Anda di halaman 1dari 15

Penyehatan Tanah Pengelolaan Sampah

“PENGERTIAN TANAH DAN KONSEP TANAH”

DosenPembimbing
CaturPuspawati, ST, MKM.

Disusun oleh:
Kelompok 10

Dewan Muhammad Reihan (P21335119015)


Rizqi Awaliah (P21335119038)
Safira Nur Aulia (P21335119039)
Yesi Tri Fortuna (P21335119050)

PROGRAM SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
Jakarta, 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebabatas segala rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya,laporan Penyehatan Tanah Pengelolaan Sampah dengan sub bahasan
mengenai “pengertian tanah dan konsep tanah” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun
kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan
terimakasih kepada Ibu Catur Puspawati, ST, MKM. yang telah membimbing dan
memberikan tugas ini.Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan
manfaat, serta memberikan ilmu dan wawasan yang baru dan mendalam dalam bidang
Penyehatan Tanah Pengelolaan Sampah.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk kemudian laporan kami ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami
juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik
serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik kedepannya

Jakarta, September 2020

Penyusun
Daftar Isi

Daftar Isi....................................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

2.1 Tanah dan peradaban manusia................................................................................2

2.2 Pengertian tanah........................................................................................................3

2.3 Konsep dan fungsi tanah...........................................................................................5

2.4 Komponen tanah.......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Tanah sebagai salah satu sumber daya alam merupakan karunia Tuhan Yang
Maha Esa. Tanah merupakan kebutuhan hidup manusia yang paling mendasar sebagai
sumber penghidupan dan mata pencaharian, bahkan tanah dan manusia tidak dapat
dipisahkan semenjak manusia lahir hingga manusia meninggal dunia. Manusia hidup dan
berkembang biak sera melakukan aktivitas di atas tanah, sehingga setiap manusia
berhubungan dengan tanah. Tanah dan manusia merupakan dua hal yang saling terkait erat
dalam suatu perjalanan kehidupan manusia sebagai individu, makhluk sosial maupun dalam
suatu kehidupan sebagai Bangsa. Hubungan antara tanah dengan bangsa dan pada gilirannya
antara manusia secara individu maupun kelompok dengan tanah,merupakan hubungan yang
hakiki dan bersifat magis-religius.Pentingnya tanah bagi manusia, menyebabkan tanah
mempunyai nilai,terutama bagi mereka yang menjadikan tanah sebagai mata pencaharian
melalui usaha pertanian dan perkebunan.Begitu pentingnya tanah dalam hubungannya
dengan kehidupan manusia maka dijelaskan bahwa tanah merupakan tempat tinggal,
tanah memberikan kehidupan dan penghidupan, tanah dimana manusia dimakamkan
dan hubungannya bersifat magis-religius.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tanah dan Peradaban Manusia


Sejarah panjang peradaban manusia menunjukan bahwa sumber daya tanah merupakan
komponen penting untuk membangun peradaban manusia.Peradaban manusia akan tumbuh
dan berkembang secara berkelanjutan jika manusia memahami konsep ilmu tanah dan
menerapkan teknologi (iptek) pengelolahan tanah secara berkelanjutan.Sebaliknya,peradaban
itu akan runtuh jika iptek pemanfaatannya tidak dilakukan secara berkelanjutan.
Tanah dan Peradaban ManusiaDalam sejarah peradaban manusia, peradaban yang besar
seperti di Mesir (Delta Sungai Nil) dan Mesopotamia (Dataran Aluvial Sungai Eufrat dan
Sungai Tigris) sekitar 5000 tahun SM, berhubungan dengan kualitas tanah yang baik bagi
kegiatan pertanian di wilayah tersebut. Selanjutnya, keruntuhan peradaban yang besar
tersebut juga berhubungan dengan rusaknya tanah sehingga tidak dapat lagi mendukung
kegiatan pertanian. Sejak peradaban pertanian berkembang, konsep pemanfaatan penggunaan
tanah yang paling penting adalah sebagai media alami bagi pertumbuhan tumbuh-
tumbuhan. Seiring dengan perkembangan peradaban, maka akhirakhir ini konsep manfaat
penggunaan tanah bagi kehidupan telah semakin berkembang tidak hanya terbatas untuk
pertanian. Manfaat penggunaan utama selain untuk pertanian adalah sebagai tempat
pendirian berbagai fasilitas/bangunan. Tidak jarang bahwa hanya sebagai akibat
pertimbangan ekonomi maka manfaat penggunaan untuk mendirikan fasilitas/bangunan
mengorbankan manfaat penggunaan untuk pertanian. Selain itu terdapat manfaat penggunaan
tanah lainnya, termasuk sebagai tempat tersimpannya sejarah kebumian dan peradaban
manusia.

