Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER

PRINSIP REKOMBINAN DNA

DOSEN PENGAMPU : Apt. Nurfadillah, S.farm. M. Si

OLEH : KELOMPOK 3

NUR ANTASASYAH PUTRI ( 105131116523 )

JUMRIANA ( 105131115923 )

ANISA ISTIQ FARAH ISHAR ( 105131117123 )

NUR QALBI ( 105131117723 )

DIAN KARINA ( 102131115323 )

MUH RISWAN ( 105131115323 )

FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua anugerah-Nya, yang
memungkinkan penulis untuk menyelesaikan makalah mengenai " prinsip rekombinan DNA
" dengan sebaik mungkin. Makalah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga
negara Indonesia dalam memahami sejarah tanah air dan untuk memperkuat rasa cinta dan
bangga akan identitas nasional, sehingga mereka dapat meneruskan perjuangan dan cita-cita
yang diletakkan oleh para pahlawan pendiri bangsa.

Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua individu dan pihak yang
telah memberikan bantuan, fasilitas, masukan, dan dukungan dalam penulisan makalah ini,
sehingga penulis berhasil menyelesaikannya sesuai dengan waktunya. Semoga Allah SWT
membalas kebaikan mereka dengan berlipat ganda. Kendati penulis telah berusaha
semaksimal mungkin dalam menyusun makalah ini, penulis sadar bahwa kemungkinan
masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari semua pembaca. Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat menjadi
sumber pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Makassar, 2 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................................iii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2
C. Tujuan ...................................................................................................................................2
BAB II .............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3
A. Teknik Rekombinan DNA ................................................................................................3
B. Aplikasi rekombinan DNA ...............................................................................................4
C. Prinsip rekombinan DNA dapat dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi transfer
genetik antarorganisme ............................................................................................................ 5
D. Tantangan utama dalam mengimplementasikan prinsip rekombinan DNA dalam
produksi bioteknologi, dan bagaimana dapat diatasi ............................................................... 6
E. Dampak variasi metode rekombinasi DNA terhadap keberhasilan penyisipan gen
target dalam sel tujuan ............................................................................................................. 7
F. Potensi risiko lingkungan yang terkait dengan prinsip rekombinan DNA dalam ............ 8
konteks pengembangan tanaman transgenik atau organisme hasil rekayasa genetika ............ 8
BAB III ......................................................................................................................................... 10
PENUTUP .................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan .........................................................................................................................10
B. Saran ...................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang prinsip rekombinan DNA mencakup evolusi pengetahuan dalam
bidang genetika dan bioteknologi. Pada awal abad ke-20, penemuan struktur DNA oleh
James Watson dan Francis Crick membuka pintu untuk memahami bagaimana informasi
genetik disimpan dan diturunkan. Pada tahun 1970, penemuan enzim restriksi
memungkinkan ilmuwan untuk memotong DNA pada posisi spesifik, mengarah pada
kemampuan manipulasi genetik. Prinsip rekombinan DNA muncul ketika ilmuwan
memahami bahwa DNA dari berbagai sumber dapat digabungkan, membentuk organisme
atau molekul baru dengan sifat yang diinginkan. Penggunaan vektor seperti plasmid
sebagai alat untuk membawa dan memasukkan fragmen DNA menjadi langkah kritis.
Dengan adanya teknologi ini, muncul potensi untuk mengubah sifat organisme,
menghasilkan protein tertentu, dan bahkan menyembuhkan penyakit genetik.
Revolusi dalam rekombinan DNA membuka pintu bagi perkembangan
bioteknologi modern, yang melibatkan aplikasi dalam berbagai bidang, termasuk
kedokteran, pertanian, dan industri. Kemampuan untuk memanipulasi materi genetik
tidak hanya meningkatkan pemahaman kita tentang biologi, tetapi juga membuka peluang
untuk pengembangan solusi inovatif dalam mengatasi tantangan kesehatan dan
lingkungan. Meskipun prinsip rekombinan DNA telah memberikan dampak positif, perlu
juga mempertimbangkan etika dan regulasi yang berkaitan dengan penggunaan teknologi
ini.
Prinsip DNA rekombinan mengacu pada teknologi yang memungkinkan
penggabungan atau penyisipan fragmen DNA dari berbagai sumber ke dalam suatu
vektor, seperti plasmid bakteri. Teknologi ini telah ada sejak tahun 1972 dan telah
memungkinkan pengembangan berbagai aplikasi bioteknologi, termasuk produksi protein,
pengembangan tanaman transgenik, dan terapi gen. Prinsip-prinsip utama dari teknologi
DNA rekombinan meliputi isolasi DNA, pemotongan DNA dengan enzim restriksi,
penyambungan DNA dengan DNA ligase, serta pengenalan dan pemilihan transforman
yang mengandung DNA rekombinan.
1
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana teknik rekombinan DNA ?
b. Jelaskan mengenai aplikasi rekombinan DNA ?
c. Bagaimana prinsip rekombinan DNA dapat dioptimalkan untuk meningkatkan
efisiensi transfer genetik antarorganisme ?
d. Apa tantangan utama dalam mengimplementasikan prinsip rekombinan DNA
dalam produksi bioteknologi, dan bagaimana dapat diatasi ?
e. Bagaimana dampak variasi metode rekombinasi DNA terhadap keberhasilan
penyisipan gen target dalam sel tujuan ?
f. Apakah potensi risiko lingkungan yang terkait dengan prinsip rekombinan DNA
dalam konteks pengembangan tanaman transgenik atau organisme hasil rekayasa
genetika ?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana teknik rekombinan DNA
b. Untuk mengetahui mengenai aplikasi rekombinan DNA
c. Untuk mengetahui bagaimana prinsip rekombinan DNA dapat dioptimalkan untuk
meningkatkan efisiensi transfer genetik antarorganisme
d. Untuk mengetahui apa tantangan utama dalam mengimplementasikan prinsip
rekombinan DNA dalam produksi bioteknologi, dan bagaimana dapat diatasi
e. Untuk mengetahui bagaimana dampak variasi metode rekombinasi DNA terhadap
keberhasilan penyisipan gen target dalam sel tujuan
f. Untuk mengetahui potensi risiko lingkungan yang terkait dengan prinsip
rekombinan DNA dalam konteks pengembangan tanaman transgenik atau
organisme hasil rekayasa genetika

