Anda di halaman 1dari 15

“Etika dan Bisnis”

Dosen Pengampu:

Danny D. S. Mukuan, S.Sos, Msi

Disusun Oleh:

Kelompok 3

Nathanael D. T. Harahap (220811020159)

Theresia M. Paendong (230811020059)

Christ A. J. Essing (230811020019)

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Universitas Sam Ratulangi

2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunanan Makalah yang berjudul “Etika dan
Bisnis” tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini, kami hendak menyampaikan terima kasih kepada bapak dosen
Danny D. S. Mukuan, S. Sos, Msi sebagai dosen pengampu mata kuliah Etika Bisnis yang telah
membina kami.

Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan makalah ini.

Kami sadar bahwa makalah yang disusun ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari pembaca kami terima dengan senang hati untuk
penyempurnaan makalah ini.

Manado, 01 Maret 2024

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

2.1 Pengertian Bisnis dan Etika

2.1.1 Pengertian Bisnis

2.1.2 Pengertian Etika

2.2 Tujuan Etika dan Bisnis

2.3 Landasan Filosofis dan Teoretir Etika Bisnis

2.4 Pentingnya Etika dalam Pengambilan Keputusan Bisnis

2.5 Dampak Praktik Bisnis terhadap Masyarakat dan Lingkungan

2.6 Prinsip-prinsip dalam Etika Bisnis

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya serta kewajiban, hak dan
tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun moral pada setiap individu atapun kelompok
dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kata lain, etika mencakup nilai yang berhubungan
dengan akhlak terkait benar dan salahnya.

Etika tentunya harus dimiliki oleh setiap individu ataupun kelompok sebagai
jembatan agar terciptanya suatu kondisi yang baik di dalam kehidupan bermasyarakat.

Etika tidak hanya berlaku di lingkungan sosial masyarakat melainkan berlaku pula
dalam lingkungan bisnis.

Berbicara tentang bisnis, bisnis merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan


untuk mendapatkan keuntungan. Aktivitas di dalamnya berkaitan dengan proses produksi
dan distribusi untuk disalurkan ke konsumen.

Dalam bisnis, etika memiliki peran penting, yakni untuk untuk memastikan bahwa
kegiatan bisnis dilakukan dengan integritas, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. Etika
bisnis yang kuat membantu membangun kepercayaan, mempertahankan reputasi yang baik,
dan memberikan nilai jangka panjang bagi perusahaan.

Oleh karena itu, pembahasan mengenai Etika dan Bisnis sangat penting bagi kita
sebagai mahasiswa Administrasi Bisnis untuk menunjang pengetahuan kita tentang Etika
Bisnis.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, kelompok merumuskan beberapa masalah
yang akan dibahas:
1. Apa itu bisnis dan etika?
2. Apa yang menjadi tujuan bisnis dan etika?
3. Apa yang menjadi landasan filosofis dan teoretir etika bisnis?
4. Mengapa etika penting dalam pengambilan keputusan bisnis?
5. Apa dampak praktik bisnis terhadap masyarakat dan lingkungan?
6. Apa saja prinsip-prinsip dalam etika bisnis?

1.3 Tujuan
Adapun penyusunan makalah ini, bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui apa itu bisnis dan etika.
2. Untuk mengetahui tujuan bisnis dan etika.
3. Untuk membahas landasan filosofis dan teoretir etika bisnis.
4. Untuk mengetahui pentingnya etika dalam pengambilan keputusan bisnis
5. Untuk mengetahui dampak praktik bisnis terhadap masyarakat dan lingkungan
6. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam etika bisnis
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bisnis dan Etika

2.1.1 Pengertian Bisnis


Menurut Hughes dan Kapoor, bisnis merupakan sebuah aktivitas individu atau
sekelompok individu yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan sebuah barang
atau jasa yang dapat dijual kepada konsumen demi memperoleh keuntungan sekaligus
dapat memenuhi kebutuhan dari konsumen itu sendiri.

Menurut KBBI, bisnis adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan;


bidang usaha; usaha dagang.

