Anda di halaman 1dari 14

MANIPULASI BIOPORI

DISUSUN OLEH :

1. CINDY OKTARIA (1913451052)

2. RENNY APRIYANTI (1913451054)


3. ANDINI AGUSTINA (1913451058)
4. ANGGI IKROMAH (1913451068)
5. AHMAD ARI F (1913451073)

6. MITA MELIYANA (1913451075)


7. AANG JUNI PUSPITASARI (1913451076)
8. MERIDA KURNIASARI (1913451077)
9. MIRANTI INTAN ALYA (1913451082)
10. SHINTA YUSA (1913451083)
11. AFIF MELTA SARI (1913451090)

12. RINDIANA RAHMASARI (19134510100)

D3 SANITASI REGULER 2 SEMESTER III


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan hanya bagi Allah SWT yang memiliki sifat Rahman
dan Rahim. Dan dengan ridho serta hidayah nya yang menyertai usaha-usaha hambanya,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat pada waktunya. Sholawat serta salam
tercurah kepada Nabi kita Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya dari zaman
kebodohan ke zaman seperti sekarang yang modern.

Adapun penyusunan makalah ini yang berjudul “MANIPULASI BIOPORI” untuk


memenuhi tugas pada mata kuliah teknologi buangan industri. Dalam menyusun makalah,
tentunya banyak kekurangan-kekurangan. Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna, untuk itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membantu agar
dalam penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Penyusun berharap semoga makalah ini
dapat berguna bagi kita semua.

Bandar Lampung, 11 September 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………… I

KATA PENGANTAR…………………………………………………………… II

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. III

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………… 4
1.3 Tujuan…………………………………………………………... 5
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tanah………………………………………………… 6
2.2 Definisi Tanah………………………………………………….... 6
2.3 Pengertian Manipulasi………………………………………… 7
2.4 Pengertian Biopori……………………………………………… 8
2.5 Manfaat Biopori…………………………………………………. 8
2.6 Cara Membuat dan Cara Kerja Biopori………………………… 9
2.7 Cara Menghitung Kebutuhan Biopori…………………………... 10
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah memiliki arti yang lebih khusus dan penting sebagai media tumbuh tanaman darat.
Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa bahan organik dari
organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup di atasnya atau di dalamnya. Selain itu di dalam
tanah terdapat pula udara dan air yang berasal dari hujan yang ditahan oleh tanah sehingga
tidak meresap ke tempat lain. Dalam proses pembentukan tanah, selain campuran bahan
mineral dan bahan organik terbentuk pula lapisan-lapisan tanah yang disebut horizon.
Dengan demikian tanah dapat didefenisikan sebagai kumpulan benda alam di permukaan
bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan
organik, air dan udara, dan merupakan media tumbuhnya tanaman.
Sifat fisik tanah yang terpenting adalah : solum, tekstur, struktur, kadar air tanah, drainase
dan porisitas tanah, dll. Sifat kimia tanah meliputi : kadar unsur hara tanah, reaksi tanah
(pH), kapasitas tukar kation tanah (KTK), kejenuhan basa (KB), kemasaman dapat
dipertukarkan (Al dan H), dan lain-lain. Sedangkan sifat biologi tanah meliputi : bahan
organik tanah, flora dan fauna tanah (khususnya mikroorganisme penting : bakteri, fungi dan
Algae), interaksi mikroorganisme tanah dengan tanaman (simbiosa) dan polusi tanah.
Tanah adalah salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari
bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai
kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian tanah?
2. Apa definisi tanah?
3.Apa pengertian manipulasi?
4.Apa pengertian biopori?
5.Apa manfaat biopori?
6.Bagaimana cara membuat dan cara kerja biopori?
7.Bagaimana cara menghitung kebutuhan biopori?

