MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Genetika
Yang Dibina Oleh Prof. Dr.agr. Mohamad Amin, S.Pd., M.Si
Erti Hamimi, S.Pd., M.Sc
Oleh Kelompok 1:
Anisyah Fadhillah (160351606419)
Putri Urifah (160351606405)
Linda Suci Triliana (160351606476)
Yushella Annisa Aji (160351606428)
OFF : B
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Replikasi DNA pada Experiment Meselson Stahl..........................................6
B. Replikasi DNA pada Rolling Circle Replication...........................................13
C. Replikasi DNA pada Reverse Transcription.................................................15
BAB III
PENUTUP..............................................................................................................23
A. KESIMPULAN............................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada manusia sintesis untai DNA baru terjadi dengan kecepatan 3000
nukleotida permenit, sedangkan pada bakteri sekitar 30.000 nukleotida yang
ditambahkan pada rantai DNA yang baru dibentuk permenitnya. Mekanisme
seluler yang bertanggung jawab pada replikasi DNA yang mengharuskan
bekerja dengan sangat cepat, tetapi yang lebih penting harus bekerja dengan
sangat akurat (tepat). Ketepatan dari replikasi DNA sangat menakjubkan,
dengan rata-rata hanya satu kesalahan disetiap 1 miliar saat penggabungan
replikasi nukleotida setelah sintesis dan perbaikan kesalahan pada saat selama
setelah proses replikasi. Sebagian besar dari gen kembar identik memang
identik, tetapi beberapa akan berubah dikarenakan kesalahan replikasi dan
tipe mutasi lainnya. Kunci dari keberhasilan mekanisme dengan ketepatan
dan kecepatan DNA. Sintesis DNA seperti sintesis RNA dan protein yang
melibatkan tiga tahapan yaitu: 1. Inisiasi (permulaan rantai), 2. Elongasi
(perpanjangan rantai) dan 3. Terminasi (pemutusan rantai).
Rolling circle replication adalah salah satu tipe dari replikasi DNA dan
terjadi dalam replikasi pada organisme virus, bakteri, dan amfibi. Mekanisme
rolling circle replication digunakan untuk :
1. menggandakan genom pada virus (menduplikasi genom mereka),
2. pada bakteri, mekanisme ini digunakan untuk mentransfer DNA dari sel
donor ke sel resipie (penerima) selama satu jenis pertukaran genetik dan
3. pada amfibi, mekanisme ini terjadi saat oogenesis dalam rangka
mengamplifikasi DNA ekstrakromosomal yang membawa kumpulan gen-
gen RNA ribosomal.
Retrovirus ditemukan dengan mempelajari penyebab tumor pada tikus,
ayam dan kucing. Dalam setiap kasus, virus RNA selalu terlibat dalam
produksi tumor. Virus ini dikenal pada tahun 1970 dikenalkan oleh David
Baltimore, Howard Temin, and Satoshi Mizutani ketika mereka menemukana
RNA dependent DNA polymerase yang disebut dengan transkripsi balik yang
memungkinkan virus ini menyalin RNA menjadi DNA. Penemuan ini diawali
4
pada saat proses transkripsi balik dan memberikan gambaran sekilas
mengenai dunia retro, koleksi sekuens DNA yang luas itu berasal dari
transkripsi terbalik. Jadi, transkripsi balik bertanggung jawab untuk mengisi
genom dengan banyak jenis DNA termasuk retrovirus. Berkat adanya
penemuan transkripsi balik membuka pandangan terhadap genom yang belum
dijelajahi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Replikasi DNA pada Experiment Meselson Stahl?