Dapat diartikan bahwa bisnis adalah kegiatan ekonomi yang memiliki tujuan
untuk menghasilkan keuntungan atau profit dengan melakukan produksi, distribusi, dan
penjualan barang atau jasa kepada konsumen. Ini melibatkan berbagai aspek seperti
manajemen, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia yang menunjang suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan.

2.1.2 Pengertian Etika


Menurut W. J. S. Poerwadarminta, etika adalah ilmu tentang tingkah laku atau
perbuatan manusia yang dilihat dari sisi baik dan buruknya yang dapat ditentukan oleh
akal manusia.

Menurut KBBI, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk
dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
Etika adalah studi tentang prinsip-prinsip moral yang memandu perilaku dan
tindakan manusia. Ini mencakup pertimbangan tentang apa yang benar dan salah, baik
dan buruk, serta bagaimana manusia seharusnya bertindak dalam berbagai situasi dan
hubungan dengan orang lain. Etika juga mencakup penilaian terhadap nilai-nilai,
norma, dan prinsip-prinsip yang membentuk dasar moralitas individu dan masyarakat.

2.2 Tujuan Etika dan Bisnis


Secara umum, bisnis memiliki tujuan untuk menghasilkan keuntungan bagi pemilik
atau pemangku kepentingan perusahaan. Sedangkan etika bertujuan untuk mengarahkan
masyarakat ke kehidupan yang lebih tertib, harmonis dan damai.
Namun, etika dalam bisnis menggarisbawahi pentingnya melakukan kegiatan bisnis
dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat, lingkungan, dan pemangku
kepentingan lainnya dengan cara yang bertanggung jawab dan adil.

Jadi, tujuan bisnis harus selaras dengan prinsip-prinsip etika yang memastikan
keberlanjutan jangka panjang dan kontribusi positif terhadap dunia. Sehingga etika dalam
bisnis bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kesadaran moral bagi para karyawan dan menerapkannya sebagai nilai
serta sikap dalam keseharian. Sehingga, perselisihan antar karyawan pun dapat
dihindari.
2. Menerapkan batasan bagi para pelaku bisnis untuk menghindari kecurangan dan
perilaku tidak baik.
3. Meningkatkan relasi yang baik dengan para stakeholder.
4. Menciptakan sebuah ekosistem bisnis yang adil dan sesuai hukum.

2.3 Landasan Filosofis dan Teoretir Etika Bisnis


Pandangan filosofis etika bisnis melibatkan pertimbangan tentang bagaimana
perusahaan dan individu dalam konteks bisnis harus berperilaku dan mengambil keputusan.
Ini melibatkan pertimbangan mengenai nilai-nilai moral, integritas, tanggung jawab sosial,
dan dampak dari tindakan bisnis terhadap berbagai pemangku kepentingan.
Pandangan filosofis sering menekankan pentingnya kejujuran, keadilan,
transparansi, dan pertimbangan terhadap dampak sosial dan lingkungan dari tindakan
bisnis. Ada pula landasan teoretir dalam Etika Bisnis, yaitu:
1. Utilitarianisme
Pendekatan ini menekankan bahwa tindakan bisnis yang etis adalah yang
menghasilkan konsekuensi terbaik bagi sebagian besar orang. Prinsip utamanya adalah
mencari kebahagiaan maksimal atau mengurangi penderitaan maksimal.
2. Deontologi
Pendekatan ini berfokus pada kewajiban moral atau aturan yang harus diikuti
dalam pengambilan keputusan bisnis. Ini berarti bahwa beberapa tindakan dianggap
intrinsik baik atau buruk, terlepas dari konsekuensinya.
3. Etika Tugas
Mengutamakan tindakan yang sesuai dengan prinsip-prinsip tertentu atau tugas-
tugas khusus yang berkaitan dengan bisnis, seperti integritas, keadilan, dan tanggung
jawab sosial.
4. Kontrak Sosial
Berdasarkan ide bahwa keputusan bisnis harus sesuai dengan perjanjian atau
norma yang diterima secara sosial oleh masyarakat.
5. Etika Keberlanjutan
Memperhitungkan dampak jangka panjang dari keputusan bisnis terhadap
lingkungan, masyarakat, dan ekonomi.

