Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOLOGI SEL KELOMPOK 9

REPLIKASI DNA DAN PERBAIKAN DNA

DOSEN PENGAMPU
Lena Putri Handayani, M.Pd

DISUSUN OLEH :
1. Deslia Putri Nurhakim (121020006)
2. Ramadhanty Raudya Tuzzahra (121020022)
3. Destie Elmi Mufidah (121020007)

UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN


FAKULTAS FARMASI
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang


Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-nya berupa kesempatan dan
pengetahuan kepada kami. Sehingga makalah kami berjudul “Sintetis DNA”
bisa selesai tepat pada waktunya.
Terimakasih juga pada teman-teman kelompok saya yang sudah
menyampaikan pendapatnya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi.Kami berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat menambah
wawasan teman-teman semua yang membaca. Namun terlepas dari itu semua
kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna, sehingga kami
mengharapkan saran dan kritikan supaya kami bisa memperbaikinya dan
menjadi lebih baik kedepannya.

Bekasi, 29 September 2021


Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................II

DAFTAR ISI .............................................................................................................. III

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................2

C. Tujuan ...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3

A. Sejarah DNA ....................................................................................................3

B. Replikasi DNA .................................................................................................3

C. Teori - Teori Cara Duplikasi DNA ..................................................................4

D. Proses dan Tahapan Replikasi DNA ...............................................................5

F. Fungsi DNA .......................................................................................................6

G. Struktur DNA ...................................................................................................7

H. Sistem Perbaikan DNA .....................................................................................8

I. Mekanisme DNA Repair ..................................................................................9

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 11

A. Simpulan ......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 12

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Replikasi bahan genetik dapat dikatakan sebagai proses yang mengawali
pertumbuhan sel, meskipun sebenarnya pertumbuhan merupakan suatu resultan
banyak proses yang saling berkaitan satu sama lain. Sel mempunyai
mekanisme replikasi bahan genetik yang dilengkapi dengan sistem
penyuntingan (editing) yang sangat akurat sehingga bahan genetik yang
diturunkan kepada sel anakan (progeni) mempunyai komposisi yang sangat
identik dengan komposisi bahan genetik sel induk. Replikasi bahan generik
diikuti oleh pembentukan sel-sel anakan yang membawa duplikat bahan
genetik hasil replikasi. Oleh karena itu, kesalahan dalm proses replikasi bahan
genetik dapat mengakibatkan perubahan pada sifat-sifat sel anakan.
Mekanisme replikasi bahan genetik sangat kompleks dan melibatkan
banyak protein yang masing-masing mempunyai peranan spesifik. Protein-
protein yang terlibat di dalam proses replikasi bahan genetik dikode oleh gen-
gen yang terdapatdi dalam bahan genetik itu sendiri. Oleh karena itu, ada
kaitan fungsional yang sangat erat dan tidak terpisahkan antara proses replikasi
bahan genetik dengan proses ekskresi genetik dan metabolisme sel secara
keseluruhan.
DNA sebagai materi genetik yang selalu mengalami berbagai reaksi kimia
dan selalu melakukan kopi DNA. Kadang bisa saja terjadi kesalahan atau
kerusakan pada struktur DNA, untuk menstabilkan hal tersebut maka DNA
memiliki kemampuan untuk memperbaiki kesalahan atau kerusakan yang
terjadi pada dirinya sendiri atau yang biasa disebut repair DNA. Jika mutasi
DNA terjadi cukup banyak dan DNA tidak sempat untuk memperbaiki (repair)
dirinya sendiri maka akan terjadi kelainan ekspresi genetik bahkan hingga
menyebabkan 2 terjadinya penyakit genetik.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Replikasi DNA?
2. Apa saja teori-teori yang digunakan dalam Replikasi DNA?
3. Bagaimana Struktur dan Fungsi Replikasi DNA?
4. Apakah yang dimaksud dengan sistem perbaikan DNA?