2
2.2 Pengertian Tanah

Tanah merupakan bagian kerak bumi yang memiliki susunan dari mineral serta bahan
organik. Tanah begitu vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi sebab tanah
mendukung kehidupan tumbuhan dengan adanya hara dan air sekaligus sebagai penopang
akar. Bentuk tanah yang memiliki rongga-rongga juga menjadi lokasi yang baik untuk akar
untuk bernafas serta tumbuhan. Tanah juga menjadi tempat hidup berbagai mikroorganisme.
Untuk sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan sebagai tempat bergerak dan hidup

Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah
sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan
tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah
yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh.
Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan
darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.

1) Menurut J.J. Berzelius “Swedia, 1803

Tanah ialah sebagai laboratorium kimia tempat proses dekomposisi dan reaksi

kimia yang berlangsung secara tersembunyi.

2) Menurut Justus Von Liebig “Jerman, 1840”

Mengajukan teori keseimbangan hara tanaman “theory balance hesheet of plan naturation”
yang menganggap tanah sebagai tabung reaksi dimana dapat diketahui jumlah dan jenis hara
tanamannya.

3) Menurut Friedrich Fallou “1855”

Tanah dianggap sebagai hasil pelapukan oleh waktu yang menggerogoti batuan keras dan
lambat laun mengadakan dekomposisi.

4) Dokuchaiev “Rusia, 1877”

Pengertian tanah harus dihubungkan dengan iklim dan dapat digambarkan sebagai zone-zone
geografi yang luas, yang dalam skala peta dunia tidak hanya dihubungkan dengan iklim,
tetapi juga dengan lingkungan tumbuhan.

3
5) Menurut C.F. Marbut “Rusia, 1914”

Tanah merupakan lapisan paling luar kulit bumi yang biasanya bersifat tak padu dan
mempunyai sifat tebal mulai dari selaput tipis sampai lebih dari 3 meter yang berbeda dari
bahan dibawahnya dalam hal; warna, sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologinya.

6) Menurut M. Isa Darmawijaya

Tanah merupakan akumulasi alam bebas yang menduduki sebagian planet bumi yang mampu
menumbuhkan tumbuhan dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruhi klim dan jasad hidup
yang bertindak terhadap bahan induknya dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu
tertentu.

7) Henry D. Foth (1994)

Pengertian tanah berarti bagian permukaan terpisah dari bumi dan bulan sebagaimana
dibedakan dari batuan yang padat.

8) Prof. Dr. Ir. H. Sarwono Hardjowigeno, M.Sc, 2003

Tanah adalah kumpulan dari bendaalam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-
horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara dan merupakan
media untuk tumbuhnya tanaman.

4
2.3 Konsep dan Fungsi Tanah

Konsep tanah :

Konsep tanah yang paling terkenal sampai sekarang adalah yang dirumuska oleh
Hans Jenny (1941) yang menyatakan bahwa tanah merupahan hasil interaksi lima faktor
pembentukan tanah yaitu iklim (climate), bahan induk (parent material), topografi (relief),
makhluk hidup (organism), dan waktu (time) yang di rumuskan dengan persamaan:

S= f(Cl, P, R, O, T)

a) Tanah sebagai Pijakan Bumi

Tanah merupakan alas yang ada di permukaan bumi, dimana di atasnya terdapat
berbagai macam aktivitas mahluk hidup. Seolah jika tidak ada tanah, maka tidak ada tempat
untuk berpijak bagi mahluk hidup yang ada di Bumi. Pada awal peradapannya manusia telah
mengenal berbagai kemampuan daerah yang berbeda-beda untuk pertumbuhan tanaman dan
hewan. Manusia di bumi dapat melakukan aktivitasnya diatas tanah begitu juga dengan
hewan dan tumbuhan sehingga fungsi tanah ini dapat dengan jelas terbaca bahwa semua
mahluk dapat berpijak di permukaan bumi dengan adanya tanah, sehingga tanah berfungsi
sebagai pijakan bumi bagi mahluk hidup yang ada di bumi ini.

b) Tanah sebagai Medium Untuk Pertumbuhan Tanaman

Tanah merupakan daerah peralihan antara yang hidup dan yang mati tempat
tumbuhan menggabungkan energi surya dan karbon dioksida dari atmosfer dengan hara dan
air dari tanah menjadi jaringan hidup. Tumbuhan yang tumbuh diatas lahan tergantung pada
tanah, karena tanah merupakan tempat persediaannya air dan unsur-unsur hara. Lingkungan
ini memerlukan ruangan pori untuk perluasan akar. Oksigen harus tersedia untuk persedian
akar dan karbon dioksida yang dihasilkan harus di difusikan keluar tanah agar tidak
berakumulasi. Peran tanah sebagai medium pertumbuhan tanaman begitu penting, antara lain:

 Penunjang

5
Salah satu fungsi yang menonjol dari tanah adalah menunjang tumbuhan. Akar yang
mencekram tanah memungkinkan tumbuhan yang sedang tumbuh tetap tegak.