4
1.3 Tujuan
1.Menjelaskan pengertian tanah
2.Menjelaskan definisi tanah
3.Menjelaskan pengertian manipulasi
4.Menjelaskan pengertian biopori
5.Menjelaskan manfaat biopori
6.Menjelaskan cara membuat dan cara kerja biopori
7.Menjelaskan cara menghitung kebutuhan biopori

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanah


Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa bahan organik dari
organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup di atasnya atau di dalamnya. Selain itu di dalam
tanah terdapat pula udara dan air yang berasal dari hujan yang ditahan oleh tanah sehingga
tidak meresap ke tempat lain. Dalam proses pembentukan tanah, selain campuran bahan
mineral dan bahan organik terbentuk pula lapisan-lapisan tanah yang disebut horizon.
Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan
organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan
dicirikan oleh salah satu atau kedua berikut: horison-horison, atau lapisan-lapisan, yang dapat
dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari suatu proses penambahan, kehilangan,
pemindahan dan transformasi energi dan materi, atau berkemampuan mendukung tanaman
berakar di dalam suatu lingkungan alami (Soil Survey Staff, 1999).
Schoeder (1972) mendefinisikan tanah sebagai suatu sistem tiga fase yang mengandung air,
udara dan bahan-bahan mineral dan organik serta jasad-jasad hidup, yang karena pengaruh
berbagai faktor lingkungan pada permukaan bumi dan kurun waktu, membentuk berbagai
hasil perubahan yang memiliki ciri-ciri morfologi yang khas, sehingga berperan sebagai
tempat tumbuh bermacam-macam tanaman. Menurut Jooffe dan Marbut (1949), dua orang
ahli Ilmu Tanah dari Amerika Serikat, Tanah adalah tubuh alam yang terbentuk dan
berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam terhadap bahan-bahan alam
dipermukaan bumi.
Darmawijaya (1990) mendefinisikan tanah sebagai akumulasi tubuh alam bebas, menduduki
sebagain besar permukaan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki
sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk
dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula.

2.2 Definisi tanah


Definisi tanah secara mendasar dikelompokkan dalam tiga definisi yaitu:
(1) Berdasarkan pandangan ahli geologi

6
(2) Berdasarkan pandangan ahli ilmu dan alam murni
(3) Berdasarkan pandangan ilmu pertanian

Menurut ahli geologi (berdasarkan pendekatan geologis). Tanah didefinisikan sebagai


lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian
pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolith (lapisan partikel halus).

Menurut Ahli Ilmu Alam Murni (berdasarkan pendekatan Pedologi)


Tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik berupa mineral maupun organik) yang
terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor: bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu.

Menurut Ahli Pertanian (berdasarkan pendekatan Edaphologi)


Tanah didefinisikan sebagai media tempat tumbuh tanaman.

2
Selain ketiga definisi diatas, definisi tanah yang lebih rinci diungkapkan ahli ilmu
tanahsebagai berikut:

"Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh
dan berkembangnya perakaran sebagai penopang tumbuh tegaknya tanaman dan menyuplai
kebutuhan air dan hara ke akar tanaman; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi (baik berupa senyawa organik maupun anorganik sederhana dan
unsur-unsur esensial, seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologis
berfungsi sebagai habitat dari organisme tanah yang turut berpartisipasi aktif dalam
penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif bagi tanaman; yang ketiganya (fisik, kimiawi, dan
biologi) secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass
dan produksi baik tanaman pangan, tanaman sayur-sayuran, tanaman hortikultura, tanaman
obat-obatan, tanaman perkebunan, dan tanaman kehutanan.

2.3 Pengertian Manipulasi

7
Manipulasi adalah sebuah proses rekaya dengan melakukan penambahan, persembunyian,
penghilangan atau pengkaburan terhadap bagian atau keseluruhan sebuah realitas, kenyataan,
fakta-fakta ataupun sejarah berdasarkan system perancangan sebuah tata system nilai.

2.4 Pengertian Biopori


Biopori berasal dari kata Bio yang artinya makhluk hidup dan Pori yang artinya lubang. Jadi
biopori dapat diartikan sebagai lubang yang terbentuk akibat aktivitas makhluk hidup
(mikroba). Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke
dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan
cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir
Raziudin Brata,salah satu peneliti dari Departemen ilmu tanah dan sumber lahan , Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor
Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan
menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang
ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya
mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut
dengan nama biopori. Selain IPB yang menjadi inventor biopori, berbagai kampus lain kini
telah memulai membuat biopori untuk penghijauan. Sejumlah BUMN, perusahaan swasta,
stasiun televisi, biro surat kabar, hingga individu telah membuat biopori sebagai tema utama
Hari Bumi

