Di susun oleh :
Nim : 2111102010078
Kelompok : 06
09 NOVEMBER
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan penulisan tugas laporan praktikum ini untuk
memenuhi dalam bidang penilaian mata pelajaran pengantar genetika ikan yang
baik itu dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya. Maka saya sangat mengharapkan
kritikan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan laporan praktikum untuk hari yang
akan datang
tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca, atas semua ini kami
pihak mudah-mudahan dapat amalan baik yang diberikan oleh Allah SWT
Praktikan
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
LAMPIRAN ............................................................................................................. 15
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.2.1 Alat ........................................................................................................ 5
Tabel 3.2.2 Bahan ...................................................................................................... 5
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran Dokumentasi.............................................................................................. 15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan ditemukannya struktur DNA dan berkembangnya ilmu pengetahuan
menggandakan jumlah molekul DNA pada target tertentu dengan cara mensintetis
molekul DNA baru yang berkomplemen dengan molekul DNA target tersebut.
dalam suatu termosikler. Panjang target DNA berkisar antara puluhan sampai
ribuan nukelotida yang posisinya diapit sepasang primer. Primer yang berada pada
daerah sebelum daerah target disebut sebagai primer forward, dan yang berada
setelah daerah target disebut reverse. Enzim yang digunakan sebagai pencetak
rangkaian molekul DNA baru dikenal dengan enzim polymerase. Untuk dapat
mencetak rangkaian tersebut dalam teknik PCR, diperlukan juga dNTPs yang
Pada proses PCR menggunakan alat Termosiklus Sebuah mesin yang memiliki
mengatur temperature untuk tiap tahapan reaksi Ada tiga tahapan penting dalam
1
proses PCR yang selalu terulang dalam 30-40 siklus dan berlangsung dengan
cepat yaitu denaturasi, anneling dan pemanjangan untaian DNA. Produk PCR
diagnosis penyakit genetic, analisis filogenetik dan lain-lain Oleh karena itu,
kerja PCR, memahami Teknik dasar PCR dan dapat mengoperasikan alat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada proses PCR menggunakan alat Termosiklus. Sebuah mesin yang
memilikikemampuan untuk memanaskan sekaligus mendinginkan tabung reaksi
dan mengaturtemperature untuk tiap tahapan reaksi. Ada tiga tahapan penting dalam
proses PCR yang selalu terulang dalam 30-40 siklus dan berlangsung dengan cepat
yaitu denaturasi, annelingdan pemanjangan untaian DNA. Produk PCR dapat di
identifikasi melalui ukurannya denganmenggunakan elektroforesis gel agarosa.
Beberapa aplikasi metode PCR diantaranya humangenome project, diagnosis penyakit
genetic, analisis filogenetik dan lain-lain. Oleh karena itu,dilakukanlah praktikum
teknik PCR sebagai modal awal sebelum mengaplikasikannya dalambidang genetika
yang lainnya (Joshi Mohini, Deshpande, 2011).
PCR adalah suatu teknik yang melibatkan beberapa tahap yang berulang
(siklus) dan pada setiap siklus terjadi duplikasi jumlah target DNA untai ganda.
Untai ganda DNA templat (unamplified DNA) dipisahkan dengan denaturasi
termal dan kemudian didinginkan hingga mencapai suatu suhu tertentu untuk
memberi waktu pada primer menempel (anneal primers) pada daerah tertentu dari
target DNA. Polimerase DNA digunakan untuk memperpanjang primer (extend
primers) dengan adanya dNTPs (dATP, dCTP, dGTP dan dTTP) dan buffer yang
sesuai. Umumnya keadaan ini dilakukan antara 20 – 40 siklus. Target DNA yang
diinginkan (short ”target” product) akan meningkat secara eksponensial setelah
siklus keempat dan DNA non-target (long product) akan meningkat secara linier
seperti tampak pada bagan di atas (Newton and Graham, 2015).
Tahap pengujian dengan PCR umumnya terdiri dari isolasi DNA, denaturasi
DNA menjadi untai tunggal, annealing primer sekuens spesifik dan penyambungan
siklus polymerase 25 – 40. Hasil PCR adalah produk berupa 50-10000 bp bagian
spesifik genome yang dapat dianalisis dengan elektroforesis gel atau sekuensing
DNA (Mufty, 2018).
3
dan mengaturtemperature untuk tiap tahapan reaksi. Ada tiga tahapan penting dalam
proses PCR yangselalu terulang dalam 30-40 siklus dan berlangsung dengan cepat
dan biologi. Hal inidigunakan pada tahap awal pengolahan DNA untuk sequencing
(penentuan urutan DNA),untuk mendeteksi ada atau tidak adanya gen untuk
4
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum ini telah dilaksanakan pada hari selasa tanggal 09 November 2022
pada pukul 12.00 WIB sampai dengan selesai di laboratorium Biologi Genetika,
5
12. Microwave 1 unit Menghangatkan atau
memanaskan dengan
menggunakan gelombang
mikro melalui aliran listrik
13. Tray 1 unit Pengering yang bertingkat
dengan menggunakan udara
panas dalam ruang tertutup
14. Tank Elektroforesis, cetakan 1 unit Pemisahan,
pemurnian,persiapan sampel
agarose dan sisir agar
asam nukleat dan protein
berdasarkan ukurannya
15. GeLDoc UVITEC 1 unit Melakukan dokumentasi gel
menggunakan tingkat
sensitivitas yang tinggi
sehingga dapat mempermudah
peneliti dalam
mengoperasikannya
16. Parafilm 1 unit Menutup mulut tabung reaksi
agar cairan yang ada dalam
tabung tidak tumpah sewaktu
menghomogenkan cairan
6
4. Micropipet 4 unit Memindahkan larutan atau
cairan dari satu tempat ke
tempat yang lainnya
5. Tip Mikropipet 1 unit Mengambil larutan dalam
jumlah yang sangat kecil
6. Tisu 1 unit Membersihkan
7. Senso Quest Lab Cycler 1 unit Mendeteksi keberadaan atau
Spin
tidak adanya gen
8. Vortex 1 unit Penghancuran substansi pada
saat persiapan pembuatan
reagen
9. Tissue Handuk 1 unit Membersihkan
10. Gloves 1 unit Melindungi tangan dari panas
11. Gelas Ukur 4 unit Mengukur volume larutan atau
zat cairdengan tepat
12. Microwave 1 unit Menghangatkan atau
memanaskan dengan
menggunakan gelombang
mikro melalui aliran listrik
13. Tray 1 unit Pengering yang bertingkat
dengan menggunakan udara
panas dalam ruang tertutup
14. Tank Elektroforesis, cetakan 1 unit Pemisahan,
pemurnian,persiapan sampel
agarose dan sisir agar
asam nukleat dan protein
berdasarkan ukurannya
15. GeLDoc UVITEC 1 unit Melakukan dokumentasi gel
menggunakan tingkat
sensitivitas yang tinggi
sehingga dapat mempermudah
peneliti dalam
mengoperasikannya
7
16. Parafilm 1 unit Menutup mulut tabung reaksi
agar cairan yang ada dalam
tabung tidak tumpah sewaktu
menghomogenkan cairan
8. Siapkan reagen berupa Red Master Mix, Primer Reverse, Primer Forward,
DDH20
9. Pastikan meletakkan tube reagen didalam Cooler rack agar suhu dingin tetap
terjaga
10. Beri label pada pada tube PCR sesuai dengan label ekstraksi
11. Setelah memasukkan semua komposisi, set program PCR sesuai dengan
12. Running
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN
4.1 Pembahasan
laboratorium yang berguna untuk memperbanyak DNA atau membuat jutaan salinan
bagian tertentu dari DNA. PCR adalah alat yang biasa digunakan di laboratorium
penelitian medis dan biologi. Hal ini digunakan pada tahap awal pengolahan
menaikkandan menurunkan suhu dalam waktu cepat sesuai kebutuhan siklus PCR.
dari dATP, dCTP, dGTP, dTTP, dan enzimpolimerase yang digunakan untuk
mengkatalis reaksi sintesis rantai DNA. PCR melibatkan proses pemanasan dan
Ada tiga tahapan penting dalam proses PCR yang selalu terulang dalam 30- 40
9
1. Denaturasi
pembukaan DNA untai ganda menjadi DNA untai tunggal. Ini biasanya berlangsung
sekitar 3 menit, untuk meyakinkan bahwa molekul DNA terdenaturasi menjadi DNA
renaturasi (membentuk DNA untai ganda lagi) secara cepat, dan ini mengakibatkan
gagalnya proses PCR. Adapun waktu denaturasi yang terlalu lama dapat mengurangi
aktifitas enzim Taq polymerase. Aktifitas enzim tersebut mempunyai waktu paruh
lebih dari 2 jam, 40 menit, 5 menit masing-masing pada suhu 92,5; 95 dan 97,5oC.
Kriteria yang umum digunakan untuk merancang primer yang baik adalah
untuk kedua primer tersebut sebaiknya sama. Sekuens DNA dalam masing-masing
primer itu sendiri juga sebaiknya tidak saling berkomplemen, karena hal ini akan
efisiensi PCR.. Waktu annealing yang biasa digunakan dalam PCR adalah 30 – 45
temperatur penempelan yang digunakan adalah antara 36oC sampai dengan 72oC,
primer dari ujung 3’. Kecepatan penyusunan nukleotida oleh enzim tersebut pada suhu
10
72oC diperkirakan 35 – 100 nukleotida/detik, bergantung pada buffer, pH, konsentrasi
garam dan molekul DNA target. Dengan demikian untuk produk PCR dengan panjang
2000 pasang basa, waktu 1 menit sudah lebih dari cukup untuk tahap perpanjangan
primer ini. Biasanya di akhir siklus PCR waktu yang digunakan untuk tahap ini
banyaksalinan (amplify atau memperkuat) bagian kecil dari DNA atau gen. PCR
memungkinkan untuk menghasilkan ribuan sampai jutaan salinan bagian tertentu dari
DNA dari jumlah yangsangat kecil dari DNA. Metode PCR ini digunakan untuk
digunakan untuk melipat gandakan molekul RNA. Metode PCR dapat melipat
Reagent ada 4,yaitu Red Master Mix yang berfungsi untuk mensintesis 2 untai
DNA baru.Primer F dan R yang berfungsi sebagai pembatas fragmen DNA target yang
akan diamplifikasi dan sekaligus menyediakan gugus hidroksi (-OH) pada ujung 3'
yang diperlukan untuk proses eksistensi DNA.Ddh2O berfungsi agar DNA tidak
berada dalam kondisi kering yang dapat menganggu proses sintesis DNA oleh enzim
Taq Polimerase.
Control (-) sangat dibutuhkan dalam pengerjaan PCR karena untuk melihat
apakah pekerjaan yang kita lakukan steril atau tidak.Apabila tidak steril tidak akan
11
muncul band DNA dan harus dilakukan pengulangan dalam percobaan.Selain itu juga
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil adalah :
1. PCR adalah reaksi polimerase berantai, yaitu reaksi yang melibatkan enzim
polimerase yang dilakukan secara berulang-ulang. Yang diulang-ulang adalah
proses pemisahan untai ganda DNA menjadi untai tunggal
2. Metode identifikasi genetik menggunakan metode pcr telah banyak
berkembang, serta telah dilakukan pada berbagai organisme laut, antara lain
berbagai karang keras, serta berbagai invertebrata laut
3. Real time pcr adalah teknik yang digunakan untuk memonitor progress reaksi
pcr pada waktu yang sama. Rt-pcr juga dikenal sebagai quantitative pcr (qpcr)
4. Metode berbasis pcr sering kali digunakan di dalam identifikasi organisme,
baik melalui DNA fingerprinting maupun melalui DNA barcoding
5. Reaksi Polimerase Berantai atau dikenal sebagai Polymerase Chain Reaction
(PCR), merupakan suatu proses sintesis enzimatik untuk melipat gandakan
suatu sekuens nukleotida tertentu secara in vitro.
5.2 Saran
Pada praktikum kali ini sudah sangat bagus, penjelasannya mudah dimengerti
dan juga cara mengajarnya asik. Semoga kedepannya tetap seperti ini
13
DAFTAR PUSTAKA
Joshi Mohini, Deshpande 2011. Polymerase Chain Reaction: Methods, Principles and
Mufty MM. 2018. Application of a real time PCR methode for detection of
Salmonella spp. in shrimp and scallop and its partial validation. Fisheries
Training Programme. The United Nation University. Iceland.
Newton, C.R. and A. Graham. 2015. PCR. UK: Bios Scientific Publisher.
14
LAMPIRAN
Lampiran dokumentasi
15