Anda di halaman 1dari 21

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH BIOTEKNOLOGI FARMASI

TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN

Oleh :
RIDWAN YUDIANSYAH
1841648201079

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan
karunia -Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas ini sesuai waktunya. Kami
mencoba berusaha menyusun Tugas ini sedemikian rupa dengan harapan dapat membantu pembaca
dalam memahami pelajaran yang merupakan judul dari Tugas kami,Disamping itu, kami
berharap bahwa ini dapat dijadikan bekal pengetahuan. Kami menyadari bahwa didalam
pembuatan masih ada kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca
sekalian khususnya dari dosen pengampu. Agar saya dapat meningkatkan mutu dalam penyajian
berikutnya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Karawang, Januari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................
1.2. Tujuan Penelitian...................................................................................................................
BAB II TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN............................................................................
2.1. Pengertian DNA Rekombinan................................................................................................
2.1. Tahapan Teknologi DNA Rekombinan.................................................................................
2.3. Jenis Vektor............................................................................................................................
2.4. Jenis Sel Inang........................................................................................................................
2.5. Kloning Gen.........................................................................................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................................12
3.2. Pertanyaan............................................................................................................................12
DAFTARPUSTAKA...................................................................................................................... .......13

iii
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Kumpulan Jurnal.............................................................................................14

iv
GAMBAR

Gambar 2.1. Tahapan Teknologi DNA Rekombinan.................................................................2

Gambar 2.2. Isolasi DNA...........................................................................................................3

Gambar 2.3. Enzim EoRI...........................................................................................................4

Gambar 2.4. Proses DNA Ligase...............................................................................................5

Gambar 2.5. Transformasi DNA................................................................................................6

Gambar 2.6. Kloning Pada Tumbuhan.......................................................................................9

Gambar 2.7. Koning Pada Hewan............................................................................................10

Gambar 2.8. Kloning Pada manusia.........................................................................................10

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan Zaman saat ini khususnya pendidikan Sains telah didominasi oleh
Bioteknologi baik dari bentuk Hasil aplikasi bioteknologinya maupun sebuah penemuan-
penemuan keilmuan baru,kemajuan itu salah satunya dengan banyaknya teknologi yang
diciptakan oleh manusia semakin berkembang dan maju dengan seiringnya pengetahuan
manusia yang bertambah,teknologi dibuat tidak hanya untuk memabanty atau mempermudah
suatu penelitian melainkan untuk dapat diaplikasikan bagi kesehatan manusia. salah satunya
yaitu pengembangan teknologi DNA Rekombinan,Teknologi DNA Rekombinan sudah
digunakan sejak tahun 1972 dan dihasilkan oleh seorang Ilmuan Paul Berg dengan
menggunakan ecoRI dan Pada tahun 1973 pertama kali melakukan rekayasa pada bakteri
E.Coli dengan Plasmid rekombinan.
DNA Rekombinan adalah suatu teknologi DNA yang di buat dari sebuah molekul
sintesis yang dikemas dalam DNA.Proses Terbentuknya DNA rekombinan berupa sebuah
pemotongan Plasmid DNA pada bakteri yang di gantikan oleh gen baru,setelah itu disatukan
kembali.pada proses tersebut bermanfaat untuk menghasilkan bakteri yang banyak karena
bakteri mampu berkembang biak lebih banyak sehingga dapat menghasilkan sebuah
insulin.Teknologi Ini bermanfaat dalam sebuah bidang Kesehatan dan Gizi serta dalam
pengobatan karena dapat menghasilkan insulin bagi manusia. Proses DNA Rekombinan
dimana bakter akan berkembang biak lebih banyak dengan mereplikasi diri sehingga mampu
bermanfaat bagi makhluk hidup lainnya ( Irwan, 2008)
Rekombinasi DNA merupakan sebuah pembentuakan kombinasi baru yang di
kembangan dengan sebuah materi informasi genetik.Rekombinasi ini dilakukan dengan
menyisipkan sebiah molekul asam nuklear yang dikerjakan di luar sel ke suatu vektor dan di
bswa masuk ke dalam senuah sel inang (Murdiyatmo, 1992).
DNA Rekombinan merupakan suatu kumpulan teknik atau metode yang di gunakan
untuk mengkombinasiakan gen-gen didalam sebuah tabung reaksi,yang telah memungkinkan
untuk mengisolasi DNA dari berbagai organisme,oleh karena itu penggabungan DNA yang
berasal dari organisme berbeda sehingga akan membentuk DNA rekombinan.Teknologi DNA
rekombinan mempunyai manfaat untuk mengisolasi serta memahami dari berbagai gen dari
organisme dan akan endapatkan fungsi dan mekanisme kontrolnya. Selain itu telnologi DNA
rekombinan ini memungkinan di perolehnya gen tertentu dalam waktu yang lebih cepat dan
dengan jumlah yang sangat besar dari pada pengerjaan secara konvensional (lilis,2009).

1.2. Tujuan

1. untuk mengetahui bagaimana Teknologi DNA Rekombinan dan prosesnya


2. untuk megetahui apa itu jenis sistem seleksi pada DNA Rekombinan
3. untuk mengetahuai bagaimana sel inang pada DNA Rekombinan

1
BAB II
TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN

2.1. Pengertian Teknologi DNA Rekombinan


DNA rekombinan merupakan suatun bentuk kombinasi dari mareri genetik yang baru
dengan menyisipkan molekul DNA ke dalam suatu vektor sehingga memungkinkan akan
terintegrasi serta mengalami perbanyakan suatu sel organsime lain yang akan berperan
sebagai sel inang (Animous,2018).
Teknologi DNA Rekombinan merupakan sebuah teknik penggabungan DNA dari suatu
spesies yang berbeda dimana akan menghasilkan organisme baru dengan sifat yang
diinginkan ( Dedi Noviendri,2007).sehinga keberhasilan suatu teknik DNA Rekombinan
didukung oleh teknik dengan cara bagaimana kita menangani,mengembangkan
mikroorganisme atau fage dari kloning dari berbagai macam strain bakteri yang di gunakan
dalam sebuah sistem.Brown mengatakan bahwa suatu molekul DNA plasmid dam fage
memiliki sifat yang sangat di butuhkan untuk keberhasilan sebuah teknik DNA rekombinan
sebagai vektor kloning ( T.Brown,1991). Pada proses ini telnologi DNA Rekombinan terdiri
atas berbagai teknik yaitu :
a. Teknik Pemotongan DNA / ( Donor dan Vektor )
b. Teknik Pembentukan DNA Rekombinan
c. Teknik untuk menggabungkan/Kloning DNA Rekombinan
d. Teknik untuk memasukan suatu DNA ke dalam sel yang hidup sehingga DNA
rekombinan akan dapat di aplikasikan dan akan dieskspresikan.
Adapun dari berbagai teknik tersebut Teknologi DNA Rekombina memiliki sebuah
keuntungan sebagai berikut :
a. dengan memisahkan dan memeriksa setiap gen, Anda dapat memperoleh pengetahuan
tentang fungsi dan mekanisme pengaturannya.
b. Teknologi ini memungkinkan produk gen tertentu diperoleh lebih cepat dan dalam jumlah
yang lebih besar daripada produksi tradisional/Konvensional.