2.5 Manfaat Biopori


Biopori memiliki segudang manfaat secara ekologi dan lingkungan, yaitu
memperluas bidang penyerapan air, sebagai penanganan limbah organik, dan
meningkatkan kesehatan tanah. Selain itu, biopori juga bermanfaat secara
arsitektur lanskap sehingga telah digunakan sebagai pelengkap pertamanan di
berbagai rumah mewah dan rumah minimalis yang menerapkan konsep rumah
hijau. Biopori kini menjadi pelengkap penerapan kebijakan luas minimum
ruang terbuka hijau di perkotaan bersamaan dengan pertanian urban. Bahkan
pemerintah Kota Sukabumi sangat menganjurkan ruang terbuka hijau memiliki
Biopori.

8
Biopori juga dapat meningkatkan aktivitas organisme dan mikroorganisme tanah sehingga
meningkatkan kesehatan tanah dan perakaran tumbuhan sekitar. Organisme dan
mikrorganisme tanah memiliki peran penting dalam ekologi diantaranya sebagai detritifora
dan pengikat nitrogen dari atmosfer. Pengikatan nitrogen mampu meningkatkan kadar
nitrogen tanah sehingga penggunaan pupuk anorganik urea akan berkurang.

2.6 Cara Membuat Biopori dan Cara Kerja Biopori


Cara Membuat Biopori
1. Siapkan alat dan bahan
a. Bor
b. Pipa berdiameter 10cm
c. Sampah organic (rumput, daun, dll)
2. Carilah tempat yang sesuai untuk membuat Lubang Resapan Biopori (seperti taman,
halamn, dll)
3. Mulailah membuat lubang vertikel dengan diameter 10-25cm dengan kedalaman
100cm menggunakan bor.
4. Setelah terbentuk lubang, masukkan pipa ke dalam lubang. Pemasangan pipa ini
bertujuan untuk mencegah terjadinya longsor di dalam lubang penampang resapan
biopori.
5. Masukkan sampah ke dalam lubang penampang biopori. Sampah organik
mengundang datangnya mikroba yang berujung pada terbentuknya biopori. Sampah
organic juga bisa dipanen sebagai pupuk kompos setelah beberapa lama dipendam.
6. Tepi lubang dapat diperkuat dengan semen jika perlu.

Cara Kerja Biopori


Setelah kita membuat lubang penampang biopori. Mikroba yang berada di sekitar lubang
penampang biopori akan tertarik dengan aroma sampah yang ada di dalam lubang
penampang. Aktivitas mikroba tersebut mengakibatkan terjadinya lubang-lubang halus di
sekitar lubang penampung. Aktivitas mikroba tersebut mengakibatkan terbentuk nya
lubang-lubang halsu disekitar penampang. Lubang-lubang halus inilah yang disebut

9
biopori. Ketika hujan, air akan memenuhi lubang penampang kemudian air akan
menyebar ke segala arah melalui lubang –lubang kecil. Dengan demikian, air yang
terserap lebih banyak, dan berisikp terjadinya banjir pun dapat diperkecil. Ketersediaan
air tanah juga terjamin.

2.7 Cara Menghitung Kebutuhan Biopori


Berikut ini adalah cara menghitung kebutuhan biopori
𝑚𝑚
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 ( ) 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟 (𝑚2)
𝑗𝑎𝑚
Jumlah LRB = 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑠𝑎𝑝𝑎𝑛 𝐴𝑖𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 ( )
𝑗𝑎𝑚

(Hujan lebat), dengan laju peresapan air perlubang 3 liter/menit (180/liter/jam) pada
100m2 bidang kedap perlu dibuat sebanyak (50 x 100) / 180 = 28 lubang. Bila lubang
yang dibuat berdiameter 10cm dengan kedalaman 100cm, maka setiap lubang dapat
menampung 7,8 liter sampah organik. Ini berarti bahwa setiap lubang dapat diisi dengan
sampah organik selama 2-3 hari. Dengan demikian 28 lubang baru dapat dipenuhi
dengan sampah organic yang dihasilkan selama 56-84 hari. Dalam selang waktu tersebut
lubang yang pertama diisi sudah terdekomposisi menjadi kompos sehingga volumenya
telah menyusut. Dengan demikian lubang-lubang ini sudah dapat diisi kembali dengan
sampah organic baru dan begitu seterusnya.

