BIOTEKNOLOGI
TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Teknologi DNA Rekombinan.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Teknologi DNA Rekombinan ..................................................................... 3
B. Dasar Teknologi DNA Rekombinan ........................................................... 4
C. Contoh Teknologi DNA Rekombinan......................................................... 8
D. Manfaat Teknologi DNA Rekombinan ....................................................... 9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
DNA adalah rantai doble heliks belipin yang terdiri atas polunikleotida,
dan merupakan bagian terbesar dari nukleus. DNA berfungsi sebagai perawis
sifat dan sintesis protein. Struktur DNA (deoxyriboseniclek aad) yaitu: “ Gula
5 karbon (deoksiribosa), “ Gugus Fosfat“, Basa nitrogen. Bentuk DNA adalah
rantai doble heliks berpilin ke-kenan. Dalam DNA terdapat struktur-struktur di
atas. Namun jika di ambil 1 lempeng yang mengandung ikatan Fosfat, gula dan
basa nitrogen, maka lempeng tersebut di sebut nikleutida tetapi jika plat itu
hanya basa nitrogen dan gula saja maka di sebut nukleusida. Ada 2 kelompok
basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu: “ purin, yang terdiri dari basa
nitrogen, adenin dan guanin.“ pirimidin terdiri dari basa nitrogen sitosin dan
timin. Basa purin selalu berpasangan dengan basa pirimidin melalui ikatan
hidrogen. Sedangkan adenin selalu berpasangan dengan hymine melalui 2
ikatan hidrogen sedangkan Chytosine berpasangan dengan guanine melalui 3
ikatan hidrogen. Ada 3 cara model replikasi DNA yaitu “ model konservatif.
Kemajuan dibidang teknologi belakangan ini memang berkembang
sangat pesat, banyak penemuan baru tentang biologi molukular, diantaranya
yaitu adanya sistem kloning. Sistem kloning itu sendari merupakan suatu
proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama identik secara
genetik. Pada hewan atau tumbuhan tertentu pengkloningan terbentuk secara
alami yaitu kebiasaan proses hewan atau tumbuhan bereproduksi aseksual.
Sedangkan dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel atau
organisme. Dengan latar belakang ini, kita dapat memahami tentang DNA
rekombinan dan memberi pengetahuan tentang teknologi DNA rekombinan.
B. Rumusan masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan teknologi DNA rekombinan ?
1
2. Bagaimana dasar teknologi DNA rekombinan ?
3. Mengapa rekayasa genetika termasuk dalam salah satu bentuk DNA
rekombinan ?
4. Apakah manfaat dari teknologi DNA rekombinan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang teknologi DNA rekombinan
2. Untuk mengetahui dan memahami dasar teknologi DNA rekombinan.
3. Untuk memahami alasan rekayasa termasuk salah satu bentuk DNA
rekombinan.
4. Untuk mengetahui dan memahami manfaat dari teknologi DNA
rekombinan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Dasar Teknologi DNA Rekombinan
4. Transfer DNA
Transfer molekul DNA rekombinan ke dalam sel merupakan tahap
yang penting pada teknologi DNA rekombinan. Beberapa spesies bakteri
yang sering digunakan dalam industri bioteknologi antara lain adalah
3
Bacillus subtilis, Eschericia coli, Saccharomyces cerevisiae. Proses
transfer DNA rekombinan kedalam sel hospes tergantung pada jenis
vektor yang digunakan. Beberapa cara transfer DNA yaitu, transformasi,
elektroporasi, transfeksi, mikroinjeksi, dan mikroprojektil.
5. Kultur Sel
Kultur sel berperan penting dalam bidang rekayasa genetika dan
bioteknologi. Teknik pengembangbiakan sel, baik sel prokariot maupun sel
eukariot mendapatkan perhatian utama karena kultur sel merupakan
sumber produk biologis atau mediator dari berbagai reaksi biokonversi.
C. Contoh Teknologi DNA Rekombinan
Rekayasa genetika adalah serangkaian teknik untuk memodifikasi dan
merekomendasi gen dari berbagai organisme yang berbeda yang juga disebut
teknologi DNA rekombinan.
Pengaplikasian teknologi DNA rekombinan ini kebanyakan dilakukan
pada makhluk hidup berupa hewan dan tumbuhan. Pada makalah ini diangkat
contoh penerapan DNA rekombinan terhadap hewan ternak. Penguasaan
teknik rekombinan DNA telah memungkinkan berkembangnya teknik
rekayasa materi genetik yang memungkinkan dibentuknya hewan transgenic.
