net/publication/348175643
CITATIONS READS
0 501
1 author:
La Ode Wahidin
Bina Insan University
11 PUBLICATIONS 3 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Kajian Ikan Ekonomis Air Tawar Lubuklinggau dan Musi Rawas View project
All content following this page was uploaded by La Ode Wahidin on 04 January 2021.
Edisi Perdana
Panduan Praktikum:
Biologi Perikanan
La Ode Wahidin
Citation: Wahidin, L O., 2020. Panduan Praktikum: Biologi Perikanan. Ed: Perdana.
Program Studi Ilmu Perikanan. Universitas Bina Insan. Sumatera Selatan, 17 hal.
Email: laodewahidin@univbinainsan.ac.id
Phone: +62 823 4489 7403
Web: http://univbinainsan.ac.id/
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah Azza Wajalla yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Buku Panduan Praktikum Mata Kuliah
Biologi Perikanan ini dapat tersusun dan terselesaikan tepat waktu sebagaimana
adanya.
Penulisan buku ini diawali oleh kegelisahan penulis terhadap keterbatasan
media-bantu belajar bagi para mahasiswa dalam melakukan praktikum mata kuliah.
Hal ini dapat dipahami, karena program Studi Ilmu Perikanan adalah salah satu
program studi baru di Fakultas Pertanian, Universitas Bina Insan yang berdiri pada
tahun 2019. Oleh karena itu, PS. Ilmu Perikanan memiliki komitmen kuat untuk
menyediaan sarana pendukung kurikulum seperti bahan bacaan yang relevan dengan
pengembangan program studi, yang salah satunya adalah media-bantu belajar
mahasiswa. Diantara sekian media-bantu belajar mahasiswa, keberadaan penuntun
praktikum mata kuliah Biologi Perikanan ini sangat penting dalam membantu dan
menunjukkan arah implementasi perkuliahan mata kuliah ini. Penuntun ini berperan
sebagai pendukung mata kuliah Biologi Perikanan pada semester tiga. Buku ini dapat
dipergunakan dalam kegiatan praktek mata kuliah baik di laboratorium, lapangan
maupun dalam penyusunan laporan praktek mata kuliah di kampus.
Sesungguhnya pun demikian, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
buku panduan ini tidak terlepas dari segala kekurangan dan kekeliruan. Umpan balik
dari mahasiswa dan pembaca akan sangat diharapka demi penyempurnaan buku ini
pada edisi selanjutnya. Akhirnya, semoga buku panduan praktikum ini kiranya
bermanfaat di kemudian hari. Bagi mahasiswa praktikan – Selamat belajar dan bekerja,
hasil akhir tak pernah mengkhianati proses!
La Ode Wahidin
Aturan Praktikum
A. Alat
B. Bahan
Ikan Nila 5 Kg dengan komposisi sebagai berikut:
a) 1 kg berisi 13 ekor
b) 1 kg berisi 10 ekor
c) 1 kg berisi 7 ekor
d) 1 kg berisi 6 ekor
e) 1 kg berisi 4 ekor
1) Tiap sampel per sampling dijejer secara berurutan di atas meja praktikum di
dalam papan preparat (baskom plastik yang berisi kertas plastic). Urutan ikan
dimulai dari yang paling kecil sampai dengan yang paling besar (Lihat Gambar
1) secara terpisah.
2) Masing-masing ikan ditandai dengan kertas label yang telah dinomori terlebih
dahulu berupa urutan angka-angka, dimulai dari 1, 2, 3 dan seterusnya.
3) Pengukuran Panjang ikan dengan mempertimbangkan Panjang total ikan (lihat
Gambar 2) dengan menggunakan penggaris yang telah disediakan.
4) Ikan yang telah diukur kemudian ditimbang.
5) Penyiapan timbangan digital dilakukan dengan mengkalibrasi bobot nampan
(baki). Pastikan bobot yang tertera pada monitor-timbangan setelah ditambah
dengan bobot baki adalah 0.00 gram (g). Jika belum, harap pastikan ukuran
timbangannya dengan melakukan kalibrasi ulang.
6) Catat hasil pengukuran Panjang dan berat ikan tersebut pada Lembar Kerja
Praktikum (LKP) yang telah disediakan.
7) Lakukan prosedur 2-7 untuk semua nomor ikan yang telah ditentukan.
Panjang Total
Gambar 2. Cara pengukuran panjang total ikan Nila.
B. Jenis Kelamin
1. Tiap sampel ikan dijeer secara berurutan di atas papan preparat (kertas plastic)
mulai dari yang berukuran paling kecil sampai dengan ukuran ikan yang paling
besar (Lihat Gambar 1) secara terpisah.
2. Perut ikan dibedah menggunakan pisau atau cutter/silet bedah dengan memulai
dari anus sampai kea rah sirip dada (lihat Gambar 3). Perhatikan lajur irisan,
dan upayakan agar daging perut ikan yang diiris tidak terlepas dari badan ikan.
3. Buka daging isi perut irisan (operasi) menggunakan pinset. Usahakan agar
terlihat gonad ikannya dengan jelas.
4. Lakukan prosedur 2 dan 3 untuk semua ikan sampel.
Tabel 1. Tingkat kematangan gonad ikan jantan dan betina berdasarkan modifikasi
Cassie (Effendie, 1979).