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Teknik Rekombinan DNA
DNA rekombinan atau rDNA (recombinant DNA) adalah suatu bentuk DNA
buatan yang dibuat dengan cara menggabungkan atau merekombinasi dua atau lebih
untaian benang DNA yang dalam keadaan normal tidak berpasangan atau terjadi bersama.
Proses ini melibatkan beberapa teknik, seperti mengisolasi DNA, memotong DNA,
menggabung/menyambung DNA, dan memasukkan DNA ke dalam sel. Teknologi DNA
rekombinan digunakan dalam berbagai bidang, termasuk kedokteran, pertanian, dan
industri. Salah satu contoh pemanfaatannya adalah dalam produksi insulin. Proses
rekombinasi DNA umumnya dilakukan dengan menggabungkan untaian DNA dari dua
organisme yang berbeda, dan bergabungnya dua DNA dari organisme yang berbeda
dibantu oleh enzim ligase. Teknik rekombinan DNA merupakan proses manipulasi
genetik di laboratorium yang melibatkan penggabungan materi genetik dari sumber yang
berbeda untuk menciptakan molekul DNA baru. Berikut adalah langkah-langkah
umumnya:
a. Pemotongan DNA : Enzim pemotong (restriksi) digunakan untuk memotong
DNA pada lokasi tertentu, menciptakan fragmen DNA yang diinginkan.
Enzim ini bekerja pada urutan khusus, dan pemotongan dapat menghasilkan
ujung tumpul atau ujung lengket, tergantung pada jenis enzim.
b. Pemilihan Vektor : Vektor adalah molekul pembawa yang digunakan untuk
membawa fragmen DNA ke dalam sel penerima. Contoh vektor umum adalah
plasmid bakteri atau virus. Plasmid dipilih dan diisolasi, kemudian dipotong
dengan enzim pemotong yang sama untuk menciptakan situs penerima.
c. Penyisipan DNA : Fragmen DNA yang diinginkan dan vektor diwarnai dan
kemudian digabungkan melalui proses yang disebut ligation. Enzim ligase
digunakan untuk menggabungkan ujung-ujung yang sesuai pada fragmen
DNA dan vektor, membentuk molekul rekombinan.
d. Transfer Vektor ke Sel Penerima : Vektor yang telah direkombinasi
diperkenalkan ke dalam sel penerima. Ini dapat melibatkan transfeksi untuk
sel eukariotik atau transformasi untuk bakteri. Dalam kasus bakteri, metode