Hewan transgenik adalah hewan yang telah mengalami rekayasa
susunan materi genetiknya sehingga dihasilkan hewan atau tumbuhan yang
memiliki sifat-sifat yang diinginkan manusia. Teknologi transgenik pada
hewan dapat dilakukan mellui beberapa teknik, misalnya dengan cara
penyuntikan fragmen DNA secara mikro ke dalam sel telur yang telah
mengalami pembuahan. Tujuan dari teknologi ini adalah meningkatkan
produk dari hewan ternak seperti daging, susu, dan telur menjadi lebih tinggi.
3
Rekombinan yang dilakukan pada hewan yaitu rekayasa genetika. Adapun
manfaatnya sebagai berikut :
1. Induk dari spesies biasa dapat melahirkan anak dari spesies langka.
2. Telur hewan langka yang sudah dibuahi dapat dibekukan, lalu disimpan
bertahun-tahun meskipun induknya sudah mati. Telur yang sudah
disimpan beku ini kemudian dapat ditransplantasi.
3. Pemanfaatan rekayasa genetic pada hewan misalnya pemanfaatan Hormon
bST (bovine somatotrophine hormone). Hormon ini dapat memicu
pertumbuhan dan meningkatkan produksi susu. bST mengontrol laktasi
(pengeluaran susu) pada sapi dengan meningkatkan jumlah sel-sel kelenjar
susu. Jika hormon yang dibuat dengan rekayasa genetika ini disuntuikkan
pada hewan, maka produksi susu akan meningkat hingga 20% (Jurnal
Terampir).
Manfaat lain dari teknologi DNA rekombinan yaitu pada bidang
Kedokteran yaitu, Melalui teknik DNA rekombinan (rekayasa genetika),
para peneliti berhasil memaksa bakteri untuk membentuk insulin yang
mirip dengan insulin manusia dan ini bahkan lebih baik dibandingkan
insulin yang dihasilkan sapi dan babi yang dapat diterima oleh tubuh
manusia. Selain itu, dengan cara yang sama teknologi DNA rekombinan
mempunyai peran dalam pembuatan vaksin (misalnya hepatitis B),
produksi hormon pertumbuhan dan lain sebagainya. Pada bidang
pertanian, teknik rekayasa genetika mengusahakan tanaman-tanaman
(terutama yang mempunyai arti ekomomi) yang tidak brgitu peka terhadap
penyakit yang disebebkan oleh bakteri,jamur dan cacing
3
Gambar.3. Contoh DNA Rekombinan Gambar.4. Contoh DNA Rekombinan
di bidang Peternakan di bidang Kedokteran
3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan DNA rekombinan dapat disatukan bahan genetik dari satu
organisme dengan organisme lain dan dapat dihasilkan makhluk baru.
Teknologi yang dikenal sebagai teknologi DNA rekombinan, atau dengan
istilah yang lebih populer rekayasa genetika, melibatkan upaya perbanyakan
gen tertentu di dalam suatu sel yang bukan sel alaminya. Teknik yang
digunakan dalam teknologi DNA rekombinan meliputi teknik untuk
mengisolasi DNA, teknik pemotongan, teknik untuk menggabungkan atau
menyambungkan DNA, seta teknik transformasi. Berbagai riset DNA
rekombinan banyak diaplikasikan secara praktis dalam berbagai bidang,
diantaranya dalam bidang peternakan dan kedokteran.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ho, Mae Wan. 2008. Rekayasa Genetik: Impian atau Petaka. Penang Malaysia.
Terjemahan dalam Bahasa Indonesia oleh Satoehoe.
Murray, Robert K, dkk. 2009. Biokimia Harper. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
https://www.google.com/search?
q=gambar+DNA+rekombinan&client=opera&hs=5cj&tbm=isch&source=iu&ictx
=1&fir=jCUIGSsQuG8WQM%253A%252CnY7mDCoZlpzGBM
%252C_&usg=__uCAA6LpwQa0u86vsuPA98l4Bn1s
%3D&sa=X&ved=0ahUKEwi77pymj4PcAhWafysKHflQDO4Q9QEILDAB#img
rc=jCUIGSsQuG8WQM. Diakses pada tanggal 03 Juli 2018 pukul 22.26 Wita.
12
12