 Unsur-unsur hara yang esensial

Paling sedikit ada 16 unsur dianggap perlu untuk pertumbuhan tanaman berpembuluh. Unsur
tersebut sangat di butuhkan oleh tanaman dan tersedia di dalam tanah.

 Kebutuhan tumbuhan akan air

Tanaman akan membatasi pertumbuhannya jika terjadi kekurangan air. Kemampuan tanah
menahan air melawan gravitasi menjadi sangat penting.

c) Tanah sebagai Campuran Bahan

Konsep tanah sebagai campuran bahan berguna dalam membahas tanah sebagai bahan
teknik, tanah sebagai sistem tiga fase dan tanah sebagai produk buatan pabrik karna tanah
merupakan satu di antara empat komponen dasar semua benda selain api, air, dan udara.

a. Konsep tanah teknik

Dimana tanah sebagai bahan teknik adalah bahan yang terkonsolidasi yang tersusun
dari partikel; padat yang terpisah-pisah dengan cairan dan gas yang menduduki ruangan-
ruangan antar partikel tersebut.

b. Tanah sebagai sistem tiga fase

Sistem 3 fase yang terdiri atas padatan, cairan, dan gas tanah fase padat terdiri atas
partikel mineral yang membentuk kerangka yang padatnya humus atau partikel organik
terabsorbsi. Ruangan pori terdapat diantara partikel-partikel fase padat ini. Ruangan pori itu
secara bersama-sama terisi oleh cairan dan gas

Fase cairan kebanyakan adalah air dari presipitasi yang terdapat sebagai lapisan yang
mengelilingi partikel fase padat dan menduduki ruangan pori yang lebih kecil. Ruangan pori
yang lebih besar terisi oleh gas kecuali tanah dan atmosfir kegiatan biologis seperti
pernafasan akar dan penguaraian bahan organik, menyerap oksigen dan menghasilkan karbon
dioksida. Akibatnya terdapat difusi (penyebaran) oksigen yang terus menerus dari atmosfir ke
dalam tanah dan karbon dioksida tanah ke atmosfir. Volume tanah yang terisi berbagai fase
berubah-ubah dari waktu ke waktu dan tempat ke tempat.

6
Volume udara dan air mempunyai hubungan timbal balik satu sama lain. Masuknya air
ke dalam tanah akan mengeluarkan udara. Sementara air yang di buang melalui drainase,
penguapan atau pertumbuhan tanaman, ruangan pori yang diduduki air menjadi terisi oleh
udara.

d) Tanah sebagai Mantel Batuan yang Lapuk

Ahli geologi menjadi tertarik pada tanah sebagai produk pelapukan. Tanah
diklasifikasikan sebagai aluvial, residual, kapur, silikon, pasir, tanah liat, dan sebagainya.
Hasil pelapukan batuan-batuan di muka bumi ini merupakan produk awal terjadinya tanah.
Jenis batuan yang dilapukkan sesuai dengan kondisi geologis tempat pelapukan secara alami
bisa terjadi selama ratusan bahkan ribuan tahun lamanya tanah inilah yang dapat melindungi
batuan-batuan yang akan dilapukkan dengan proses alami.

Fungsi Umum tanah

1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran tanaman


2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin,
dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat
meningkatkan kesediaan hara)
4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau
tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut,
maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.
5. lokasi pembangunan berbagai infrastruktur, seperti bangunan rumah, kantor,
supermarket, jalan, terminal, stasiun dan bandara
6. Sebagai tempat berdiri tegak nya dan bertumpunya sebuah tanaman.
7. Fungsi yang selanjutnya yaitu untuk penyediaan dan gudangnya air bagi suatu
tanaman.

7
2.4 Komponen Tanah

Komponen Tanah:

1. Bahan mineral
Bahan mineral yang terdapat di dalam tanah berasal dari pelapukan batu-batuan, oleh
karena itu susunan mineral di dalam tanah berbeda-beda sesuai dengan susuna mineral batuan
yang dilapuk.
Pelapukan adalah proses alamiah akibat bekerjanya gaya-gaya alam, baik secara fisik
maupun kimiawi yang menyebabkan terjadinya pemecahan-pemecahan, penghancur
luluhlantakan, transformasi bebatuan dan mineral-mineral penyusunnya menjadi mineral
lepas (regolit) di permukaan bumi.
Sifat dan jenis batuan dan mineral yang melapuk menentukan laju dan hasil dari
penghancur ansintesis tersebut. Mineral tanah dibedakan menjadi mineral primer dan mineral
sekunder. Mineral primer adalah mineral yang berasal langsung dari batuan yang dilapuk,
sementara mineral sekunder adalah mineral bentukan baru yang terbentuk selama proses
pembentukan tanah berlangsung.
2. Bahan organik
Bahan organic adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organic kompleks yang
sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa hasil humus hasil humifikasi
maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobiah
eterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada di dalamnya.
Pengaruh bahan organic terhadaps ifat-sifat tanah dan akibatnya terhadap pertumbuhan
tanaman antara lain: sebagai glanulator (memperbaiki strukturtanah), sumber unsur hara,
menambah kemampuan tanah untuk menahan air, menambah kemampuan tanah untuk
menahan unsur-unsur hara, dan sebagai sumber energy bagi mikroorganisme.
Bahan organic tanah mempunyai beberapa sumber yaitu sumber primer, sumber
sekunder, dan sumber lain dari luar. Sumber primer, yaitu jaringan organic tanaman (flora)
yang berupa daun, ranting, cabang, batang, buah, dan akar. Sumber sekunder, yaitu jaringan
organik fauna yang dapat berupa kotorannya dan mikro fauna. Sumber lain dari luar, yaitu
pemberian pupuk organic berupa pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk bokasi (kompos), dan
pupuk hayati.

8
3. Air
Air terdapat di dalam tanah karena ditahan/diserap oleh masa tanah, tertahan oleh

lapisan kedap air, atau karena kondisi drainase yang kurang baik. Air dapat menyerap atau
ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi. Karena adanya
gaya-gaya di dalam tanah maka kondisi air dapat dibedakan menjadi:

 Air higrokopis : air yang diserap oleh tanah sangat kuat sehingga tidak dapat
digunakan tanaman (adanya adhesi antara tanah dan air)
 Air kapiler : air di dalam tanah, dimana gaya adhesi dan kohesi lebih kuat dari
grafitasi, sehingga air dapat diserap oleh tanaman 
 Kapasitas lapang :keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukan jumlah air
terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi, sehingga dapat diserap
oleh tanaman 

 Titik layu permanen :kandungan air tanah, dimana akar-akar tanaman mulai tidak
mampu lagi menyerap air dan tanah, sehingga tanaman layu
 Air tersedia :selisih antara kadar air pada kapasitas lapang dikurangi kadar air pada
layu permanen

Bagi tanaman air sangat berguna, diantaranya sebagai unsur hara tanaman dimana
tanaman memerlukan air dari tanah dan CO2 dari udara untuk membentuk gula dan
karbohidrat dalam proses fotosintesis. Air juga berguna sebagai pelarut unsur hara, sehingga
unsur-unsur hara yang terlarut dalam air diserap oleh akar-akar tanaman dari larutan tersebut.
Air mempunyai arti yang sangat penting berdasarkan 2 gatra utama, yakni sebagai berikut.
a. Gatraekologi:
air diperlukan dalam pertumbuhan tanaman dan pengangkutan unsur hara dalam bentuk
larutan.
b. Gatrapedologi:
air merupakan factor penting dalam semua proses pedogenesis: pelapukan, penggayan
humus, mobilitas-unsur, pelindian, translokasi, perpindahan, dan lain lain.

Neraca air di dalam tanah ditentukan berdasarkan curah hujan efektif (jumlah curah
hujan-semua bentuk kehilangan), termasukin tersepsi oleh tajuk tanaman; kehilangan melalui

9
kondensasi sangat kecil sehingga diabaikan; kehilangan bentuk aliran (limpasan permukaan
tanah dipengaruhi kondisi topografi); infiltrasi; kapasitas retensi air; serta kehilangan
transpirasi melalui tanaman disana evaporasi dari permukaan tanah. Limpasan permukaan
dan pengatusan terjadi melalui saluran dan sungai. Proses masuknya air dari permukaan tanah
kedalam tanah disebut insiltrasi; sedangkan gerakan air di dalam tanah karena gaya gravitasi
disebut perkolasi. Sebagian air perkolasi diadsorbsi oleh partikel tanah dan berada dalam pori
tanah karena gaya kapiler. Air yang diikat partikel tanah dan air kapiler disebut sebagai
lengas tanah yang sebagian dapat dimanfaatkan tanaman, sebagaian lagi terus mengalir
sebagai air perkolasi dan selanjutnya bergabungdengan air tanah. Air tanah dapat naik
melalui gaya kapilaritas untuk mengisipori tanah yang kehilangan lengas.

4. Udara
Udara dan air mengisi pori-pori tanah, banyaknya pori-pori didalam tanah kurang
lebih 50% dari volume tanah, jumlah air dan udara berubah-ubah tergantung kondisi iklim.
Udara tanah seperti halnya air tanah mempunyai peranan penting ditinjau dari aspekekologi
(respirasi perkaran tanaman dan mikroorganisme) dan pedogenesis (proses oksidasi dan
reduksi). Kandungan air dan udara dalam pori tanah saling tergantung. Apabila tanah dijenuhi
air maka kandungan udara 0 kecuali udara yang larut dalam larutan tanah; pada kondisi tanah
kering seluruh ruang pori terisi udara. Kandungan udara pada kapasitas lapangan disebut
kapasitas udara, dan ini sesuai dengan bagian pori tanah yang tidak terisi air (pori> 10µm).
Kapaitas udara bervariasi tergantung pada volume pori dan kandungan air pada kapasitas
lapangan dengan nilai rerata kurang lebih 40% untuk pasir, 20% persen untuk geluh dan
debu, dan 10% untuk lempung.
a. Komposisi udara tanah Komposisi udara tanah berbeda dengan komposisi udara atmosfer
karena respirasi perakaran dan organisme tanah (memerlukan O₂ dan melepaskan CO₂
(Tabel dibawah ini); kandungan CO₂ udara di permukaan tanah kurang lebih 10 kali lebih
besar dari pada CO₂ atmosfer.
Komposisi Udara Dalam Tanah

O2 CO2 N
Atmosfer 20,95 0,03 79,0
Tanah <20,6 >0,2 =79,0

Apabila pertukaran gas terhambat, kandungan CO₂ udara dilapisan tanah bawahan dapat
mencapai lebih dari 10% dengan O₂ kurang dari 10% dan hal ini akan menghambat
pertumbuhan perakaran.

10
b. Pertukaran gas
Perbedaan tekanan antara atmosfer dan tanah yang dihasilkan oleh fluktuasi temperatur
dan tekanan udara, angin, dan penggantian udara oleh air hujan mempunyai pengaruh kecil
terhadap gerakan gas antara tanah dan atmosfer. Pertukaran gas terjadi secara difusi yang
disebabkan oleh perbedaan tekanan parsial O₂ dan CO₂ antara tanah dan atmosfer. Tekanan
parsial oksigen cukup tinggi dan CO₂ lebih rendah di atmosfer sehingga oksigen bergerak
kedalam tanah dan CO₂ mengalir keluar dari tanah. Proses ini dikenal sebagai respirasi tanah.
Besarnya pertukaran gas tergantung pada permeabilitas tanah ke udara yang diukur
berdasarkan frekuensi pori yang terisi udara dan kontinuitasnya, dan hal ini dipengaruhi oleh
distribusi ukuran partikel, struktur, dan kandungan air. Besarnya pertukaran gas berturut-
turut: tanah pasir>geluh>debu>lempung.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://studylibid.com/doc/4291377/132571-tanah-dan-peradaban-manusia
https://books.google.co.id/books?id
http://eprints.umpo.ac.id/1429/4/BAB%20I.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-tanah/

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-tanah/#ftoc-heading-3

Catur Puspawati, Fitri Andayani, Tugiyo. Buku Ajar “Penyehatan Tanah dan Pengelolaan
Sampah Padat (A)”. Poltekkes Jakarta II. 2012
Sutanto, Rahchman. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Kanisius. Yogyakarta.
2005

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-tanah/#ftoc-heading-3

Catur Puspawati, Fitri Andayani, Tugiyo. Buku Ajar “Penyehatan Tanah dan Pengelolaan
Sampah Padat (A)”. Poltekkes Jakarta II. 2012
Sutanto, Rahchman. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Kanisius. Yogyakarta.
2005

https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-tanah-menurut-para-ahli/

CaturPuspawati, FitriAndayani, Tugiyo. Buku Ajar “Penyehatan Tanah


danPengelolaanSampahPadat (A)”. Poltekkes Jakarta II. 2012

12

Anda mungkin juga menyukai