3
seperti elektroporasi atau panas digunakan untuk memasukkan vektor ke
dalam sel.
e. Seleksi dan Identifikasi : Setelah transfer, sel penerima diuji untuk
memastikan bahwa vektor telah dimasukkan. Biasanya, ini melibatkan
penggunaan agen seleksi, seperti antibiotik, yang hanya memungkinkan sel
yang mengandung vektor untuk bertahan hidup. Teknik lain termasuk
pewarnaan genetik untuk identifikasi DNA rekombinan.
f. Ekspresi dan Produksi : Jika tujuan adalah menghasilkan protein tertentu, sel
yang mengandung DNA rekombinan dibiakkan untuk memproduksi protein
tersebut. Dalam kasus bakteri, ini dapat menghasilkan banyak salinan protein
yang dapat diambil dan dimanfaatkan.

Teknik rekombinan DNA memiliki aplikasi luas dalam bioteknologi dan ilmu hayati,
memungkinkan manusia untuk menghasilkan organisme yang memiliki sifat-sifat tertentu atau
untuk menghasilkan protein yang berguna seperti insulin atau vaksin.

B. Aplikasi rekombinan DNA


DNA rekombinan atau rDNA adalah bentuk DNA buatan yang dibuat dengan
cara menggabungkan atau merekombinasi dua atau lebih DNA dari organisme yang
berbeda. Teknologi DNA rekombinan memungkinkan kita untuk mengisolasi DNA dari
berbagai organisme, menggabungkan DNA yang berasal dari organisme yang berbeda,
dan mengkonstruksi organisme dengan sifat baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Beberapa aplikasi teknologi DNA rekombinan meliputi:
a. Produksi antibiotic : Gen produksi antibiotik dapat dihasilkan melalui
teknologi DNA rekombinan, seperti yang dilakukan dengan menggabungkan
DNA dari bakteri yang produksi antibiotik dengan DNA dari mikroorganisme
yang bukan produksi antibiotic.
b. Pertanian : Teknologi DNA rekombinan memungkinkan kita untuk
mengembangkan organisme yang lebih produktif, seperti menggabungkan
DNA dari organisme yang memiliki sifat pertanian yang diinginkan.

4
c. Bioteknolog : Teknologi DNA rekombinan digunakan dalam bidang
bioteknologi untuk mengembangkan produk seperti vaksin, enzim, dan bahan
kemasan yang berbasis DNA.
d. Pengembangan mikroba : Teknologi DNA rekombinan digunakan untuk
mengembangkan mikroba yang menghasilkan enzim fitase, seperti yang
digunakan dalam pembuatan makanan.

Dalam proses rekombinasi DNA, beberapa langkah yang umum dilakukan meliputi
manipulasi DNA in vitro (di luar sel organisme) dan gabungan atau rekombinasi DNA sesuatu.
Metode yang digunakan dalam manipulasi DNA in vitro meliputi pemotongan DNA, yang
merupakan salah satu bukti penguat yang ada dalam teknologi DNA rekombinan.

C. Prinsip rekombinan DNA dapat dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi


transfer genetik antarorganisme
Prinsip rekombinan DNA dapat dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi
transfer genetik antarorganisme dengan menggunakan berbagai teknik dan strategi.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengoptimalkan efisiensi transfer genetik:
a. Penggunaan organisme yang tepat : Memilih organisme yang sesuai untuk
proses rekombinasi DNA, seperti bakteri, yang mudah untuk manipulasi dan
memiliki berbagai sistem yang efisien.
b. Penggunaan vector : Menggunakan vektor, seperti plasmid bakteri, untuk
menghubungkan dan mengangkut DNA yang berbeda. Vektor ini harus
memiliki sistem asam-bios yang efisien dan stabil untuk memastikan bahwa
DNA yang diperintahkan tetap dapat dikelola dengan baik.
c. Pemotongan DNA : Menggunakan teknik pemotongan DNA untuk membuat
fragmen dari DNA yang ingin Anda kombinasikan. Hal ini memungkinkan
Anda untuk mengidentifikasi dan melipatkan fragmen DNA yang relevan ke
dalam DNA organisme yang hidup.
d. Elektroporasi : Metode elektroporasi digunakan untuk membuat lubang dalam
membran sel yang dapat diperbaiki, sehingga memungkinkan molekul DNA
masuk ke dalam sel. Elektroporasi ini memiliki keunggulan overtime
dibandingkan metode lainnya, seperti mikroinjeksi.
5
e. Transfeksi : Penggunaan metode transfeksi, seperti transfeksi menggunakan
bakteri Helicobacter pylori, untuk menghancurkan jeringan dan memastikan
efisiensi transfer genetik. Transfeksi ini memberikan hasil tinggi dan tidak
bersifat toksik.
f. Seleksi dan skrining : Menggunakan teknik seleksi, skrining, dan analisis
rekombinan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi efek dari rekombinasi
DNA yang berhasil. Hal ini memungkinkan Anda untuk memastikan bahwa
rekombinasi DNA berhasil dan membuatnya lebih efektif.
g. Pengujian dan validasi : Melakukan pengujian dan validasi terhadap
rekombinan DNA yang berhasil untuk menyertakan efektivitas dan
kestabilitas yang diperlukan[5]. Pengujian ini memungkinkan Anda untuk
memastikan bahwa rekombinasi DNA berhasil dan membuatnya lebih efektif.

Dengan menerapkan teknik dan strategi ini, Anda dapat meningkatkan efisiensi
transfer genetik antarorganisme dan menciptakan organisme yang lebih produktif dan
berpotensi.

D. Tantangan utama dalam mengimplementasikan prinsip rekombinan DNA dalam


produksi bioteknologi, dan bagaimana dapat diatasi
Tantangan utama dalam mengimplementasikan prinsip rekombinan DNA dalam
produksi bioteknologi termasuk masalah etika, keamanan, dan regulasi. Beberapa
tantangan utama meliputi:
a. Keselamatan dan keamanan : Penggunaan rekombinan DNA dalam produksi
bioteknologi memerlukan langkah-langkah keamanan yang ketat untuk
mencegah potensi bahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
b. Regulasi : Diperlukan regulasi yang ketat untuk mengawasi penggunaan
rekombinan DNA dalam produksi bioteknologi guna memastikan bahwa
produk-produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi dan tidak
membahayakan lingkungan.

6
c. Etika : Penggunaan rekombinan DNA dalam produksi bioteknologi juga
melibatkan pertimbangan etika, terutama terkait dengan modifikasi genetik
pada organisme hidup.
d. Keterbatasan teknis : Beberapa teknis terkait dengan rekombinan DNA,
seperti efisiensi transfer genetik, juga menjadi tantangan dalam produksi
bioteknologi.

Tantangan-tantangan ini dapat diatasi melalui pendekatan yang hati-hati dan


terkoordinasi antara pemerintah, lembaga riset, dan industri. Langkah-langkah keamanan dan
regulasi yang ketat, serta keterlibatan para ahli etika dan masyarakat umum, dapat membantu
memastikan bahwa implementasi prinsip rekombinan DNA dalam produksi bioteknologi
dilakukan dengan aman dan bertanggung jawab.

E. Dampak variasi metode rekombinasi DNA terhadap keberhasilan penyisipan gen


target dalam sel tujuan
Dampak variasi metode rekombinasi DNA terhadap keberhasilan penyisipan gen target
dalam sel tujuan dapat diurai melalui beberapa faktor:
a. Efisiensi transfer genetik : Metode rekombinasi DNA yang berbeda memiliki
efisiensi transfer genetik yang berbeda, yang dapat mempengaruhi
keberhasilan penyisipan gen target dalam sel tujuan. Meskipun metode yang
lebih efisien mungkin menghasilkan hasil yang lebih baik, tetapi metode yang
tidak efisien mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai hasil
yang diinginkan.
b. Kelainan genetic : Metode rekombinasi DNA yang berbeda mungkin
menghasilkan genetik yang berbeda, yang dapat mempengaruhi keberhasilan
penyisipan gen target dalam sel tujuan. Beberapa metode mungkin lebih
efektif untuk menghasilkan genetik yang spesifik atau yang lebih baik
adaptasi dalam sel tujuan, sementara metode lain mungkin menghasilkan
genetik yang tidak diinginkan atau tidak bermanfaat.
c. Ketersediaan dan kelangsungan : Metode rekombinasi DNA yang berbeda
memiliki ketersediaan dan kelangsungan yang berbeda, yang dapat
mempengaruhi keberhasilan penyisipan gen target dalam sel tujuan.
7
Meskipun metode yang lebih mudah dikelola mungkin lebih efisien dalam
penyisipan gen target, tetapi metode yang lebih sulit dikelola mungkin
memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai hasil yang diinginkan.
d. Ketelitian dampak : Metode rekombinasi DNA yang berbeda mungkin
menghasilkan dampak yang berbeda terhadap sel tujuan, yang dapat
mempengaruhi keberhasilan penyisipan gen target. Beberapa metode mungkin
menghasilkan dampak yang lebih baik atau lebih buruk, tergantung pada
tujuan yang ingin dicapai dan penggunaan yang diberikan.

F. Potensi risiko lingkungan yang terkait dengan prinsip rekombinan DNA dalam
konteks pengembangan tanaman transgenik atau organisme hasil rekayasa genetika
Pengembangan tanaman transgenik atau organisme hasil rekayasa genetika
melibatkan potensi risiko lingkungan yang perlu dipertimbangkan. Beberapa risiko
lingkungan yang terkait dengan prinsip rekombinan DNA dalam konteks ini meliputi:
a. Gangguan terhadap ekosistem : Tanaman transgenik dapat mengganggu
ekosistem alami jika gen yang diintroduksi memiliki efek yang tidak
diinginkan pada organisme non-target, seperti hewan liar atau tumbuhan liar.
b. Penyebaran gen : Ada potensi penyebaran gen transgenik ke populasi liar
melalui persilangan dengan tanaman liar terkait, yang dapat mengakibatkan
perubahan genetik pada populasi liar dan mengganggu keseimbangan
ekosistem.
c. Penggunaan pestisida : Tanaman transgenik yang dirancang untuk tahan
terhadap hama atau herbisida dapat mengakibatkan peningkatan penggunaan
pestisida, yang dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan
manusia.
d. Kehilangan keragaman genetik : Penggunaan tanaman transgenik yang
homogen secara genetik dapat mengakibatkan kehilangan keragaman genetik
dalam tanaman budidaya, yang dapat mengurangi ketahanan terhadap
penyakit dan perubahan lingkungan.

8
9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam rangka makalah prinsip rekombinan DNA, dapat disimpulkan bahwa
pemahaman dan penerapan prinsip ini memberikan landasan penting dalam
pengembangan teknologi biologi molekuler. Rekombinan DNA memungkinkan
manipulasi genetika dengan cara yang presisi, membuka peluang baru dalam bidang
kedokteran, pertanian, dan industri. Pentingnya kehati-hatian etika dan regulasi dalam
penggunaan rekombinan DNA menjadi poin kritis untuk memastikan dampak positif
tanpa merugikan lingkungan atau masyarakat. Kesimpulan ini menekankan perlunya
terus menggali pengetahuan dan inovasi dalam prinsip rekombinan DNA, sambil
tetap memperhatikan aspek-aspek etika dan keamanan yang terkait.

B. Saran
Saran untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut dapat mencakup eksplorasi
metode baru dalam manipulasi DNA, fokus pada etika dalam penggunaan teknologi
rekombinan DNA, serta pengembangan regulasi yang ketat untuk memastikan
keamanan dan keberlanjutan dalam penerapannya. Dengan terus meningkatkan
pemahaman dan pengawasan, rekombinan DNA dapat memberikan kontribusi positif
yang signifikan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan manusia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Acquaah, G. (2007). Principle of Plant Genetics And Breeding. United Kingdom: Blackwell.

Avivi, S. (2020). Rekayasa Gen dan Bioinformatika. Jl.Kalimantan: UPT Percetakan dan Penerbitan
Universitas Jember.

Prasetya,E. (2020). Bioteknologi. Malang: Calon Guru.

Sajidan. (2009). Tekonologi rekombinan enzim fitase dan implementasinya dalam pembelajaran mata
kuliah biokimia,genetika dan bioteknologi. sebelas maret university library, 7.

Sutarno. (2016). Rekayasa genetik dan perkembangan bioteknologi di bidang peternakan. Proceeding
biology education conference, 5.

11

Anda mungkin juga menyukai