Tahapan Teknologi DNA Rekombinan

Gambar.2.1. Tahapan Teknologi DNA Rekombinan

2
2.2. Tahapan Teknologi DNA Rekombinan

1. Isolasi DNA
dimulai dengan penghancuran dan penghilangan dinding sel. Ini dapat dilakukan baik
dengan cara sonikasi, cara mekanis seperti ini perlu tekanan tinggi, pembekuan atau
pencairan, atau metode enzimatik seperti pemberian lisozim. Langkah selanjutnya adalah
sitolisis. Bahan sel yang relatif lunak dapat dengan mudah disuspensikan kembali dalam
media buffer non-osmotik, tetapi bahan kasar harus diperlakukan dengan deterjen yang kuat
seperti Triton X100 atau natrium dodesil sulfat (SDS). Teknik pemisahan DNA ini dapat
diterapkan baik pada DNA genomik maupun vektor, terutama pada plasmid.
Molekul DNA yang umum digunakan dalam teknologi DNA rekombinan adalah
DNA plasmid dan DNA genomik yang didapat dan diperoleh dari sel bakteri. Pada dasarnya,
isolasi seluruh DNA genom dari bakteri, terdiri dari beberapa langkah yaitu :
a. Kultivasi sel dalam media yang sesuai.
b. Penghancuran/pemecahaan dinding sel dan buka.
c. Ekstraksi DNA genom.
d. Pemurnian DNA
Isolasi DNA merupakan sebuah teknik yang sangat komplek dalam pengembangan
suatu studi biologi sel dan molekuler. Tingkatan kemurnian dan kualitas pada isolasi DNA
sangat berpengaruh pada suatu hasil yang akan didapat atau diperoleh. Sementara itu Secara
universal, prosedur ekstraksi yang baik untuk sebuah isolasi DNA yaitu harus memenuhi
kriteria tiga hal penting yaitu harus bisa menghasilkan DNA dengan kriteria kemurnian yang
baik/tinggi, DNA harus lengkap, dan jumlah sesuai (konsentrasi tinggi)(Yulianti,2018).
Isolasi DNA merupakan tingkatan pertama dalam sebuah pembelajaran tentang sekuen
DNA dari populasi DNA yang penting serta dalam analisis sebuah struktur genom dan
ekspresi gen. Prinsip dari sebuah Isolasi DNA yaitu didapatkannya DNA murni yang tidak
tercampur atau tergabung dengan komponen sel lain yaitu contohnya protein dan karbohidrat
(Hidayah,2017)

Gambar.2.2. Isolasi DNA

3
2. Enzim Restriksi

Pengkloningan gen serta rekayasa genetik adalah memakai enzim- enzim, Enzim yang di
maksud yakni enzim restriksi. Enzim restriksi merupakan ezim yang digunakan guna
memotong DNA. Tidak hanya itu Enzim restriksi memiliki sukuens pengenalan serta
memotong DNA pada sekuens khusus yang panjangnya 4- 6 pasang basa. enzim restriksi
menciptakan suatu potongan DNA dengan wujud sticky ends( ujung lancip) sehingga hendak
berpasangan dengan basa yang sesuai. salah satu Contoh dari enzim restristik merupakan
sebagi berikut Enzim EcoRI telah dicoba isolasi awal oleh Herbert Boyer pada tahun 1969
dari kuman E. coli. Enzim EcoRI akan memotong pada bagian dari sesuatu basa Gram serta A
pada sekuens GAATTC ( Neil A, 2008).

Gambar.2.3. Enzim EcoRI

Enzim restriksi secara umum dipecah jadi 3 kategori berlandaskan komposisi, posisi
pemotongan, spesifisitas sekuens serta kofaktor yang dibutuhkan, yakni enzim restriksi
Kategori I, Kategori II serta Kategori III.
a. Enzim restristik kategori I
Ezim Kategori I bertugas Memotong DNA secara acak serta jauh dari sekuen
pengenalannya. Enzim ini tidak bisa menciptakan potongan fragmen DNA yang di
harapkan sehingga tidak diproduksi.
b. Enzim restristik kategori II
Mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Mengenali urutan tertentu selama 4 hinggan 7 basa di dalam molekul dna
2. Memotong ke 2 untai molekul DNA ditempat tertentu
3. Menghasilkan fragmen- fragmen DNA
4. Tipe ini yang universal digunakan merupakan EcoRI

c. Enzim restristik kategori III


Enzim yang tidak digunakan dalam sebuah laboratorium, perihal ini disebabkan
karena enzim ini memotong diluar pengenalan serta memerlukan dua sekuen dengan
orientasi yang bertentangan pada DNA yang sama buat menuntaskan pemotongan
sehingga enzim ini tidak sering menciptakan potongan sempurna (froger,2007).

