EKSTRAKSI DNA
DISUSUN OLEH:
EKSTRAKSI DNA
Oleh
Disetujui :
i
ABSTRAK
Telah dilakukan praktikum dengan judul “ Ekstraksi DNA ” dimana ekstraksi DNA
merupakan proses pemisahan DNA dari komponen sel lainnya seperti protein,
karbohidrat, lemak dan lain-lain. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mendapatkan
mengisolasi DNA mitokondria dari ikan dengan mutu yang paling baik berdasarkan
ektraksi metode C-TAB. Manfaat dari praktikum ini adalah dapat mengetahui langkah-
langkah dah proses ekstraksi DNA. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 21
Oktober 2023 pukul 12.00 – 14.00 WIB di Laboratorium Kimia Laut dan Bioteknologi
Laut Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala. Metode yang
digunakan dalam percobaan ini yaitu metode C-TAB. Hasil dari percobaan ekstraksi
DNA menggunakan daging ikan hiu ini didapatkan bahwa pada sampel 01 tidak ada
ditemukannya pellet DNA dan sampel 02 ditemukan adanya pellet DNA.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Bioteknologi Kelautan
yang berjudul “Ektraksi DNA” hingga selesai. Meskipun dalam laporan ini saya
mendapat banyak hambatan namun laporan ini dapat terselesaikan dalam waktu yang
ditentukan. Sholawat beriringan salam tidak lupa pula penulis sanjungkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman yang tidak ada
mempunyai ilmu pengetahuan menuju ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti sekarang ini.
Penulis ucapkan terima kasih kepada dosen dan para asisten laboratorium mata
kuliah Bioteknologi Laut serta semua pihak yang telah meberikan saran atas selesainya
laporan ini. Didalam penulisan laporan ini saya menyadari bahwa masih ada
kekurangan – kekurangan dan mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
saya .
Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun laporan ini memiliki banyak kelebihan dan kekurangan ,oleh
sebab itu sangat diharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
memmbangun untuk melengkapi laporan ini dan berikutnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 3
BAB III METODE KERJA ......................................................................................... 4
3.1 Waktu dan Tempat ....................................................................................... 4
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................. 4
3.3 Cara Kerja..................................................................................................... 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 6
4.1 Hasil Pengamatan ......................................................................................... 6
4.2 Pembahasan .................................................................................................. 6
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 10
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 10
5.2 Saran ............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 11
LAMPIRAN .................................................................................................................. 12
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Alat ............................................................................................................. 5
Tabel 3.2 Bahan .......................................................................................................... 5
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan...................................................................................... 7
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran Dokumentasi……………………………………………………………………13
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Isolasi DNA merupakan tahap awal dari DNA barcode. DNA barcode
merupakan teknik untuk mengidentifikasi suatu organisme melalui potongan gen
tertentu. Oleh karena itu, secara tidak langsung isolasi DNA bermanfaat untuk
mengidentifikasi semua bentuk tingkatan kehidupan mulai dari telur, larva, pupa,
sampai dewasa bahkan mampu digunakan untuk fragmen tubuh yang tidak diketahui
asalnya. Aplikasinya dalam kehidupan yaitu dalam analisis forensic atau analisis
penyakit genetic (Zein, 2015).
1
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu dapat mengisolasi DNA mitokondria
dari ikan dengan mutu yang paling baik berdasarkan ektraksi metode C-TAB.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Deoxyribonucleic acid (DNA) isolasi adalah proses ekstraksi DNA dari berbagai
sumber. Sumber untuk isolasi DNA sangat beragam. Pada dasarnya dapat diisolasi dari
organisme hidup atau mati. Sumber umum untuk isolasi DNA meliputi seluruh darah,
rambut, sperma, tulang, kuku, jaringan, noda darah, air liur, bukal (pipi)kapas, sel epitel, urin
( Koreny et al., 2022).
