Anda di halaman 1dari 12

KEWIRAUSAHAAN

“ Etika Bisnis”
Dosen Pengampu : Dr. Agus. Joko Susanto, SKM., M.KKK.

DISUSUN OLEH :
Kelompok 3
Adila Windah Aprillia (P21345120002)
Dindya Luthfiah Fa’izah (P21345120018)
Farisya Puspita Pratama (P21345120024)
Indira Shafa Wulandari (P21345120031)

Kelas : 2D3A

PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN LINGKUNGAN


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
TAHUN AJARAN 2021/2022
2
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta
anugerah dari-Nya, kami mampu untuk menyelesaikan laporan makalah kewirausahaan kami
dengan judul “Etika Bisnis” ini. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk
junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni
Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi
seluruh alam semesta.
Terimakasih penulis ucapkan untuk kedua orang tua atas dukungan dan fasilitas yang
mereka berikan pada penulis sehingga bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Terimakasih
juga kepada semua yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas ini, semoga tugas ini
dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa jurusan Kesehatan Lingkungan.
Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta wawasan yang
penulis miliki, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
demi kesempurnaan tugas ini.

Jakarta 09 April 2022

Kelompok 3

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia bisnis hari ini yang begitu cepat dan dinamis, tentunya harusdiimbangi
dengan aturan-aturan atau norma-norma yang dapat mengatur bisnis itusendiri. Etika
dan integritas seseorang, kemampuan untuk menganalisis batas-bataskompetensi seseorang,
kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar darikegagalan adalah beberapa sifat yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin.Etika dan norma bisnis adalah suatu bagian yang tidak
dapat dipisahkan dalamkegiatan bisnis yang dilakukan oleh para pelakunya. Apabila moral
pengusahamaupun pelaku bisnis kurang baik, akan berdampak pada bawahannya. Etika
dalambisnis juga berfungsi sebagai rambu-rambu yang mengatur kesepakatan suka reladari
semua anggota suatu kelompok

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan etika dan norma dalam bisnis?
2. Apa saja prinsip-prinsip etika dan perilaku dalam bisnis?
3. Bagaimana cara mempertahankan standar etika bisnis?
4. Bagaimana tanggung jawab perusahaan terhadap kepentingan?

4
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Norma dan Etika Bisni


A. Etika

Pengertian etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” berarti adat istiadat atau kebiasaan. Hal ini
berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yangbaik, aturan hidup yang baik, dan
segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan darisatu orang ke orang lain atau dari satu generasi
ke generasi lainnya.Etik ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan
moral yangdilakukan seseorang. Keputusan etik ialah suatu hal yang benar mengenai
perilakustandar. Etika bisnis kadang sering pula disebut dengan etika manajemen,
yaitupenerapan standar moral ke dalam kegiatan bisnis.Salah satu contoh etika dalam bisnis ialah
mencakup hubungan antara perusahaandengan orang yang menginvestasikan uangnya dalam
perusahaan, melingkupikonsumen, pegawai, kreditur, saingan dan sebagainya. Para pelaku
bisnisdiharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya sampai di lingkupmasyarakat
luas.

B. Norma

Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Norma memberipedoman


tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat,sekaligus menjadi dasar
bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dantindakan kita.Adapun macam-macam norma
meliputi:

1.Norma khususNorma khusus, yaitu aturan-aturan yang hanya berlaku dalam bidangkegiatan
dan situasi yang khusus/tertentu. Contoh aturan-aturan yang diterapkan dalam dunia kerja,
seperti jam masuk, cara kerja, pakaianseragam, dan lain sebagainya.

2.Norma UmumAturan yang berlaku yang lebih bersifat umum dan sampai pada tingkattertentu
boleh dikatakan bersifat universal. Adapun macam-macam normaumum meliputi:a)Norma
Sopan SantunNorma sopan santun adalah norma yang mengatur pola perilaku dansikap lahiriah
dalam pergaulan sehari-hari.b)Norma HukumNorma hukum adalah norma yang dituntut
keberlakuannya secara tegasoleh masyarakat, karena dianggap perlu dan niscaya demi
keselamatandan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Normahukum ini

5
mencerminkan harapan, keinginan dan keyakinan seluruhanggota masyarakat tersebut, tentang
bagaimana hidup bermasyarakatyang baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus diatur
secara baik.c)Norma MoralNorma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku
manusia.Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adiltidaknya tindakan dan
perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagaimanusia.

2.2 Prinsip etika dan perilaku bisnis

Pada umumnya, prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik sesungguhnyatidak bisa
dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari, dan prinsip-prinsip ini sangatberhubungan erat terkait
dengan sistem nilai-nilai yang dianut di kehidupanmasyarakat.Menurut Sonny Keraf (1998)
prinsip-prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut:

a.Prinsip Otonomi

Prinsip otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambilkeputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya, tentang apa yangdianggapnya baik untuk dilakukan.

b.Prinsip Kejujuran

Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelasbahwa bisnis tidak akan
bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam
pemenuhan syarat-syaratperjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau
jasadengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerjaintern dalam
suatu perusahaan.

c.Prinsip Keadilan

Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama denganaturan yang adil dan
sesuai kriteria yang rasional objektif, serta dapat dipertanggungjawabkan.

d.Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle)

Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa, sehinggamenguntungkan


semua pihak.

6
e.Prinsip Integitas Moral

Prinsip integritas moral dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelakubisnis atau
perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaganama baik pimpinan maupun
perusahaannya.Sedangkan pengertian perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia
itusendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain: berjalan,berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.Dari uraian tersebut bisa
disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semuakegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
diamati langsung, maupun yang tidakdapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo,
2003).Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakanyang
dilakukan oleh makhluk hidup. Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagaikeadaan jiwa untuk
berpendapat, berpikir, bersikap, dan lain sebagainya yangmerupakan refleksi dari berbagai
macam aspek, baik fisik maupun non fisik.Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis
seseorang terhadaplingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi dua, yakni:
bentukpasif (tanpa tindakan nyata atau konkret), dalam bentuk aktif (dengan
tindakankonkret).Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumenuntuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa inggris (business),dari
kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas,ataupun masyarakat.
Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yangmendatangkan keuntungan. Jadi,
perilaku bisnis adalah segala perbuatan atautindakan yang dilakukan di dalam kegiatan usaha
jual beli baik barang maupun jasa.

2.3 Cara mempertahankan standar etika


Cara-cara untuk mempertahankan standar etika bisnis dalam berwirausaha adalahsebagai
berikut:

•Ciptakan kepercayaan perusahaan. Kepercayaan perusahaan dalammenetapkan nilai-nilai


perusahaan yang mendasari tanggung jawab etikabagi pemangku kepentingan.

7
•Kembangkan kode etik. Kode etik adalah suatu catatan tentang standarperilaku serta prinsip-
prinsip etika yang diharapkan perusahaan darikaryawan.Topik-topik yang ada pada suatu kode
etik biasanya memuat tentang hal-halberikut:

A.Ketulusan hati secara fundamental dan ketaatan terhadap hukum.

B.Kualitas serta keamanan produk.

C.Kesehatan serta keamanan tempat kerja.

D.Konflik kepentingan.

E.Praktik dan latihan karyawan.

F.Praktik pemasaran dan penjualan.

G.Keamanan/kebebasan.

H.Kegiatan berpolitik.

I.Laporan finansial.

J.Hubungan dengan pemasok.

K.Penentuan harga, pengajuan rekening, dan kontrak.

L.Jaminan dagang atau informasi orang dalam. 

•Jalankan kode etik secara adil dan konsisten. Manajer harus mengambiltindakan apabila mereka
melanggar etika.

•Lindungi hak perorangan. Akhir dari semua keputusan setiap etika sangatbergantung pada
individu. Melindungi seseorang dengan kekuatan prinsipmoral dan nilainya adalah jaminan
terbaik untuk menghindaripenyimpangan etika.

•Adakan pelatihan etika. Workshop (lokakarya) yaitu alat untukmeningkatkan kesadaran para
karyawan.

8
•Lakukan audit etika secara periodik. Audit adalah cara terbaik untukmengevaluasi
efektivitas sistem etika.

•Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidak hanya aturan. Tidakada seorang pun yang
dapat mengatur etika dan moral. Akan tetapi, manajerbisa saja memperbolehkan orang untuk
mengetahui tingkat penampilanyang mereka harapkan.

•Hindari contoh etika yang tercela setiap saat serta etika diawali dari atasan.Atasan harus
memberikan contoh dan menaruh kepercayaan kepadabawahannya.

•Ciptakan budaya yang menekan komunikasi dua arah. Komunikasi dua arahsangat penting,
tujuannya untuk menginformasikan barang dan jasa yangkita hasilkan dan menerima aspirasi
untuk memperbaiki perusahaan.

•Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawandiberikan kesempatan


untuk memberikan umpan balik tentang bagaimanastandar etika perusahaan.

2.4 Tanggung jawab perusahaan


Selain etika, yang tidak kalah penting yaitu pertanggung jawaban sosial perusahaan.Menurut
Ronald J. Ebert dan Ricky W. Griffin (2000: 83), etika sangat berpengaruhterhadap tingkah laku
individu. Tanggung jawab sosial mencoba menjembatanikomitmen individu dan kelompok
dalam lingkungan sosial, seperti pelanggan,perusahaan lain, karyawan, dan investor. Tanggung
jawab sosial menyeimbangkankomitmen-komitmen yang berbeda. Pendapat Zimmerer, ada 5
macampertanggungjawaban perusahaan, yaitu mencakup hal hal berikut:

•Tanggung jawab terhadap lingkungan. Perusahaan harus ramah lingkungan,maksudnya


perusahaan harus memperhatikan, melestarikan, dan menjagalingkungan, misalnya tidak
membuang limbah yang mencemari lingkungan.

•Tanggung jawab terhadap karyawan. Menurut Ronald J. Ebert (2000: 89),semua kegiatan
manajemen sumber daya manusia, seperti penerimaankaryawan baru, penggajian, pelatihan,
promosi, dan kompensasi merupakantanggung jawab perusahaan terhadap karyawan.

•Tanggung jawab terhadap pelanggan. Tanggung jawab sosial perusahaanterhadap pelanggan


menurut Ronald J. Ebert (2000:88) ada 2 kategori yaitu(1) menyediakan barang dan jasa yang

9
berkualitas; dan (2) memberikanharga produk dan jasa yang adil dan wajar. Tanggung jawab
sosialperusahaan juga termasuk melindungi hak-hak pelanggan.Menurut Ronald J. Ebert, ada
empat hak pelanggan, di antaranya ialah:

1.Hak mendapatkan produk yang nyaman dan aman.

2.Hak mendapatkan informasi segara aspek produk.

3.Hak untuk didengar.

4.Hak memilih apa yang akan mereka beli.

Sementara itu, menurut Zimmerer (1996), hak-hak pelanggan yang harusdilindungi meliputi hal-
hal berikut:

 Hak keamanan.
 Hak mengetahui.
 Hak untuk didengar.
 Hak atas pendidikan.
 Hak untuk memilih.

•Tanggung jawab terhadap investor. Tanggung jawab perusahaan terhadapinvestor yaitu


menyediakan imbal hasil atas investasi yang menarik, sepertimemaksimumkan laba. Selain itu,
perusahaan juga bertanggung jawabdalam melaporkan kinerja keuangan kepada investor
seakurat dan setepatmungkin.

•Tanggung jawab terhadap masyarakat. Perusahaan harus bertanggung jawab


terhadap masyarakat sekitarnya, menyediakan lahan pekerjaan.

10
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Etika adalah semua norma atau aturan umum yang harus diperhatikan dalamberbisnis
yang merupakan sumber dari nilai-nilai yang luhur dan perbuatan yangbaik. Masalah yang
dihadapi dalam etika bisnis, yaitu: (1) individu, (2) korporasi,dan (3) sistematik. Pada umumnya,
prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yangbaik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari
kehidupan kita sehari-hari, danprinsip-prinsip ini sangat berhubungan erat terkait dengan sistem
nilai-nilai yangdianut di kehidupan masyarakat.Norma adalah memberi pedoman tentang
bagaimana kita harus hidup dan bertindaksecara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi
penilaian mengenai baikburuknya perilaku dan tindakan kita.Jenis norma dibagi menjadi dua,
yaitu: (1) norma khusus, yaitu norma-normakhusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang
kegiatan atau kehidupan khusus;(2) norma umum, yaitu aturan yang berlaku yang lebih bersifat
umum dan sampaipada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat universal.

11
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/41438496/Etika_Dan_Norma_Norma_Bisnis

https://www.stiepasim.ac.id/prinsip-prinsip-etika-dalam-berbisnis/

12

Anda mungkin juga menyukai