4
3. DNA Ligase
menggambarkan enzim yang bisa mengkatalisis penyusunan hubungan fosfodiester
antara ujung 5’- fosfat serta 3’- hidroksil yang digunakan dikala proses ligasi pada DNA yang
hadapi pemotongan dengan enzim restriksi tadinya. DNA ligase dibutuhkan guna
mencampurkan fragmen dikala proses replikasi, menyambung potongan- potongan DNA yang
baru disintesis, dan berfungsi dalam proses reparasi DNA.
DNA ligase bisa digolongkan jadi 2 tipe bersumber pada kofaktor yang dibutuhkan,
ialah NAD+ ataupun ATP. DNA ligase NAD+- dependent ditemui cuma di kuman,
Sedangkan DNA ligase ATP- dependent ditemui di bakteriofage, eubacteria, archae serta
virus.
DNA ligase ATP- dependent yang universal merupakan T4 DNA ligase serta T7 DNA
ligase (Khairul,2018).

Gambar.2.4. Proses DNA Ligase

4. Transformasi
Transformasi merupakan pengambilan DNA oleh bakteri yang berasal dari lingkungan
di sekelilingnya. DNA yang berada di sekitar bakteri (DNA asing) berupa sebuah
potongan DNA atau fragmen DNA yang berasal dari sel bakteri yang lain atau organisme
yang lain. Masuknya DNA dari lingkungan ke dalam sel bakteri ini dapat terjadi secara
alami, bahwa pada dasarnya suatu bakteri dapat melepaskan fragmen DNA ke dalam suatu
medium yang setelah itu kemudian masuk ke dalam sel bakteri yang lain dalam kutur. Di
alam fragmen DNA merupakan fragmen DNA yang biasanya dilepaskan oleh bakteri yang
mati atau mengalami autolisis. sedangkan, terdapat sel lain yang ternyata melepaskan
fragmen DNA pada saat pertumbuhan karena adanya gen transformasi

5
Gambar. 2.5. Transformasi DNA

2.3. Jenis Vektor DNA Rekombinan

1. Plasmid
Merupakan DNA Utas ganda sirkuler yang beujuran kecil terdapat lada sitoplasma dan
dapat bereplikadi secara otonom Ciri plasmid adalah :
1. Dapat melakukan replikasi
2. Berada di luar kromosom
3. Secara genetik bisa di transfer secara stabil
Berasal dari alami maupun yang sudah mengalami modifikasi yang di sesuaikan
dengan keperluan didalam manipulasi genetik.satu sel dapat mengandung lebih dari satu
kopi.plasmid terdapat pada sitoplasma prokryot maupun eukaryot sederhana uniselluler
selain pada bakteri,plasmid juga terdapt pada saccharomyces cereviceae.
Plasmid dapat di kelompokam berdasarkan sifat yang di samdi oleh gen yang di
kandungnya yaitu :
1. Plasmid F ( Fertilitas ) membawa gen tra yang bertanggung jawab terhadap proses
konjungasi.
2. Plasmid R ( Resistensi ) mengandung gen resistensi terhadap antibiotik atau logam
berat.
Plasmid yang mengandung gen adalah penyandintoksin dan bakteriosin seperti ColE1
dari E.Coli.Plasmid degradatif yang mempunyai kemampuan untuk melakukan
metabolisme molekul organik seperti toluen ( TOL dari Pseudomonas Putida ). Plasmid
virulensi yang beranggung jawab terhadap patogenositas dari sel inang ( pTi pada
Agrobacteroum tumefaciens ).untuk replikasi,plasmid dalam keadaan terpisah dari
kromosom ( non-intgratif ) dan ada yang terintegrasi ke dalam kromosom bakteri (episom)
serta untuk kloning gen plasmid yang ideal bersifat :
1. Berukuran kecil
2. Minjmal memiliki satu situs penyisipan yang mudah diindentifikasi
3. Membawa sifat yang mudah untuk seleksi bagu inang yang mengandungnya
2. Fage
Fage atau bakteriofage adalah virus yang menginfeksi bakteri dan struktur fage sangat
sederhana tersusun dari molekul DNA yang membawa beberapa gen dan molekul proteiim

