Disusun Oleh:
Nama : Arifinanti Wiradhika
Kelas : XII MIPA 4
Kelompok : 2 (Genap)
Praktikan, Mengetahui,
Guru Biologi
Segala puji milik Tuhan Yang Maha Esa, yang hingga detik ini
menganugerahkannikmat sehat kepada kita semua. Berkat-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul Bioteknologi Dapat Memberikan
Perbaikan Lingkungan.
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
BAB V........................................................................................................... 15
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 15
A. Kesimpulan ........................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16
iv
LAMPIRAN ................................................................................................... 17
LAMPIRAN ................................................................................................... 13
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi makhluk
hidup. Air yang digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas
maupun kuantitasnya. Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi
yang memenuhi syarat kesehatan; yang dapat ditinjau dari aspek fisika,
kimia, dan biologi. Adanya perkembangan industri dan pemukiman dapat
mengancam kualitas air bersih, sehingga diperlukan upaya perbaikan baik
secara sederhana maupun modern. Pengolahan air merupakan salah satu
upaya untuk memperoleh air bersih untuk kebutuhan rumah tangga,
instansi pendidikan maupun untuk kebutuhan industri.
7
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana memanfaatkan bioteknologi untuk perbaikan
lingkungan?
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos
(teknologi penerapan) dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi
yang mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap
organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme maupun
menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan
juga, Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa
genetika secara terpadu untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi
kepentingan manusia.
9
2.2 Filtrasi Air
Filtrasi adalah proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat
tersuspensi dari air melalui media berpori. Filtrasi dapat juga diartikan
sebagai proses pemisahan liquid -liquid dengan cara melewatkan liquid
melalui media berpori atau bahan-bahan berpori untuk menyisihkan atau
menghilangkan sebanyak-banyaknya butiran-butiran halus zat padat
tersuspensi dari liqud. Filtrasi adalah suatu operasi pemisahan campuran
antara padatan dan cairan dengan melewatkan umpan (padatan + cairan)
melalui medium penyaring. Proses filtarsi banyak dilakukan di industri,
misalnya pada pemurnian air minum, pemisahan kristal-kristal garam dari
cairan induknya, pabrik kertas dan lain-lain. Untuk semua proses filtrasi,
umpan mengalir disebabkan adanya tenaga dorong berupa beda tekanan,
sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga putar. Secara umum
filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif lebih kecil
dibandingkan zat cairnya (Oxtoby, 2016).
10
2.3 Faktor – Faktor Proses Filtrasi Air
1. Debit aliran
Debit aliran adalah laju aliran dalam bentuk volume air yang melewati
penampang melintang persatuan waktu dengan satuan meter kubik per
Satuan angka untuk ketebalan media filter yang digunakan selama filtrasi
disebut lapisan. Ketebalan media filter mempengaruhi waktu
kontak dan bahan penyaring. Semakin tebal lapisan filter yang digunakan
maka semakin lama waktu kontak air dengan media filter, sehingga
kualitas air hasil penyaringan semakin baik. Ketebalan lapisan media filter
yang efektif kurang lebih berkisar antara 80-120 cm.
Diameter butiran filter semakin kecil maka akan menyebabkan celah antar
butiran semakin rapat dan membuat kecepatan penyaringan semakin
pelan sehingga membuat kualitas penyaringan semakin baik.
11
5. Waktu Kontak
Waktu kontak adalah jangka waktu yang dibutuhkan oleh air untuk dapat
kontak dengan media filter. Hasil filtrasi dipengaruhi oleh waktu kontak
yang digunakan. Semakin lama waktu kontak antara air dengan media
filter maka kualitas air hasil filtrasi akan semakin baik.
12
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
1. Gunting
2. Botol
3. Pasir
4. Kerikil
5. Kapas
6. Tisu
7. Batu
8. Arang
13
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
4.2 Pembahasan Hasil Praktikum
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan pada tanggal
28 Januari 2024 terdapat perubahan pada air yang di filtrasi karena
bahan-bahan untuk memfiltrasi air yang telah digunakan. Adapun
bahan dan alat yang digunakan beserta fungsinya untuk melakukan
filtrasi air adalah sebagai berikut:
14
Berdasarkan hasil praktikum menggunakan bahan dan alat diatas
terjadi perubahan pada air yang di filtrasi pada satu kali penyaringan.
Partikel dari air kotor disaring dengan lapisan tisu diawal untuk
menyaring kotoran kasar lalu diikuti dengan penyaringan kotoran halus
dengan pasir. Lalu berikutnya terdapat lapisan arang yang berfugsi
menghilangkan bau.
Melalui praktikum ini terdapat perubahan bau pada air yang semula
pekat menjadi tidak terlalu pekat lagi karena adanya arang pada proses
penyaringan. Saringan kapas adalah lapisan paling akhir pada alat
filtrasi ini yang berfungsi sebagai penyaring kotoran sangat halus.
1. Warna
2. Bau
15
Setelah dilakukan filtrasi sampel air yang semula berbau pekat
berkurang menjadi tidak pekat. Hal ini menunjukkan bahwa media
filtrasi berupa pasir, serabut, arang, kapas, dan spons dapat
menghilankan bau pada sampel air. Penghilangan bau diduga terjadi
karena media filtrasi dapat mengurangi bahan padatan tersuspensi dan
terlarut yang meberikan bau khas yangpekat.
4.2 Variabel
a) Variabel bebas
• Jenis filter
• Aliran fluida.
• Variabel terikat
• Efisiensi filtrasi
b) Variabel kontrol
•Tekanan Air
• Kecepatan Aliran
• Siklus Pembersihan
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Percobaan filtrasi air sederhana menghasilkan temuan yang
menunjukkan efektivitas penyaringan sebagai metode untuk
meningkatkan kualitas air. Dengan menggunakan medium filtrasi,
partikel-padatan dapat berhasil disisihkan, menciptakan air yang lebih
jernih dan bebas zat-zat kontaminan. Hasil ini dapat diartikan sebagai
dasar untuk penerapan teknologi filtrasi yang lebih canggih dalam
pemurnian air secara lebih luas. Selain itu, pemahaman lebih lanjut
terkait parameter filtrasi, seperti ukuran pori dan jenis medium, dapat
menjadi landasan untuk penelitian lebih mendalam dalam upaya
meningkatkan efisiensi sistem penyaringan air.
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
1) https://youtu.be/0KozcywBkK4?si=AhD6qXQZ9kxtlS0E
2) https://id.scribd.com/document/430188811/Filtrasi-Air-Sederhana-
Kelompok-3
3) https://www.scribd.com/document/358788601/Dasar-Teori-Filtrasi
4) http://eprints.undip.ac.id/76891/6/8._BAB_II.pdf
18
LAMPIRAN
19
20