OLEH : KELOMPOK 3
JUMRIANA ( 105131115923 )
FARMASI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua anugerah-Nya, yang
memungkinkan penulis untuk menyelesaikan makalah mengenai " prinsip rekombinan DNA
" dengan sebaik mungkin. Makalah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga
negara Indonesia dalam memahami sejarah tanah air dan untuk memperkuat rasa cinta dan
bangga akan identitas nasional, sehingga mereka dapat meneruskan perjuangan dan cita-cita
yang diletakkan oleh para pahlawan pendiri bangsa.
Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua individu dan pihak yang
telah memberikan bantuan, fasilitas, masukan, dan dukungan dalam penulisan makalah ini,
sehingga penulis berhasil menyelesaikannya sesuai dengan waktunya. Semoga Allah SWT
membalas kebaikan mereka dengan berlipat ganda. Kendati penulis telah berusaha
semaksimal mungkin dalam menyusun makalah ini, penulis sadar bahwa kemungkinan
masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari semua pembaca. Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat menjadi
sumber pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang prinsip rekombinan DNA mencakup evolusi pengetahuan dalam
bidang genetika dan bioteknologi. Pada awal abad ke-20, penemuan struktur DNA oleh
James Watson dan Francis Crick membuka pintu untuk memahami bagaimana informasi
genetik disimpan dan diturunkan. Pada tahun 1970, penemuan enzim restriksi
memungkinkan ilmuwan untuk memotong DNA pada posisi spesifik, mengarah pada
kemampuan manipulasi genetik. Prinsip rekombinan DNA muncul ketika ilmuwan
memahami bahwa DNA dari berbagai sumber dapat digabungkan, membentuk organisme
atau molekul baru dengan sifat yang diinginkan. Penggunaan vektor seperti plasmid
sebagai alat untuk membawa dan memasukkan fragmen DNA menjadi langkah kritis.
Dengan adanya teknologi ini, muncul potensi untuk mengubah sifat organisme,
menghasilkan protein tertentu, dan bahkan menyembuhkan penyakit genetik.
Revolusi dalam rekombinan DNA membuka pintu bagi perkembangan
bioteknologi modern, yang melibatkan aplikasi dalam berbagai bidang, termasuk
kedokteran, pertanian, dan industri. Kemampuan untuk memanipulasi materi genetik
tidak hanya meningkatkan pemahaman kita tentang biologi, tetapi juga membuka peluang
untuk pengembangan solusi inovatif dalam mengatasi tantangan kesehatan dan
lingkungan. Meskipun prinsip rekombinan DNA telah memberikan dampak positif, perlu
juga mempertimbangkan etika dan regulasi yang berkaitan dengan penggunaan teknologi
ini.
Prinsip DNA rekombinan mengacu pada teknologi yang memungkinkan
penggabungan atau penyisipan fragmen DNA dari berbagai sumber ke dalam suatu
vektor, seperti plasmid bakteri. Teknologi ini telah ada sejak tahun 1972 dan telah
memungkinkan pengembangan berbagai aplikasi bioteknologi, termasuk produksi protein,
pengembangan tanaman transgenik, dan terapi gen. Prinsip-prinsip utama dari teknologi
DNA rekombinan meliputi isolasi DNA, pemotongan DNA dengan enzim restriksi,
penyambungan DNA dengan DNA ligase, serta pengenalan dan pemilihan transforman
yang mengandung DNA rekombinan.
1
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana teknik rekombinan DNA ?
b. Jelaskan mengenai aplikasi rekombinan DNA ?
c. Bagaimana prinsip rekombinan DNA dapat dioptimalkan untuk meningkatkan
efisiensi transfer genetik antarorganisme ?
d. Apa tantangan utama dalam mengimplementasikan prinsip rekombinan DNA
dalam produksi bioteknologi, dan bagaimana dapat diatasi ?
e. Bagaimana dampak variasi metode rekombinasi DNA terhadap keberhasilan
penyisipan gen target dalam sel tujuan ?
