Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat, petunjuk dan karunia-Nya, makalah yang berjudul “Sifat-sifat
Kimia Tanah” ini telah selesai disusun untuk memenuhi tugas Penyehatan Tanah.
Tak lupa ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini, terutama kepada Ibu Dr.Wartiniyati,
SKM. M.Kes selaku dosen pembimbing, yang telah membimbing kami sehingga
makalah ini telah selesai disusun.
Kelompok 8
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
2.1 Pengertian dan Peranan Sifat Kimia Tanah.................................5
2.2 Macam-macam Sifat Kimia Tanah (pH, Koloid Tanah dan
KTK)........................................................................................................6
2.3 Pengambilan Sampel Untuk Sifat Kimia Tanah.........................11
2.4 Pengukuran Sifat Kimia Tanah....................................................11
Daftar Pustaka......................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral
dan bahan organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati
ruang, dan dicirikan oleh salah satu atau kedua berikut: horison-horison, atau lapisan-
lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari suatu proses
penambahan, kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan materi, atau
berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan alami (Soil
Survey Staff, 1999).
Schoeder (1972) mendefinisikan tanah sebagai suatu sistem tiga fase yang
mengandung air, udara dan bahan-bahan mineral dan organik serta jasad-jasad hidup,
3
yang karena pengaruh berbagai faktor lingkungan pada permukaan bumi dan kurun
waktu, membentuk berbagai hasil perubahan yang memiliki ciri-ciri morfologi yang
khas, sehingga berperan sebagai tempat tumbuh bermacam-macam tanaman. Menurut
Jooffe dan Marbut (1949), dua orang ahli Ilmu Tanah dari Amerika Serikat, Tanah
adalah tubuh alam yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-
gaya alam terhadap bahan-bahan alam dipermukaan bumi. Tubuh alam ini dapat
berdiferensiasi membentuk horizon-horizon mieneral maupun organik yang
kedalamannya beragam dan berbeda-beda sifat- sifatnya dengan bahan induk yang
terletak dibawahnya dalam hal morfologi, komposisi kimia, sifat-sifat fisik maupun
kehidupan biologinya. Ada tiga hal penting yang dari definisi ini :
Tanah adalah hasil dari pelapukan batuan selama jutaan tahun Tanah disebut
subur jika: keadaan fisik, biologis, maupun kimia dalam keadaan baik dan seimbang.
Fisik = gembur (udara mudah bersirkulasi) Biologis= banyak aktivitas organisme
(cacing & bakteri pembusuk) Kimia = susunan zat haranya mencukupi Tanah Subur
Ciri tanah subur jika dilihat akan nampak kehitaman karena banyak humus dan jika
dipegang gembur.
Profil Tanah Jika tanah dipotong melintang maka bagian yang tersubur ada di
bagian atas karena banyak mengandung humus Humus Sampah dari daun, ranting
yang membusuk yang nantinya jadi humus Lapisan atas Lapisan bawah Lapisan
bahan induk Lapisan batuan induk
Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swis yang bekerja di Amerika
Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami
modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia),
dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu.
4
Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan
dapat dilakukan klasifikasi tanah.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian dan peranan sifat kimia tanah.
2. Mengetahui dan memahami macam-macam sifat kimia tanah (pH, Koloid
Tanah dan KTK).
3. Mengetahui dan memahami pembambilan sampel untuk sifat kimia tanah
4. Mengetahui dan memahami pengukuran sifat kimia tanah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
kandungan H+ sama dengan OH- , maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH
= 7.Fungsi pH tanah antara lain adalah:
Setelah Saudara memahami materi kimia tanah mengenai pH tanah, mari kita
mencoba mempraktekannya. Perhatikan langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam memeriksa pH tanah, ikuti langkah tersebut dengan baik. Penentuan pH tanah
dapat dilakukan secara langsung di tempat atau diambil sampel tanah kemudian di
periksa di laboratorium. Untuk pengukuran langsung di tepat dapat menggunakan
alat pengukur pH tanah yaitu Soil tester. Adapun cara melakukannya dapat dilakukan
dengan mengikuti langkah berikut :
7
2. C-Organik
3. P (Fosfor)
Unsur Fosfor (P) dalam tanah berasal dari bahan organik, pupuk buatan dan
mineral- mineral di dalam tanah. Fosfor paling mudah diserap oleh tanaman pada pH
sekitar 6-7. Di dalam tanah terdapat dua jenis fosfor yaitu fosfor organik dan fosfor
anorganik. Bentuk fosfor organik biasanya terdapat banyak di lapisan atas yang lebih
kaya akan bahan organik. Kadar P organik dalam bahan organik kurang lebih sama
kadarnya dalam tanaman yaitu 0,2 – 0,5 %. Tanah-tanah tua di Indonesia (podsolik
dan litosol) umumnya berkadar alami P rendah dan berdaya fiksasi tinggi, sehingga
penanaman tanpa memperhatikan suplai P kemungkinan besar akan gagal akibat
defisiensi P .Jika kekurangan fosfor, pembelahan sel pada tanaman terhambat dan
pertumbuhannya kerdil.
4. Kalium (K)
8
Kalium merupakan unsur hara diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K+ .
Muatan positif dari Kalium akan membantu menetralisir muatan listrik yang
disebabkan oleh muatan negatif Nitrat, Fosfat, atau unsur lainnya. Ketersediaan
Kalium yang dapat dipertukarkan dan dapat diserap tanaman.Kalium tanah terbentuk
dari pelapukan batuan dan mineral-mineral yang mengandung kalium. Melalui
proses dekomposisi bahan tanaman dan jasad renik maka kalium akan larut dan
kembali ke tanah. Selanjutnya sebagian besar kalium tanah yang larut akan tercuci
atau tererosi dan proses kehilangan ini akan dipercepat lagi oleh serapan tanaman
dan jasad renik. Beberapa tipe tanah mempunyai kandungan kalium yang melimpah.
Kalium dalam tanah ditemukan dalam mineral-mineral yang terlapuk dan melepaskan
ion-ion kalium. Ion-ion adsorpsi pada kation tertukar dan cepat tersedia untuk
diserap tanaman. Tanah-tanah organik mengandung sedikit Kalium.
5. Natrium (Na)
6. N-Total
Nitrogen merupakan salah satu unsur hara makro esensial, menyusun sekitar
1,5 % bobot tanaman dan berfungsi terutama dalam pembentukan protein. Nitrogen
dalam tanah berasal dari :
9
a. Bahan Organik Tanah
b. Pengikatan oleh mikroorganisme dari N udara
c. Pupuk
d. Air Hujan
Sumber primer N berasal dari atmosfer dan lainnya berasal dari aktifitas
didalam tanah sebagai sumber sekunder. Fiksasi N secara simbiotik khususnya
terdapat pada tanaman jenis leguminoseae sebagai bakteri tertentu. Bahan organik
juga membebaskan N dan senyawa lainnya setelah mengalami proses dekomposisi
oleh aktifitas jasad renik tanah.Hilangnya N dari tanah disebabkan karena digunakan
oleh tanaman atau mikroorganisme. Kandungan N total umumnya berkisar antara
2000 – 4000 kg/ha pada lapisan 0 – 20 cm tetapi tersedia bagi tanaman hanya kurang
3 % dari jumlah tersebut. Manfaat dari Nitrogen adalah untuk memacu pertumbuhan
tanaman pada fase vegetatif, serta berperan dalam pembentukan klorofil, asam
amino, lemak, enzim, dan persenyawaan lain. Nitrogen terdapat di dalam tanah dalam
bentuk organik dan anorganik. Bentuk-bentuk organik meliputi NH4, NO3, NO2,
N2O dan unsur N. Tanaman menyerap unsur ini terutama dalam bentuk NO3, namun
bentuk lain yang juga dapat menyerap adalah NH4, dan urea (CO(N2))2 dalam
bentuk NO3. Selanjutnya, dalam siklusnya, nitrogen organik di dalam tanah
mengalami mineralisasi sedangkan bahan mineral mengalami imobilisasi. Sebagian
N terangkut, sebagian kembali scbagai residu tanaman, hilang ke atmosfer dan
kembali lagi, hilang melalui pencucian dan bertambah lagi melalui pemupukan. Ada
yang hilang atau bertambah karena pengendapan.
7. Kalsium (Ca)
10
manfaat dari kalsium adalah mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta
menguatkan batang dan membantu keberhasilan penyerbukan, membantu pemecahan
sel, membantu aktivitas beberapa enzim.
8. Magnesium (Mg)
Kapasitas tukar kation (KTK) merupakan sifat kimia yang sangat erat
hubungannya dengan kesuburan tanah. Tanah-tanah dengan kandungan bahan
organik atau kadar liat tinggi mempunyai KTK lebih tinggi daripada tanah-tanah
dengan kandungan bahan organik rendah atau tanah-tanah berpasir. Nilai KTK tanah
sangat beragam dan tergantung pada sifat dan ciri tanah itu sendiri. Besar kecilnya
KTK tanah dipengaruhi oleh:
a. Reaksi tanah
b. Tekstur atau jumlah liat
c. Jenis mineral liat
d. Bahan organik dan,
e. Pengapuran serta pemupukan.
11
dengan mineral liat. Kapasitas tukar kation merupakan sifat kimia yang sangat erat
hubungannya dengan kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggi mampu menyerap
dan menyediakan unsur hara lebih baik daripada tanah dengan KTK rendah. Tanah-
tanah dengan kandungan bahan organic atau dengan kadar liat tinggi mempunyai
KTK lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan kandungan organic rendah atau
tanah-tanah berpasir Kapasitas tukar kation tanah sangat beragam, karena jumlah
humus dan liat serta macam liat yang dijumpai dalam tanah berbeda-beda pula.
12
dapat dilakukan analisis tanah di laboratorium untuk mengerahui sifat kimia, sifat
fisik dan biologi tanah.
Sifat kimia tanah yang penting untuk diketahul antara lain pH, kadar organik,
kapasitas tukar kation, dan unsur hara (N, P, K, Ca, Mg dan sebagainya), serta fakor
penghambat pertumbuhan seperti kadar aluminium dan besi.
Sampel komposit merupakan sampel tanah gabungan dari beberapa sub tanah
individu yang berada pada hamparan tanah yang homogen. Sebelum sampel tanah
diambil, pertu diperhatikan keseragaman areal/hamparan, misalnya diamati dahulu
keadaan topografi, tekstur tanah, warna tanah, kondisi tanaman, penggunaan tanah
dan masukan (pupuk. kapur, bahan organik, dsb) yang diberikan, serta sejarah
penggunaan lahannya,
Satu sampel tanah komposit bisa mewakil 5 ha (tergantung skala peta) yang
terdiri 10 15 anak sampel individu. Sampel tanah individu tersebut diambil dari
lapisan olah (lapisan perakaran). Sampel tanah individu tersebut kemudian diaduk
merata, dibagi kuadran/4 bagian. Diambil salah satu kuadran sebagai sampel
komposit yang diambil.
Peralatan
13
- Peralatan survei: peta kerja, GPS,
Cara Pengambilan
Tentukan titik pengambilan sampel tanah individu dengan salah satu dari 4
cara, yakni: cara diagonal, zig-zag, sistematik, atau acak.
1) Sampel tanah sebaiknya diambil dalam keadaan lembab, tidak terlalu basah
atau kering.
2) Sampel tanah individu diambil dengan bor tanah, cangkul, atau sekop pada
kedalaman 0-20 cm.
3) Sampel tanah diaduk merata dalam ember plastik
Pengambilan sampel tanah individu ada dua cara, yaitu cara sistematis dan cara
acak. Cara sistematis dibagi menjadi dua cara yaitu diagonal dan zig-zag.
1) Sistem Diagonal
Pertama-tama ditetapkan satu titik sebagal pusat pada lahan yang akan diambil
sampel tanahnya. Kemudian ditentukan titik-titik disekelilingnya, jumlah titik yang
dibuat sebanyak 5 buah (1 titik pusat + 4 titik diagonal). Jarak antara setiap titik
kurang lebih 50 meter diukur dari titik pusat.
Sampel-sampel tanah individu tersebut diambil dengan cangkul atau bor tanah
pada lapisan olah (lapisan perakaran) kemudian dicampur sampau benar-benar
14
merata. Lalu diambil 1 kg dan dimasukkan kedalam kantong plastik, kemudian diberi
label.
2) Sistem Zig-Zag
3) Cara Acak
Pengemasan Sampel
a. Mengukur C-organik
15
Prinsip kerjanya yaitu Bahan organik tanah dioksidasi dengan larutan 1 mol
K2Cr2O7 (kalium dikhromat). Reaksi ini dibantu oleh panas yang dihasilkan
saat 2 volumes H2SO4 dicampur dengan 1 volume dichromat. Dichromat yang
tersisa dititrasi dengan ferrous sulphate.
Dengan rumus :
b.Mengukur Nitrogen
Prinsip kerjanya yaitu Nitrogen total tanah didestruksi dengan H2SO4 pekat dan
tablet Kjeldahl pada temperatur 300°C. Hasil Destruksi diencerkan dengan
aquadest hingga volume 100 ml dan ditambah NaOH 40%, lalu di destilasi.
Hasil destilasi ditampung dengan 20 ml Asam Borat sampai warna hijau dan
volumenya sekitar 50 ml. Kemudian dititrasi dengan H2SO4 0.01 mol (n)
sampai titik akhir titrasi.
Perhitungan/rumus :
c.Mengukur Fosfor
16
nm dalam sutau spectrophotometer dan langsung sebanding dengan jumlah
phosphorus yang terekstrak dari tanah
Perhitungan/rumus :
Prinsip Kerjanya yaitu Metode ini untuk pengukuran KTK simultaneous dan kation-
kation dapat ditukar didasarkan pada sangat tingginya affinitas senyawa amonium
asetat untuk menduduki sisi pertukaran pada koloid tanah. Amonium sisa dalam
tanah diukur seperti N –total,. Kation yang terdepak juga dikur dengan AAS, atau
flamefotometer untuk Na dan K , serta titrasi EDTA untuk Ca dan Mg.
Perhitungan/rumus:
Prinsip kerjanya yaitu Kandungan Kalium dan Natrium larutan tanah ektraksi
Ammonium asetat 1 N pH 7,0. dibaca dengan Flamephotometer
Perhitungan/rumus:
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang
tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan,
yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang
terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk
wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan.
Fisika tanah adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat tanah seperti tekstrur tanah,
struktur tanah, konsistensi, bulk density, porositas tanah, warna tanah dan lain-lain.
18
Daftar Pustaka
19