Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH

SAMPEL TANAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Ilmu Tanah
Dosen pengampu : Lutfi Aris Sasongko, S.TP.,M.Si dan Istanto,S.P.,M.Si

Disusun oleh :
Otong Saputra
22104011021
Kelas ; A1

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................
i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................3
2.1 Pengertian Tanah.....................................................................................3
2.2 Faktor Tanah Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman..................4
2.3 Sifat Fisik Tanah.....................................................................................4
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM.........................................................5
3.1 Waktu Dan Tempat....................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan..........................................................................................5
3.3 Langkah kerja ..........................................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................6
4.1 Hasil .......................................................................................................6
4.2 Pembahasan ............................................................................................7
BAB V PENUTUP...............................................................................................8
5.1 Kesimpulan................................................................................................8
5.2 Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9
LAMPIRAN.........................................................................................................10

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tanah tanggul........................................................................................6
Tabel 4.2 Tanah praktikan.....................................................................................6
Tabel 4.3 Tanah pemukiman.................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar
permukaan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki
sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jazad hidup yang bertindak terhadap
bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula .
Dalam dinamikanya tanah juga mengalami perubahan yang disebut dengan
perkembangan tanah. Tanah senantiasa mengalami perkembangan yang
dimulai ketika bahan induk telah terlonggok pada suatu posisi tertentu selama
kurun waktu yang relatif lama. Bahan induk tanah adalah semua bahan yang
menutupi permukaan bumi dalam kondisi tidak padu. Adanya bahan induk
yang relatif tebal mampu menjamin ketersediaan air untuk mendukung
kehidupan hewan dan tumbuhan. Bertambah tebalnya lapisan bahan induk
tanah berjalan seiring dengan laju pelapukan batuan induk secara fisik
maupun kimia. Bertambah tebalnya batuan induk diikuti dengan peningkatan
ketersediaan air (Hanafiah, 2013)
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat dipermukaan kulit bumi,
yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan dan
bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang
merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu , baik
itu sifat fisik, kimiawi juga sifat biologis. Dilihat dari sudut pertanian, tanah
adalah alat atau faktor produksi yang dapat menghasilkan berbagai produk
pertanian. Tanah sebagai tubuh alam yang bebas mampu menumbuhkan
tanaman karena memiliki sifat-sifat sebagai akibat pengaruh iklim. Sifat-sifat
tanah ditentukan di lapangan dengan melihat ciri-ciri morfologi profil yang
merupakan hasil genesa tanah dan pengaruh faktor-faktor pembentuk tanah
(Hanafiah, 2013)
Tanah sebagai suatu system tiga fase yang mengandung air, udara,
bahan-bahan padat seperti mineral, bahan organik serta jasad-jasad hidup.
Pengaruh berbagai faktor lingkungan terhadap permukaan bumi dan kurun
waktu membentuk berbagai hasil perubahan yang memiliki ciri-ciri morfologi

1
2

yang khas, sehingga berperan sebagai tempat tumbuh bermacam-macam


tanaman. Tanah berkembang dari bahan mineral batuan induk melalui proses
pelapukan baik secara fisis maupun kimia yang dibantu oleh pengaruh
atmosfer, maka batuan berdisintegrasi dan terdisintegrasi menghasilkan bahan
induk lepas, dan selanjutnya di bawah pengaruh pedogenik berkembang
menjadi tanah. Besarnya energi fisis, kimia, dan biologi pada fase
perkembangan tanah akan mengkibatkan perbedaan jenis-jenis tanah yang
berbeda pula (Hanafiah, 2013).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tanah ?
2. Apa saja faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman ?
3. Bagaimana sifat fisik tanah ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan tanah
2. Untuk mengetahui apa saja faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman
3. Untuk memahami bagaimana sifat fisik tanah
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan tanah
2. Dapat mengetahui apa saja faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman
3. Dapat memahami bagaimana sifat fisik tanah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Tanah
Tanah merupakan lapisan teratas lapisan bumi. Tanah memiliki ciri khas
dan sifat-sifat yang berbeda antara tanah di suatu lokasi dengan lokasi yang
lain. Menurut Fauizek dkk (2018), Tanah adalah lapisan permukaan bumi
yang berasal dari material induk yang telah mengalami proses lanjut, karena
perubahan alami di bawah pengaruh air, udara, dan macam-macam organisme
baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tingkat perubahan terlihat
pada komposisi, struktur dan warna hasil pelapukan.
Menurut Apriliyandi (2017), tanah adalah ikatan antara butiran yang
relatif lemah dapat disebabkan oleh karbonat, zat organik, atau oksida-oksida
yang mengendap-ngendap di antara partikel-partikel. Ruang di antara
partikel-partikel dapat berisi air, udara, ataupun yang lainnya.
Menurut Fauizek dkk (2018), tanah adalah campuran partikel-partikel
yang terdiri dari salah satu atau seluruh jenis berikut :
a. Berangkal (boulders), merupakan potongan batu yang besar, biasanya
lebih besar dari 250 mm sampai 300 mm. Untuk kisaran antara 150 mm
sampai 250 mm, fragmen batuan ini disebut kerakal (cobbles).
b. Kerikil (gravel), partikel batuan yang berukuran 5 mm sampai 150 mm.
c. Pasir (sand), partikel batuan yang berukuran 0,074 mm sampai 5 mm,
berkisar dari kasar (3-5 mm) sampai halus (kurang dari 1 mm).
d. Lanau (silt), partikel batuan berukuran dari 0,002 mm sampai 0,074 mm.
Lanau dan lempung dalam jumlah besar ditemukan dalam deposit yang
disedimentasikan ke dalam danau atau di dekat garis pantai pada muara
sungai.
e. Lempung (clay), partikel mineral yang berukuran lebih kecil dari 0,002
mm. Partikel-partikel ini merupakan sumber utama dari kohesi pada tanah
yang kohesif.
f. Koloid (colloids), partikel mineral yang “diam” yang berukuran lebih kecil
dari 0,001 mm.