2. Apa itu Replikasi DNA pada Rolling Circle Replication?
3. Apa itu Replikasi DNA pada Reverse Transcription?
C. Tujuan
1. Dapat menjelaskan Replikasi DNA pada Experiment Meselson Stahl
2. Dapat menjelaskan Replikasi DNA pada Rolling Circle Replication
3. Dapat menjelaskan Replikasi DNA pada Reverse Transcription
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. REPLIKASI DNA PADA EXPERIMENT MESELSON STAHL
Pada manusia sintesis untai DNA baru terjadi dengan kecepatan 3000
nukleotida permenit, sedangkan pada bakteri sekitar 30.000 nukleotida yang
ditambahkan pada rantai DNA yang baru dibentuk permenitnya. Mekanisme
seluler yang bertanggung jawab pada replikasi DNA yang mengharuskan
bekerja dengan sangat cepat, tetapi yang lebih penting harus bekerja dengan
sangat akurat (tepat). Ketepatan dari replikasi DNA sangat menakjubkan,
dengan rata-rata hanya satu kesalahan disetiap 1 miliar saat penggabungan
replikasi nukleotida setelah sintesis dan perbaikan kesalahan pada saat selama
setelah proses replikasi. Sebagian besar dari gen kembar identik memang
identik, tetapi beberapa akan berubah dikarenakan kesalahan replikasi dan tipe
mutasi lainnya. Kunci dari keberhasilan mekanisme dengan ketepatan dan
kecepatan DNA. Sintesis DNA seperti sintesis RNA dan protein yang
melibatkan tiga tahapan yaitu: 1. Inisiasi (permulaan rantai), 2. Elongasi
(perpanjangan rantai) dan 3. Terminasi (pemutusan rantai).
1. Replikasi Semikonservatif
6
(karena setengah molekul induk dipertahankan) untuk membedakan dari
kemungkinan mekanisme lainnya.
7
Gambar 2. Tiga model yang memungkinkan terjadi pada saat replikasi DNA
yaitu (a) semikonservatif, (b) konservatif, (c) dispersif
8
dalam kurung waktu tertentu disebut dengan eksperimen perpindahan
kepadatan.
Meselson dan Stahl mengambil sel-sel yang telah tumbuh pada medium
yang mengandung (15N) selama beberapa generasi (DNA berat), kemudian sel-
sel tersebut dicuci untuk menghapus medium yang mengandung (15N) dan
dipindahkan pada medium yang mengandung (14N). Setelah itu sel dibiarkan
tumbuh pada medium (14N) pada periode waktu tertentu, kemudian DNA
diektraksi dan dianalisis dalam CsCl untuk mencapai keseimbangan gradien
kepadatan. Hasil penelitian Meselson dan Stahl konsisten pada replikasi
semikonservatif, tidak termasuk konservatif dan dispersif sintesis DNA. Semua
DNA yang diisolasi dari sel setelah satu generasi pertumbuhan pada medium
yang mengandung (14N) memiliki setengah kepadatan dari DNA berat dan dari
DNA ringan. Kepadatan setengah ini biasanya disebut dengan kepadatan
hibrid. Setelah 2 generasi tumbuh di medium (14N), setengah dari DNA
kepadatan hibrid dan setengahnya lagi dari kepadatan ringan. Hasil ini persis
dengan yang diprediksi oleh Watson dan Crick pada model replikasi
semikonservatif.
9
Salah satu dari generasi hasil replikasi semikonservatif dari heliks ganda
induk yang mengandung 15N pada medium yang mengandung 14
N hanya akan
menghasilkan dua keturunan heliks ganda, yang keduanya memiliki 15N dalam
14
satu untai (untai yang lama) dan N di untai lainnya (untai yang baru).
Molekul tersebut akan menjadi kepadatan hibrid.
10
tidak konsisten. Replikasi DNA selanjutnya terbukti terjadi secara
semikonservatif di beberapa mikroorganisme.
11
menurut sel yang tumbuh di 3H-timidin, adeoxyriboucleoside timin yang berisi
isotop radioaktif hydrogen (tritium).
Gambar 4: Bukti replikasi semikonservatif kromosom pada kacang, Vicia faba. Hasil
yang diperoleh Taylor, Woods, dan Hughes (a, b) diprediksi oleh replikasi
semikonservatif dari DNA (c).
12
B. Replikasi DNA pada Rolling Circle Replication
Rolling circle replication adalah salah satu tipe dari replikasi DNA
dan terjadi dalam replikasi pada organisme virus, bakteri, dan amfibi.
Mekanisme rolling circle replication digunakan untuk :
13
untuk pembentukan unting komplementernya. Pembentukan unting
komplementer terjadi melalui pembentukan fragmen Okazaki (sintesis
diskontinyu) diikuti dengan pemutusan dan pembentukan struktur
melingkar. Proses terjadinya rolling circle replication dapat diilustrasikan
pada gambar berikut.
14
DNA Parental Melingkar
Heliks Ganda
Gambar. Mekanisme
Rolling circle replication
15
C. RETROVIRUS DAN RETROTRANSPOSONS
Beberapa tipe yang berbeda dari retrovirus telah diisolasi dan dikenali.
Namun, lambang HIV yang menyebabkan penurunan sistem kekebalan
tubuh manusia, merupakan suatu penyakit yang menyerang puluhan juta
orang. AIDS pertama kali dikenal pada abad ke 20, ini merupakan
penyakit yang serius dan menyerang sistem kekebalan tubuh. Seiring
16
perkembangannya, seseorang kehilangan kemampuan untuk melawan
infeksi oleh bermacam patogen, termasuk organisme yang biasanya jinak.
Tanpa pengobatan, seseorang yang menderita AIDS menyerah pada
penyakit ini dan kemudian meninggal. AIDS ditularkan dari individu satu
ke lainnya melalui cairan dalam tubuh misalnya darah atau sperma yang
sudah terkontaminasi virus HIV. Gejala awal dari penyakit ini seperti flu,
seseorang yang terinfeksi mengalami sakit demam dan kelelahan. Setelah
beberapa minggu, gejalanya mereda dan kesehatan kembali pulih,
keadaan tanpa gejala dapat berlangsung hingga beberapa tahun. Namun,
virus melanjutkan penggandaan diri dan menyebar ke seluruh tubuh dan
menargetkan ke dalam sel-sel yang berperan penting dalam sistem
kekebalan tubuh. Akhirnya, sel-sel ini terbunuh oleh virus dan sistem
kekebalan tubuh tidak berfungsi secara baik. Banyak penyakit yang dapat
terjadi akibat AIDS misalnya pneumonia. AIDS merupakan penyebab
kematian terbesar di beberapa negara.
17
j. Partikel virus progeni diekstrusi dari sel dengan cara pemula.
k. Partikel virus progeni bebas menginfeksi sel lain.
Karena sifatnya yang mematikan dan berstatus pandemi HIV/AIDS
menjadi fokus utama sejumlah penelitian, termasuk penelitian pemahaman
detail mengenai siklus hidup HIV. Membran yang mengelilingi partikel
virus. Setelah gp120 "merapat" dengan reseptor CD4, membran virus dan
seluler berfusi dan partikel virus dimasukkan ke dalam sel. Di dalam sel,
membran lipid dan mantel protein yang mengelilingi partikel virus
dihilangkan, dan bahan-bahan di dalam inti virus dilepaskan ke dalam
sitoplasma sel. Inti ini mengandung dua molekul RNA untai tunggal yang
identik — genom virus — dan sejumlah kecil protein yang memfasilitasi
replikasi genom, termasuk dua molekul dari transkriptase balik virus, satu
terikat pada setiap untai RNA virus.
Transkripsi balik pada HIV dan trasnkripsi balik lainya mengubah
RNA (untai tunggal) menjadi DNA (untai ganda). Molekul DNA untai
ganda yang dihasilkan kemudan dimasukkan secara acak pada kromosom
sel yang terinfeksi. Sehingga, genom sel tersebut diisi dengan banyak
Salinan genom virus. Salinan ini kemudian ditrasnkripsi oleh RNA
polymerase untuk menghasilkan sejumlah besar RNA virus, yang
berfungsi untuk mengarahkan sintesis protein dan juga menyediakan
genom RNA untuk dibentuk menjad partikel virus yang baru. Partikel-
partikel ini kemudian diestruksi dari sel dengan proses tunas melalui
membran sel. Partikel yang tellah diekstrusi kemudian dapat menginfeksi
sel lain dengan beriteraksi dengan resepto CD4 pada permukaannya.
Dengan cara ini, materi geneticnya HIV direplikasi dan di sebarluaskan
melalui populasi sel imun yang rentan.
Genom HIV, panjangnya sedikit lebih dari 10 kilobase, mengandung
beberapa gen. tiga dari gen-gen ini, merupakan gag, pol, dan env
diterumakan pada semua retrovirus lainnya. Gen gag mengkode protein
dari partikel virus, gen pol mengkode transcriptase balik dan enzim
lainnya yang disebut integrase, yang yang mengkatalisis penyisipan bentuk
18
DNA genom HIV ke dalam kromosom sel induk dan gen env
mengkodekan glikoprotein yang tertanam dalam amplop lipid virus.
Gambar dibawah ini merupakan proses replikasi genom HIV. Proses
ini dikatalis oleh transkripsi balik, dimulai dengan sintesis untai tunggal
DNA yang melengkapi RNA untai tunggal dari genom virus. Ini
dipersiapkan oleh oleh tRNA yang melengkapi urutan yang disebut PBS
(primer binding site) yang terletak di sebelah kiri pusat dalam RNA HIV
pada langkah 1 pada Gambar 17.12. tRNA ini dikemas sudah terikat ke
PBS di inti HIV. Setelah transkripsi balik mengkatalis ujung 3’ pada DNA
virus, ribonukelase H (RNAse H) mendegradasi genom RNA dalam RNA-
DNA ganda (langkah 2). Degradasi ini menyebabkan urutan berulang (R)
untai DNA yang baru lahir bebas untuk berhibridisasi dengan urutan R
pada ujung 3’ RNA HIV. Hasil bersihnya adalah bahwa wilayah R dari
untai DNA yang baru lahir "melompat" dari ujung 5’ HIV RNA ke ujung
3’ RNA HIV (langkah 3). Reverse transcriptase selanjutnya memperluas
salinan DNA dengan menggunakan bagian 5’ HIV RNA sebagai templat
(langkah 4).
Pada langkah 5, RNAse H mendegradasi semua RNA dalam dupleks
RNA-DNA kecuali wilayah kecil, saluran polipurin (PPT), yang sebagian
besar terdiri dari purin adenin dan guanin. Saluran polipurin ini digunakan
untuk mensintesis DNA untai-kedua dari bagian genom HIV (langkah 6).
Setelah tRNA dan RNA genomik yang ada dalam dupleks RNA-DNA
dihilangkan (langkah 7), DNA kedua "lonjakan" terjadi di mana PBS pada
ujung 5’ untai DNA kedua berhibridisasi dengan PBS komplementer
dengan PBS komplementer pada ujung 5’ akhir untai DNA pertama
(langkah 8). Hidroksi termini 3’ dari dua untai DNA kemudian digunakan
untuk sintesis DNA utama untuk menyelesaikan sintesis DNA HIV untai
ganda (langkah 9). Perhatikan bahwa konversi RNA virus menjadi DNA
virus menghasilkan urutan tanda tangan pada kedua ujung molekul DNA.
Urutan ini, yang disebut long terminal repeats (LTRs), diperlukan untuk
integrasi genom virus ke dalam DNA sel inang.
19
Integrasi (Gambar 17.13) DNA virus dikatalisis oleh enzim integrase,
yang memiliki aktivitas endonuklease. Integrase pertama kali
menghasilkan 3 ujung yang tersembunyi dalam DNA HIV dengan
membuat potongan beruntai tunggal di dekat ujung kedua LTR (langkah
1). Ujung tersembunyi ini selanjutnya digunakan untuk serangan yang
dikatalisis integrase pada ikatan fosfodiester dalam urutan target dalam
DNA sel inang. Proses ini menghasilkan pembentukan ikatan fosfodiester
baru antara 3 ujung DNA HIV dan 5 fosfat dalam DNA host (langkah 2).
Pada tahap akhir integrasi, enzim perbaikan DNA sel inang mengisi celah
untai tunggal untuk menghasilkan genom DNA HIV secara kovalen.
dimasukkan ke dalam DNA kromosom sel inang (langkah 3). Perhatikan
bahwa urutan target di situs integrasi digandakan dalam proses. Genom
HIV yang terintegrasi kemudian menjadi bagian permanen dari genom sel
inang, bereplikasi seperti halnya segmen DNA inang lainnya.
Retrovirus terintegrasi dari berbagai jenis terdapat pada genom
vertebrata, termasuk genom kita sendiri. Karena retrovirus ini direplikasi
bersama dengan sisa DNA, mereka ditransmisikan ke sel anak selama
pembelahan, dan jika mereka terintegrasi dalam sel garis kuman, mereka
juga ditularkan ke generasi berikutnya melalui gamet. Para ahli genetika
menyebut urutan DNA yang diwariskan yang diturunkan dari transkripsi
terbalik dan integrasi genom virus retrovirus endogen. Untuk sebagian
besar, urutan ini telah kehilangan kemampuan mereka untuk menghasilkan
partikel virus yang menular; karena itu, mereka adalah sisa-sisa infeksi
virus purba. HIV bukanlah retrovirus endogen, tetapi jika ia harus
kehilangan potensi mematikannya dan ditransmisikan dalam bentuk
terintegrasi melalui garis kuman, itu bisa menjadi satu.
Kami sekarang mengalihkan perhatian kami ke dua kelas
retrotransposon: unsur-unsur seperti retrovirus, yang menyerupai bentuk
retrovirus yang terintegrasi, dan retroposon, yang merupakan salinan DNA
dari RNA yang dipoladenilasi dimasukkan ke dalam DNA kromosom sel
inang (langkah 3). Perhatikan bahwa urutan target di situs integrasi
digandakan dalam proses. Genom HIV yang terintegrasi kemudian
20
menjadi bagian permanen dari genom sel inang, bereplikasi seperti halnya
segmen DNA inang lainnya.
Retrovirus terintegrasi dari berbagai jenis terdapat pada genom
vertebrata, termasuk genom kita sendiri. Karena retrovirus ini direplikasi
bersama dengan sisa DNA, mereka ditransmisikan ke sel anak selama
pembelahan, dan jika mereka terintegrasi dalam sel garis kuman, mereka
juga ditularkan ke generasi berikutnya melalui gamet. Para ahli genetika
menyebut urutan DNA yang diwariskan yang diturunkan dari transkripsi
terbalik dan integrasi genom virus retrovirus endogen. Untuk sebagian
besar, urutan ini telah kehilangan kemampuan mereka untuk menghasilkan
partikel virus yang menular; karena itu, mereka adalah sisa-sisa infeksi
virus purba. HIV bukanlah retrovirus endogen, tetapi jika ia harus
kehilangan potensi mematikannya dan ditransmisikan dalam bentuk
terintegrasi melalui garis kuman, itu bisa menjadi satu.
Kami sekarang mengalihkan perhatian kami ke dua kelas
retrotransposon: unsur-unsur seperti retrovirus, yang menyerupai bentuk
retrovirus yang terintegrasi, dan retroposon, yang merupakan salinan DNA
dari RNA yang dipoladenilasi.
21
22
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
23
DAFTAR PUSTAKA
24