TKG Betina Jantan
I Ovari seperti benang panjang ke Testis seperti benang, lebih pendek
depan rongga tubuh. Warna jernih (terbatas) dan terlihat ujungnya di
permukaan licin rongga tubuh. Warna jernih
II Ukuran ovari lebih besar. Ukuran testis lebih besar. Warnanya
Warnanya lebih gelap kekuning- putih seperti susu. Telur lebih jelas
kuningan. Telur belum terlihat daripada tingkat ke-I.
jelas dengan mata
III Ovari berwarna kuning. Secara Permukaan testis tampah bergerigi.
morfologi telur mulai kelihatan Warna makin putih, testis makin
butirnya dengan mata. besar.
IV Ovar makin besar, telur berwarna Dalam keadaan diawet mudah putuh.
kuning, mudah dipisahkan. Butir Seperti pada tingkat III tampak lebih
minyak tidak tampak mengisi jelas. Testis semakin pejal.
1/2—2/3 rongga perut, usus
terdesak.
V Ovari berkerut, dinding tebal, butir Testis bagian belakang kempis dan
telur sisa terdapat di dekat bagian dekat pelepasan masih berisi.
pelepasan
Tabel 2. Tampilan TKG pada ikan Sembilang (Plotus sp.) seperti dalam Putra et al.
(2020).
TKG Betina Jantan
II
III
IV
𝐖 = 𝐚𝐋𝐛
Dimana:
W = Berat (g)
L = Panjang total (mm)
a = intercept
b = slope
Dari persamaan tersebut di atas, nilai a dan nilai b dapat dihitung dengan
menggunakan rumus logaritmik sebagai berikut.
Korelasi (hubungan) antara Panjang dan Bobot ikan dapat diperoleh dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut.
Tabel 4. Interpretasi nilai hubungan (korelasi, r) antara Panjang dan berat ikan
Nilai r Makna
0,00 – 0,19 Korelasi sangat lemah
0,20 – 0,39 Korelasi lemah
0,40 – 0,69 Korelasi sedang
0,70 – 0,89 Korelasi kuat
0,90 – 1,00 Korelasi sangat kuat
𝑩𝒈
𝑰𝑲𝑮 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑩𝒕
Dimana:
Bg = Bobot gonad dalam gram
Bt = Berat tubuh dalam gram
3. Fekunditas
𝑮∗𝒙
𝑭=
𝒈
Dimana:
F = fekunditas
x = jumlah telur contoh
G = Bobot gonad total
g = bobot gonad contoh
4. Faktor Kondisi
Faktor kondisi dihitung dengan Faktor Kondis Fulton (hacer Okgerman, 2005)
dengan persamaan):
Dimana:
K = Faktor Kondisi Fulton
W = Bobot (g)
L = Panjang (mm)
a) Hubungan Panjang-berat;
b) Jenis kelamin;
c) Tingkat kematangan gonad (TKG);
d) Indeks kematangan gonad (IKG);
e) Fekunditas; dan
f) Faktor kondisi.
3. Produk Praktikum
Produk akhir dari praktikum ini dalam bentuk Foto, Video dan Makalah.
Deskripsi dari masing-masing produk praktikum ini adalah sebagai berikut.
a) Produk foto yang dihasilkan menceritakan proses pelaksanaan praktikum dari
awal sampai akhir pelaksanaan. Dibuat pada beberapa A4 dalam bentuk
ringkasan pelaksanaan praktikum berisi narasi dan dokumentasi praktikum
dengan Format:
- Judul Praktikum:
- Hari/Tanggal:
- Tempat:
- Peserta Praktikum:
- Dosen/Asisten Pembimbing Praktikum:
- Narasi dan Foto kegiatan praktikum (alat, bahan, dan proses pengamatan);
- Foto masing-masing praktikan dan kesan-kesan selama proses pengamatan.
- Produk yang dibuat ini dikumpulkan pada Dosen Pengampu Mata Kuliah
dan Ketua Program Studi.
V. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Effendie, M.I., 1979. Metode biologi perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor, 112 hlm.
Effendie, M.I., 1997. Biologi perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta, 163
hlm.
Nane, La., 2019. Buku petunjuk praktikum (BPP) Mata Kuliah: Biologi Perikanan. Ed.
Pertama. FPIK-Universitas Gorontalo. Sulteng, 18 hlm.
Okgerman, Hacer., 2005. Seasonal variations in the Length-weight Relationship and
Condition Factor of Rudd (Scardinius erythropthalmus L.) in Sapanca Lake.
International Journal of Zoological Research 1(1): 6-10.
Putra, W. K. A., Yulianto, T., Miranti, S., Zupikar., Ariska, R., 2020. Tingkat
kematangan gonad, gonadosomatik indeks dan hepatosomatic indeks ikan
sembilang (Plotus sp.) di Teluk Pulau Bintan. Jurnal Ruaya 8(1): 1 – 9.
Silalahi, N., Efizon, D., Efawani., 2019. Biologi reproduksi ikan Ingir-ingi (Mystus
nigricepts Valenciennes) di Sungai Tarai, Desa Tarai Bangun, Kecamatan
Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Jurnal. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Universitas Riau. Pekanbaru, 14 hlm.
LAMPIRAN
Gambar 5. Nilai Indeks Kematangan Gonad Jantan dan Betina dari Ingir-ingir
(Mystus nigricepts Valenciennes) di Sungai Tarai, Desa Tarai Bangun,
Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau (Silalahi et al, 2019).
Tabel 6. Isian perbedaan faktor kondisi antara jantan dan betina pada ikan….
Kisaran Panjang Kisaran Bobot Faktor kondisi
Sex
(mm) (g) kisaran Rerata dan STD
Jantan - - - -
Betina - - - -