2.4 Pentingnya Etika dalam Pengambilan Keputusan Bisnis


Pentingnya penerapan etika tidak hanya dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat
tetapi juga berpengaruh besar dalam lingkup bisnis. Penerapan etika memiliki dampak yang
sangat besar dalam setiap keputusan ataupun langkah yang diambil oleh setiap individu
atau kelompok dalam dunia bisnis.

Perilaku bisnis yang tidak beretika secara eksternal akan menjatuhkan kredibilitas
perusahaan. Dalam jangka panjang tentu akan berakibat lanjut pada kekhawatiran rekanan
bisnis terhadap kemungkinan akan terseret dalam kasus hukum atau dirugikan secara
ekonomi dan secara internal, akan terjadi hilangnya rasa hormat (respect) dari karyawan
terhadap atasan (eksekutif). Akibatnya ethos kerja karyawan menurun karena ketidak-
hadiran panutan beretika dari pimpinan. Butuh waktu dan biaya besar untuk memulihkan
kepercayaan publik dan karyawan terhadap perbaikan kualitas etika bisnis perusahaan Yang
tidak lain merupakan bagian dari profesionalitas dan kepedulian sosial perusahaan, serta
landasan yang tidak untuk ditawar, apalagi ditinggalkan, namun untuk dijalankan.

Tanpa etika dalam berbisnis, persaingan antar perusahaan dapat menjadi tidak sehat,
adanya kerugian finansial, rusaknya reputasi perusahaan, konsumen menderita,
menimbulkan praktik monopoli perdagangan bahkan terjadinya praktik-praktik yang
merugikan masyarakat dan lingkungan seperti adanya penipuan dalam penjualan barang
dan jasa.

Dalam perusahaan, etika bisnis dapat membentuk suatu nilai, norma dan perilaku
karyawan serta pimpinan untuk menciptakan suasana hubungan yang adil dan sehat baik
itu dengan sesama rekan kerja maupun konsumen. Dari etika bisnis itulah secara tidak
langsung akan mendorong adanya sikap tanggung jawab dalam menjalankan bisnis
sehingga segala aktivitas bisnis dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Oleh karena itu, pengambilan keputusan bisnis yang berpegang pada etika dapat
membuahkan:
1. Membangun Reputasi yang Baik
Etika berperan penting dalam membangun reputasi yang baik bagi perusahaan.
Perusahaan yang berkomitmen pada etika bisnis yang tinggi cenderung mendapatkan
kepercayaan pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat secara umum.
2. Menarik dan Mempertahankan Bakat Terbaik
Etika bisnis juga memainkan peran penting dalam menarik dan
mempertahankan bakat terbaik dalam industri. Individu yang berkualitas dan berbakat
cenderung mencari perusahaan yang memiliki nilai-nilai etis yang sejalan dengan
mereka.
3. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Etika bisnis juga berkontribusi pada kepuasan pelanggan. Ketika pelanggan
tahu bahwa perusahaan beroperasi dengan integritas dan bertanggung jawab, mereka
merasa lebih percaya dan puas dengan produk atau layanan yang diberikan.
4. Menjaga Hubungan yang Baik dengan Mitra Bisnis dan Pemasok
Etika dalam bisnis juga melibatkan hubungan yang baik dengan mitra bisnis dan
pemasok. Menghormati kemitraan, menerapkan praktik bisnis yang adil, dan membayar
secara tepat waktu adalah bagian dari etika bisnis yang baik.
5. Mencapai Keberlanjutan Jangka Panjang
Etika juga menjadi dasar untuk mencapai keberlanjutan jangka panjang dalam
bisnis. Bisnis yang berfokus pada keuntungan jangka panjang cenderung menerapkan
praktik bisnis yang berkelanjutan secara sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Keputusan yang diambil dengan memperhatikan etika dapat meningkatkan reputasi,


perusahaan, membangun hubungan yang baik dengan pelanggan maupun mitra bisnis, serta
mendorong pertumbuhan jangan panjang dari suatu perusahaan. Selain itu, etika bisnis juga
membantu mencegah praktik-praktik yang merugikan masyarakat dan lingkungan.

