Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN

“SISTEM FILTRASI SEDERHANA”

Disusun Oleh:
Nama : Arifinanti Wiradhika
Kelas : XII MIPA 4
Kelompok : 2 (Genap)

SMA NEGERI 4 CIBINONG


2023-2024
Jl. Bojong Koneng Kel.Cibinong Kode Pos 16911
Website : http://sman4cibinong.sch.id, E-mail: info@sman4-cibinong.sch.id
LEMBAR PENGESAHAN

Telah melakukan praktikum mengenai Bioteknologi


Lingkungan “Sistem Filtrasi Sederhana”.

Cibinong, 30 Januari 2024

Praktikan, Mengetahui,
Guru Biologi

Arifinanti Wiradhika Sri Hastuti, M. Pd


NIS. 212210112 NIP. 196808141992032005
KATA PENGANTAR

Segala puji milik Tuhan Yang Maha Esa, yang hingga detik ini
menganugerahkannikmat sehat kepada kita semua. Berkat-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul Bioteknologi Dapat Memberikan
Perbaikan Lingkungan.

Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi


tugas praktikmata pelajaran biologi kelas 12 di SMA Negeri 4 Cibinong.
Selama proses penyusunan laporan ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan
yang penulis hadapi, tetapi penulis bersyukur karena dapat melaluinya
sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

Penulis sampaikan terima kasih kepada beberapa pihak yang turut


membantu, yakni guru mata pelajaran biologi, orang tua dan semua rekan-
rekan yang terlibat yang telah memberikan bantuan dan motivasi untuk
menyelesaikan laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini tentu masih jauh dari kesempurnaan


sehingga kritik maupun saran yang membangun amat dinantikan demi
penyempurnaan hasil praktikum. Akhir kata penulis berharap laporan ini
memberikan manfaat kepada orang banyak.

Cibinong, 30 Januari 2024

Penulis,

iii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................... 4


BAB I .............................................................................................................. 5
PENDAHULUAN ............................................................................................ 6
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 6
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 7
1.3 Tujuan Praktikum ................................................................................... 7
1.4 Manfaat Praktikum................................................................................. 7
BAB II ............................................................................................................. 8
LANDASAN TEORI ........................................................................................ 8
2.1 Bioteknologi ........................................................................................... 9
2.2 Proses Filtrasi Air .................................................................................. 9
2.3 Faktor proses Filtrasi Air ...............................................................................10

BAB III .......................................................................................................... 11


METODOLOGI ............................................................................................. 11
3.1 Alat dan Bahan .................................................................................... 11
3.2 Langkah Kerja Praktikum..................................................................... 11
BAB IV.......................................................................................................... 12
HASIL PRAKTIKUM..................................................................................... 12
4.1 Pembahasan Hasil Praktikum.............................................................. 12
4.2 Variabel… .......................................................................................................14

BAB V........................................................................................................... 15
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 15
A. Kesimpulan ........................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16

iv
LAMPIRAN ................................................................................................... 17
LAMPIRAN ................................................................................................... 13

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi makhluk
hidup. Air yang digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas
maupun kuantitasnya. Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi
yang memenuhi syarat kesehatan; yang dapat ditinjau dari aspek fisika,
kimia, dan biologi. Adanya perkembangan industri dan pemukiman dapat
mengancam kualitas air bersih, sehingga diperlukan upaya perbaikan baik
secara sederhana maupun modern. Pengolahan air merupakan salah satu
upaya untuk memperoleh air bersih untuk kebutuhan rumah tangga,
instansi pendidikan maupun untuk kebutuhan industri.

Dalam memenuhi kebutuhan produksi suatu industri yang semakin


bertambah dan berkembang pesat diperlukan suatu sistem yang dapat
menunjang kebutuhan produksi tersebut. Salah satu proses yang
biasanya dilakukan dalam suatu industri yaitu proses pemurnian atau
pemisahan dalam pengolahan untuk menghasilkan suatu produk.
Pengolahan air dengan pemurnian atau pemisahan tersebut dapat
dilakukan secara fisika, kimia dan biologi, ketiga proses tersebut saling
berkesinambungan untuk memperoleh kualitas air yang memenuhi
standar. Pada praktikum ini dilakukan proses pengolahan air bersih
dengan bioteknologi,yaitu proses filtrasi

Pengolahan air secara biologi merupakan salah satu tahap dari


pengolahan air dengan tujuan dapat mengurangi zat padat yang terkandung
dalam air. Maksud dari zat padat tersebut ialah zat padat terlarut,
tersuspensi atau koloid, sehingga dapat dicapai kualitas air yang memenuhi
syarat kualitas air secara fisika. Secara umum, proses filtrasi adalah proses
yang digunakan pada pengolahan air bersih untuk memisahkan bahan
pengotor (partikulat)yang terdapat dalam air dengan menggunakan filter.

7
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana memanfaatkan bioteknologi untuk perbaikan
lingkungan?

2. Bagaimana merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang


Sistem Filtrasi Air Sederhana?

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum bioteknologi pembuatan alat filtrasi
sederhana adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui metode penjernihan air menggunakan arang batok


kelapa.

2. Untuk mengetahui kadar pH, banyak partikel, DO, dan mikroorganisme


lain yang terkandung dalam air waduk.

3. Membandingkan kualitas sebelum dan sesudah penjernihan air

4. Untuk menjawab perumusan masalah diatas.

1.4 Manfaat Praktikum


Manfaat dari praktikum ini adalah, dapat memahami konsep dasar
tentang bagaimana proses filtrasi air bekerja untuk menghilangkan
partikel-partikel yang tidak diinginkan dari air, serta mengembangkan
keterampilan praktis dalam merancang dan membuat alat filtrasi air
dengan menggunakan berbagai bahan sederhana.

8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos
(teknologi penerapan) dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi
yang mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap
organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme maupun
menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan
juga, Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa
genetika secara terpadu untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi
kepentingan manusia.

Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern


dan bioteknologi konvensional. Salah satu contoh dari bioteknologi
konvensional adalah pembuatan tape ini. Dan salah satu contoh dari
bioteknologi modern adalah rekayasa genetika.

Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adanya benda biologi berupa


benda mikro organisme tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan
secara teknologi dan industri, lalu produk yang dihasilkan adalah hasil
ekstraksi dan pemurnian.

Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan


mikroba yang masih secara tradisional, dalam produksi makanan dan
tanaman ataupun pengawetan makanan, sebagai contoh yaitu pembuatan
tempe, tape, cuka, dan lain-lain. Generasi kedua adalah proses
berlangsung dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh pembuatan
kompos dan produksi bahan kimia. Generasi ketiga adalah proses dalam
keadaan tidak steril, sebagai contoh produkasi antibiotic dan hormon.
Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh
produksi insulin.

9
2.2 Filtrasi Air
Filtrasi adalah proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat
tersuspensi dari air melalui media berpori. Filtrasi dapat juga diartikan
sebagai proses pemisahan liquid -liquid dengan cara melewatkan liquid
melalui media berpori atau bahan-bahan berpori untuk menyisihkan atau
menghilangkan sebanyak-banyaknya butiran-butiran halus zat padat
tersuspensi dari liqud. Filtrasi adalah suatu operasi pemisahan campuran
antara padatan dan cairan dengan melewatkan umpan (padatan + cairan)
melalui medium penyaring. Proses filtarsi banyak dilakukan di industri,
misalnya pada pemurnian air minum, pemisahan kristal-kristal garam dari
cairan induknya, pabrik kertas dan lain-lain. Untuk semua proses filtrasi,
umpan mengalir disebabkan adanya tenaga dorong berupa beda tekanan,
sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga putar. Secara umum
filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif lebih kecil
dibandingkan zat cairnya (Oxtoby, 2016).

Air melewati media sampai ke outlet. Media akan menahan flokulan


yang halus, diameter flokulan yang tertahan yang lebih besar dari
diameter antara butiran media. Diameter terbesar tertahan pada bagian
atas media sedangkan yang lebih kecil akan terperangkap pada bagian
yang lebih bawah. Selama filter digunakan lama kelamaan pori-pori
diantara media berbutir semakin kecil dan akhirnya tersumbat. Pada saat
itu maka kecepatan air meningkat dan menyebabkan padatan yang telah
terperangkapke efulen. Hal ini menyebabkan headloss menjadi semakin
tinggi. Jika headloss semakin besar maka filter perlu di cuci.