C. Tujuan
Tujuan nya dibuat makalah ini adalah untuk memperluas wawasan keilmuan
bagi penulis tentang apa dan bagaimana replikasi DNA.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah DNA
Prinsip dasar genetika yaitu penurunan sifat pertama kali
ditemukan oleh Gregor Mendel pada tahun 1866 yang kemudian dijuluki
sebagai bapak genetika.Tiga tahun setelahnya yaitu tahun 1869, seorang
ahli kimia fisiologi asal Swiss, Friedrich Miescher menemukan DNA yang
pertama. Pada masa itu DNA yang pertama ditemukan adalah zat yang
sama sekali baru dan belum diketahui seberapa pentingnya bagi
kehidupan.Dilansir dari Live Science, baru pada tahun 1953 Francis Crick,
James Watson, Maurice Wilkins, dan Rosalind Franklin menemukan
struktur DNA yang kita kenal sekarang sebagai polimer double
heliks.Penemuan ini adalah kemajuan yang sangat penting bagi ilmu
fisiologi dan kedokteran, karena mampu menjelaskan bagaimana informasi
diteruskan atau diturunkan oleh suatu materi kecil yang ternyata
hidup.Dilansir dari The Nobel Prize, pada tahun 1962 Francis Crick, James
Watson, dan Maurice Wilkins dianugerahi Nobel kedokteran atas
penemuannya. Namun, Rosalind Franklin yang pada saat itu telah
meninggal, tidak dianugerahi nobel secara anumerta. (Habib Allbi Ferdian,
2019)

B. Replikasi DNA
Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda DNA. Pada sel,
replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel. Prokariota terus-menerus
melakukan replikasi DNA. Pada eukariota, waktu terjadinya replikasi DNA
sangatlah diatur, yaitu pada fase S siklus sel, sebelum mitosis atau meiosis I.
Penggandaan tersebut memanfaatkan enzim DNA polimerase yang
membantu pembentukan ikatan antara nukleotida-nukleotida penyusun

3
polimer DNA. Proses replikasi DNA dapat pula dilakukan in vitro dalam
proses yang disebut reaksi berantai polimerase (PCR). (Imamsyahid, 2021)

C. Teori - Teori Cara Duplikasi DNA


DNA memiliki kemampuan replikasi. Replikasi adalah pembentukan
DNA baru yang sesuai dengan sifat DNA itu sendiri. Replikasi DNA dapat
dijelaskan oleh tiga teori yaitu teori semi-konservatif, teorikonservatif, dan
teori dispersif di mana ketiganya menghasilkan DNA yang sama dengan
DNA induknya.

1. Teori Semi-koservatif
Teori semi-konservatif menghasilkan dua turunan DNA yang
terdiri atas satu untai lama dan satu untai baru heliks ganda dengan
informasi yang sama persis dengan DNA lama. Menurut Meselson dan
Stahl, untai ganda DNA akan terpisah dimana basa-basa nitrogen tidak
saling berhubungan lagi.
2. Teori Konservatif
Teori konservatif menjelaskan bahwa DNA bereplikasi dengan
menggunakan DNA lama sebagai cetakan untuk DNA baru. DNA lama
disalin untuk membuat DNA baru yang sama persis tanpa mengubah
DNA lama, membuat DNA lama tetap bertahan pada replikasi pertama,
kedua, dan seterusnya.

4
3. Teori Dispersif
Teori dispersif mereplikasi DNA dengan cara memutus rantai
DNA asli dan menggabungkannya secara acak dengan DNA
baru.Terlihat pada gambar awal bahwa DNA baru yang terbentuk
mengandung potongan potongan DNA lama secara acak. Walaupun
potongan DNA lama disebar secara acak, informasi DNA baru akan
tetap sama persis dengan DNA lamanya. (Utami, 2020)

D. Proses dan Tahapan Replikasi DNA


1. Inisiasi
Replikasi diawali dengan proses pemutusan ikatan hydrogen yang
menghubungkan dua basa nitrogen, dimulai dari tempat atau lokasi yang
bisa dikenali. Pemutusan ikatan ini dilakukan oleh enzim helicase.
Setelah ikatan terpelas, ada protein SSB di rantai tersebut yang berfungsi
mencegah basa nitrogen untuk berikatan kembali.
2. Sintesis Primer
RNA Polymerase mensintesis bentangan-bentangan pendek RNA ke
untaian DNA yang ada. DNA Polymerase platform digunakan untuk
menyalin rantai DNA. Setelah primer terbentuk di kedua untai, DNA
Polymerase akan memperjanjang primer menjadi untaian DNA baru.
3. Sintesis Leading Strand
DNA Polymerase dapat menambahkan nukleotida baru (hanya untuk
ujung 3’ dari untaian yang ada), karena itu dapat mensintesis DNA
dalam arah 5’ à 3’ saja. Walau demikian, untai DNA berjalan di arah
yang berlawanan dan sintesis DNA pada satu untai dapat erjadi terus
menerus, yang disebut sebagai Leading Strand.
4. Sintesis Lagging Strand
Pada untaian yang berlawanan, DNA disintesis secara terputus
dengan menghasilkan serangkaian fragmen kecil dari DNA baru dalam