6
yang membungkusnya yang di sebut dengan kapsid terdapat 2 macam siklus yang terjadi
pada fase fage yaitu :
1. Siklus lituk
2. Siklus lisogeni
Siklus lituk diakhiri dengan pelepasan fage baru dari bakteri sel inang karena terjai
lisis,sedangkan pada lisogeni dna fage tersisip didalam kromosom bakteri yang bergungsi
sebagai sel inangnya.
3. Cosmid
Cosmid merupakan vektor yang di turunkan yang mengandung ujununh kohesif( cos)
dari fage yang merupakan molekul DNA hibrid antara fage dan plasmid bakteri di dalam
bakteri,cosmid membentuk molekul sirkuler seperti halnya plasmid dan tidak dapat melisis
sel inamg karena tidak (atau sedikit sekali) mengandung gen.
4. Kromosom buatan Khamir
Diperlukan dalan pengklonan DNA yang ukuran besar serta pada beberapa gen
eukarryot terdapt gen yang ukurannya sangat besar seperti cyztic fibrosis pada manusia
yang besarnya 240 kb sehingga baik plasmid fage maupun cosmid tidak bisa digunakan
sebagai vektor.

2.4. Sel Inang


Jenis sel inang yang di gunakan untuk aplikasi tertentu tergantung terutamma pada
tujuan percobaan kloning. Jenis sel untuk mengisolasi gen untuk analisi struktur,maka
gunakan sistem yang sederhana dan mudah serta jika mengekspresikan informasi genetik
dalam eukariot tingkat tinggi seperti tanaman,maka menggunakan sistem yang lebih
spesifik. Jenis seleksi sel inang adalah sebagai berikut :
1. Sel Inang Prokariotik
Sel inang ini harus mempunyai keidealan yaitu harus :
- Mudah ditangani dan di tumbuhkan ( prpogasi )
- Tersedia dalam berbagai galur ( strain ) genetik
- Dapat menerima berbagai vektor.
Sel yang memiliki inang yang ideal adalah escherichia coli bakteri yang lain dapat
digunakan sebagai sel inang untuk eksperimen kloning gen :
- Bacillus
- Pseudomnas
- Streptomyces
2. Sel Inang eukariotik
Salah satu kelemahan menggunakan E.coli sebagai sel inang untuk kloning gen
eukariotik adalah :
- Gen eukariotik tertentu mungkin tidak berfungsi dalam E.Coli.
- Sel inang prokariotik mungkin tidak menghasilkan protein eukariotik yang
berfungsi penuh.
Sel inang eukariotik adalah :
- Yeast ( S.cerevisiae )
- Aspergillus nidulans
- Neurospora crassa
- Algae
- Plant Cells
- Animal Cells

2.5. Kloning Gen

7
Kloning merupakan kata yang berasal dari kata ‘klon’ yang artinya dari bahasa Yunani
yang memiliki arti tunas muda.kloning merupakan teknik penggandaan gen yang
membentuk turunan yang sama sifat baik berdasarkan hereditasnya maupun
penampakannya. pengertian kloning adalah dikatakan kloning yaitu penggunaan sel
somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu atau lebih individu dengan
materi genetik yang sama atau identik. Sumber lainnya lagi mengatakan bahwa kloning
adalah teknik perbanyakan sel, jaringan atau organisme secara aseksual, bias melibatkan
dua induk atau satu induk. Sehingga dapat disimpulkan,, bahwa kloning adalah suatu cara
atau teknik yang menggunakan sel somatik makhluk hidup untuk membentuk turunan
baru baik dari satu induk maupun dua induk yang turunannya memiliki materi genetik
yang sama sifat baik dari segi hereditas maupun penampakannya yang prosesnya
merupakan suatu bentuk reproduksi aseksual. Untuk menghasilkan molekul DNA
rekombinan atau chimoera, suatu fragmen DNA yang mengandung gen yang akan
dikloning pertama-tama diinserikan dulu pada molekul DNA sirkular yang disebut sector.
Vektor bertindak sebagai pembawa DNA rekombinan tersebut untuk masuk ke dalam
rumah biasanya berupa bakteri, maupun sel-sel jenis lainnya yang dapat digunakan.
Vektor kemudian membuat replika pada sel tuan rumah yang memiliki banyak turunan
turunan, baik vektornya maupun gen bawaannya. Saat sel tuan rumah perjalanan,
menyalin molekul DNA rekombinan pada keturunan, dan replikasi vektor terjadi. Setelah
banyak sel pembelahan terjadi, sebuah koloni atau sel kloningan identik dihasilkan. Tiap-
tiap sel dalam kloning rekombinasi molekul DNA mengandung satu atau lebih jenis gen.
Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa gen yang dilepaskan oleh rekombinasi molekul
telah diklon. Kloning adalah satu-satunya bentuk penemuan ilmuwan dalam rangka
memperoleh keturunan yang sampai sekarang digunakan, saat ini juga, terus menerus
mendapat pro dan kontra dari masyarakat. Diawali dari lahirnya dolly sebagai hewan
kloningan pertama, sampai munculnya isu tentang bayi perempuan bernama Eva yang
dikatakan menjadi manusia kloningan pertama yang dibuat oleh manusia.Jenis Kloning
dapat di aplikasikan kepada tiga jenis pengkloningan yaitu:

1. Kloning Pada Tumbuhan

Kloning sel pada tumbuhan (baik dari akar, batang, dan daun) dapat dilakukan dengan
cara memotong organ tumbuhan yang diingin. Kemudian kami mencari eksplan,
menuliskannya, dan mengirimkannya ke media yang kaya nutrisi agar cepat tumbuh.
Eksplan-ekplan tersebut akan mengubah gundukan-gundukan itu menjadi kalus.kalus
merupakan Cikal bakal akar, batang, dan daun . Kalus kemudian akan ditempatkan di
media tanah dan akan menjadi tanaman baru. Nama lain kloning pada tumbuhan adalah
kultur jaringan, yaitu suatu teknik untuk mengisolasi sel, protoplasma, jaringan, dan organ
serta memberinya nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman dalam kondisi
aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi
tanaman yang baik. Dalam hal ini, ada dua teori mendasar. Yang pertama adalah teori
bahwa sel dari makhluk multiseluler, di mana pun letaknya, bersimbiosis dengan sel zigot
karena berasal dari satu sel. Teori totipotensi sel, atau Potensi Genetik Total adalah teori
yang kedua. Maka dari itu, setiap sel dengan potensi genetik mampu memperbanyak diri
dan berdiferensiasi menjadi tanaman yang tahan lama. Ada beberapa faktor dalam kultur
jaringan yang berperan dalam regenerasi tumbuhannya, antara lain

1. Bentuk regenerasi dalam kultur in vitro, seperti pucuk adventif atau embrio
somatiknya

8
2. Eksplan, yaitu bagian tanaman yang digunakan untuk perbanyakan tanaman
sebagai bahan awal. Faktor varietas, umur, dan kelaminnya jenis kelaminnya yang
penting dalam eksplan ini. Pucuk muda, kotiledon, embrio, dan tanaman sejenis
lainnya sering digunakan sebagai ekspan.
3. Media tumbuh, karena komposisi garam anorganik, zat pengatur tumbuh, dan
media bentuk fisik ada di dalam media tumbuh.
4. Tumbuh tanaman zat pengatur. Konsentrasi, urutan penggunaan, dan periode masa
induksi dalam budaya tertentu adalah faktor yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan zat ini.
5. Lingkungan Tumbuh yang dapat mempengruhi tanaman regenerasi regenerasi
meliputi temperatur, panjang penyinaran, intensitas penyinaran, kualitas sinar,
dapat mempengruhi tanaman regenerasi meliputi temperatur, panjang penyinaran,
intensitas penyinaran, dan ukuran wadah kultur.

Gambar. 2.6. Kloning Pada Tumbuhan


2. Kloning Pada Hewan

Kloning Hewan adalah proses dimana keseluruhan organisme hewan dibentuk dari
satu sel yang diambil dari organisme induknya dengan individu baru yang identik sama
secara genetika. Hewan kloning ini, dikarenakan adanya kesamaan DNA, adalah duplikat
yang persis sama baik dari segi sifat dan penampilannya seperti induknya.
Para ilmuwan berusaha membentuk sel kloning pada hewan tidak berhasil selama
bertahun-tahun. Keberhasilan pertama yang dicapai ilmuwan adalah ketika mereka
berhasil mengkloning seekor kecebong dari sel embrio dalam tubuh kata dewasa. Namun,
kecebong yang dimaksud tidak pernah berhasil menjadi katak dewasa. Para ilmuwan
mulai melakukan penelitian terhadap kloning hewan mamalia dengan memanfaatkan
transfer nuklir di sel embrio. Tapi, yang lebih penting, hewan-hewan tersebut tidak pernah
mencapai hidup yang lama. Kloningan pertama yang berhasil diuji cobakan dan
diperbanyak adalah seekor domba bernama Dolly. Dolly ditemukan di Skotlandia pada
tahun 1997 oleh Ian Wilmut dan teman-temannya. Namun, berbeda dengan uji coba
kloning sebelumnya yang menggunakan sel embrio, kloning dolly menggunakan sel dari
domba dewasa. Karena dewasa sel ini dianggap tua, Dolly pun berumur pendek, meskipun
faktanya hewan lain hasil kloningan dengan menggunakan sel embrio.

