Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

“PENGOLAHAN KOTORAN MANUSIA INDIVIDUAL & KOMUNAL”

Dosen Pebimbing :

Syarifuddin, SKM., M.Kes.


Zulfia Maharani, ST., M.Si.

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Amanda Putri Ramadhanty (P21345120008)

Dindya Luthfiah Faizah (P21345120018)

Ersa Fatma Noviansyah (P21345120020)

Fazly Qais Febriyanto (P21345120025)

2D3A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III/F3, Kebayoran Baru, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
Telp. 021.7397641, 7397643 Fax. 021.7397769
E-mail : info@poltekkesjkt2.ac.id

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat
serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan judul
“Pengolahan Kotoran Manusia Individual & Komunal” ini. Shalawat serta salam tidak lupa
selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang
telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah
pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-
satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Terimakasih penulis ucapkan untuk kedua orang tua atas dukungan dan fasilitas yang
mereka berikan pada penulis sehingga bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kepada
petugas perpustakaan yang membantu penulis dalam mencari buku refrensi dengan sabar.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah
ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat menyadari, bahwa
makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini. Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya
makalah yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Jakarta, 22 Februari 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................3
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................3
1.3. Tujuan........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5
2.1. Prinsip Dasar Pengelolaan........................................................................................5
2.2. Tujuan Pengelolaan Komunal..................................................................................6
2.3. Jamban Leher Angsa Dengan Resapan Dan Tanpa Resapan...............................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

ii
BAB I PENDAHULUAN

3.1. Latar Belakang


Tinja adalah bahan buangan yang dikelurkan oleh tubuh manusia melalui anus
sebagai sisa dari proses pencernaan makanan disepanjang system saluran pencernaan
(tractusdigestifus). Tinja juga dapat mengundang kedatangan lalat dan hewan-hewan
lainnya, lalat yang hinggap di atas tinja yang mengandung kuman, dapat menularkan
kuman-kuman itu lewat makanan yang dihinggapinya, dan kemudian manusia
memakan makanan tersebut sehingga berakibat sakit.Pembuangan tinja manusia yang
tidak memenuhi syarat kesehatan seringkali berhubungan dengan kurangnya penyedian
air bersih dan fasilitas kesehatan lainnya, hal yang demikian ini dapat menjadi sumber
berbagai penyakit yang ditularkan oleh tinja dan Lebih dari 50 jenis infeksi oleh virus,
bakteri, protozoa, dan cacing ataupun mikroorganisme dapat ditularkan dan diderita
oleh masyarakat.

Pembuangan tinja adalah pengumpulankotoran manusia disuatu tempat sehingga


tidak menyebabkan bibit penyakit yangada pada kotoran manusia mengganggu
estetika.Berarti jamban keluarga sangatberguna bagi kehidupan manusia, karena
jamban dapat mencegah berkembangnyabermacam penyakit yang disebabkan oleh
kotoran yang tidak dikelola baik.Jamban atau sarana pembuangan kotoran yang
memenuhi syarat adalah upayapenyehatan lingkungan pemukiman. Sarana jamban yang
tidak saniter berperanterhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Kotoran Manusia
ialah segala benda atau zat yang dihasilkan oleh tubuh dan dipandang tidak berguna
lagisehingga perlu dibuang (Notoatmodjo,1996)

3.2. Rumusan Masalah


Pada materi ini ada beberapa pembahasan yang akan diuraikan :
1. Prinsip Dasar Pengelolaan
2. Tujuan Pengelolaan Komunal
3. Jamban Leher Angsa Dengan Resapan Dan Tanpa Resapan

3.3. Tujuan

3
1. Mengetahui Prinsip Dasar Pengelolaan
2. Mengetahui Tujuan Pengelolaan Komunal
3. Mengetahui Jamban Leher Angsa Dengan Resapan Dan Tanpa Resapan

4
BAB II PEMBAHASAN

3.4. Prinsip Dasar Pengelolaan


Limbah adalah hasil buangan dari berbagai aktivitas manusia. Aktivitas dapat
berupa aktivitas sanitasi rumah tangga, produksi dalam sebuah perusahaan, juga proses
kimia dan biologis dari rumah sakit. Limbah dapat berbentuk cairan, gas, dan juga
benda padat. Kebersihan lingkungan merupakan hal yang penting untuk dijaga. Jika
lingkungan tercemar, kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitarnya akan terdampak.
Salah satu penyebab pencemaran adalah limbah. Sebab, di dalam limbah terdapat
berbagai mikroorganisme dan bahan kimia yang sulit dihilangkan. Zat-zat ini dapat
menyebabkan berbagai penyakit dan mengancam kelestarian lingkungan.
Oleh karena itu, limbah tidak bisa langsung dibuang. Instalasi Pengolahan Air
Limbah yang biasa disingkat IPAL adalah peralatan untuk mengolah air limbah. Sistem
IPAL sangat diperlukan bagi semua jenis bangunan. Hasil pengolahan limbah
dari sistem IPAL berupa air yang sudah tidak mengandung zat-zat berbahaya. Jadi,
hasil buangan tidak akan membahayakan kesehatan manusia, hewan, ataupun
lingkungan.
Dalam mengolah limbah berbahaya, ada beberapa jenis proses yang digunakan
sistem IPAL. Berikut adalah beberapa di antaranya :
1. Proses lumpur aktif
Proses lumpur aktif terdiri dari beberapa tahap. Yaitu tangki bak pengendapan,
tangki aerasi, tangki pengendapan akhir, dan tangki klorin. Tahap terakhir
fungsinya untuk membunuh bakteri yang masih mengkontaminasi air limbah.
Proses lumpur aktif menggunakan teknologi seperti mesin bioreaktor. Mesin
bioreaktor berupa sebuah tangki di mana reaksi biokimia terjadi untuk
membersihkan air limbah. Keunggulan proses ini adalah kemampuan mengelola
limbah dalam jumlah besar sehingga cocok untuk IPAL yang digunakan orang
banyak.
2. Proses biofilter aerob-anaerob
Proses biofilter menggunakan komponen biologis untuk membersihkan air
limbah dari kontaminan. Proses ini terdiri dari beberapa tahapan. Yang pertama
adalah pengendapan, diikuti tangki biofilter aerob-anaerob yang menggunakan

5
media penyaring. Media penyaring seperti batu, kerikil, plastik, dan lain-lain
berfungsi untuk menyaring kotoran. Kemudian, limbah mengalami proses
pengendapan dan klorinasi. Proses biofilter cukup banyak digunakan karena
cenderung sederhana dibandingkan proses lainnya. Namun, proses ini lebih cocok
untuk IPAL skala kecil seperti di rumah tangga.
3. Proses aerasi kontak
Salah satu proses lain yang umum digunakan, proses aerasi kontak adalah
gabungan antara proses lumpur aktif dan biofilter. Biaya operasionalnya pun
terjangkau. Proses ini terdiri dari dua tahap yaitu pengolahan primer dan sekunder.
Tahap pengolahan primer menyaring limbah berukuran besar. Sedangkan dalam
tahap pengolahan sekunder, cairan di filter menggunakan media penyaring. Setelah
itu air limbah disalurkan ke bak kontak anaerob dan bak aerasi.
4. Proses RBC
Rotating Biological Contactor atau RBC adalah teknologi pengolahan untuk
limbah yang mengandung kontaminan organik. Proses ini tidak membutuhkan
energi yang besar dan cukup sederhana. Dalam proses RBC, air limbah dipisahkan
dari bakteri. Proses tersebut menggunakan tangki IPAL berukuran besar tempat
limbah diproses dan dibersihkan melalui beberapa media dan motor yang berputar.