Contoh 2 : terdapat 5 orang anggota keluarga dengan area 15x20 m^2 dengan luas rumah
Rumah 7x9 m^2, berat sampah perhari 60% (kompos=5 minggu). Berapakah kebutuhan
Lubang perhari.
Cara menjawab : agar sampah dapat diolah menjadi kompas
1. Menghitung volume Lubang berapa untuk menampung sampah
perlubang
2. Sampah perhari xperorang
3. Dikali 60%(sampah organic)
4. Hasilnya (mampu menampun sampah berapa) dibagi volume sampah

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Lubang Resapan Biopori (LRB) secara umum adalah lubang-lubang di dalam tanah yang
terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman,
rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang - lubang yang terbentuk akan terisi udara dan akan
menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. LBR ini merupakan salah satu upaya strategis
untuk meminimalisir terjadinya bencana banjir. Salah satu penyebab bencana banjir adalah
karena kurangnya lahan untuk peresapan air, bila air hujan turun secara berlebihan maka air
tersebut tidak bisa menyerap ke dalam tanah seluruhnya. Untuk menghindari hal itu maka perlu
kebijakan terbaru untuk menerepkan pengembangan biopori di lingkungan. Dalam aspek
penerapan biopori tidaklah terlalu menghabiskan biaya yang terlalu banyak dan cara
pembuatannya pun cukup sederhana. Cukup membuat beberapa lubang di sekitar lingkungan,
kemudian lubang tersebut dapat diisi dengan sampah organik. Tapi dalam memasukkan sambah
organik jangan terlalu rapat, beri celah-celah udara agar organisme tanah bisa mencerna sampah
tersebut. Baru setelah itu tutup lubang biopori. Bila dilihat dari segi manfaatnya, biopori
memiliki banyak keuntungan, yaitu bisa mencegah banjir, menyuburkan tanah, menghasilkan
pupuk kompos, dan sebagainya. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk segara menerapkan
biopori di lingkungan masing-masing. Jika sebagian besar masyarakat telah banyak yang
menerapkan biopori, maka kita tidak perlu khawatir lagi pada musim penghujan

11
DAFTAR PUSTAKA

Hanifah, Kemas Ali. 2004. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Indrana, Henry K. 1989. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Jakarta: Bina Aksara.

Iskandar, L. 2004. Geografi 1 Kelas X SMA. Bandung: CV Rosda.

Juarti, dkk. Geografi Tanah. Universitas Negeri Malang. F MIPA Jurusan Geografi.

Mas’ud, Poerwowidodo. 1993.Telaah Kesuburan Tanah. Bandung: Aksara.

Munir, Moch. 2003. Geologi Lingkungan. Malang: Bayu Media Publishing.

Notohadiprawiro, Tejoyuwono. 1998. Tanah dan Lingkungan. Jakarta: Direktorat Jendral


Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Salim, Emil. 1979. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Mutiara.

Seorjani, Moh. 1987. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung: Alumni.

12
1.1.memperluas bidang penyerapan air

2.sebagai penanganan limbah organik

3.meningkatkan kesehatan tanah

Pernyataan diatas merupakan manfaat dari..

A. Biopori

B. Biopora

C. Biopori Kompos

D. Biopori Cagar Alam

E. Upaya meningkatkan kesehatan lingkungan

2. Berapa lama waktu yang di butuhkan untuk sampah organik bisa menjadi pupuk pada metode
biopori?

A. 2 Minggu

B. 4 Minggu

C. 5 Minggu

D. 8 Minggu

E. 1 bulan

3. Jika terdapat lubang biopori berbentuk vertikal dengan kedalaman 100cm,maka berapa rata
rata diameter dari lubang biopori yang biasa digunakan?

A. Diameter 10 cm

B. Diameter 10-20 cm

C. Diameter 10-25 cm

D. Diameter 20-35 cm

E. Diameter 25 cm
4. Kapan waktu yang paling efisien untuk memulai pembuatan biopori?

A. Musim gugur

B. Musim panen raya tiba

C.Musim tanam tiba

D.Puncak musim kemarau

E. Puncak musim hujan

5. Tempat apa yang sesuai untuk membuat lubang resapan biopori?

A. Jalan

B. kebun/halaman

C. Rumah

D. Pasar

E. Sekolah

Anda mungkin juga menyukai