Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PEGAMATAN TANAH

DISUSUN OLEH :

NAMA : WAODE HASLINDA

NIM : M1B123121

MATKUL : DASAR- DASAR ILMU TANAH

KELAS C

JURUSAN ILMU LINGKUNGAN FAKULTAS

KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN UNIVERSITAS

HALU OLEO KENDARI

KENDARI

2024
KATA PENGANTAR

puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan praktikum dasar- dasar ilmu tanah dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa
saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuaan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberi
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga laporan ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Penulis mengucapakan banyak terima kasih kepada dosen
pengampu Bapak Prof .Dr. hasbullah syaf ,S.P.,M.SI yang telah mendidik dan memberikan bimbingan
selama perkuliahan. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan praktikum.

Kendari,19 MARET 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................2
B. TUJUAN..........................................................................................................................3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................4

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................................5

A. HASIL..............................................................................................................................6

B. PEMBAHASAN...............................................................................................................7

BAB 4 KESIMPULAN.......................................................................................................................8

A. KESIMPULAN................................................................................................................9

B. SARAN.............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Didunia pertanian tanah mempunyai peranan yang penting, tanah sangat dibutuhkan
tanaman dengan bertambah majunya peradaban manusia yang sejalan dengan perkembangan
pertanian dan disertai perkembangan penduduk yang begitu pesat, memaksa manusia mulai
menghadapi masalah – masalah tentang tanah, terutama untuk pertanian sebagai mata
pencaharian pokok pada waktu itu.
tanah bersifat dinamis, dimana tanah mengalami perkembangan setiap waktunya.
karakteristik tanah di setiap daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya. tanah dapat
dikelompokkan berdasarkan ciri – ciri atau sifat – sifat yang dimilikinya. ilmu ynag
mempelajari tentang proses – proses pembentukan tanah dan faktor – faktor yang
mempengaruhinya disebut genesis tanah.
tekstur tanah adalah pembagian ukuran butir tanah. butir – butir yang paling kecil
adalah butir liat, diikuti oelh butir debu, pasir, dan kerikil. selain itu itu, ada juga tanah yang
terdiri dari batu – batu, tekstur tanah dikatakan baik apabila komposisi antara pasir, debu dan
liatnya hampir seimbang. tanah seperti ini disebut tanah kempung semakin halus butir – butir
tanah ( semakin banyak butir liatnya ), maka semakin kuat tanah tersebut memegang air dan
unsur hara. tanah yang kandungan liatnya terlalu tinggi akan sulit diolah, apabila tanah
tersebut basah maka akan menjadi lengket. tanah jenis ini akan sulit melewatkan air sehingga
bila tanahnya datar akan cenderung tergenang dan pada tanah berkereng erosinya akan tinggi.
tanah dengan butir – butir yang terlalu keras ( pasir ) tidak dapat menahan air dan unsur hara.
dengan demikian tanaman yang tumbuh pada jenis ini mudah mengalami kekeringan dan
kekurangan hara.
fungsi utama tanah bagi tanaman adalah sebagai media tumbuh adalah sebagai tempat
akar berpenetrasi ( sifat fisik ) yang selama cadangan nutrisi ( hara ) masih tersedia di dalam
benih, hanya air yang di serap oleh akar – akar muda kemudian bersamaan dengan makin
berkembangannya perakaran cadangan makanan ini menipis, untuk melengkapi kebutuhannya
maka akar – akar ini mulai pula menyerap nutrisi baik berupa ion – ion anorganik seperti N,
P, K dan lain – lainnya senyawa organik sederhana, seta zat – zat pemicu tumbuh seperti
vitamin, hormon dan asam – asam organik ( sifat fisik, kimia dan biologis tanah ) kebutuhan
suplai hara dari tanah ini meningkat selaras dengan menipisnya cadangan dari benih, hingga
100% tergantung pada tanah ( juga dari air hujan ) pada saat habisnya cadangan ini. bahkan
untuk tanaman yang ditanam berupa bibit/anakan, ketergantungan ini mutlak sejak
penanaman. indikator kecukupan air dan bilogis tanah mempengaruhi kualitas tanah sebgai
media tumbuh.