9
Gambar. 2.7. Kloning Pada Hewan

kloning hewan melalui tahap ini, yaitu mengekstrak nukleus DNA dari suatu sel
embrio dan ditanamkan dalam sel telur yang sudah dihilangkan. Manusia distimulasikan
kadang-kadang proses ini dengan alat dan kimia bahan-bahan. Sel telur ini dimasukkan
kembali ke dalam tubuh sel hewan inangnya dan membentuk sifat yang identik.

3. Kloning pada Manusia

Hewan sukses menyusui dengan kloning teknologi, dan hanya menunggu waktu,
timbulnya kabar yang melaporkan lahirnya manusia kloning hasil. Misalnya, dalam "Eve",
bayi perempuan pertama hasil kloning dikabarkan, tetapi kebenaran beritanya masih belum
bisa dipastikan. Lebih detail lagi, hasil kloning permintaan dari kaum homoseksual
Belanda. Namun, tidak ada bukti-bukti konkrit tentang manusia hasil kloningannya.
Beberapa sumber mengklaim bahwa situasinya bersifat pribadi, dan jika dibicarakan secara
pribadi, itu akan membahayakan kerahasiaan pendonor gen. Penyembunyian berita-berita
seperti ini mungkin dilakukan karena masih banyak kontroversi serta pro dan kontra yang
terjadi di masyarakat mengenai pengkloningan manusia yang dianggap melanggar kodrat
alam yang tidak sesuai dengan etika pada agama prosedur kloning manusia, sebenarnya
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara bayi tabung dan in vitro fertilization Dalam
proses ini, sperma suami di campur kedalam telur istri dengan proses di dalam tabung
kaca.

10
Gambar. 2.8. Kloning Pada Manusia

Ketika sperma tumbuh menjadi embrio, embrio tersebut berganti nama menjadi 'ibu
tumpang' dan dikembalikan ke tubuh si ibu, atau orang lain. Bayi yang lahir secara biologis
merupakan anak suami-istri tadi, oleh rahim perempuan lain.
Berikut prosedur untuk kloning manusia dapat dijelaskan secara rinci:
1. Siap sel stem: suatu sel awal yang akan tumbuh menjadi sel tubuh. Sel ini diambil dari
hendak dikloning manusia.
2. Sel induk dimasukkan ke dalam sel yang berisi informasi genetik dan kemudian
dikeluarkan dari sel tersebut.
3. mengetahui sel telur: sel telur yang diambil dari sukarelawan perempuan dan
dipisahkan.
4. Inti sel diimplantasikan ke sel telur dari sel stem
5. Dipicu sel telur untuk pembelahan dan pertumbuhan. Setelah selesai (hari kedua), saya
menjadi cikal bakal sel.
6. Embrio terus menerus (blastosis) mulai mememisahkan diri (hari ke lima) dan siap
diimplantasikan ke dalam rahim.
7. Embrio tumbuh di rahim dan menjadi bayi dengan kode genetik yang sama dengan sel
stem donor.

