Disusun oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia
dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah mengenai
Fitoremediasi sebagai salah satu persyaratan kelulusan pada mata kuliah
Tumbuhan Air, di Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Universitas Brawijaya.
Penyusun menyampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing Mata
Kuliah Sumberdaya Ikan serta berbagai pihak yang telah memberikan masukan
dalam penyusunan laporan ini.
Akhirnya dengan segala keterbatasan serta pengetahuan, penyusun
menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan komentar yang dapat di
jadikan masukan dalam menyempurnakan kekurangan di masa yang akan
datang dan semoga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Fitoremediasi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu nabati/ tanaman, dan
bahasa Latin yaitu remedium (memulihkan keseimbangan atau perbaikan);
menggambarkan pengobatan masalah lingkungan (bioremediasi) melalui
penggunaan tanaman yang mengurangi masalah lingkungan tanpa perlu
menggali bahan kontaminan dan membuangnya di tempat lain. Fitoremediasi
adalah penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan polutan dari tanah atau
perairan yang terkontaminasi. Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk
fitoremediasi adalah eceng gondok.
1.3 Tujuan
2.1 Bioekologi
2.1.1 Identifikasi
2.1.2 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Familia : Pontederiaceae
Genus : Eichhornia
Spesies : Eichhornia crassipes
2.1.3 Habitat
Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran
air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini
dapat beradaptasi dengan perubahan yang ekstrem dari ketinggian air, arus air,
dan perubahan ketersediaan nutrien, pH, temperatur dan racun-racun dalam air.
Pertumbuhan eceng gondok yang cepat terutama disebabkan oleh air yang
mengandung nutrien yang tinggi, terutama yang kaya akan nitrogen, fosfat dan
potasium. Kandungan garam dapat menghambat pertumbuhan eceng gondok
seperti yang terjadi pada danau-danau di daerah pantai Afrika Barat, di mana
eceng gondok akan bertambah sepanjang musim hujan dan berkurang saat
kandungan garam naik pada musim kemarau.
2.2 Distribusi
(Studi Kasus)
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran