OLEH:
TEGAR MUHAMMAD RAFIF
2204112359
BUDIDAYA PERAIRAN B
RABU/SESI 2/10.30-12.30
KELOMPOK 6
ALFRED N PARDEDE, S.Pi.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas berkat
rahmat dan karunia-Nya yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan praktikum mengenai Penghitungan Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih
Ikan. Penulisan laporan ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas praktikum mata
kuliah Fisiologi Hewan Air.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya laporan praktikum
ini tidak lepas dari dukungan, dorongan, dan bimbingan, serta doa dari berbagai
pihak. Seluruh asisten Laboratorium Biologi Perairan yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
praktikum ini dengan baik. Teman-teman fakultas Perikanan dan Kelautan yang
telah banyak membantu dalam menyelesaikan penulisan laporan praktikum ini.
Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Penulis berharap semoga Allah SWT. memberikan limpahan rahmat dan
pahala kepada semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan laporan
praktikum ini. Penulis merasa bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan laporan praktikum ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran bagi para pembaca demi perbaikan laporan praktikum selanjutnya.
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ vi
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 7
1.2 Tujuan Praktikum....................................................................................... 8
1.3 Manfaat Praktikum .................................................................................... 8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Insang Ikan ................................................................................................... 9
2.2 Jantung Ikan ................................................................................................. 9
2.3 Dampak Pencemaran Limbah Deterjen ................................................... 10
2.4 Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) ..................................................... 10
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Praktikum ...................................................................... 12
3.2 Bahan dan Alat .............................................................................................. 12
3.3 Metode Praktikum......................................................................................... 12
3.4 Prosedur Praktikum ............................................................................................. 13
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum .................................................................................................... 14
4.2 Pembahasan .......................................................................................................... 15
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 17
5.2 Saran ...................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Bahan yang digunakan dalam pratikum ................................................. 12
2. Alat yang digunkan dalam pratikum ....... Error! Bookmark not defined.
3. Pengamatan insang dan denyut jantung .. Error! Bookmark not defined.
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ikan Lele Dumbo (C. gariepinus) .......................................................... 14
2. Pengamatan insang dan jantung .............. Error! Bookmark not defined.
6
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Bahan Yang Digunakan ......................................................................... 20
2. Alat Yang Digunakan ............................................................................. 21
3. Dokumentasi Kegiatan Selama Praktikum............................................. 22
7
I. PENDAHULUAN
cahaya matahari ke dalam badan air, dan menyebabkan gangguan bagi organisme
yang ada didalamnya salah satunya adalah ikan. hidup di dalam air dan
mengkonsumsi oksigen karena ikan mempunyai insang. DO di dalam air akan
berdifusi kedalam sel-sel insang ke jaringan sebelah dalam dari badannya.
Kebutuhan DO minimum untuk ikan air tawar tropis ± 5 mg/l (80% saturasi),
sedangkan untuk ikan laut tropis ± 5 mg/l (75% saturasi). Ikan-ikan yang gesit
umumnya lebih banyak membutuhkan oksigen, sementara ikan lele dan gurame
termasuk jenis ikan yang mampu hidup di perairan dengan kandungan DO sedikit,
karena ikan ini mempunyai pernafasan tambahan yang memungkinkan untuk
mengambil oksigen dari udara di luar air (Hanjunde, 2017).
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan penulis melakukan praktikum Menentukan laju pernafasan
ikan. Dan melihat marfologi isang dan jantung beberapa menit setelah mati karena
pencemaran. Selain itu, untuk mengetahui Bagaimana laju denyut jatung ikan
dengan benar.
darah dalam jumlah yang melibihi kapasitas normalnya. Jantung terbagi atas dua
ruang yakni atrium (aurikel) yang berdinding tipis dan ventrikel yang berdinding
tebal. Pada jantung terdapat suatu ruang tambahan berdinding tipis dan sedikit
berotot yang disebut sinus venosus. Organ ini berfungsi sebagai penampung darah
dari ductus cuvieri dan vena hepatikus, dan kemudian mengirimkan darah tersebut
ke atrium (Invitawati et al, 2019).
2.3 Dampak Pencemaran Limbah Deterjen
Deterjen yang merupakan bahan kimia sintetik yang digunakan untuk
menciptakan kebersihan berbagai produk dan badan manusia dapat berpengaruh
langsung dan tidak langsung pada kehidupan normal dan pertumbuhan ikan.
Deterjen yang mengandung bahan aktif linier alkylbenzene sulfonate (LAS) dapat
menurunkan hormon noreadrenalin di insang. Deterjen yang mengandung bahan
aktif anionic sodium lauryl sulphate menyebabkan kematian pada sel-sel insang
karena terjadi lisis membaran selnya. Selain itu deterjen dapat bersifat toksik
(Arianti ,2023).
Sedangkan secara tidak langsung, deterjen dalam badan air yang berupa
busa dapat mengurangi kontak air dengan udara, sehingga menurunkan oksigen
terlarut. Selain itu deterjen juga dapat menimbulkan pengayaan (eutrofikasi)
dalam perairan, sehingga dapat menimbulkan peledakan jumlah fitoplankton.
Kedua kondisi tersebut menyebabkan ikan akan kekurangan oksigen dan dapat
menimbulkan kematian (Astuti et al, 2018).
2.4 Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)
Ikan lele dumbo merupakan salah satu jenis ikan yang digemari masyarakat
Indonesia, dengan rasa yang lezat, daging empuk, dan dapat disajikan dalam
berbagai macam menu masakan. Lele dumbo banyak dibudidayakan secara
komersial oleh masyarakat Indonesia, dan merupakan salah satu sumber
penghasilan yang potensial dikalangan pembudidaya ikan. Dalam habitatnya ikan
lele dumbo sangat mudah beradaptasi, dapat dibudidayakan dengan padat
penebaran tinggi, pertumbuhan yang sangat pesat, dan dapat hidup pada
lingkungan dengan kadar oksigen rendah (Santi et al., 2019).
Ikan lele dumbo memiliki morfologi badan yang memanjang, berkepala
pipih, tubuh tidak bersisik, dan memiliki empat pasang kumis yang memanjang
11
sebagai alat peraba. Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan dalam kondisi
lingkungan perairan yang sedikit akan kandungan oksigen terlarut yang disebut
arboresencent. Mulutnya terdapat dibagian ujung moncong dan dilengkapi oleh
empat pasang sungut, yaitu satu pasang sungut hidung, satu pasang sungut
maksilar yang berfungsi sebagai tentakel, dan dua pasang sungut mandibular
(Manik et al., 2022).
12
oksigen. Setiap interval 5 menit, seekor ikan diambil dari masing-masing toples.
Perut ikan dibedah kemudian diamati kondisi isang dan jantung ikan.
Insang Jantung
Gambar 2. Pengamatan Isang dan jantung
4.2 Pembahasan
4.2.1 Perlakuan Pernafasan Dan Denyut Jantung
Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan
pergerakan pernafasan ikan lele dumbo yaitu Perlakuan Sebelum 5 awal ikan A,
Ikan masi bergerak normal. Sedangkan pada ikan B bergerak normal lalu tiba tiba
cepat. Sedangkan pada ikan C bergerak sangat cepat Sesudah 5 menit akhir. Dan
lanjut pada toples, A Ikan bergerak normal. Sedangkan pada toples B Ikan
bergerak perlahan lahan. Sedangkan toples C Ikan bergerak perlahan Sebelum 5
menit pertama, lalu toples B Ikan Sedikit bergerak, dan toples C Ikan Sulit
bergerak. Sesudah 5 menit ke II ikan pada toples B Sedikit bergerak. Sedangkan
ikan di toples C bergerak. Sebelum 5 menit III. Ikan pada toples B Sedikit
pergerakan. C Ikan Sulit bergerak Sesudah 5 mnt III. B Ikan perlahan mati. C
Ikan perlahan mati
4.2.2 Penghitungan Laju Pernafasan dan Denyut Jantung
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan
laju Penafasan pada ikan lele dumbo (C. gariepinus). Adapun kondisi Bukaan
mulut Operculum dan detak jantuk yaitu: 1) Pada waktu 5 menit, bukaan
operculum sebanyak dalam Toples A sebanyak 112 dan Warna Kulit Cerah,
insang merah pekat, lendir ada, detak jantuk sebanyak 85 dtk, warna jantung
merah. Pada Toples B sebanyak 165 dan Warna Kulit Cerah, insang merah pekat,
16
lender ada, detak jantuk sebanyak 108 dtk, warna jantung merah. Sedangkan
Toples C sebanyak 197 dan Warna Kulit Cerah, insang merah pekat, lendir ada,
detak jantuk sebanyak 129 dtk, warna jantung merah.
2) Pada waktu 10 menit, Toples B sebanyak 99 dan Warna Kulit Cerah,
insang merah , lendir ada, detak jantuk sebanyak 128 dtk, warna jantung merah.
Sedangkan Toples C sebanyak 125 dan Warna Kulit Cerah, insang merah, lendir
ada, detak jantuk sebanyak 140 dtk, warna jantung merah. 3) Pada waktu 15
menit, Toples B sebanyak 56 dan Warna Kulit Cerah, insang merah pecat, lendir
ada, detak jantuk sebanyak 135 dtk, warna jantung merah. Sedangkan Toples C
sebanyak 79 dan Warna Kulit Cerah, insang merah pucat, lendir ada, detak jantuk
sebanyak 108 dtk, warna jantung merah.
17
5.1 Kesimpulan
Praktikum mengenai Menentukan Laju Pernafasan, Melihat Morfologi Insang Dan
Jantung Ikan, serta Menentukan Laju Denyut Jantung Ikan ini menggunakan objek
penelitian yaitu ikan lele dumbo (C. gariepinus). Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan, didapatkan hasil bahwa semakin tinggi konsentrasi bahan polutan yang
diberikan, laju pernafasan dan denyut jantung ikan semakin cepat. Selain itu kondisi
insang dan jantung ikan akan lebih cepat mengalami kerusakan dan warnanya menjadi
gelap.
Adapun kondisi Bukaan mulut Operculum dan detak jantuk yaitu: 1) Pada
waktu 5 menit, bukaan operculum sebanyak dalam Toples A sebanyak 112 dan
Warna Kulit Cerah, insang merah pekat, lendir ada, detak jantuk sebanyak 85 dtk,
warna jantung merah. Pada Toples B sebanyak 165 dan Warna Kulit Cerah,
insang merah pekat, lender ada, detak jantuk sebanyak 108 dtk, warna jantung
merah. Sedangkan Toples C sebanyak 197 dan Warna Kulit Cerah, insang merah
pekat, lendir ada, detak jantuk sebanyak 129 dtk, warna jantung merah.
2) Pada waktu 10 menit, Toples B sebanyak 99 dan Warna Kulit Cerah,
insang merah , lendir ada, detak jantuk sebanyak 128 dtk, warna jantung merah.
Sedangkan Toples C sebanyak 125 dan Warna Kulit Cerah, insang merah, lendir
ada, detak jantuk sebanyak 140 dtk, warna jantung merah. 3) Pada waktu 15
menit, Toples B sebanyak 56 dan Warna Kulit Cerah, insang merah pecat, lendir
ada, detak jantuk sebanyak 135 dtk, warna jantung merah. Sedangkan Toples C
sebanyak 79 dan Warna Kulit Cerah, insang merah pucat, lendir ada, detak jantuk
sebanyak 108 dtk, warna jantung merah.
5.2 Saran
Saran penulis terhadap praktikum ini adalah sebaiknya penghitungan sel
darah merah dan sel darah putih ikan ini melibatkan lebih banyak spesies ikan,
selain itu juga alat yang digunakan untuk praktikum sebaiknya lebih memadai.
Kegiatan praktikum ini sebaiknya dilakukan di lapangan dan bila perlu dilakukan
study tour ke balai perikanan setempat.
18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
20
Nampan Pengaris
Pengamatan