11
BAB III
KESIMPULAN DAN PERTANYAAN

3.1. Kesimpulan

DNA rekombinan adalah DNA yang mengalami perubahan karena penyisipan suatu
sekuens deuksinukleotida yang sebelumnya tidak terdapat dalam molekul DNA yang sudah
ada dengan cara enzimatik atau kimiawi. Komponen yang terlibat dalam Dna rekombinasi
yaitu Enzim restriksi untuk memotong DNA, DNA polymerase, enzim ligase, enzim DNA
ligase, Vektor untuk menyambung dan mengklonkan gen di dalam sel hidup, Transposon,
Pustaka genom, Enzim transkripsi balik, Pelacak DNA atau RNA.Tahapan-tahapan teknologi
DNA rekombinan adalah isolasi DNA kromosom yang akan diklon, pemotongan molekul
DNA menjadi sejumlah fragmen dengan berbagai ukuran, isolasi DNA vektor, penyisipan
fragmen DNA ke dalam vektor untuk menghasilkan molekul DNA rekombinan, transformasi
sel inang menggunakan molekul DNA rekombinan, reisolasi molekul DNA rekombinan dari
sel inang, dan analisis DNA rekombinan.

3.2. Pertanyaan

1. Proses pada Teknologi DNA Rekombinan memerlukan bebrapa teknik yaitu ?


2. Coba anda uraikan Bagaimana proses tahapan Teknologi DNA Rekombinan dengan
baik ?
3. Jelaskan apa yang di maksud dengan Isolasi DNA dan bagaimana teknik Isolasi DNA?
4. Berikan contoh dan uraikan proses Isolasi DNA pada teknologi DNA Rekombinan?
5. Enzim restriksi memiliki 3 kategori,coba anda jelaskan 3 kategori tersebut ?
6. Apa yang dimaksud dengan plasmid dan jelaskan komponen yang terdapat di
dalamnya?
7. Sebutkan dan jelaskan berbagai jenis vektor yang dapat digunakan dalam kloning?
8. Bisakah kita mentransfer suatu gen dari satu makhluk hidup kedalam makhluk hidup
lainnya dan gen tersebut bisa hidup didalam tubuh makhluk tersebut?
9. Tentukan teknologi DNA rekombinan dan jelaskan bagaimana teknologi itu
digunakan untuk mengkloning gen dan memanipulasi DNA?
10. Jelaskan 3 Macam Kloning beserta contoh percobaan kloning?

12
DAFTAR PUSTAKA

Evy Yulianti, Pengembangan Teknik Isolasi DNA Tumbuhan Menggunakan Deterjen


Komersial,

Elfi Susanti dan Sri Retno Dwi Ariani, Kloning Gen V Panisilin dari Bacillus sp BAC4
Melalui Pembuatan Pustaka Genom, Biodivesitas, Vol.5, No.1: h.3.

Dedi Noviendri.2007. Teknologi DNA rekombinan dan Aplikasinya dalam


Eksplorasi Mikroba Laut,jurnal Sequalen. 2 (2) :56

Hidayah Murtiyaningsih, Isolasi DNA Genom dan Identifikasi Keakrabatan Genetika


Nanas Menggunakan RAPD (Random Amplified Polimorfic DNA), Agritrop, Juni 2017, ISSN
1693-2877, EISSN 2502-0455, Vol.15, No.1, hlm.83

Irawan,boedihardjo,2008.Genetika Molekuler.Airlangga University Press.


Surabaya,Halaman 12-15.

Khairul Anam, DNA Rekombinan, (online), http//www.ipb,ac.id/DNA-rekombinan.pdf


diakses 16 September 2018.

Lilis,Embi.2009.Kontruksi DNA rekombinan pCAMBIA 1303-stilbena sintase pencegah


busuk akar kelapa sawit,Departemen Biokimia.Fakultas matematika dan imu pengetahuan
alam,IPB.Bogor.

Murdiyatmo, U. 1992. Kloning dan over ekspresi struktural dehalogenase dari


Pseudomonas cepacia MBA4 pada E. coli. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan
Pengembangan Bioteknologi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi. LIPI. Bogor.
p. 98-109.

Neil A. Chambell dan Jane B. Reece, Biologi, Edidi kedelapan, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga,
2008), h.431

froger, A. dan Hall, J. E. 2007. Transformation of plasmid DNA into E. coli using the heat
shock method. Journal of Visualized Experiments. 6. 253-259.

Elfi Susanti dan Sri Retno Dwi Ariani, Kloning Gen V Panisilin dari Bacillus sp BAC4
Melalui Pembuatan Pustaka Genom, Biodivesitas, Vol.5, No.1: h.3

13
LAMPIRAN
(KUMPULAN JURNAL)

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai