Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas laporan akhir praktikum
Fisiologi Hewan Air
Disusun Oleh:
Kelas:
Perikanan B / Kelompok 5
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat melaksanakan sebuah
praktikum dan menyelesaikannya dengan baik hingga menjadi sebuah laporan
praktikum.
Laporan praktikum ini adalah sebuah laporan yang kami buat setelah kami
melakukan praktikum pada hari Selasa, 10 Oktober 2017 mengenai Laporan Akhir
Praktikum Fisiologi Hewan Air Perhitungan Nilai Hematokrit Pada Ikan Mas
(Cyprinus carpio). Laporan tersebut kami susun dengan sistematis dan sebaik
mungkin berdasarkan pada hasil praktikum yang sebenarnya.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang
sangat berperan penting dalam proses kegiatan praktikum ini. Kami menyadari
sebagai manusia tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu , kami akan menerima
jika ada saran maupun kritik terhadap laporan praktikum yang telah kami susun ini
.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................. iii
DAFTAR TABEL .................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... v
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................. 1
1.2 Tujuan .......................................................................... 2
1.3 Manfaat ........................................................................ 2
II LANDASAN TEORI
2.1 Biologi Ikan Mas .......................................................... 3
2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas ..................................................... 3
2.1.2 Morfologi Ikan Mas ...................................................... 3
2.1.3 Habitat .......................................................................... 4
2.2 Sistem Peredaran Darah Ikan ....................................... 4
2.2.1 Komponen Penyusun Darah ......................................... 6
2.2.2 Jantung.......................................................................... 7
2.2.3 Saluran Darah pada Ikan .............................................. 8
2.3 Hematokrit .................................................................... 9
2.3.1 Faktor yang Mempebgaruhi Hematokrit ...................... 10
2.3.2 Metode Perhitungan Hematokrit .................................. 11
III METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu ...................................................... 12
3.2 Alat dan Bahan ............................................................ 12
3.3 Metode Praktikum ........................................................ 13
3.3.1 Observasi ...................................................................... 13
3.3.2 Studi Literatur ............................................................... 13
3.4 Prosedur ....................................................................... 14
IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Data Kelompok ................................................... 14
4.2 Hasil Data Kelas ........................................................... 15
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................. 18
5.2 Saran ............................................................................ 18
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk bisa menghitung nilai hematokrit dari
ikan mas.
1.3 Manfaat
Praktikum kali ini mempunyai manfaat yaitu praktikan dapat menghitung
nilai hematokrit dari ikan mas dapat mengetahui perbedaan sel darah merah dan
plasma darah setelah sel darah di sentrifuge.
BAB II
LANDASAN TEORI
3
4
Ikan mas memakan segala pakan yang terdapat di dasar air, pertengahan air
dan permukaan air. Pakan alaminya meliputi tumbuhan air, lumut, cacing, keong,
udang, kerang. Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat
memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun
binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah tumbuan dan binatang yang
terdapat di dasar dan tepi perairan.
2.1.3 Habitat
Huet (1971) menyatakan bahwa habitat ikan mas hidup pada kolam-kolam air
tawar dan danau-danau serta perairan umum lainnya. Dalam perkembangannya
ikan ini sangat peka terhadap perubahan kualitas lingkungan. Ikan mas
merupakan salah satu ikan yang hidup di perairan tawar yang tidak terlalu
dalam dan aliran air tidak terlalu deras. Ikan mas dapat hidup baik di daerah
dengan ketinggian 150-600 meter di atas permukaan air laut dan pada suhu 25-
30C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di
perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas 25-30 ppt.
Darah kotor dari seluruh tubuh berkumpul melalui ductus cuvieri, kemudian
menuju sinus venosus atrium ventrikel bulbus arteriosus dan aorta ventralis.
Aorta ventralis bercabang-cabang sesuai dengan banyaknya insang, dan menuju
insang, yaitu arteria branchialis afferent. Arteria ini bercabang-cabang lagi
menjadi pembuluh-pembuluh yang lebih kecil (kapiler) pada hemibranchii (daun
insang) untuk pengambilan oksigen. Kemudian berkumpul lagi menjadi arteria
branchialis efferent. Yang menuju kepala bersatu membentuk aorta carotis, dan ke
tubuh bagian belakang aorta dorsalis. Aorta dorsalis bercabang-cabang menuju
organ-organ tubuh. Darah yang kembali ke jantung mengalir kembali melalui :
a. Vena cardialis posterior, dari tubuh bagian belakang.
b. Vena cardialis anterior, dari tubuh bagian depan.
c. Vena hepatica dari hepar (hati).
2.2.2 Jantung
Jantung adalah suatu organ yang berupa benda berongga dan terletak dalam
ronga ruang mediastinal atau bagian posterior lengkung insang. Organ ini
merupakan suatu pompa yang terdiri atas otot licin yang secara ritmis berkontraksi
untuk memompa darah dari vena ke arteri. Untuk melaksanakan fungsi ini jantung
mempunyai suatu sistem klep yang menyebabkan darah mengalir ke satu arah.
Jantung pada ikan terdiri dari dua ruangan yang terletak di bagian posterior
lengkung insang, di bagian depan rongga badan dan di atas Ithmus. Kedua ruang
tersebut ialah atrium (auricle) yang berdinding tipis dan ventricle yang berdinding
tebal. Ruangan ini berurutan dari belakang ke depan, yaitu:
Sinus venosus adalah ruang tambahan atau kantung yang berdinding tipis,
hampir tidak mengandung jaringan otot. Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian
depan dari septum transversum, yang memisahkan rongga pericardial dari rongga
pleuroperitoneal. Darah dari seluruh tubuh masuk di sinus venosus melalui
sepasang ductus. Cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang sinus
hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari sinus venosus. Vena coronaria
yang datang dari dinding otot jantung, juga masuk dari sinus venosus . Dari sini
darah melalui lubang sinus atrial masuk ke dalam atrium. Atau dengan kata lain
bahwa kantung berdinding tipis ini berfungsi untuk menampung darah dari vena
hepatika yang membawa darah dari vena kardial anterior dan posterior.
Atrium adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior
dari sinus venosus. Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan ke
dalam rongga ventrikel. Lubang ini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular,
supaya aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.
Ventrikel adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari
atrium saja dan memompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini
8
dibentuk oleh dua lapisan otot yaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan
otot dalam disebut spongi. Bagian ini menerima darah dari atrium melalui
atrioventricular. Ujung anterior dari ventrikel tumbuh memanjang dan berdinding
tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.
darah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian bagian tubuh. Biasanya
membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian tubuh.Saluran darah
ini terdiri dari tiga lapisan yaitu bagian dalam (intima), memiliki lapisan
endothelium dan sub endothelium. Vena adalah pembuluh darah balik yang aliran
darahnya menuju ke jantung. Struktur vena sama halnya dengan arteri, namun
mempunyai dinding yang lebih tipis dan rongga yang lebih besar dibanding arteri
pada ukuran diameter yang sama. Bagian dalam dari vena yang mengalami tekanan
hidrostatik tinggi, umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot licin. Dinding
vena umumnya berkontraksi secara aktif, tidak hanya, mempertahankan tekanan
darah dalam sistem vena, tetapi juga untuk memompakan darah dari dinding ke
jantung. Kapiler adalah bagian percabangan saluran darah yang merupakan tempat
terjadinya pertukaran zat (gas nutrien) antara darah dengan jaringan/sel. Ada tiga
macam kapiler darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler
diskontinyu (sinusoid).
2.3 Hematokrit
Hematokrit menunjukkan persen sel darah merah dari sejumlah darah. Bila
dikatakan hematokrit 40 (40%) berarti darah terdiri dari 40% sel darah merah dan
60% plasma dan sel darah putih.
Haemoglobin merupakan protein yang terdiri dari protoporfirin, globin dan
besi yang bervalensi 2 (ferro). Satu gram hemoglobin dapat mengikat sekitar 1,34
ml oksigen. Kadar hemoglobin yang rendah dapat dijadikan sebagai petunjuk
mengenai rendahnya kandungan protein pakan, defisiensi vitamin atau ikan
mendapat infeksi. Sedangkan kadar tinggi menunjukkan bahwa ikan sedang berada
dalam kondisi stress (Wells 2005 dalam Kuswardani 2006).
Haemoglobin yang mengikat oksigen disebut oksihaemoglobin (Guyton,
1976). Haemoglobin bertanggungjawab terhadap transport oksigen dan
karbondioksida dalam darah. Peningkatan kadar haemoglobin akan diikuti oleh
peningkatan kadar hematokrit (Soetrisno 1987).
Menurut Sadikin (2001) bahwa hematokrit adalah persentase volume seluruh
SDM yang ada di dalam darah yang diambil dalam volume tertentu. Untuk tujuan
ini, darah diambil dengan semperit dalam suatu volume yang telah ditetapkan dan
10
12
13
3.2.2 Bahan
Berikut ini adalah bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum
Perhitungan Hematokrit pada Ikan Mas
Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum
No Nama Bahan Fungsi
1. Ikan Mas Sebagai sampe yang diambil sampel darahnya
3.3.1 Observasi
Observasi merupakan suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dan pencatatan terhadap obyek yang akan diteliti. praktikum ini dilakukan
observasi dengan mengamati tingkah objek dalam suatu situasi tertentu. Situasi
yang dimaksud dapat berupa situasi sebenarnya atau alamiah, dan juga situasi yang
sengaja diciptakan atau eksperimen (Marie Jahoda dalam Sukardi 1985)
3.4 Prosedur
Berikut ini adalah prosedur yang dilakukan praktikum Perhitungan Nilai
Hematokrit pada Ikan Mas:
Ditusuk otak ikan agar ikan pingsan lalu dibedah dibagian dekat jantung sampai
terlihat jantung yang berdetak.
Ditusuk bagian sinus venosus dengan menggunakan jarum lalu darah yang
keluar ditampung kedalam pipa kapiler heparinized sampai 2/3 bagian sebanyak
tiga pipa.
4.1 Hasil
Praktikum fisiologi hewan air yang berjudul perhitungan nilai hematokrit
ikan mas (Cyprinus carpio) pada hari Selasa, 10 Oktober 2017 menghasilkan data
kelompok dan data kelas, sebagai berikut.
80
Presentase (%)
60
40
20
0
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3
Bobot Ikan (121 g)
15
16
121 gr
109 gr
110 gr
129 gr
135 gr
135 gr
135 gr
130,10 gr
114,35 gr
99 gr
84 gr
79 gr
93 gr
87 gr
95 gr
68 gr
98,83 gr
98,12 gr
119,2 gr
119,2 gr
98 gr
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kelompok
5.1 Kesimpulan
Praktikum kali ini adalah mengamati dan menghitung nilai hermatokrit pada
ikan Mas dengan bobot yang berbeda-beda dengan metode memasukan darah segar
ke pipa kapiler dan di masukan ke sentrifuge hermatokrit untuk dilihat nilai
hermatokritnya. Kesimpulan pada praktikum kali ini bahwa kita dapat mengetahui
nilai hermatokrit ikan dengan metode tersebut, walaupun kebanyakan dari hasil
yang didapat tidak sesuai dengan teori karena kesalahan praktikan, pada praktikum
ini, mahasiswa menjadi memahami cara untuk menghitung nilai hermatokrit ikan.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan pada saat sebelum praktikum berlangsung juga
praktikan harus paham materi dan prosedur pada praktikum tersebut, untuk dapat
menjalani praktikum dengan baik dan meminimalisir kesalahan pada saat
praktikum.
18
DAFTAR PUSTAKA
Alifuddin, M.1993. Penyakit Protozoa Pada Ikan. Lab Kesehatan Ikan. Jurusan
Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor:
Bogor.
Arrignon and Jacques. 1999. Management of Freshwater Fisheries Science.
Publishers, INC: USA.
Bachtiar. 2002. Biologi Umum. Intan Pariwara: Jakarta.
Budiwiyono. 1995.Patofisiologi. EGC: Jakarta
Cahyono. 2002. Biologi jilid 2. Erlangga: Jakarta.
Djarijah. 2001. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Rineka
Cipta: Bogor.
Effendie, M. I. 1997. Biologi perkanan. Yayasan Pustaka nusantara: Yogyakarta.
Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Rineka
Cipta: Jakarta.
Gandasoebrata. 2008. Hematologi Sederhana. FKUI: Jakarta
Herlina. 2002. Fisiologi Hewan Air. Unri Press: Pekanbaru.
Huet, M. 1971. Textbook of Fish Culture.Breeding and Cultivation of Fish.Ryre &
Spottiswoode Ltd, at the Press Margate. England.
Kiswari dan Agung.2005. Hematologi. Depkes: Jakarta.
Kuswardani, Y. 2006. Pengaruh pemberian Resin Lebah Terhadap Gambarab
Darah Maskoki Carassius auratus Yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas
hydrophila. Skripsi. Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Sadikin, Mohamad. 2001. Biokimia Darah. Jakarta: Widya Medika
Soetrisno. 1987. Diktat Fisiologi Ternak. Fakultas Peternakan Unsoed, Purwokerto.
Susanto. 2007. Pembenihan Ikan Mas. Kanisius. Yogyakarta.
Tim Dosen. 2012. Bahan Kuliah Fisiologi Hewan. Medan: FMIPA Unimed
19
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Pulpen Pinse
20
21
Ikan mas
Lampiran 3. Kegiatan Praktikum