5
arah 5’ à 3’. Fragmen ini disebut dengan Okazaki, lalu kemudian
bergabung untuk membentuk Lagging Strand.
5. Penghapusan Primer
Meskipun untaian DNA baru telah disintesis primer, RNA yang
hadir pada untaian baru yang terbentuk harus digantikan oleh DNA.
Proses ini dilakukan oleh enzim DNA Polymerase 1. Khusus
menghilangkan primer RNA melalui 5’ à 3’ aktivitas eksonukleasenya,
dan menggantikan mereka dengan deoksiri-bonukleotida baru oleh
aktivitas polymerase DNA.
6. Ligasi
Setelah penghapusan primer selesai, untaian tertinggal masih
mengandung celah antara fragmen Okazaki yang berdekatan. Enzim
ligase mengidentifikasi celah tersebut dengan menciptakan ikatan
fosfodiester antara 5 ‘fosfat dan 3′ gugus hidroksil fragmen yang
berdekatan.
7. Pemutusan
Replikasi ini menghentikan dilokasi terminasi khusus yang terdiri
dari urutan nukleotida yang unik. Urutan ini diidentifikasi oleh protein
khusus yang disebut tus, yang secara fisik menghalangi jalur helikase.
Ketika helikase bertemu protein, tus itu jatuh bersama dengan untai
tunggal protein pengikat. (agrotek, 2019)

F. Fungsi DNA
Ada beberapa fungsi yang DNA di dalam tubuh, yakni:
1. Pembawa informasi genetik
DNA memiliki fungsi pembawa informasi genetik makhluk
hidup. Di mana DNA membawa instruk si bagi pembentukan ciri dan
sifat manusia. Bisa dikatakan sebagai pengenal dari orang yang tidak
memiliki indentitas.

6
2. Perantara duplikasi diri dan pewaris sifat
DNA mengandung semua informasi sifat manusia hidup. DNA
terdiri dari 46 kromosom.
3. Ekspresi informasi genetik
Gen-gen membawa informasi untuk membentuk protein tertentu.
Proses tersebut terjadi melalui mekanisme sintesis protein. DNA terdiri
atas kode genetik dan informasi genetika yang ada di dalam tubuh
dapat di ekspresikan oleh DNA
4. Bermanfaat dalam bidang forensik
DNA juga bisa membantu tugas kepolisian untuk mengungkap
kasus kejahatan. Di mana membantu identifikasi tersangka dengan
memakai pelacakan DNA.
5. Mendeteksi penyakit
DNA juga memilik fungsi untuk mendeteksi penyakit yang
diderita seseorang. Caranya dengan melakukan test DNA. Tes DNA,
digunakan untuk berbagai alasan, termasuk untuk mendiagnosis
gangguan genetik. Menentukan apakah seseorang merupakan pembawa
mutasi genetik yang dapat mereka sampaikan kepada anak-anak
mereka.Selain itu memeriksa apakah seseorang berada di risiko
penyakit genetik. Hasil tes DNA bisa memiliki implikasi bagi
kesehatan seseorang. Tes tersebut sering diberikan bersama dengan
konseling genetik untuk membantu individu memahami hasil dan
konsekuensi dari tes tersebut. (Nugroho, 2019)

G. Struktur DNA
DNA memiliki dari berbagai sebuah polimer. Polimer memiliki beberapa
satuan berulang (nukelotida). Dalam tiap nukelotida atau satuan berulang
yang di dalam polimer memiliki tiga komponen, yakni:
1. Gugus Fosfat
Gugus fosfat adalah unsur non organik dengan rumus molekuk
PO43. Unsur tersebut berperan sebagai agen buffer.