f. Apakah potensi risiko lingkungan yang terkait dengan prinsip rekombinan DNA
dalam konteks pengembangan tanaman transgenik atau organisme hasil rekayasa
genetika ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana teknik rekombinan DNA
b. Untuk mengetahui mengenai aplikasi rekombinan DNA
c. Untuk mengetahui bagaimana prinsip rekombinan DNA dapat dioptimalkan untuk
meningkatkan efisiensi transfer genetik antarorganisme
d. Untuk mengetahui apa tantangan utama dalam mengimplementasikan prinsip
rekombinan DNA dalam produksi bioteknologi, dan bagaimana dapat diatasi
e. Untuk mengetahui bagaimana dampak variasi metode rekombinasi DNA terhadap
keberhasilan penyisipan gen target dalam sel tujuan
f. Untuk mengetahui potensi risiko lingkungan yang terkait dengan prinsip
rekombinan DNA dalam konteks pengembangan tanaman transgenik atau
organisme hasil rekayasa genetika
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknik Rekombinan DNA
DNA rekombinan atau rDNA (recombinant DNA) adalah suatu bentuk DNA
buatan yang dibuat dengan cara menggabungkan atau merekombinasi dua atau lebih
untaian benang DNA yang dalam keadaan normal tidak berpasangan atau terjadi bersama.
Proses ini melibatkan beberapa teknik, seperti mengisolasi DNA, memotong DNA,
menggabung/menyambung DNA, dan memasukkan DNA ke dalam sel. Teknologi DNA
rekombinan digunakan dalam berbagai bidang, termasuk kedokteran, pertanian, dan
industri. Salah satu contoh pemanfaatannya adalah dalam produksi insulin. Proses
rekombinasi DNA umumnya dilakukan dengan menggabungkan untaian DNA dari dua
organisme yang berbeda, dan bergabungnya dua DNA dari organisme yang berbeda
dibantu oleh enzim ligase. Teknik rekombinan DNA merupakan proses manipulasi
genetik di laboratorium yang melibatkan penggabungan materi genetik dari sumber yang
berbeda untuk menciptakan molekul DNA baru. Berikut adalah langkah-langkah
umumnya:
a. Pemotongan DNA : Enzim pemotong (restriksi) digunakan untuk memotong
DNA pada lokasi tertentu, menciptakan fragmen DNA yang diinginkan.
Enzim ini bekerja pada urutan khusus, dan pemotongan dapat menghasilkan
ujung tumpul atau ujung lengket, tergantung pada jenis enzim.
b. Pemilihan Vektor : Vektor adalah molekul pembawa yang digunakan untuk
membawa fragmen DNA ke dalam sel penerima. Contoh vektor umum adalah
plasmid bakteri atau virus. Plasmid dipilih dan diisolasi, kemudian dipotong
dengan enzim pemotong yang sama untuk menciptakan situs penerima.
c. Penyisipan DNA : Fragmen DNA yang diinginkan dan vektor diwarnai dan
kemudian digabungkan melalui proses yang disebut ligation. Enzim ligase
digunakan untuk menggabungkan ujung-ujung yang sesuai pada fragmen
DNA dan vektor, membentuk molekul rekombinan.
d. Transfer Vektor ke Sel Penerima : Vektor yang telah direkombinasi
diperkenalkan ke dalam sel penerima. Ini dapat melibatkan transfeksi untuk
sel eukariotik atau transformasi untuk bakteri. Dalam kasus bakteri, metode
3
seperti elektroporasi atau panas digunakan untuk memasukkan vektor ke
dalam sel.
e. Seleksi dan Identifikasi : Setelah transfer, sel penerima diuji untuk
memastikan bahwa vektor telah dimasukkan. Biasanya, ini melibatkan
penggunaan agen seleksi, seperti antibiotik, yang hanya memungkinkan sel
yang mengandung vektor untuk bertahan hidup. Teknik lain termasuk
pewarnaan genetik untuk identifikasi DNA rekombinan.
f. Ekspresi dan Produksi : Jika tujuan adalah menghasilkan protein tertentu, sel
yang mengandung DNA rekombinan dibiakkan untuk memproduksi protein
tersebut. Dalam kasus bakteri, ini dapat menghasilkan banyak salinan protein
yang dapat diambil dan dimanfaatkan.
Teknik rekombinan DNA memiliki aplikasi luas dalam bioteknologi dan ilmu hayati,
memungkinkan manusia untuk menghasilkan organisme yang memiliki sifat-sifat tertentu atau
untuk menghasilkan protein yang berguna seperti insulin atau vaksin.
4
c. Bioteknolog : Teknologi DNA rekombinan digunakan dalam bidang
bioteknologi untuk mengembangkan produk seperti vaksin, enzim, dan bahan
kemasan yang berbasis DNA.
d. Pengembangan mikroba : Teknologi DNA rekombinan digunakan untuk
mengembangkan mikroba yang menghasilkan enzim fitase, seperti yang
digunakan dalam pembuatan makanan.