10
2.3 Faktor – Faktor Proses Filtrasi Air

1. Debit aliran

Debit aliran adalah laju aliran dalam bentuk volume air yang melewati
penampang melintang persatuan waktu dengan satuan meter kubik per

detik (m3/detik). Kecepatan aliran air dan debit air mempengaruhi


kejenuhan. Bila kecepatan aliran air dan debit air meningkat maka
efektifitas penyaringan semakin menurun. Debit yang lebih kecil mampu
menurunkan Fe lebih tinggi karena waktu kontak air dalam media lebih
lama.

2. Ketebalan media filter

Satuan angka untuk ketebalan media filter yang digunakan selama filtrasi
disebut lapisan. Ketebalan media filter mempengaruhi waktu

kontak dan bahan penyaring. Semakin tebal lapisan filter yang digunakan
maka semakin lama waktu kontak air dengan media filter, sehingga
kualitas air hasil penyaringan semakin baik. Ketebalan lapisan media filter
yang efektif kurang lebih berkisar antara 80-120 cm.

3. Diameter butiran filter

Diameter butiran filter semakin kecil maka akan menyebabkan celah antar
butiran semakin rapat dan membuat kecepatan penyaringan semakin
pelan sehingga membuat kualitas penyaringan semakin baik.

4. Lamanya pemakaian media untuk penyaringan.


Media yang digunakan terus menerus menyebabkan banyak filter

yang tertahan di dalam media filter, sehingga media tersebut akan


tersumbat atau jenuh. Maka dari itu perlu dilakukan pencucian pada
media filter secara berkala.

11
5. Waktu Kontak

Waktu kontak adalah jangka waktu yang dibutuhkan oleh air untuk dapat
kontak dengan media filter. Hasil filtrasi dipengaruhi oleh waktu kontak
yang digunakan. Semakin lama waktu kontak antara air dengan media
filter maka kualitas air hasil filtrasi akan semakin baik.

12
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
1. Gunting
2. Botol
3. Pasir
4. Kerikil
5. Kapas
6. Tisu
7. Batu
8. Arang

3.2 Langkah Kerja Praktikum


1. Siapkan botol air mineral 1,5 L atau 1.500 ml
2. Potong sedikit bagian atas botol (bagian botol saat dalam posisi
dibalik)
3. Masukkan kapas bada bagian paling bawah botol
4. Lalu masukkan tisu setelahnya
5. Masukkan kerikil
6. Kemudian masukkan batu
7. Setelah itu masukkan pasir
8. Kemudian masukkan arang
9. Setelah arang, masukkan pasir lagi
10. Terakhir, masukkan tisu lagi
11. Siapkan air kotor di wadah atau botol yang berbeda
12. Setelah itu tuangkan air kotor kedalam botol yang sudah diisi
bahan untuk memfiltrasi air
13. Siapkan botol atau gelas atau wadah kosong untuk hasil filtrasi
dari air kotor.

13
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
4.2 Pembahasan Hasil Praktikum
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan pada tanggal
28 Januari 2024 terdapat perubahan pada air yang di filtrasi karena
bahan-bahan untuk memfiltrasi air yang telah digunakan. Adapun
bahan dan alat yang digunakan beserta fungsinya untuk melakukan
filtrasi air adalah sebagai berikut:

1. Botol plastik air mineral ukuran 1.500 ml berfungsi sebagai media


atau tempat penyaringan air.

2. Gunting berfungsi sebagai media atau tempat penyaringan air.

3. Tempat penampungan air hasil penyaringan berfungsi sebagai


tempat penampungan hasil penyaringan air.

4. Kapas lapisan paling akhir, yang berfungsi menyaring kotoran halus


dan sebagai penahan bahan agar tidak lolos ke lapisan berikutnnya.

5. Sebuah batu besar berfungsi sebagai lubang keluarnya air melalui


lubang tersebut.

6. Arang berfungsi sebagai pewangi.

7. Pasir berfungsi sebagai pengendap kotoran-kotoran halus yang


masih lolos dari ijuk dan sabut kelapa.

