaruh pada pelemahan atau attenuasi dari foton
tersebut yang disebabkan oleh kerapatan, ketebalandan nomor atom bahan yang
dilalui. Apabila radiasi elektromagnetik masuk ke dalam bahan , maka sebagian
dari radiasi tersebut akan terserap oleh bahan. Sebagai akibatnya, intensitas
radiasi setelah memasuki bahan penyerap lebih kecil dibandingkan intensitas
semula.
b. Efek Fotolistrik
Pada penyinaran, energi radiasi akan diserap seluruhnya. Energi yang
diserap itu dipergunakan untuk mengeluarkan elektron dari ikatan inti atom.
Elektron yang terlepas itu disebut fotoelektron. Proses pengeluaran elektron ini
terjadi padapenyinaran dengan energi foton yang rendah berkisar antara 0,01
MeV hingga 0,5 MeV.
c. Efek Coumpton
Energi radiasi hanya sebagian saja diserap untuk mengeluarkan
elektron dari atom (fotoelektron) sedangkan sisa energi akan terpancar sebagai
hamburan radiasi dengan energi yang lebih rendah daripada energi semula.
Efek Compton terjadi pada elektron-elektron bebas atau terikat secara lemah
pada penyinaran dengan energi radiasi yang lebih tinggi yaitu berkisar antara
200-1.000 KeV.
d. Proses Terjadinya Radiografi
Bayangan laten yang terbentuk pada film Roentgen (radiografi)
dihasilkan oleh berkas sinar-X sesudah menembus objek mengenai
film atau berasal dari berkas cahaya tampak yang dihasilkan pada
proses emisi cahaya dari interaksi radiasi sinar-X dengan lembar
penguat.
Berkas radiasi sinar-X yang mengenai objek sebagian diserap
oleh objek dan sisanya diteruskan (menembus objek). Berkas cahaya
yang diteruskan tersebut mengenai emulsi film sehingga terbentuk
bayangan objek.
F. Gelombang Elektromagnetik pada MRI
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran di
bidang pemeriksaan diagnostik radiologi , yang menghasilkan rekaman
gambar potongan penampang tubuh / organ manusia dengan menggunakan
medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss)
dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen.
Prinsip Dasar MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia saat diluar medan
magnet mempunyai arah yang acak dan tidak membentuk keseimbangan.
Kemudian saat diletakkan dalam alat MRI (gantry), maka atom H akan sejajar
dengan arah medan magnet . Demikian juga arah spinning dan precessing
akan sejajar dengan arah medan magnet. Saat diberikan frequensi radio ,
maka atom H akan mengabsorpsi energi dari frequensi radio tersebut.
Akibatnya dengan bertambahnya energi, atom H akan mengalami
pembelokan, sedangkan besarnya pembelokan arah, dipengaruhi oleh besar
dan lamanya energi radio frequensi yang diberikan. Sewaktu radio frequensi
dihentikan maka atom H akan sejajar kembali dengan arah medan magnet .
Pada saat kembali inilah, atom H akan memancarkan energi yang dimilikinya.
Kemudian energi yang berupa sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang
khusus dan diperkuat. Selanjutnya komputer akan mengolah dan
merekonstruksi citra berdasarkan sinyal yang diperoleh dari berbagai irisan.
Pertanyaan:
1.mengapa saat melakukan USG pada hasil gambar dapat dibedakan warnanya hitam
dan putih ataupun hingga sampai ada yang hasilnya berwarna?
2.apakah MRI aman dilakukan berkali-kali?
Materi yang ingin dipelajari selanjutnya:
Biooptik beserta penerapannya.

Anda mungkin juga menyukai