3.5. Tujuan Pengelolaan Komunal


Sistem IPAL memiliki fungsi untuk mengolah air limbah dan membersihkan air
dari kontaminan. Kontaminan bisa berupa bakteri, virus, jamur, dan zat-zat kimia
berbahaya. Air yang sudah dibersihkan dapat digunakan kembali.
1. Menghindari pencemaran lingkungan
Seperti yang sudah disebutkan di atas, air limbah memiliki kandungan yang
dapat mengkontaminasi lingkungan sekitar. Pembuangan limbah yang
sembarangan dapat mencemari tanah, air, dan saluran air di sekitar bangunan.
Penggunaan sistem IPAL yang baik dapat menghindari masalah ini.
2. Menjaga kelestarian lingkungan
Lingkungan yang tercemar limbah akan menjadi rusak. Misalnya tanah yang
sudah tercemar limbah. Tanah ini tidak bisa digunakan untuk bercocok tanam
karena sudah kehilangan unsur haranya. Tanaman yang tumbuh di situ pun akan
mati. Air yang tercemar pun dapat membunuh biota yang hidup di dalamnya serta

6
tumbuhan di sekitarnya. Hidup di lingkungan yang sehat dan nyaman merupakan
hak asasi semua orang. Untuk menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan
berkelanjutan, perlu dilakukan upaya untuk mengendalikan pencemaran. Salah
satunya adalah melalui sistem IPAL yang efektif.
3. Mencegah timbulnya penyakit
Manusia juga terkena dampak dari pembuangan limbah yang tidak dikelola
terlebih dulu. Air yang tercemar limbah dapat menyebabkan banyak penyakit. Di
dalam air tersebut terdapat banyak bakteri, virus, dan racun yang berbahaya bagi
kesehatan. Terlebih lagi jika air limbah berasal dari instansi kesehatan tempat
banyak pasien dengan penyakit berbahaya.

IPAL Komunal adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah yang merupakan sarana
untuk mengolah limbah yang berbentuk cair misalnya seperti limbah dari WC, dari air
cuci ataupun dari kamar mandi. Dan di kalangan masyarakat banyak disebutkan bahwa
IPAL adalah sarana untuk limbah WC lebih dikenal dengan sebutan septik tank. IPAL
dapat digunakan secara pribadi ataupun digunakan untuk satu keluarga ataupun sat
bangunan dan pengolahan tersebut dioperasikan sendiri. Sedangkan untuk IPAL
Komunal adalah pengolahan limbah seperti limbah WC atau yang lainnya.
Namun IPAL Komunal ini digunakan secara bersama sama. Komponen IPAL
Komunal juga terdiri atas unit pengolah limbah. Terdapat juga jaringan perpipaan yaitu
bak kontrol dan juga lubang perawatan, kemudian ada juga sambungan rumah tangga.
Unit pengolah limbah untuk sebagian ada yang keberadaannya jauh dari lokasi warga
pengguna IPAL Komunal ada juga yang keberadaannya yaitu di lokasi pemukiman
warga.
Perlu kita ketahui sebagian besar limbah rumah tangga tidak dapat langsung
dibuang ke saluran pembuangan. Limbah tersebut membutuhkan proses pengolahan
yang melibatkan bakteri pengurai agar sisa hasil buangan tidak lagi berbahaya untuk
lingkungan. Selain itu, IPAL komunal dapat mengurangi risiko masyarakat dari
paparan virus dan bakteri yang dapat terbawa di dalam air limbah yang tidak melalui
proses pengolahan. Limbah rumah tangga yang dihasilkan juga dapat merusak
lingkungan, karena deterjen yang dihasilkan limbah rumah tangga dapat mematikan
tumbuhan dan hewan yang mendiami ekosistem perairan sekitar.

7
3.6. Jamban Leher Angsa Dengan Resapan Dan Tanpa Resapan

3.7. Dengan resapan

Sistem ini sesuai untuk daerah yang mudah mendapatkan air bersih.
Pada jamban leher angsa dengan resapan ini tinja tidak langsung jatuh ke
lubang penampungan kotoran. Lubang pembuangan kotoran dilengkapi
dengan mangkokan seprti leher angsa. Bila pada mangkokan tersebut dituangi
air, pada bagian leher angsa akan tertinggal air yang menggenang yang
berfungsi sebagai penutup lubang.
A. Penggunaan
1. Siramkan air pada mangkokan leher angsa supaya tidak lengket
2. Jongkok atau duduk diatas kloset untuk melaksanakan hajat.
3. Setelah selesai guyur dengan air secukupnya sampai kotoran bersih
B. Pemeliharaan
1. Pakailah karbol pada saat membersihkan lantai agar bebas penyakit.
2. Hindarkan menyiram air sabun ke dalam bak pembuangan/atau ke
dalam kloset agar bakteri pembusuk tetap berperan aktif.
3. Lantai, kloset jamban harus selalu dalam keadaan bersih.
4. Jangan menggunakan alat pembersih yang keras agar kloset tidak
cepat rusak.

