EKSTRAKSI DNA
Disusun oleh:
Farhadila
2011101010045
Disusun oleh:
Nama : farhadila
NIM : 2011101010045
Prodi : Ilmu Kelautan
Disetujui :
Asisten Koordinator
i
ABSTRAK
Telah dilaksankan praktikum yang berjudul “ekstraksi DNA”. Yang bertujuan untuk agar
mahasiswa mendapatkan mengisolasi DNA mitokondria dari ikan dengan mutu yang paling
baik berdasarkan ekstraksi metode CTAB . Manfaat praktikum ini dapat memahami tentang
proses lisis, pemisahan DNA, dan juga pemurnian Metode yang digunakan dalam praktikum
ini yaitu metode CTAB. Hasil dari praktikum ini yaitu pada sampel 01 yaitu tidak ditemukan
pellet DNA dan pada sampel 02 ditemukan palet DNA.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan meyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Sholawat
besertakan salam tidak lupa kita sanjung sajikan kepada baginda Rasulullah Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari jaman jahilliyah hingga ke zaman yang penuh dengan
ilmu pengetahuan. Puji dan syukur penulis panjatka atas karunia yang dilimpahkan-Nya
sehingga penulis dapat meyelesaikan laporan Bioteknologi Laut yang berjudul “Uji Kadar
Air”. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas praktikum dalam menyelesaikan mata kuliah
Bioteknologi Laut.
Penulis menyadari laporan ini tidak luput dari kekurangan atau kesalahan. Penulis
berharap laporan ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan pembaca. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaanya.
Laporan ini saya buat dengan maksimal serta mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar penyelesaian laporan. Selanjutnya, penulis ucapkan terima
kasih kepada semua pihak baik rekan kelompok dan juga asisten yang telah memberikan ilmu
yang telah didapat sehingga laporan ini dapat terselesaikan
Praktikan
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................i
ABSTRAK........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
BAB V PENUTUP...........................................................................................7
5.1 Kesimpulan............................................................................................7
5.2 Saran.......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................8
LAMPIRAN.....................................................................................................9
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Indonesia merupakan negara maritim dengan luas wilayah perikanan di laut sekitar 5,8 juta
km², memiliki sumber daya ikan dengan tingkat keragaman hayati (biodiversity) paling tinggi
(Adisanjaya, 2018). Ikan dapat dijadikan sumber protein alternatif karena rendah kolesterol,
mengandung omega3 dan asam amino esensial dibandingkan dengan daging (Pal et al., 2012).
Ekstraksi DNA merupakan serangkaian proses untuk memisahkan DNA dari komponen-
komponen sel lainnya. Ekstraksi merupakan tahap awal yang paling penting dalam penelitian
molekuler . Secara umum proses ekstraksi meliputi penghancuran membran sel menggunakan
Sodium Dodesil Sulphate (SDS)/ sejenis detergen, penghilangan protein dan RNA menggunakan
Proteinase K & RNAse, pengendapan DNA, dan pemanenan DNA (Sambrook et al., 2015)
DNA pada organisme tingkat tinggi seperti manusia, hewan, dan tumbuhan terdapat di
dalam inti sel dan beberapa organel sel seperti mitokondria dan kloroplas, sehingga penamaan DNA
juga didasarkan pada lokasi asal misalnya DNA genom inti (nuclear DNA genome), DNA genom
mitokondria (mitochondrial DNA genome), dan DNA genom kloroplast (choloroplast DNA genome)
(Hajibabaei et al., 2017).
Metode CTAB merupakan metode yang paling umum digunakan, dan merupakan metode
yang paling banyak dimodifikasi (Xin & Chen, 2012), seperti penelitian yang dilaporkan Mace et al.,
(2003); Flagel et al., (2005); Reynolds et al., (2004); Michiels et al., (2003) yang memodifikasi metode
ekstraksi Doyle & Doyle (1987). Metode CTAB banyak dipilih untuk optimasi ekstraksi DNA, karena
umum digunakan untuk mengekstraksi tanaman yang tinggi polisakarida dan metabolit sekunder
lainnya (Turaki et al., 2017).
Ekstraksi DNA merupakan proses pemisahan DNA dari komponen sel lainnya seperti protein,
karbohidrat, lemak dan lainlain. Ekstraksi DNA terdiri dari tiga tahap utama yakni perusakan dinding
sel (lisis), pemisahan DNA dari komponen lainnya serta pemurnian DNA (Corkill dan Rapley 2008).
Pemecahan sel atau lisis pada proses ekstraksi sel bertujuan untuk menghancurkan membran dan
dinding sel sehingga bagian dalam sel dapat keluar (Holme dan Peck, 1998). Selanjutnya tahap
pemisahan DNA dari makromolekul lain seperti protein, sebagian kecil RNA, lipid dan polisakarida
(Muladno (2010); Utami (2012)).
2
BAB III
METODELOGI
3
sampel
9. Chloroform Isoamyl 700 µL Sebagai larutan
Alcohol
4
BAB IV
HASIL DAN PEMBHASAN
4.2 Pembahasan
Ekstraksi DNA merupakan tahap pertama penelitian molekular yang sangat
berpengaruh terhadap kualitas isolasi DNA. Ekstraksi DNA merupakan teknik untuk
mengeluarkan DNA dari sumber asal, inti sel atau organel sel (DNA kloroplas,
DNA mitokondria). Ekstraksi DNA bisa didapatkan dari sampel jaringan yang masih
segar, beku, dikeringkan atau disimpan dalam alkohol atau buffer. Molekul DNA
dalam suatu sel dapat diekstraksi atau diisolasi untuk berbagai macam keperluan
seperti amplifikasi dan analisis DNA melalui elektroforesis. Isolasi DNA dilakukan
dengan tujuan untuk memisahkan DNA dari bahan lain seperti protein, lemak, dan
karbohidrat. Prisnsip utama dalam isolasi DNA ada tiga yakni penghancuran (lisis),
ektraksi atau pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa dan protein, serta
pemurnian DNA. Isolasi DNA tanaman, isolasi DNA buah, isolasi DNA bakteri, dan
isolasi DNA hewan pada dasarnya memiliki prinsip yang sama. Prisnsip isolasi DNA
pada berbagai jenis sel atau jaringan pada berbagai organisme pada dasarnya sama
namun memiliki modifikasi dalam hal teknik dan bahan yang digunakan. Salah satu
prinsip isolasi DNA yaitu dengan sentrifugasi. Sentrifugasi merupakan teknik untuk
memisahkan campuran berdasarkan berat molekul komponennya. Molekul yang
mempunyai berat molekul besar akan berada di bagian bawah tabung dan molekul ringan
akan berada pada bagian atas tabung.
Sejarah DNA atau asam deoksiribonukleat ini ditemukan oleh ilmuwan dari
Universitas Cambridge, James Watson dan Francis Crick pada 28 Februari 1958.
Mereka menemukan rantai molekul DNA yang terpilin (struktur heliks) yang
mengandung gen manusia. Sejak saat itulah ilmu pengetahuan makin berkembang
dan menyadari kalau DNA adalah zat penyusun yang penting, karena membawa
informasi biologis bagi makhluk hidup.
Prosedur ekstraksi mulai dengan penumbukan mekanik untuk memisahkan sel dan
menghancurkan membran sel dan atau dinding sel, sedangkan untuk inti penuh (budidaya
dan jaringan sel seperti darah tidak membutuhkan tumbukan mekanik). Jaringan lalu
dimasukan di dalam larutan yang mengandung detergen yang melilis membrane inti,
juga proteinase yang mendenaturasi protein lain, terutama nukelase, tetapi
meninggalkan asam nukleat utuh. Protein dipisahkan dari asam nukleat melalui
ekstraksi dengan senyawa organic (biasanya fenol dan kloroform), dan DNA
5
dimurnikan dari reagen dalam buffer ekstraksi melalui presipitasi alcohol atau
dialysis. Pemisahan mtDNA dan cpDNA dari DNA genom sangat ekstensif prosedurnya,
melibatkan lapisan larutan jaringan pengurai pada gradient sesium klorida adalah
subjek pada sentrifugasi kecepatan tinggi. Pemisahan DNA organel dan inti tidak
membutuhkan untuk banyak prosedur yang mendeteksi marker apakah inti atau
organel melalui aplikasi pelacak tepat atau primer untuk genom total DNA. Protokol
ekstraksi rinci telah dikembangkan.
Pada praktikum ini sampel yang kami gunakan adalah daging Ikan pari untuk
mengekstrasi DNA dari daging Ikan pari kita perlu melakukan proses lisis terlebuh
dahulu yaitu dengan mencincang 1-2 mm kubik jaringan ke dalam tabung micro-
contrifuge 1.5 dan di tambahkan dengan 700 µL buffer C-TAB kemudian di tambahkan
3 µL (suhu dingin) proteinase K dan di inkubasi dalam incubator pada suhu 96o C
selama 30 menit atau sampai jaringan larut. Kemudian di lanjutkan dengan serangkaian
proses pemisahan sampai di dapatkan hasil pellet basah yang akan di keringkan.
Kemudian lanjut pada tahap terakhir yaitu tahap pemurnian, dimana pada tahap ini
pellet yang sudah kering di larutkan kembali dengan 20-100 uL larutan DDH20
sehingga di dapatkan hasil akhir pellet DNA. Hasil dari percobaan kali ini didapatkan
pada sampel ID 01 tidak didapatkan pellet DNA sedangkan pada sampel ID 02
didapatkan pellet DNA.
6
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Tidak ada saran pada praktikum kali ini alhamdulillan semua lancar
7
DAFTAR PUSTAKA
Hajibabaei M, deWaard JR, Ivanova NV, Ratnasingsham S, Dooh RT, Kirk SL, Mackie PM,
Hebert
PDN. Critical factors for assembling a high volume of DNA barcodes. Phil Trans R Soc B.
360:1959-1967. 2017.
Pal M, Ketema A, Anberber M, Mulu S, Dutta Y. 2016. Microbial quality of Fish and Fish
Sambrook J, Russell DW. Molecular Cloning: A Laboratory, Third Edition. New York (US): Cold
Turaki A. A., Ahmad B., Magaji U.F., Abdulrazak U.K., Yusuf B.A., & Hamza A.B. (2017).
https://doi.org/10.5897/AJB2017.15942
Utami A, Meryalita R, Prihatin NA, Ambarsari L, Kurniatin PA, Nurcholis W. 2012. Variasi
metode isolasi DNA daun temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb). Di dalam: Prosiding
Seminar Nasional Kimia Unesa Surabaya; 2012; Surabaya, Indonesia. Surabaya (ID).
8
LAMPIRAN
2. LAMPIRAN GAMBAR
9
Hasil setelah sentrifugasi Memasukkan sampel kedalam inkubasi
10