7
2. Gula Deoksiribosa
Gula deoksiribosa mempunyai lima karbon gula ribosa yang
kehilangan satu atom oksigen. Gula tersebut melekat pada fosfat dan
satu dari basa nitrogen. (Welianto, 2020)
3. Basa Nitrogen (nukleobasa)
Basa nitrogen adalah molekul organik dengan atom nitrogen
yang memiliki sifat kimiawi basa. Dalam nukleobasa tersebut
ditemukan beberapa senyawa, yakni:
a. Adenine
b. Guanin
c. Sitosin
d. Timin

H. Sistem Perbaikan DNA


DNA repair merupakan suatu mekanisme perbaikan DNA yang
mengalami kerusakan / kesalahan yang diakibatkan oleh proses
metabolisme yang tidak normal, radiasi dengan sinar UV, radiasi ion,
radiasi dengan bahan kimia, atau karena adanya kesalahan dalam replikasi
DNA. Mekanisme perbaikan yang terdapat ditingkat selular secara garis
besar disesuaikan dengan jenis kerusakan yang tentu saja terkait erat dengan
jenis factor penyebabnya. Sel-sel menggunakan mekanisme-mekanisme
perbaikan DNA untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan pada sekuens basa
molekul DNA. Kesalahan dapat terjadi saat aktivitas selular normal,
ataupun dinduksi. DNA merupakan sasaran untuk berbagai kerusakan: baik
eksternal agent maupun secara spontan.
Apabila ada kesalahan / kerusakan DNA, sel mempunyai dua pilihan :
1. Kesalahan tersebut diperbaiki dengan cara mengaktifkan DNA repair.
2. Apabila DNA tidak mampu diperbaiki lagi, akibat dari adanya
kesalahan yang fatal maka akan di apoptosis daripada hidup membawa

8
3. pengaruh yang buruk bagi lingkungan sekelilingnya. Kemudian sel
dengan DNA yang normal akan meneruskan perjalanan untuk
4. melengkapi siklus yang tersisa yaitu S (sintesis) G2 (Gap 2) dan M
(Mitosis). (Prathiwindya, 2019)

I. Mekanisme DNA Repair


DNA Repair dapat dibagi menjadi mekanisme yang mengidentifikasi
dan memperbaiki kerusakan pada molekul DNA. Ada dua jenis umum
DNA Repair, pembalikan langsung dari proses kimia yang menghasilkan
kerusakan dan 4 penggantian basa nukleotida yang rusak. Pada mekanisme
DNA repair ini dibagi menjadi 3 mekanisme yaitu :
1. Damage Reversal : penggantian secara langsung dimana mekanisme
perbaikan ini tidak memerlukan template dan diterapkan ke dua jenis
kerusakan utama. Sinar UV menginduksi pembentukan dimer pirimidin
yang dapat merusak struktur rantai DNA, memblokir transkripsi di luar
area kerusakan setalah itu akan mengaktifkan suatu proses perbaikan
dimana suatu kompleks protein enzim fotoreaktif akan memutuskan
ikatan hydrogen tetapi tanpa memutuskan ikatan fosfodiester antar
nukleotida. Pembalikan langsung melalui fotoreaktivasi dapat
membalikkan dimerisasi ini reaksi dengan memanfaatkan energi
cahaya untuk penghancuran kovalen abnormal ikatan antara pangkalan
pirimidin yang berdekatan. Jenis photoreactivation tidak terjadi pada
manusia
2. Damage Removal : proses ini lebih kompleks karena melibatkan
replacing atau penggantian dengan dipotong-potong. Pada excision
repair diawali dengan proses pengidentifikasian ketidaksesuaian sekuen
/ urutan DNA dalam suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
endonuklease perbaikan DNA. Kompleks enzim tersebut akan
menginisiasi proses pemisahan DNA heliks utas ganda menjadi suatu
segmen utas tunggal. Proses ini akan diakhiri dengan pertautan kembali
antara dua utas tunggal tersebut untuk kembali menjadi bagian dari

