Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BIOTEKNOLOGI
TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN

Dosen Pengampu :

Dr. Hilarius Jago Duda, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Marena Eva ( 2117051487)


2. Monica Kristiana Nova ( 2117051489)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PERSADA KHATULISTIWA SINTANG
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Teknologi DNA Rekombinan.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca.

Sintang, 15 April 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Teknologi DNA Rekombinan ..................................................................... 3
B. Dasar Teknologi DNA Rekombinan ........................................................... 4
C. Contoh Teknologi DNA Rekombinan......................................................... 8
D. Manfaat Teknologi DNA Rekombinan ....................................................... 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
DNA adalah rantai doble heliks belipin yang terdiri atas polunikleotida,
dan merupakan bagian terbesar dari nukleus. DNA berfungsi sebagai perawis
sifat dan sintesis protein. Struktur DNA (deoxyriboseniclek aad) yaitu: “ Gula
5 karbon (deoksiribosa), “ Gugus Fosfat“, Basa nitrogen. Bentuk DNA adalah
rantai doble heliks berpilin ke-kenan. Dalam DNA terdapat struktur-struktur di
atas. Namun jika di ambil 1 lempeng yang mengandung ikatan Fosfat, gula dan
basa nitrogen, maka lempeng tersebut di sebut nikleutida tetapi jika plat itu
hanya basa nitrogen dan gula saja maka di sebut nukleusida. Ada 2 kelompok
basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu: “ purin, yang terdiri dari basa
nitrogen, adenin dan guanin.“ pirimidin terdiri dari basa nitrogen sitosin dan
timin. Basa purin selalu berpasangan dengan basa pirimidin melalui ikatan
hidrogen. Sedangkan adenin selalu berpasangan dengan hymine melalui 2
ikatan hidrogen sedangkan Chytosine berpasangan dengan guanine melalui 3
ikatan hidrogen. Ada 3 cara model replikasi DNA yaitu “ model konservatif.
Kemajuan dibidang teknologi belakangan ini memang berkembang
sangat pesat, banyak penemuan baru tentang biologi molukular, diantaranya
yaitu adanya sistem kloning. Sistem kloning itu sendari merupakan suatu
proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama identik secara
genetik. Pada hewan atau tumbuhan tertentu pengkloningan terbentuk secara
alami yaitu kebiasaan proses hewan atau tumbuhan bereproduksi aseksual.
Sedangkan dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel atau
organisme. Dengan latar belakang ini, kita dapat memahami tentang DNA
rekombinan dan memberi pengetahuan tentang teknologi DNA rekombinan.

B. Rumusan masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan teknologi DNA rekombinan ?

1
2. Bagaimana dasar teknologi DNA rekombinan ?
3. Mengapa rekayasa genetika termasuk dalam salah satu bentuk DNA
rekombinan ?
4. Apakah manfaat dari teknologi DNA rekombinan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang teknologi DNA rekombinan
2. Untuk mengetahui dan memahami dasar teknologi DNA rekombinan.
3. Untuk memahami alasan rekayasa termasuk salah satu bentuk DNA
rekombinan.
4. Untuk mengetahui dan memahami manfaat dari teknologi DNA
rekombinan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teknologi DNA Rekombinan


Bioteknologi adalah bidang penerapan biosains dan teknologi yang
menyangkut penerapan praktis organisme hidup atau komponen
subsellulernya pada industri jasa dan manufaktur serta pengelolaan
lingkungan. Atau dapat pula di definisikan sebagai teknologi yang
menggunakan sistem hayati (prosesproses biologi) untuk mendapatkan barang
dan jasa yang berguna bagi kesejahteraan manusia.
DNA rekombinan adalah DNA yang mengalami perubahan karena
penyisipan suatu sekuens deuksinukleotida yang sebelumnya tidak terdapat
dalam molekul DNA yang sudah ada dengan cara enzimatik atau kimiawi.
Setelah diketahui bahwa molekul DNA merupakan materi genetik yang
menentukan sifat suatu organisme, dan sel bakteri dapat menerima DNA
asing secara spontan, beberapa peneliti segera melakukan penelitian untuk
melakukan manipulasi terhadap sifat-sifat genetik dari beberapa jenis sel.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk memasukkan DNA asing kedalam
sel bakteri, sel jamur, sel tanaman dan sel hewan. Namun demikian, pada
tahap pertama manipulasi tersebut banyak yang mengalami kegagalan. Hal ini
disebabkan karena hanya sedikit spesies bakteri yang dapat menerima DNA
secara spontan.
Modifikasi genetik suatu organisme baru bisa dilakukan sejalan dengan
penemuan dan pengembangan berbagai teknik dalam biologi molekuler.
Antara lain teknik isolasi dan pemurnian DNA, penemuan enzim restriksi
endonuklease, enzim DNA polimerase dan DNA ligase, penemuan DNA
plasmid dan teknik transfer DNA, teknik deteksi DNA, teknik pemetaan gen,
dan teknik kultivasi.