8. Kerikil berfungsi sebagai penyaring kotoran-kotoran kasar.

9. Air kotor berfungsi sebagai bahan untuk disaring atau difilter.

10. Tisu berfungsi menyaring kotoran dilapisan pertama.

14
Berdasarkan hasil praktikum menggunakan bahan dan alat diatas
terjadi perubahan pada air yang di filtrasi pada satu kali penyaringan.
Partikel dari air kotor disaring dengan lapisan tisu diawal untuk
menyaring kotoran kasar lalu diikuti dengan penyaringan kotoran halus
dengan pasir. Lalu berikutnya terdapat lapisan arang yang berfugsi
menghilangkan bau.

Melalui praktikum ini terdapat perubahan bau pada air yang semula
pekat menjadi tidak terlalu pekat lagi karena adanya arang pada proses
penyaringan. Saringan kapas adalah lapisan paling akhir pada alat
filtrasi ini yang berfungsi sebagai penyaring kotoran sangat halus.

Kemudian hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan alat


filtrasi air sederhana didapatkan:

1. Warna

Setelah filtrasi warna air berubah menjadi lebih jernih dari


sebelumnya yang berwarna coklat pekat. Perubahan warna sesudah
filtrasi disebabkan karena menurunnya nilai zat padat terlarut dan zat
padat tersuspensi yang menyebabkan sampel air menjadi lebih jernih
dari sebelumnya. Perubahan warna menjadi lebih jernih diduga karena
pengaruh penggunaan arang dan juga pasir. Arang dalam hal ini
bertindak sebagai adsorben dengan menyerap suspended solid dan
senyawa organik yang terikut dalam air sehingga imputitas yang
menyebabkan warna keruh dapat tertahan dalam pori-pori arang.

2. Bau

Bau merupakan petunjuk adanya pembusukan air limbah. Penyebab


adanya bau pada air limbah karena adanya bahan volatile, gas terlarut
dan hasil samping dari pembusukan bahan organik.

15
Setelah dilakukan filtrasi sampel air yang semula berbau pekat
berkurang menjadi tidak pekat. Hal ini menunjukkan bahwa media
filtrasi berupa pasir, serabut, arang, kapas, dan spons dapat
menghilankan bau pada sampel air. Penghilangan bau diduga terjadi
karena media filtrasi dapat mengurangi bahan padatan tersuspensi dan
terlarut yang meberikan bau khas yangpekat.

4.2 Variabel

a) Variabel bebas

• Jenis filter

• Ukuran pori filter

• Aliran fluida.

• Variabel terikat

• Efisiensi filtrasi

• Volume cairan yang terfiltrasi

• Waktu yang diperlukan untuk proses filtrasi.

b) Variabel kontrol

•Tekanan Air

• Kecepatan Aliran

• Siklus Pembersihan

• Kualitas Air Masukan.

16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Percobaan filtrasi air sederhana menghasilkan temuan yang
menunjukkan efektivitas penyaringan sebagai metode untuk
meningkatkan kualitas air. Dengan menggunakan medium filtrasi,
partikel-padatan dapat berhasil disisihkan, menciptakan air yang lebih
jernih dan bebas zat-zat kontaminan. Hasil ini dapat diartikan sebagai
dasar untuk penerapan teknologi filtrasi yang lebih canggih dalam
pemurnian air secara lebih luas. Selain itu, pemahaman lebih lanjut
terkait parameter filtrasi, seperti ukuran pori dan jenis medium, dapat
menjadi landasan untuk penelitian lebih mendalam dalam upaya
meningkatkan efisiensi sistem penyaringan air.

B. Saran

Pastikan untuk menggunakan filter yang sesuai dengan tingkat


partikel dan kualitas air yang perlu difiltrasi. Rutinlah membersihkan
atau mengganti filter sesuai petunjuk produsen untuk menjaga efisiensi
filtrasi. Selain itu, pastikan peralatan filtrasi air dalam kondisi baik dan
lakukan pemeliharaan rutin untuk mencegah kerusakan atau
penurunan kinerja.

17
DAFTAR PUSTAKA

1) https://youtu.be/0KozcywBkK4?si=AhD6qXQZ9kxtlS0E
2) https://id.scribd.com/document/430188811/Filtrasi-Air-Sederhana-
Kelompok-3
3) https://www.scribd.com/document/358788601/Dasar-Teori-Filtrasi
4) http://eprints.undip.ac.id/76891/6/8._BAB_II.pdf

18
LAMPIRAN

19
20

Anda mungkin juga menyukai