9
heliks utas ganda, dengan perantaraan enzim DNA ligase. Damage
Removal memiliki 3 tipe yaitu :
a. Base excision repair : hanya 1 basa yang rusak dan digantikan
dengan yang lain. Basa-basa DNA dapat dirusak melalui deaminasi.
Tempat kerusakan basa tersebut dinamakan dengan”Abasic site”
atau “AP site”.
b. Nucleotide excision repair : adalah memotong pada bagian / salah
satu segmen DNA, dari DNA yang mengalami kerusakan.
Kerusakan nukleotida yang disebabkan oleh sinar UV, sehingga
terjadi kesalahan pirimidin dimer (kesalahan dua basa tetangga).
c. Mismatch repair : Pada tahap ini yaitu memperbaiki
kesalahankesalahan yang terjadi ketika DNA disalin. Selama
replikasi DNA, DNA polymerase sendirilah yang melakukan
perbaikan salah pasang. Polimerase ini mengoreksi setiap nukleotida
terhadap cetakannya begitu nukleotida ditambahkan pada untaian.
3. Damage tolerance : Mentoleransi kesalahan. Hal ini dilakukan bila
kesalahan tidak dapat diperbaiki sehingga kesalahan terpaksa
ditoleransi dan yang terpotong adalah kedua strand. Mekanisme ini
adalah sebuah bentuk replikasi rawan kesalahan (error-phone) yang
memperbaiki kerusakan-kerusakan pada DNA tanpa mengembalikan
sekuens basa awal. Tipe perbaikan ini bisa dipicu oleh kerusakan DNA
dalam tingkat tinggi. Pada bakteri E. Coli, system tersebut diatur oleh
gen-gen recA dan umu yang dihipotesiskan mengubah fidelitas
(ketepatan) polymerase DNA setempat. Dalam rose situ, polymerase
melakukan replikasi melewati kerusakan DNA, sehingga
memungkinkan sel untuk bertahan hidup atau sintas. Jika sel tersebut
berhasil sintas melalui seluruh kerusakan DNA, besar kemungkinan sel
itu mengandung satu atau lebih mutasi. (Prathiwindya, 2019)

10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Replikasi bahan genetik dapat dikatakan sebagai proses yang
mengawali pertumbuhan sel, meskipun sebenarnya pertumbuhan
merupakan suatu resultan banyak proses yang saling berkaitan satu
sama lain. Oleh karena itu, kesalahan dalm proses replikasi bahan
genetik dapat mengakibatkan perubahan pada sifat-sifat sel anakan.
Mekanisme replikasi bahan genetik sangat kompleks dan melibatkan
banyak protein yang masing-masing mempunyai peranan spesifik. Oleh
karena itu, ada kaitan fungsional yang sangat erat dan tidak terpisahkan
antara proses replikasi bahan genetik dengan proses ekskresi genetik
dan metabolisme sel secara keseluruhan.
DNA sebagai materi genetik yang selalu mengalami berbagai reaksi
kimia dan selalu melakukan kopi DNA.

11
DAFTAR PUSTAKA

Agrotek. (2019, November 25). Proses dan Tahapan Replikasi DNA. Dipetik september
27, 2021, dari agrotek: https://agrotek.id/proses-dan-tahapan-replikasi-dna/

Habib Allbi Ferdian. (2019, april 19). Definisi, Struktur, dan Sejarah Penemuan DNA.
Dipetik september 27, 2021, dari Kumparan Logo:
https://kumparan.com/kumparansains/definisi-struktur-dan-sejarah-penemuan-
dna-1qrgesaVJlb/full

Imamsyahid. (2021, januari 1). Replikasi DNA. Dipetik september 4, 2021, dari wikipedia:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Replikasi_DNA

Nugroho, R. A. (2019, Maret 25). 5 Fungsi DNA dalam Tubuh Manusia, Berperan Sebagai
Duplikasi Diri. Dipetik September 27, 2021, dari Liputan 6:
https://m.liputan6.com/citizen6/read/3925154/5-fungsi-dna-dalam-tubuh-
manusia-berperan-sebagai-duplikasi-diri

Prathiwindya, M. I. (2019). MUTASI DNA REPAIR SISTEM DENGAN KANKER. MUTASI DNA
REPAIR SISTEM DENGAN KANKER , 8-11.

Utami, S. N. (2020, oktober 31). Replikasi DNA: Teori-Teori Cara Duplikasi DNA. Dipetik
september 25, 2021, dari Kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/31/141114169/replikasi-dna-
teori-teori-cara-duplikasi-dna

Welianto, A. (2020, februari 26). DNA: Struktur dan Fungsinya. Dipetik Septembber 27,
2021, dari KOMPAS.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/26/180000969/dna--struktur-
dan-fungsinya

12
13

Anda mungkin juga menyukai