2.5 Dampak Praktik Bisnis terhadap Masyarakat dan Lingkungan


Setiap tindakan yang diambil tentunya menghasilkan dampak atau akibat yang
positif ataupun sebaliknya, dampak yang negatif.

Dalam praktik bisnis, penerapan etika memiliki pengaruh yang besar terhadap
dampak yang akan diterima oleh masyarakat maupun lingkungannya, sehingga dengan
menerapkan etika dalam suatu praktik bisnis, maka dampak dari praktik bisnis yang akan
diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Bisnis dapat mempengaruhi masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja,
pengembangan infrastruktur, kontribusi pada pendidikan dan kesehatan, serta pengaruh
pada budaya dan nilai-nilai sosial.
2. Praktik bisnis dapat mempengaruhi lingkungan melalui penggunaan sumber daya alam,
produksi limbah dan polusi, serta dampak terhadap ekosistem dan biodiversitas.
3. Bisnis dapat meminimalkan dampak negatif mereka dan meningkatkan dampak positif
melalui praktik CSR, seperti program lingkungan, keberlanjutan, dan investasi sosial.

Sedangkan, praktik bisnis tanpa etika dapat menyebabkan kerugian terhadap


masyarakat dan lingkungan dengan terjadinya:

1. Kerusakan Lingkungan
Polusi udara, air, dan tanah, deforestasi, serta penggunaan sumber daya alam
yang tidak berkelanjutan.
2. Eksploitasi Pekerja
Upah rendah, kondisi kerja yang tidak aman, dan pelanggaran hak pekerja.
3. Ketidaksetaraan Sosial
Praktik diskriminatif dalam kebijakan penggajian dan promosi, yang dapat
meningkatkan kesenjangan sosial.
4. Kesehatan Masyarakat
Pengaruh negatif terhadap kesehatan masyarakat melalui polusi, produk
berbahaya, atau praktik bisnis yang merugikan kesejahteraan umum.
5. Kerugian Ekonomi
Kerugian jangka panjang karena hilangnya kepercayaan konsumen, regulasi
pemerintah, dan litigasi yang mungkin timbul akibat praktik bisnis yang tidak etis.
6. Kerugian Reputasi
Penurunan citra perusahaan dan kehilangan kepercayaan konsumen yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan bisnis.
7. Krisis Hukum
Tuntutan hukum akibat pelanggaran hukum atau norma etika yang dapat
merugikan perusahaan secara finansial.

2.6 Prinsip-prinsip dalam Etika Bisnis


Prinsip merupakan suatu pedoman dasar yang ada di setiap individu maupun
kelompok yang menjadi tkunci utama dalam bertindak.

Dalam etika bisnis terdapat beberapa pedoman yang membentuk dasar moral untuk
pengambilan keputusan bisnis dan interaksi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Prinsip-prinsip yang terdapat dalam etika bisnis adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Otonomi
Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa
pengaruh dari pihak lain. Maka harapannya setiap pemilik bisnis akan mampu
melakukan apa saja yang diinginkan demi perkembangan bisnisnya tanpa adanya
intervensi dari pihak lain. Meskipun bisnis tersebut dibangun oleh dua orang atau lebih
mereka tetap memiliki hak untuk berpendapat mengenai kemajuan bisnis.
2. Prinsip Kejujuran
Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. Sifat kejujuran ini harus
ditanamkan dan berlaku pada parter bisnis, investor maupun konsumen.
3. Prinsip Keadilan
Wajib mampu bersikap sama secara objektif, rasional dan dapat
dipertanggungjawabkan. Contohmya, dalam bisnis kuliner salah satu pemilik aktif
dalam jual beli setiap hari sedangkan pemilik lainnya sebagai penyokong dana saja
yang tidak ikut dalam proses jual beli maka keadilan presentase hasil itu juga harus
disesuaikan.
4. Prinsip Saling Menguntungkan
Tidak ada pihak yang dirugikan dalam bisnis. Jangan sampai sebuah bisnis
dibuat dengan tidak mendapatkan keuntungan apalagi tidak saling menguntungkan satu
sama lain.
5. Prinsip Integritas Moral
Memenuhi standar moralitas. Dengan kata lain, profesi apapun wajib
berkomitmen penuh untuk melindungi kewajiban kerja, diri sendiri, dan masyarakat
umum.

Dengan adanya prinsip serta diterapkannya prinsip tersebut dalam etika bisnis,
perusahaan dapat meminimalkan risiko perilaku tidak etis, meningkatkan keberlanjutan,
dan membangun hubungan yang kuat dengan pemangku kepentingan, sehingga
menciptakan lingkungan bisnis yang lebih sehat dan berkelanjutan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa etika dan bisnis merupakan dua
aspek yang saling terkait erat dan krusial untuk kesuksesan jangka panjang sebuah
perusahaan. Dalam dunia yang semakin kompleks dan terhubung, perusahaan-
perusahaan yang mengintegrasikan nilai-nilai moral dalam budaya organisasi dan
kebijakan bisnis mereka cenderung mendapatkan keuntungan lebih besar.

Etika bisnis bukan hanya tentang kepatuhan terhadap peraturan, melainkan juga
tentang memberikan dampak positif pada berbagai pemangku kepentingan, termasuk
karyawan, konsumen, dan masyarakat luas. Kepercayaan yang terbangun melalui
praktik bisnis yang bermoral memainkan peran kunci dalam memperkuat hubungan
perusahaan dengan pelanggan serta dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif.

3.2 Saran
Saran untuk perusahaan diambil dari pemahaman bahwa investasi dalam
budaya etika, pelatihan karyawan, dan inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan dapat
membawa manfaat jangka panjang. Dengan menghadapi dilema etika secara proaktif
dan mengambil keputusan yang bermoral, perusahaan dapat membangun reputasi yang
kuat, meningkatkan keterlibatan karyawan, dan memastikan keberlanjutan bisnis yang
berkelanjutan.

Oleh karena itu, makalah ini menegaskan pentingnya perusahaan tidak hanya
fokus pada pencapaian tujuan finansial, tetapi juga memperhitungkan dampak sosial,
lingkungan, dan etika dalam setiap keputusan dan tindakan bisnisnya. Integrasi etika
bukan hanya tanggung jawab moral, melainkan suatu strategi yang mendukung
pertumbuhan jangka panjang sambil memberikan kontribusi positif pada dunia di
sekitarnya.

Dengan penyusunan makalah ini, kami sebagai penyusun makalah berharap


pembaca dapat memperoleh pengetahuan mengenai Etika dalam Berbisnis. Saran kami,
untuk mendalami Etika Bisnis, pembaca dapat mempelajari lebih dalam lagi terkait
Etika dan Bisnis ini melalui berbagai sumber yang tersedia melakui media onlune
maupun offline sehingga pembaca dapat memperoleh pengetahuan serta wawasan yang
lebih luas mengenai Etika dan Bisnis.
Daftar Pustaka

https://alumni.stekom.ac.id/artikel/pentingnya-etika-dalam-berbisnis

https://umsida.ac.id/5-prinsip-etika-bisnis-yang-wajib-kamu-pahami/

https://www.ocbc.id/id/article/2023/08/02/etika-bisnis-adalah

https://stekom.ac.id/artikel/mengapa-etika-dalam-berbisnis-itu-penting

https://www.academia.edu/32895327/MAKALAH_ETIKA_BISNIS

https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-etika/

https://lib.stieken.ac.id/pentingnya-etika-dalam-dunia-bisnis-membangun-reputasi-dan-
keberlanjutan/#:~:text=Etika%20berperan%20penting%20dalam%20membangun,bisnis%2C
%20dan%20masyarakat%20secara%20umum.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://www.ocb
c.id/id/article/2023/08/02/etika-bisnis-
adalah&ved=2ahUKEwicz6PykNiEAxUkyDgGHYebD-
wQFnoECCEQAQ&usg=AOvVaw0JdyAadiGXj-ZcyBgJYeOU

Anda mungkin juga menyukai