B. Tujuan
 menetapkan warna dasar beberapa jenis tanah dengan mengunakan buku munsell soil
color chart.
 mengetahui tekstur tanah dengan metode pipet
 mengetahui kosintensi berbgai jenis tanah dalam keadaan basah, lembab dan kering.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari
bahan – bahan mineral sebgai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan yang merupakan medium
pertumbuhan tanaman dengan sifat – sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor – faktor
iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan ( Bale, 2001)

tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar planet bumi, yang
mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup
yang bertindak terhadap bahan induk dalan keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula.
berdasar definisi tanah, dikenal macam faktor pembentuk tanah, yaitu :

1. iklim
2. kehidupan
3. bahan induk
4. topografi
5. waktu

Dari kelima faktor tersebut yang bebas pengaruhnya adalah iklim, oleh karena itu pembentukan tanah
kering dinamankan dengan istilah asing weathering. secara garis besar proses pembentukan tanah
dibagi dalan dua tahap, yaitu proses pelapukan dan proses perkembangan tanah ( hardjowigeno. 1992
).

warna merupakan salah satu sifat fisik tanah yang lebih banyak digunakan untuk
mendeskripsikan karakter tanah, karena tidak mempunyai efek langsung terhadap tanaman tetapi
secara tidak langsung berpengaruh lewat dampaknya terhadap temperatur dan kelembapan tanah.
warna tanah dapat meliputi putih, merah, coklat, kelabu, kuning, dan hitam, kadangkala pula kebiruan
atau kehijauan. kebanyakan tanah mempunyai warna yang tidak murni, tetapi campuran kelabu, coklat
dan bercak, kerapkali 2-3 warna terjadi dalam bentuk spot – spot, disebut karatan ( Tan,1995 ).

struktur tanah merupakan susunan ikatan partikel tanah satu sama lain. ikatan tanah berbentuk
sebagai agregat tanah. apabila syarat agregat tanah terpenuhi maka dengan sendirinya tanpa sebab dari
luar disebut ped, sedangkan ikatan yang merupakan gumpalan tanah yang sudah terbentuk akibat
penggarapan tanah disebut clod. untuk mendapatkan struktur tanah yang baik dan valid harus dengan
melakukan kegiatan dilapangan, sedang laboratorium elatif sukar terutama dalam mempertahankan
keasliannya dari bentuk agregatnya ( hardjowigeno, 1992 ).

proses pelapukan adalah berubahnya bahan penyusun didalam tanah dari bahan penyusun
batuan. sedangkan proses perkembangan tanah adalah terbentuknya lapisan tanah yang menjadi ciri,
sifat, dan kemampuan yang khas dari masing – masing jenis tanah, contoh proses pelapukan adalah
hancurnya batuan secara fisik, sedangkan contoh untuk peristiwa perkembangan tanah adalah
terbentuknya horison tanah, latosolisasi ( Islami, 1995 )

tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah
baah diantara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi rasa
keberadaan butir- butir pasir, debu dan liat, dengan cara berikut :

1. pasir
Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola
dan gulungan .
2. pasir berlempung
apabila rasa kasar jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah
sekali hancur.
3. lempung berpasir
apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah
hancur.
4. lempung
apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak
teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat.
5. lempung berdebu
apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan gulungan dengan
permukaan mengkilat.
6. debu
apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat
digulung dengan permukaan mengkilat.
7. lempung berliat
apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat
dibentuk gulungan yang agak mudah hancur.

8. lempung liat berpasir


apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk
bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur.
9. lempung liat berdebu
apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta
dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat.
10. liat berpasir
apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh,
dan mudah dibuat gulungan.
11. liat berdebu
apabila terasa halus, berat, agak licin sangat lekat, dapat dibentukbola teguh,mudah
dibuat gulungan.
12. liat
apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan
mudah dibuat gulungan ( hardjowigeno,1992 )

Tanah berfungsi sebagai penujuk dari sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. penyebab perbedaan warna permukaan tanah
umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik, makin tinggi kandungan bahan
organik , warna tanah makin gelap. sedangkan dilapisan bawah, dimana kandungan bahan organik
umumnya rendah, warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fc dalam
tanah di daerah berdrainase buruk, yaitu di daerah yang selalu tergenang air, seluruh tanah berwarna
abu – abu karena senyawa Fc terdapat dalam kondisi reduksi ( Fe2+ ). pada tanah yang berdrainase
baik, yaitu tanah yang tidak pernah terendam air, Fe terdapat dalam keadaan oksidasi ( Fe3+)
misalnya dalam senyawa Fe203 ( hematit ) yang berwarna merah atau Fe203, 3 H20 ( limonit ) yang
berwarna kuning coklat. sedangkan pada tanah kadang – kadang basah dan kadang- kadang kering,
maka selain warna abu- abu ( daerah yang tereduksi ) didapat pula bercak- bercak karatan merah atau
kuning, yaitu di tempat tersebut. keberadaan jenis mineral dapat menyebabkan warna lebih terang
( hardjowigeno, 1992)

konsintensi tanah menujukkan integrasi antara kekuatan daya koleksi butir- butir tanah
dengan daya adhesi butir- butir tanah dengan benda lain. konsistensi adalah salah satu sifat fisika
tanah yang menggambarkan ketahanan tanah pada saat memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang
menggambarkan bekerjanya gaya koleksi ( tarik menarik antar partikel ) dan adhesi ( tarik menarik
antar partikel dan air ) dengan berbagai kekembaban tanah. konsistensi tanah adalah suatu sifat tanah
yang menunjukan derajat kohesi dan adhesi diantara partikel- pertikel tanah dan ketahanan massa
tanah terhadap perubahan bentuk yang disebabkan oleh tekanan massa tanah dan berbagai kekuatan
yang mempengaruhi bentuk tanah ( kohnke, , 1968 ).
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
B. Pembahasan
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang
tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang
merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat
gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya
waktu pertumbuhan.
Komponen tanah (mineral, organik, air, dan udara) tersusun antara yang satu dan
yang lain membentuk tubuh tanah. Tubuh tanah dibedakan atas horizon-horizon yang kurang
lebih sejajar dengan permukaan tanah sebagai hasil proses pedogenesis. Bermacam-macam
jenis tanah yang terbentuk merupakan refleksi kondisi lingkungan yang berbeda.
Foto di atas merupakan jenis tanah organik yang terbentuk dari akumulasi sisa – sisa
tumbuhan yang setengah membusuk. dengan baik, aktifitas akar tanaman dan organisme
tanah merupakan salah satu faktor utama pembentuk agregat tanah. Tanah ini mempunyai
warna khas, yaitu coklat atau hitam tanah ini memiliki kemampuan menyerap dan
menyalurkan air sangat tinggi, dan sangat berongga. Selama 24 jam, tanah ini mengalami
berbagai perubahan, terutama sekali terhadap kadar air dan konsistensi. Tanah memiliki kadar
air yang tinggi, yang dapat berpengaruh pada ketebalan lapisan tanah yang tinggi. Selama 24
jam, tanah ini mengalami perubahan dalam kadar air yang diserap atau diperlakukan oleh
tanah. Tanah ini juga memiliki konsistensi yang tinggi, yang dapat berpengaruh pada
ketebalan lapisan gambut yang tinggi.
BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi yang tersusun dari
bahan- bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan yang merupakan medium
pertumbuhan tanaman dengan sifat- sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor- faktor
iklim, bahan imduk, jasad hidup bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan.

tanah bersifat dinamis, dimana tanah mengalami perkembangan setiap waktunya. karakteristik
tanah disetiap daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya. tanah dapat dikelompokkan
berdasarkan ciri- ciri atau sifat- sifat yang dimilikinya. data yang diperlukan untuk klasifikasi tanah
adalah data mengenai sifat- sifat tanah yang terbentuk sebagai akibat proses pembentukan tanah atau
yang mempengaruhi proses pembentukan tanah. pengambilan contoh tanah dilakukan untuk
menentukan sifat- sifat tanah, sifat fisik yang paling jelas dan paling mudah ditentukan adalah warna
tanah dimana tanah dapat digunakan untuk :

1. menaksir tingkat kesuburan


2. menentukan jenis dan kadar BO
3. keadaan aerasi dan draenasi
4. tingkat perkembangan tanah

B. Saran
ketelitian dalam pengamatan warna tanah, tekstur, struktur, dan konsistensi tanah sangat
dibutuhkan agar dapat memperoleh data yang sesuai dengan kenyataan.
DAFTAR PUSTAKA

Bale, A, 2001. ilmu tanah 1. Yogyakarta: fakultas kehutanan universitas Gadjah Mada.
baver, L.D. 1961. Soil physics.John Wiley & Sons Ine. New York.

Anda mungkin juga menyukai