3
B. Dasar Teknologi DNA Rekombinan

Gambar.1. Langkah memperoleh informasi genetik dengan Teknologi


DNA Rekombinan

1. Isolasi Dan Purifikasi DNA Genom Dan Plasmid


a. Isolasi dan Purifikasi DNA Genom
Molekul DNA yang sering digunakan dalam teknologi DNA
rekombinan adalah DNA plasmid dan DNA genom yang berasal dari
sel bakteri. Pada dasarnya isolasi DNA genom total dari sel bakteri
terdiri dari beberapa tahap yaitu, kultivasi sel dalam media yang
sesuai, pemecahan dinding sel, ekstraksi DNA Genom dan Purifikasi
DNA.
b. Isolasi dan Purifikasi DNA Plasmid
Isolasi dan purifikasi DNA plasmid dari sel bakteri pada dasarnya
sama dengan cara isolasi DNA genom. Sel bakteri yang mengandung
DNA plasmid dibiakkan dan dipanen. Sel bakteri dilisiskan dengan
penambahan deterjen dan enzim lisozim, kemudian disentrifugasi
untuk memisahkan debris sel dengan ekstrak sel. Proses selanjutnya
adalah memisahkan protein dan RNA dari DNA plasmid. Namun
3
demikian terdapat perbedaan penting dalam isolasi DNA plasmid
dengan isolasi DNA genom. Isolasi DNA plasmid memperhatikan
keberadaan DNA genom yang berasal dari sel bakteri. Pemisahan
antara DNA plasmid dengan DNA genom sangat penting untuk
dilakukan apabila DNA plasmid akan digunakan sebagai vektor
kloning. Adanya sedikit kontaminasi DNA genom bakteri dalam
jumlah kecil pun dapat mempengaruhi keberhasilan kloning DNA.
2. Enzim Endonuklease Restriksi
Pada tahun 1960-an, enzim andonuklease restriksi ditemukan oleh
Werner Arber dan Hamilton Smith, yang diisolasi dari mokroorganisme.
Secara alamiah bakteri menghasilkan enzim endonuklease untuk
mempertahankan dirinya dari keberadaan DNA asing yang masuk kedalam
sel bakteri. Jika ada DNA asing masuk kedalam sel bakteri melalui proses
transfer genetik yang terjadi secara alamiah, misalnya virus bakteriofag,
maka akan mempertahankan dirinya dari keberadaan DNA asing tersebut,
sel bakteri melepaskan enzim endonuklease yang dapat memotong DNA
asing pada situs yang sangat spesifik dan restriktif. Oleh sebab itu enzim
tersebut dikenal dengan nama “enzim endonuklease restriksi”.
3. Biotransport / Vektor Kloning
Vektor adalah molekul DNA yang berfungsi sebagai wahana atau
kendaraan yang akan membawa suatu fragmen DNA masuk ke dalam sel
inang dan memungkinkan terjadinya replikasi dan ekspresi DNA asing
tersebut. Vektor kloning DNA terdiri dari beberapa tipe antara lain adalah
DNA plasmid berupa DNA heliks ganda sirkuler yang dapat bereplikasi
secara otonom, karena memiliki titik awal replikasi (origin of replication =
ORI) sendiri. Tipe-tipe diantaranya yaitu :
a. Plasmid, Secara umum plasmid dapat didefinisikan sebagai molekul
DNA sirkuler untai ganda di luar kromosom yang dapat melakukan
replikasi sendiri. Plasmid tersebar luar diantara organisme prokariot
dengan ukuran yang bervariasi dari sekitar 1 kb hingga lebih dari 250
kb (1 kb = 1000 pb).
3
Gambar.2. Struktur Plasmid
b. Virus λ Bakteriofag, Bakteriofag adalah virus yang sel inangnya
berupa bakteri. Dengan daur hidupnya yang bersifat litik atau lisogenik
bakteriofag dapat digunakan sebagai vektor kloning pada sel inang
bakteri. Ada beberapa macam bakteriofag yang biasa digunakan sebagai
vektor kloning, diantaranya adalah bakteriofag λ dan M13.
c. Cosmid, Kosmid merupakan vektor yang dikonstruksi dengan
menggunakan kos dari DNA lamdha dengan plasmid. Kemampuannya
untuk membawa fragmen DNA sepanjang 32 hingga 47 kb menjadikan
kosmid lebih menguntungkan daripada fag λ dan plasmid.
d. Fasmid, Selain kosmid, ada kelompok vektor sintetik yang merupakan
gabungan antara plasmid dan fag λ. Vektor yang dinamakan fasmid ini
membawa segmen DNA λ yang berisi tempat att. Tempat att digunakan
oleh DNA λ untuk berintegrasi dengan kromosom sel inang pada sel
lisogenik.

4. Transfer DNA
Transfer molekul DNA rekombinan ke dalam sel merupakan tahap
yang penting pada teknologi DNA rekombinan. Beberapa spesies bakteri
yang sering digunakan dalam industri bioteknologi antara lain adalah

3
Bacillus subtilis, Eschericia coli, Saccharomyces cerevisiae. Proses
transfer DNA rekombinan kedalam sel hospes tergantung pada jenis
vektor yang digunakan. Beberapa cara transfer DNA yaitu, transformasi,
elektroporasi, transfeksi, mikroinjeksi, dan mikroprojektil.

5. Kultur Sel
Kultur sel berperan penting dalam bidang rekayasa genetika dan
bioteknologi. Teknik pengembangbiakan sel, baik sel prokariot maupun sel
eukariot mendapatkan perhatian utama karena kultur sel merupakan
sumber produk biologis atau mediator dari berbagai reaksi biokonversi.
C. Contoh Teknologi DNA Rekombinan
Rekayasa genetika adalah serangkaian teknik untuk memodifikasi dan
merekomendasi gen dari berbagai organisme yang berbeda yang juga disebut
teknologi DNA rekombinan.
Pengaplikasian teknologi DNA rekombinan ini kebanyakan dilakukan
pada makhluk hidup berupa hewan dan tumbuhan. Pada makalah ini diangkat
contoh penerapan DNA rekombinan terhadap hewan ternak. Penguasaan
teknik rekombinan DNA telah memungkinkan berkembangnya teknik
rekayasa materi genetik yang memungkinkan dibentuknya hewan transgenic.
Hewan transgenik adalah hewan yang telah mengalami rekayasa
susunan materi genetiknya sehingga dihasilkan hewan atau tumbuhan yang
memiliki sifat-sifat yang diinginkan manusia. Teknologi transgenik pada
hewan dapat dilakukan mellui beberapa teknik, misalnya dengan cara
penyuntikan fragmen DNA secara mikro ke dalam sel telur yang telah
mengalami pembuahan. Tujuan dari teknologi ini adalah meningkatkan
produk dari hewan ternak seperti daging, susu, dan telur menjadi lebih tinggi.

D. Manfaat Teknologi DNA Rekombinan


Berdasarkan jurnal pendukung yang digunakan penyusun pada makalah
ini, terdapat beberapa manfaat salah satu bentuk penerapan teknologi DNA

3
Rekombinan yang dilakukan pada hewan yaitu rekayasa genetika. Adapun
manfaatnya sebagai berikut :
1. Induk dari spesies biasa dapat melahirkan anak dari spesies langka.
2. Telur hewan langka yang sudah dibuahi dapat dibekukan, lalu disimpan
bertahun-tahun meskipun induknya sudah mati. Telur yang sudah
disimpan beku ini kemudian dapat ditransplantasi.
3. Pemanfaatan rekayasa genetic pada hewan misalnya pemanfaatan Hormon
bST (bovine somatotrophine hormone). Hormon ini dapat memicu
pertumbuhan dan meningkatkan produksi susu. bST mengontrol laktasi
(pengeluaran susu) pada sapi dengan meningkatkan jumlah sel-sel kelenjar
susu. Jika hormon yang dibuat dengan rekayasa genetika ini disuntuikkan
pada hewan, maka produksi susu akan meningkat hingga 20% (Jurnal
Terampir).
Manfaat lain dari teknologi DNA rekombinan yaitu pada bidang
Kedokteran yaitu, Melalui teknik DNA rekombinan (rekayasa genetika),
para peneliti berhasil memaksa bakteri untuk membentuk insulin yang
mirip dengan insulin manusia dan ini bahkan lebih baik dibandingkan
insulin yang dihasilkan sapi dan babi yang dapat diterima oleh tubuh
manusia. Selain itu, dengan cara yang sama teknologi DNA rekombinan
mempunyai peran dalam pembuatan vaksin (misalnya hepatitis B),
produksi hormon pertumbuhan dan lain sebagainya. Pada bidang
pertanian, teknik rekayasa genetika mengusahakan tanaman-tanaman
(terutama yang mempunyai arti ekomomi) yang tidak brgitu peka terhadap
penyakit yang disebebkan oleh bakteri,jamur dan cacing

3
Gambar.3. Contoh DNA Rekombinan Gambar.4. Contoh DNA Rekombinan
di bidang Peternakan di bidang Kedokteran

Gambar.5. Contoh DNA Rekombinan di Bidang Pertanian

3
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan DNA rekombinan dapat disatukan bahan genetik dari satu
organisme dengan organisme lain dan dapat dihasilkan makhluk baru.
Teknologi yang dikenal sebagai teknologi DNA rekombinan, atau dengan
istilah yang lebih populer rekayasa genetika, melibatkan upaya perbanyakan
gen tertentu di dalam suatu sel yang bukan sel alaminya. Teknik yang
digunakan dalam teknologi DNA rekombinan meliputi teknik untuk
mengisolasi DNA, teknik pemotongan, teknik untuk menggabungkan atau
menyambungkan DNA, seta teknik transformasi. Berbagai riset DNA
rekombinan banyak diaplikasikan secara praktis dalam berbagai bidang,
diantaranya dalam bidang peternakan dan kedokteran.

11
DAFTAR PUSTAKA

Griffiths, D. A. and C. E. Bowman. 1928. Acarology VI. Vol. I. Ellis Horwood


Limited England.

Ho, Mae Wan. 2008. Rekayasa Genetik: Impian atau Petaka. Penang Malaysia.
Terjemahan dalam Bahasa Indonesia oleh Satoehoe.

Kurnia, Ashfar. 2011. Dasar Teknologi DNA Rekombinan. Universitas Indonesia :


Depok.
Muladno. 2002. Teknologi Rekayasa Genetika. Bogor: Pustaka Wirausaha Muda.

Murray, Robert K, dkk. 2009. Biokimia Harper. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Suryo. 2001. Genetika Manusia. Gadjah Mada University Press: YogyakartaSuryo.


2001. Genetika Manusia. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta

Sutarno (2015). Genetika Non-Mendel. DNA mitokondria dan perannya dalam


produksi hewan dan kelainan pada manusia. ISBN no 978-979-498-872-5.
UNS Press, Solo

Sutarno. 2016. Rekayasa Genetika dan Pengembangan Bioteknologi Di Bidang


Peternakan volume 13 (1) : 23 - 27. Univesitas Sebelas Maret : Surakarta.
Tjahjoleksono, A. (2016). Teknologi DNA Rekombinan dan Transgenik.Intsitut
Pertanian Bogor. Jurnal

https://www.google.com/search?
q=gambar+DNA+rekombinan&client=opera&hs=5cj&tbm=isch&source=iu&ictx
=1&fir=jCUIGSsQuG8WQM%253A%252CnY7mDCoZlpzGBM
%252C_&usg=__uCAA6LpwQa0u86vsuPA98l4Bn1s
%3D&sa=X&ved=0ahUKEwi77pymj4PcAhWafysKHflQDO4Q9QEILDAB#img
rc=jCUIGSsQuG8WQM. Diakses pada tanggal 03 Juli 2018 pukul 22.26 Wita.

12
12

Anda mungkin juga menyukai