LAPORAN
OLEH :
SHOLAHUDDIN AL HASNAN
170301157
PEMULIAAN TANAMAN – A
LAPORAN
OLEH :
SHOLAHUDDIN AL HASNAN
170301157
PEMULIAAN TANAMAN – A
Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
di Laboratorium Genetika Molekuler Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Diketahui Oleh,
Dosen Penanggung Jawab Laboratorium
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karna
atas berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat
pada waktunya.
penanggung jawab Laboratorium Sitogenetika, yaitu: Ir. Eva Sartini Bayu, MP.,
Ir. Emmy Harso Khardinata, M.Sc., Dr. Diana Sofia Hanafiah, SP., MP., Dr. Ir
Revandy I.M Damanik, M.Si., M.Sc., Ph.D serta kakak - kakak asisten yang telah
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang.............................................................................................1
Tujuan Penulisan..........................................................................................2
Kegunaan Penulisan.....................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
membawa informasi genetik bagi seluruh makhluk hidup. DNA terdiri atas bagian
yang mengkode genetik (ekson), bagian yang tidak mengkode genetik (intron) dan
jumlah urutan DNA ribuan bahkan jutaan kali dari jumlah semula, sekitar 106
-107 kali. Setiap urutan basa nukleotida yang diamplifikasi akan menjadi dua kali
diawali dengan hot start pada suhu 95°C selama 5 menit. Tahap pertama adalah
proses denaturasi pada suhu 94°C selama 1,5 menit. Tahap kedua adalah proses
annealing pada suhu 45°C selama 1 menit. Tahap ketiga adalah pemanjangan
rantai DNA pada suhu 72°C selama 3 menit (Rahayu, et al., 2015).
PCR yaitu biaya PCR yang masih tergolong tinggi (Yusuf, 2010).
Jumlah DNA yang diperlukan dalam proses PCR sangat sedikit yaitu
Hasil amplifikasi DNA dengan PCR ditentukan oleh primer oligonukleotida yang
Tujuan Praktikum
amplifikasi PCR.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan yaitu sebagai salah satu syarat untuk dapat
TINJAUAN PUSTAKA
DNA target yang akan diamplifikasi, sepasang primer, enzim DNA polimerase,
serangkaian siklus suhu yang berulang dan masing-masing siklus terdiri atas 3
tahapan : denaturasi pada suhu 94-96 °C, penempelan primer pada suhu 45-60 °C
terdiri dari buffer PCR, MgCl2, dNTP yang digunakan sebagai sumber nukleotida
pada proses PCR (gabungan dATP, dGTP, dCTP dan dTTP), Taq DNA
polymerase, DNA hasil isolasi dan Nuclease Free Water. Sebelum dilakukan
Nuclease Free Water. Hal ini tergantung dari tebal dan tipisnya DNA genomik
PCR dibedakan menjadi dua yaitu PCR konvensional dan real time.
dengan visualisasi di agar elektroforesis. Sedangkan PCR real time, jumlah DNA
yang diamplifikasi dapat dideteksi dan diukur di setiap siklus proses PCR.
fluorescent dye dan intensitas pita DNA dapat diukur dengan menggunakan mesin
4
digital densitometri. Hal ini berbeda pada PCR real time, jumlah DNA diukur di
setiap siklus proses amplifikasi PCR terutama pada fase eksponensial (Yuwono,
2006).
yang berbeda (41⁰C, 42⁰C, 43⁰C, 44⁰C, 45⁰C) dengan jumlah siklus
(Susminarsih, 2010).
polimerase yang digunakan. Enzim DNA polimerase yaitu enzim yang melakukan
katalisis reaksi sintesis rantai DNA. Enzim DNA polimerase idealnya harus tahan
dengan suatu primer secara terus menerus tanpa terdisosiasi dari kompleks
Medan dengan ketinggian ±35 mdpl. Pada hari Selasa, 14 April 2020 pukul 14.00
elektroforesis dan untuk saat pemasukan DNA tidak tercampur dengan larutan di
dalam, Power supply untuk menghantarkan arus listrik, dan PCR sebagai alat
amplifikasi.
Adapun bahan yang digunakan selama praktikum yaitu stok DNA sebagai
objek yang akan diamati, Aquades sebagai pelarut, ddH2O sebagai bahan, Primer
sebagai bahan.
Prosedur Praktikum
DNA
RAPD yaitu paket PCR Go Taq Green Master Mix produksi promega
Primer : 1 µl x B = .... µl
B = Jumlah Sampel.
- Dari tube diambil 13 µl ke tube yang lain sehingga diperoleh 10 tube untuk
- Kemudian tabung dispin manual. Tabung berisi stok DNA dan campuran
Hasil
0 # 0 0
1 # 0 1
0 # 0 1
Pembahasan
heterozigot (Aa) hal ini sesuai dengan literatur Susminarsih (2010) yang
beberapa faktor, yaitu DNA template, primer, buffer PCR, MgCl2, enzim
sehingga menyulitkan dalam skoring pola pita. Hal ini sesuai literatur Yuwono
(2006) yang menyatakan bahwa Jumlah amplifikasi fragmen DNA pada PCR
Penandaan fragmen DNA dengan fluorescent dye dan intensitas pita DNA dapat
pada suhu annealing rendah(35-40°C) hal ini sesuai dengan literature Wallace
(2009) yang menyatakan bahwa PCR melibatkan serangkaian siklus suhu yang
berulang dan masing-masing siklus terdiri atas 3 tahapan : denaturasi pada suhu
94-96 °C, penempelan primer pada suhu 45-60 °C (annealing) dan perpanjangan
Pada hasil skoring marka yang di lakukan dapat di lihat bahwa pita pada
masing-masing sampel tidak jelas hal ini sesuai dengan literatur Pardal, (2010)
yang menyatakan bahwa keberhasilan proses PCR juga ditentukan oleh jenis
enzim DNA polimerase yang digunakan. Enzim DNA polimerase yaitu enzim
yang melakukan katalisis reaksi sintesis rantai DNA. Enzim DNA polimerase
idealnya harus tahan panas, mempunyai laju polimerisasi dan prosesivitas yang
tinggi.
Faktor yang mempengaruhi pita DNA yang terlalu tipis atau tidak begitu
jelas dikarenakan pada saat proses PCR kurang optimal hal ini sesuai dengan
literatur Santoso, et al., (2013) Sebelum dilakukan proses amplifikasi PCR harus
dilakukan pengenceran DNA tamplate dengan Nuclease Free Water. Hal ini
KESIMPULAN
1. Penanda RAPD bersifat dominan, fragmen DNA yang dihasilkan tidak dapat
heterozigot (Aa).
4. Pada hasil skoring marka yang di lakukan dapat di lihat bahwa pita pada
5. Faktor yang mempengaruhi pita DNA yang terlalu tipis atau tidak begitu jelas
DAFTAR PUSTAKA
Pardal, S.J. 2010. Menguji ekspresi gen menggunakan real time PCR. Warta
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 32:13-14.
Rahayu, F,. Saryono,. T, T, Nugroho. 2015. Isolasi Dna Dan Amplifikasi Pcr
Daerah Its Rdna Fungi Endofit Umbi Tanaman Dahlia (Dahlia
variabilis) LBKURCC69. JOM FMIPA Vol. 2 No.1.