Ekstraksi DNA adalah proses dan tahapan pertama yang dilakukan untuk
mendapatkan total DNA dari suatu biota. Secara umum, ekstraksi DNA meliputi beberapa
tahapan proses penting, yaitu dari mulai tahap persiapan hingga akhirnya diperoleh ekstrak
DNA yang terlarut dalam suatu larutan penyangga (buffer) khusus. Larutan tersebut
digunakan untuk menyimpan dan mempertahankan kondisi DNA secara kualitatif dan
kuantitatif dalam jangka waktu yang relative lama. Secara kualitatif, berarti larutan
penyangga tersebut harus dapat mempertahankan kualitas DNA yang terlarut tetap dalam
kondisi baik (Gultom et al., 2020).
Struktur DNA pertama kali dijelaskan oleh James Watson dan Francis Crick. Watson
dan Crick menyimpulkan bahwa struktur DNA merupakan rantai ganda (double helix).
Terdiri dari gugus foffat, basa nitrogen, gula ribosa, dan adanya ikatan hydrogen yang
menghubungkan kedua basa nitrogen (Ariyanti et al., 2019).
DNA ditemukan pada semua makhluk hidup dari mikroorganisme sampai organisme
tingkat tinggi, misalnya manusia, hewan, dan tumbuhan. DNA terdapatdalam sel dan inti sel.
DNA dapat diekstraksi dari segala macam organ yang terdapat pada bagian tubuh makhluk
hidup bersel, misalnya tumbuhan dapat diekstraksi dari daun, buah ataupun batangnya (Gill
et al., 2016).
Banyak strategi yang digunakan untuk esktraksi DNA dari sel bakteri , seperti
enzimatik , kimiawi atau termal lisis, dan gangguan mekanik pada dinding sel. Variasidala
efesiensi lisis dan fundamental DNA dapat mempengaruhi keberhasilan analisis DNA
dengan metode seperti PCR. Setiap pendekatan kerusakan sel memiliki kelebihan dan
kekurangan tertentu. Metode kimia menggunakan deterjen untuk melarutkan membrane sel
seperti SDS, Triton X-100, dan CTAB (Fitriya et al., 2015).
3
BAB III
METODE KERJA
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
Tabel 3.1 Alat
No Alat Jumlah Fungsi
1. Tube 2 unit Sebagai tempat lisis sampel
jaringan ikan.
2. Mikropipet 2 unit Untuk pengambilan larutan.
3. Sentrifus 1 unit Untuk penghomogenan sampel
esktraksi.
4. Tip 1 unit Tube berukuran kecil untuk
pengambilan larutan dengan
mikropipet.
5. Pembakar Bunsen 1 unit Mensterilkan alat pemotong
sampel.
6. Inkubator 1 unit Untuk
7. Gunting 1 unit Untuk penghancur sampel.
4
Tabel 3.2 Bahan
No Bahan Jumlah Fungsi
1. C-TAB 700 μL Larutan buffer lisis sampel.
2. Daging ikan hiu 1-2 mm Sebagai enzim tambahan.
3. CIA (Chloroform 700 μL Sebagai campuran pelarut lisis.
Isoamyl Alcohol)
4. Ethanol (96%) Secukupnya Disinfektan.
5. Ethanol (70%) Secukupnya Disinfektan.
6. Proteinase K 3 μL Sebagai enzim tambahan.
1. Persiapan
Disiapkan meja kerja dengan menggunakan ethanol 96% dan 10% dengan
bleach. Digunakan jas laboratorium dan glove untuk menghindari iritasi dan
kontaminasi . Preheat incubator sebelum digunakan pada suhu 96%. Disiapkan
microtube 1,5 ml dan diberi nama sesuai dengan ID.
2. Prosedur Pembedahan
5
BAB IV
4.2 Pembahasan
Ekstraksi DNA adalah proses dan tahapan pertama yang dilakukan untuk
mendapatkan total DNA dari suatu biota. Pengenalan isolasi DNA sangatlah penting,
mengingat bioteknologi pada akhir-akhir ini sangat maju. Terlebih untuk bidang
biologi molekuler. Beberapa bakteri telah berhasil diintroduksi ke dalam tanaman padi,
kapas, dan kedelai. Pentingnya bioteknologi untuk perkembangan keanekragaman
hayati dimasa mendatang memerlukan sebuah keterampilan dan pemikiran.
DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang anti pararel dengan komponen-
komponennya, yaitu gula pentose (deoksiribosa), gugus fosfat dan pasangan basa.
6
Sebuah sel memiliki DNA yangmerupakan materi genetic dan bersifat herediter pada
seluruh system kehidupan. Genom adalah set lengkap dari materi genetic (DNA) yang
dimiliki suatu organisme dan terorganisasi menjadi kromosom.
Prinsip dasar isolasi DNA adalah dengan memecah dan mengekstraksi jaringan
sehingga akan terbentuk ekstrak sel yang terdiri dari DNA, RNA dan substansi dasar
lainnya. Kemudian ekstrak sel dipurifikai sehingga dihasilkan pellet yang
mengandung DNA total. Prinsip-prinsip isolasi DNA plasmid hampir sama dengan
isolasi total DNA dari jaringan.
Salah satu jenis metode isolasi DNA yang sering digunakan yaitu isolasi DNA
metode C-TAB (Centhyltrimethyl Ammonium Bromide). Isolasi DNA metode C-TAB
adalah metode isolasi DNA konvensional yang masih digunakan secara luas sampai
saat ini. Dalam metode ini, senyawa C-TAB digunakan sebagai agen detergen yang
dapat mendegradasi dinding sel, mendenaturasi protein, memisahkan karbohidrat,
merusak membrane sel, dan melarutkan DNA. Umumnya metode ini digunakan dalam
ekstraksi DNA genom tanaman yang mengandung banyak polisakarida dan senyawa
polifenol. Metode ini memiliki kelebihan yaitu tidak membutuhkan biaya yang mahal
dibandingkan menggunakan metode kit. Adapun kekurangan metode C-TAB yaitu
membutuhkan waktu yang relative lama dan hasil yang diperolah tergantung pada jenis
sampel yang digunakan.
7
sesuai dengan langkah kerja yang seharusnya. Misalnya penambahan 700 μL dan
proteinase K 3 μL seharusnya tube diingkubasi selama 2-3 jam pada suhu 60˚C, namunpada
proses ini hanya diingkubasi selama 30 menit pada suhu 96 ˚C. Serta tahapan lainyang tidak
sesuai. Prosedur yang tidak sesuai dengan langkah kerja yang seharusnya disebabkan
adanya keterbatasan waktu praktikum di laboratorium. Oleh sebab itu, pada praktikum kali
ini hanya lebih ditekankan bagaimana mengenal alat-alat dan bahan untuk ekstraksi DNA
serta bagaimana prinsip kerjanya.
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Semoga praktikum kedepannya berjalan dengan lancar sampai praktikum selesai dan
mendapatkan nilai yang bagus.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, Y., dan Sianturi,S. 2019. Ekstraksi DNA Total Dari Sumber Jaringan Hewan(Ikan
Kerapu) Menggunakan Metode Kit Fir Animal Tissue. Journal of Science and
Applicative Technology, 3(1), 40.
Fitriya, R. Tyas. 2015. Keefektifitan Metode Isolasi DNA Kit dan CTAB/Nacl yang
Dimodifikasi pada Staphylococcus aureus dan Shigella dysentriae. LenteraBio
Vol.4 No.1, Januari 2015: 87-92.
Gultom, J. L., M. Wurarah dan M. M, Rampengan. 2020. Analisis DNA Mitokondria Gen
16S Rrna Ikan Payangka (Ophieleotris aporos) yang Hidup di Danau Tondano.
Nukleus Biosains. 1(2): 70-78.
Koreny, L., M.Pbornik, E. Horakova, R. F. Waller dan J. Lukes. 2022. The Convoluted
History of Haem Biosynthesis. Biological Reviews, 97(1): 141-162.
Maros, H., dan Juniar, S. 2016. DNA Extraxtion Method of Jatrhopa spp. Jurnal Littri,
22(4), 159-166.
Zein, M.S.A. dan D.M. Prawiradilaga. 2015. DNA Barcode Fauna Indonesia.
Kencana. Jakarta.
11
LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi
12