8
5. Jangan membuang kotoran yang tidak mudah larut ke dalam air
misal : kertas, kain bekas, dll.
C. Keuntungan
1. Lebih sehat, bersih dan punya nilai keleluasaan pribadi yang tinggi.
2. Karena proses pembusukan dan sistem resapan, bak tidak cepat
penuh.
3. Timbulnya bau dapat dicegah oleh genangan air dalam leher angsa.
4. Dapat dipasang di luar atau di dalam rumah.
5. Dapat dipakai secara aman bagi anak-anak.
6. Bila penuh dapat dikuras/dikosongkan.
D. Kerugian
1. Selalu menguras bila bak penampung penuh lumpur.
2. Biayanya cukup mahal dan perlu keahlian teknis.
3. Bagi masyarakat yang belum biasa menggunakan perlu bimbingan.

3.8. Tanpa Resapan

Jamban ini sama dengan jamban sistem resapan. Perbedaanya terletak


pada jumlah septik tank dan cara pembuangannya. Jumlah septik tank ganda
mempunyai dua atau lebih lubang penampung kotoran. Cara pemakaian
dilakukan bergilir setelah salah satu bak penampung terisi penuh. Bak
penampung yang telah penuh ditutup dan didiamkan beberapa lama supaya
kotoran dapat dijadikan kompos atau pupuk. Saluran pembuangan dapat

9
dipindahkan dengan menutup/membuka lubang saluran yang dikehendaki pada
bak pengontrol. Ukuran lubang dan bangunan jamban tergantung pada
kebutuhan dan persediaan lahan. Kotoran yang telah berubah menjadi kompos
dapat diambil dan dimanfaatkan sebagai pupuk. Bak penampung yang telah
dikosongkan dapat dimanfaatkan kembali.
A. Penggunaan
1. Tutup lubang pembuangan dibuka
2. Jongkok/duduk diatas kloset untuk melaksanakan hajat besar
3. Setelah selesai membuang kotoran diguyur dengan air secukupnya.
B. Pemeliharaan
1. Jangan menggunakan benda keras pada waktu membongkar pupuk
(untuk menghindari dinding bak).
2. Selalu diperbaiki apabila ada konstruksi yang rusak.
3. Lubang-lubang kotoran perlu ditutup rapat guna menghindari
serangga dan bau.
C. Keuntungan
1. Tak perlu membuat bak penampung berpindah-pindah
2. Kotoran dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk kompos (setelah
2 tahun) tanpa efek kesehatan.
3. Tanah di sekitar bak penampung menjadi subur.
4. Lebih rapi, aman bila dibandingkan kakus cemplung (gangguan,
serangga, bau).
D. Kerugian
1. Kurang sesuai untuk daerah yang sumber airnya dangkal.
2. Relatif lebih mahal biaya konstruksinya.

10
BAB III PENUTUP

3.9. Kesimpulan
Tinja merupakan bahan buangan yang dikelurkan oleh tubuh manusia melalui
anus sebagai sisa dari proses pencernaan makanan di sepanjang sistem saluran
pencernaan. Secara umum terdapat beberapa proses dasar pengolahan air limbah  yang
telah dikembangkan secara umum, diantaranya Proses lumpur aktif, Proses biofilter
aerob-anaerob, Proses aerasi kontak, dan Proses RBC.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://tangkipanel.co.id/sistem-tangki-ipal-beserta-fungsi-dan-jenisnya/

http://eprints.undip.ac.id/67583/4/BAB_I.pdf

https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/110/ipal-komunal-untuk-sanitasi-lingkungan-berbasis-
masyarakat-yang efektif#:~:text=IPAL%20merupakan%20singkatan%20dari%20Instalasi,air
%20cuci%2Fkamar%20mandi

https://adikatirtadaya.co.id/apa-itu-ipal-komunal/

12

Anda mungkin juga menyukai