Dalam proses rekombinasi DNA, beberapa langkah yang umum dilakukan meliputi
manipulasi DNA in vitro (di luar sel organisme) dan gabungan atau rekombinasi DNA sesuatu.
Metode yang digunakan dalam manipulasi DNA in vitro meliputi pemotongan DNA, yang
merupakan salah satu bukti penguat yang ada dalam teknologi DNA rekombinan.
Dengan menerapkan teknik dan strategi ini, Anda dapat meningkatkan efisiensi
transfer genetik antarorganisme dan menciptakan organisme yang lebih produktif dan
berpotensi.
6
c. Etika : Penggunaan rekombinan DNA dalam produksi bioteknologi juga
melibatkan pertimbangan etika, terutama terkait dengan modifikasi genetik
pada organisme hidup.
d. Keterbatasan teknis : Beberapa teknis terkait dengan rekombinan DNA,
seperti efisiensi transfer genetik, juga menjadi tantangan dalam produksi
bioteknologi.
F. Potensi risiko lingkungan yang terkait dengan prinsip rekombinan DNA dalam
konteks pengembangan tanaman transgenik atau organisme hasil rekayasa genetika
Pengembangan tanaman transgenik atau organisme hasil rekayasa genetika
melibatkan potensi risiko lingkungan yang perlu dipertimbangkan. Beberapa risiko
lingkungan yang terkait dengan prinsip rekombinan DNA dalam konteks ini meliputi:
a. Gangguan terhadap ekosistem : Tanaman transgenik dapat mengganggu
ekosistem alami jika gen yang diintroduksi memiliki efek yang tidak
diinginkan pada organisme non-target, seperti hewan liar atau tumbuhan liar.
b. Penyebaran gen : Ada potensi penyebaran gen transgenik ke populasi liar
melalui persilangan dengan tanaman liar terkait, yang dapat mengakibatkan
perubahan genetik pada populasi liar dan mengganggu keseimbangan
ekosistem.
c. Penggunaan pestisida : Tanaman transgenik yang dirancang untuk tahan
terhadap hama atau herbisida dapat mengakibatkan peningkatan penggunaan
pestisida, yang dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan
manusia.
d. Kehilangan keragaman genetik : Penggunaan tanaman transgenik yang
homogen secara genetik dapat mengakibatkan kehilangan keragaman genetik
dalam tanaman budidaya, yang dapat mengurangi ketahanan terhadap
penyakit dan perubahan lingkungan.
8
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam rangka makalah prinsip rekombinan DNA, dapat disimpulkan bahwa
pemahaman dan penerapan prinsip ini memberikan landasan penting dalam
pengembangan teknologi biologi molekuler. Rekombinan DNA memungkinkan
manipulasi genetika dengan cara yang presisi, membuka peluang baru dalam bidang
kedokteran, pertanian, dan industri. Pentingnya kehati-hatian etika dan regulasi dalam
penggunaan rekombinan DNA menjadi poin kritis untuk memastikan dampak positif
tanpa merugikan lingkungan atau masyarakat. Kesimpulan ini menekankan perlunya
terus menggali pengetahuan dan inovasi dalam prinsip rekombinan DNA, sambil
tetap memperhatikan aspek-aspek etika dan keamanan yang terkait.
B. Saran
Saran untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut dapat mencakup eksplorasi
metode baru dalam manipulasi DNA, fokus pada etika dalam penggunaan teknologi
rekombinan DNA, serta pengembangan regulasi yang ketat untuk memastikan
keamanan dan keberlanjutan dalam penerapannya. Dengan terus meningkatkan
pemahaman dan pengawasan, rekombinan DNA dapat memberikan kontribusi positif
yang signifikan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan manusia.
10
DAFTAR PUSTAKA
Acquaah, G. (2007). Principle of Plant Genetics And Breeding. United Kingdom: Blackwell.
Avivi, S. (2020). Rekayasa Gen dan Bioinformatika. Jl.Kalimantan: UPT Percetakan dan Penerbitan
Universitas Jember.
Sajidan. (2009). Tekonologi rekombinan enzim fitase dan implementasinya dalam pembelajaran mata
kuliah biokimia,genetika dan bioteknologi. sebelas maret university library, 7.
Sutarno. (2016). Rekayasa genetik dan perkembangan bioteknologi di bidang peternakan. Proceeding
biology education conference, 5.
11