3
4

2.2 Faktor Tanah Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman


Kondisi tanah merupakan salah satu faktor yang menentukan
pertumbuhan tanaman. Bagi tanaman, tanah berfungsi sebagai :
a) Tempat tumbuhnya tanaman
b) Tempat persediaan udara bagi pernafasan akar tanaman dan kehidupan
mikroorganisme
c) Tempat persediaan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman, baik berupa zat
organik maupun anorganik
d) Tempat persediaan air untuk melarutkan unsur hara agar bisa diserap
tanaman
Berdasarkan fungsi di atas, maka tanah yang menunjang kesuburan
tanaman adalah tanah yang mengandung zat organik, anorganik, air, dan
udara dalam keadaan cukup dan tersedia sesuai dengan pertumbuhan
tanaman. Zat organik merupakan zat yang terbentuk dari hasil pelapukan atau
pembusukan sisa-sisa tanaman dan hewan. Biasanya zat organik terdapat
pada lapisan tanah paling atas (top soil) hingga kedalaman + 15 cm dan
berwarna kehitaman. Sedangkan zat anorganik ialah zat yang berasal dari
hancuran bebatuan dan mineral, biasanya tersebar pada lapisan tanah bawah
pada kedalaman lebih dari 15 cm. Tanah dikatakan subur apabila
mengandung bahan-bahan tersebut dengan komposisi 45% bahan organik,
5% zat anorganik, 25% air dan 25% udara (Rina D, 2015).
2.3 Sifat Fisik Tanah
Sifat fisik tanah adalah salah satu sifat tanah yang berperan penting pada
pertumbuhan dan produksi tanaman. Karakteristik dan sifat-sifat tanah sangat
penting diketahui lebih dahulu sebelum memanfaatkan lahan sesuai dengan
peruntukannya, terutama untuk budidaya tanaman yang dikehendaki. Sifat
dan ciri tanah akan menggambarkan kesuburan tanah alami yang selanjutnya
akan digunakan untuk menentukan stategi yang akan diambil untuk
memanfaatkan lahan tersebut dan juga digunakan untuk menentukan kelas
kesesuaian lahannya. Sifat fisik tanah sangat penting dalam menentukan
masalah kesuburan tanah dan pengolahannya, karena sifat fisik tanah relatif
sulit untuk di perbaiki (Abduh Harist et al., 2017).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum Mata Kuliah Dasar Ilmu Tanah, mata acara Sampel Tanah
dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 desember 2023 pada pukul 07.30-09.30 WIB.
Yang berlokasi di Tanggul, Universitas Wahid Hasyim Semarang.
3.2 Alat Dan Bahan
3.2.1 Alat
1. Polybag
2. Sekop
3. Alat tulis
4. HP (dokumentasi)
3.2.2 Bahan
1. Tanah tanggul
2. Tanah praktikan
3. Tanah pemukiman
4. Benih Jagung
5. Air
3.3 Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memilih lokasi untuk pengambilan tanah
3. Mengambil tanah dan memasukkannya ke dalam polybag
4. Memasukkan 3 benih jagung di tiap-tiap polybag
5. Menyiram dengan air secukupnya
6. Menempatkan dan memperlakukan tiap-tiap polybag sesuai dengan tiga
perlakuan yang berbeda-beda

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan yang telah terlaksana, didapatkan hasil sebagai
berikut:
a) Tanah praktikan
Indikator Tidak disiram Disiram setiap Disiram 3 hari
hari sekali
Jumlah daun 5 helai 6 helai 7 helai
Tinggi pohon 20 cm 35 cm 33 cm
Warna daun Hijau muda Hijau muda Hijau muda
Tabel 4.1 Tanah praktikan
b) Tanah tanggul
Indikator Tidak disiram Disiram setiap Disiram 3 hari
hari sekali
Jumlah daun 3 helai 5 helai 6 helai
Tinggi pohon 28 cm 34 cm 43 cm
Warna daun Hijau muda Hijau muda Hijau muda
Tabel 4.2 Tanah tanggul
c) Tanah pemukiman
Indikator Tidak disiram Disiram Disiram 3 hari
setiap hari sekali
Jumlah daun 4 helai 5 helai 5 helai
Tinggi pohon 27 cm 28 cm 34 cm
Warna daun Hijau muda Hijau muda Hijau muda
Tabel 4.3 Tanah pemukiman

6
7

4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan sampel tanah diperoleh bahwa media
tanam atau jenis tanah mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung. Setiap
tanah memilki karakteristik yang berbeda-beda, pada uji coba sampel tanah
ini tanah praktikan menunjukkan tanah yang paling subur. Karena jagung
dapat tumbuh secara optimal. Sedangkan untuk jagung yang ditanam di tanah
pemukiman, pertumbuhannya juga baik, namun untuk media tanam tanah
tanggul jagung tidak dapat tumbuh karena tekstur tanah yang tergolong liat,
jagung pada tanah tanggul kebanyakan membusuk di dalam tanah setelah
mengalami pecah kulit biji jagung. Pembusukan terjadi karena tanaman
jagung tidak dapat menembus tekstur tanah tanggul yang padat.
Tingkat penyiraman juga mempengaruhi pertumbuhan. Penyiraman yang
dilakukan tiap tiga kali sehari terbukti lebih efektif untuk pertumbuhan benih
jagung. Penyiraman yang tidak dilakukan sama sekali dan yang dilakukan
setiap hari membuat pertumbuhan jagung terhambat. Hal ini dikarenakan
keperluan air untuk tanaman harus sesuai dengan kebutuhan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengambilan sampel tanah merupakan tahapan terpenting didalam
progam uji tanah. Analisis kimia dari contoh tanah yang diambil diperlukan
untuk mengukur kadar hara, menetapkan status hara tanah dan dapat
digunakan sebagai petunjuk penggunaan pupuk dan kapur secara efisien,
rasional dan menguntungkan. Namun, hasil uji tanah tidak berarti apabila
contoh tanah yang diambil tidak mewakili areal yang dimintakan
rekomendasinya dan tidak dengan cara benar. Oleh karena itu pengambilan
sampel tanah merupakan tahapan terpenting di dalam progam uji tanah.
Dari hasil pengamatan sampel tanah diperoleh bahwa media tanam atau
jenis tanah mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung. Sedangkan untuk
jagung yang ditanam di tanah pemukiman, pertumbuhannya juga baik, namun
untuk media tanam tanah tanggul jagung tidak dapat tumbuh karena tekstur
tanah yang tergolong liat, jagung pada tanah tanggul kebanyakan membusuk
di dalam tanah setelah mengalami pecah kulit biji jagung. Penyiraman yang
dilakukan tiap satu kali sehari terbukti lebih efektif untuk pertumbuhan benih
jagung.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari praktikum ini adalah para praktikan
harus teliti dalam mengikuti praktikum agar mendapatkan hasil yang
memuaskan. Selain itu, penambahan waktu dalam praktikum sangat
dibutuhkan guna mendapatkan hasil praktikum yang maksimal dan praktikan
bisa lebih fokus dalam praktikum sampel tanah.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abduh Harist., Wawan, W., & Wardati, W. (2017). Sifat fisik tanah dan
pertumbuhan tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) pada
beberapa syarat penutupan lahan dengan Mucuna bracteata (Disertasi
doktor, Universitas Riau).

Apriliyandi, Emiril. 2017. Analisis Aplikasi Pemberian Air Irigasi Dengan


Metode SRI (System Of Rice Intensification) Di Desa Banjar Sari
Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur. Skripsi. Nusa
Tenggara Barat: Universitas Mataram.

Fauziek, M., & Suhendra, A. (2018). Efek Dari Dynamic Compaction (DC)
Terhadap Peningkatan Kuat Geser Tanah. Jurnal Mitra Teknik Sipil,
1(2), 205-214.

Hanafiah, K. A. (2013). Dasar - Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: RajaGrafindo


Persada.

Rina D. 2015. Pengaruh Kondisi Tanah Bagi Tumbuhan. Kalimantan Timur.


Litbang Pertanian.

9
LAMPIRAN

Mengambil tanah pemukiman Mengumpulkan tanah, praktikan,

Pemukiman dan tanggul

Anggota kelompok 1

10

Anda mungkin juga menyukai