Dosen Pengampu:
A A Ayu Eka Cahyani, S.Si.,M.Kes
Oleh :
NIM : 223510001
Kelas : C
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Jenis-Jenis Primer PCR
tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Ibu A A Ayu Eka Cahyani, S.Si.,M.Kes
sebagai dosen pengampu mata kuliah Biologi Molukuler II yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan saya. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
COVER .........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2.1 Primer Random (Hexamer) .......................................................................................... 3
2.2 Oligo (dT) .................................................................................................................... 4
2.3 Primer Universal .......................................................................................................... 4
2.4 Primer Spesifik Gen (Gene-Specific Primers) ............................................................. 4
2.5 Primer Degenerate ....................................................................................................... 5
BAB III ...................................................................................................................................... 6
PENUTUP ................................................................................................................................. 6
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 6
3.2 Saran ............................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kondisi yang sama dan menggunakan sampel DNA yang sama, sehingga dapat diketahui
kondisi optimum serta tingkat variasi pita yang dihasilkan setiap primer.
Kesuksesan dalam melakukan desain primer pada Polymerase Chain Reaction (PCR)
sangat dipengaruhi oleh karakteristik primer yang digunakan. Beberapa penelitian mengenai
desain primer telah dilakukan menggunakan berbagai macam algoritma dan karakter primer
yang berbeda-beda. Dengan mengetahui karakteristik primer yang digunakan pada penelitian-
penelitian sebelumnya, diharapkan penelitian selanjutnya dapat lebih memberikan hasil yang
lebih signifikan, khususnya dalam bidang sekuensing DNA.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami
apa saja jenis-jenis dari primer dari PCR.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Reaksi Polimerase Berantai atau dikenal sebagai Polymerase Chain Reaction (PCR),
merupakan suatu proses sintesis enzimatik untuk mengamplifikasi nukleotida secara in vitro.
Metoda PCR dapat meningkatkan jumlah urutan DNA ribuan bahkan jutaan kali dari jumlah
semula, sekitar 106-107 kali. Setiap urutan basa nukleotida yang diamplifikasi akan menjadi
dua kali jumlahnya. Pada setiap n siklus PCR akan diperoleh 2n kali banyaknya DNA target.
Kunci utama pengembangan PCR adalah menemukan bagaimana cara amplifikasi hanya pada
urutan DNA target dan meminimalkan amplifikasi urutan non-target.
Proses PCR merupakan proses siklus yang berulang meliputi denaturasi, annealing dan
ekstensi oleh enzim DNA polimerase. Sepasang primer oligonukleotida yang spesifik
digunakan untuk membuat hibrid dengan ujung-5’ menuju ujung-3’ untai DNA target dan
mengamplifikasi untuk urutan yang diinginkan. Dasar siklus PCR ada 30-35 siklus meliputi:
– denaturation (95°C), 30 detik
– annealing (55–60°C), 30 detik
– extension (72°C), waktu tergantung panjang pendeknya ukuran DNA yang
diinginkan sebagai produk amplifikasi.
Primer adalah Oligonukleotida sintetik pendek yang digunakan dalam berbagai teknik
molekuler yang dirancang memiliki urutan yang komplemen dengan area penempelan
(annealing) pada DNA templat atau DNA target. Molekul primer dapat berupa molekul
DNA, RNA, atau bahkan protein spesifik. Pada proses replikasi DNA, primer umumnya
berupa protein (enzim), sedangkan primer yang digunakan pada reaksi PCR umumnya
molekul DNA. Primer berfungsi untuk mengawali proses replikasi DNA atau sintesis DNA
dalam reaksi PCR, dan berperan sebagai pembatas area yang diamplifikasi.
Adapun jenis-jenis Primer pada PCR adalah sebagai berikut:
3
primer acak mampu memperkuat seluruh wilayah RNA untuk menghasilkan cDNA. Jadi, ia
menghasilkan berbagai panjang cDNA.
Yang terpenting, campuran primer acak tidak menunjukkan spesifisitas template. Itu
tidak mampu membedakan mRNA dan spesies RNA lainnya. Dan, itu anil dengan spesies
RNA apa pun dalam sampel. Namun, campuran primer acak cocok untuk transkripsi balik
RNA tanpa ekor poli (A), seperti rRNA, tRNA, RNA non-coding, RNA kecil, mRNA
prokariotik dll., RNA terdegradasi, dan RNA dengan struktur sekunder yang diketahui.’
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan yaitu Reaksi Polimerase Berantai
atau dikenal sebagai Polymerase Chain Reaction (PCR), merupakan suatu proses sintesis
enzimatik untuk mengamplifikasi nukleotida secara in vitro. Primer adalah Oligonukleotida
sintetik pendek yang digunakan dalam berbagai teknik molekuler yang dirancang memiliki
urutan yang komplemen dengan area penempelan (annealing) pada DNA templat atau DNA
target. Adapun jenis-jenis primer PCR adalah Primer Random (Hexamer), Oligo (dT), Primer
Universal, Primer Spesifik Gen (Gene-Specific Primers), Primer Degenerate.
3.2 Saran
Adapaun saran dari makalah ini adalah agar materi ini bisa dikembangluaskan lagi
sehingga mahasiswa lebih memahami apa saja jenis-jenis primer dalam PCR, lebih
memahami pengertiannya dan bisa menerapkan bagaimana cara mendesain primer dari PCR.
6
DAFTAR PUSTAKA
Brown, C.2021. Perbedaan Antara Random Primer dan Oligo Dt. (Online). (Available from:
https://id.strephonsays.com/random-primers-and-oligo-dt-6930.,diakses 08 Oktober
2022, jam 13.50 WITA).
Fatchiyah.2005. Dasar Teknik Amplifikasi DNA dan Applikasinya. (Online). (Available from:
http://fatchiyah.lecture.ub.ac.id/teaching-responsibility/general/bbbb/.,diakses 08
Oktober 2022, jam 14.00 WITA).
Linhart, C. s. Ron. 2005. The Degenerate Primer Design Problem: Theory And Applications.
(Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15882141/., diakses 08 Oktober
2022, jam 12.21 WITA).
Pertiwi, W.2021. Desain Primer Spesifik Untuk Identifikasi Ekson 5 Gen Penanda Kanker
Payudara (Palb2). (Online). (Available from:
https://ejournal.umbandung.ac.id/index.php/jste/article/view/8., diakses 08 Oktober
2022, jam 12.21 WITA).