Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH DENGAN KESUBURAN TANAH

DISUSUN OLEH
ABDUL HAIR LATUPONO
202080011

FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH DENGAN
KESUBURANA TANAH " tepat pada waktunya.

Adapun tujuan pembuatan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah
kesuburan tanah hutan dan pemupukan. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak H. S. E. S. Aponno, S.HUT. M.Sc selaku dosen
pengampu mata kuliah kesuburan tanah hutan dan pemupukan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. saya menyadari, makalah
yang saya susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini

Ambon, 19 Februari 2023

PENULIS
DAFTRA ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………….. 3
BAB 1 PENDAHULUAN…..…………………………………………………………………………. 4
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………. 4
1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………. 4
1.3 TUJUAN……………………………………………………………………………………………… 4
BA 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………. 5
2.1 PENGERTIAN SIFAT FISIK TANAH…………………………..…………………………… 5
2.2 SIFAT FISIK TANAH…………………………………………………………………………….. 5
2.3 PENGERTIAN KESUBURAN TANAH…………………………………………………….. 6
2.4 CIRI CIRI YANG TANAH SUBUR DAN TIDAK SUBUR ………..………….………. 6
2.5 HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH DENGAN KESUBURAN TANAH…………. 7
BAB 3 PENUTUP………………………………….…………………………………………………… 8
3.1 KESIMPULAN………………………….…………………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...……… 9
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan adalah suatu lingkungan yang ditumbuhi oleh berbagai macam jenis tumbuhan yang lebat.
Secara umum, lingkungkan fisik hutan dapat dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan iklim hutan dan
lingkungan tanah hutan. Keduanya merupakan faktor abiotik yang berpengaruh besar terhadap
keragaman vegetasi serta hewan yang hidup dalam ekosistem hutan

Marbut (1996) dalam Ismail (2001) menjabarkan pengertian tanah adalah lapisan luar kerak bumi
dan biasanya terurai. Ketebalan tanah mulai setebal kulit bawang hingga lebih dari 3 meter, serta
berbeda dengan bahan-bahan lain yang ada dibawahnya, meliputi warna, struktur, sifat fisik,
susunan kimia, karakter biologis, serta proses kimia, reaksi dan morfologi.

Dalam pengertiannya, tanah dan bahan induk dibedakan dan lebih menekankan pada ciri-ciri tanah
sebagai sumber benda alam. Berbagai hal yang membedakan tanah dari bagian lain di kerak bumi
antara lain:

 Kelompok jenis tanah hanya terbatas pada kawasan iklim tertentu


 Tanah memiliki zona dan morfologi tanah dipengaruhi oleh perkembangannya
 Terdapat hubungan antara tanah dengan tumbuhan dan hewan yang memberikan pengaruh
hubungan timbal balik

Tanah hutan adalah media tempat tumbuh. Pengertian tanah hutan secara lengkap adalah benda
atau materi alam yang terdiri dari bajan padatan (mineral dan organik), air, serta udara yang ada di
dalam hutan.

Secara umum tanah hutan berfungsi sebagai penyedia air dan hara bagi tumbuhan, penyedia
oksigen serta penahan mekanis.

Berdasarkan padatan penyusun tanah, tanah dapat diklasifikasikan menjadi tanah mineral dan tanah
organik. Tanah mineral merupakan tanah dengan horizon yang didominasi oleh bahan padatan
mineral atau anorganik. Sedangkan tanah organik adalah tanah dengan horizon yang didominasi
oleh bahan padatan organik.

1.2 Rumusan Masalah


a) pengertian sifat fisik tanah
b) sifat fisik tanah
c) pengertian kesuburan tanah
d) ciri ciri tanah yang subur dan tidak subur
e) hubungan sifat fisik tanah dengan kesuburan tanah

1.3 Tujuan
a) mahasiswa dapat mengetahui pengertian sifat fisik tanah
b) mahasiswa dapat mengetahui sifat fisik tanah
c) mahasiswa dapat mengetahui pengertian kesuburan tanah
d) mahasiswa dapat mengetahui ciri ciri tanah yang subur dan tidak subur
e) mahasiswa dapat mengetahui hubungan sifat fisik tanah dengan kesuburan tanah
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian sifat fisik tanah
Sifat fisik tanah adalah sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan kesuburan tanah dan
mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman, sehingga sifat fisik tanah dapat dijadikan
sebagai indikator terjadinya degradasi tanah pada lahan kering. Sifat fisika tanah adalah sifat-sifat
tanah yang ditentukan oleh bahan penyusunnya

2.2 Sifat fisik tanah


Tanah yang subur tidak hanya ditentukan oleh kandungan mineral di dalamnya saja tetapi juga sifat
fisika dan kimia tanah. Sifat fisika tanah mencakup tekstur, struktur, porositas dan warna tanah.

A. Tekstur tanah
tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah. Setiap jenis
tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda, oleh karenanya tanah dibedakan
menjadi beberapa jenis antara lain tanah pasir, tanah liat, dan tanah lempung. Pasir memiliki
partikel yang berukuran paling besar yaitu 2 – 0,05 mm, liat memiliki partikel yang berukuran
paling kecil yaitu < 0,002 mm. Keadaan struktur tanah sangat berpengaruh terhadap sifat-
sifat fisik tanah yang lain seperti struktur tanah, porositas tanah, dan warna tanah.
B. Struktur tanah
struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan partikel-
partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk gumpalan kecil.
Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan)
yang berbeda-beda). Beberapa jenis struktur tanah antara lain granular, gumpal (blocky),
prisma (prismatic), tiang (columnar), dan lempeng (platy)

C. Porositas tanah
porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Besar kecilnya kemampuan
tanah dalam menyerap air berhubungan dengan tingkat kepadatan tanah. Semakin padat
tanah, porositas tanahnya semakin kecil karena tanah yang padat sulit untuk menyerap air.
Tanah yang baik adalah tanah yang porositasnya besar karena akan memudahkan akar
tanaman untuk menembus tanah dalam mencari bahan organik. Selain itu tanah tersebut
juga mampu menahan air hujan sehingga tanaman tidak kekurangan air. Ukuran porositas
dan kualitas tanah dapat dilihat pada tabel berikut:

D. Warna tanah
warna tanahmerupakan ciri fisik yang paling mudah dikenali. Perbedaan warna tanah
umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik. Semakin hitam warna
tanah menunjukkan tanah tersebut semakin subur. Sebaliknya semakin terang warna tanah
menunjukkan semakin tidak suburnya tanah tersebut

2.3 Pengertian kesuburan tanah


Kesuburan tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk tanaman yang
diinginkan, pada lingkungan tempat tanah itu berada. Produk tanaman berupa: buah, biji, daun,
bunga, umbi, getah, eksudat, akar, trubus, batang, biomassa, naungan, penampilan dsb

2.4 Ciri ciri tanah yang subur dan tidak subur


Berikut ini merupakan ciri ciri tanah yang subur yaitu:

I. Memiliki Tekstur Lempung.


Ciri-ciri tanah subur untuk kegiatan pertanian yang pertama ialah tanah memiliki tekstur
lempung. Tanah yang bertekstur lempung akan mengikat berbagai mineral, sehingga tidak
mudah untuk hanyut terbawa air. Meskipun demikian, kadar lempung haruslah normal. Jika
terlalu tinggi, nantinya akan menyebabkan masalah yang lainnya saat ditanami tanaman.
II. Memiliki Unsur Hara yang Tinggi.
Ciri selanjutnya ialah tanah memiliki unsur hara yang tinggi di dalamnya. Unsur hara ini
merupakan hal yang paling penting dalam menentukan kesuburan tanah. Jika tanah tersebut
memiliki unsur hara yang tinggi maka sangat baik digunakan untuk area cocok tanam.
III. pH Tanah Netral.
Tanah yang memiliki pH netral akan memberikan manfaat baik bagi tanaman untuk
menyerap unsur hara. Selain itu juga dapat menjadi habitat bagi mikroorganisme penyubur
tanah. pH tanah yang netral berkisar di 6,5 – 7,5.
IV. Terdapat Organisme Tanah.
Ciri tanah subur untuk pertanian selanjutnya ialah tanah mengandung banyak organisme.
Misalnya saja seperti cacing tanah, semut, rayap, hingga beberapa jenis bakteri. Jadi dengan
adanya organisme tersebut dapat membantu mempermudah tanaman memperoleh nutrisi
untuk perkembangannya.
V. Ditumbuhi Banyak Tanaman.
Tanah yang subur akan lebih mudah ditumbuhi oleh berbagai tumbuhan. Jadi Anda bisa
melihat disekeliling lahan apakah area tersebut ada banyak vegetasi yang tumbuh atau
tidak.
Berikut ini merupakan ciri ciri tanah yang tidak subur yaitu:

i. Sedikit Vegetasi
Apabila lahan tidak memiliki atau hanya sedikit ditumbuhi vegetasi, maka tanah tersebut
dapat dikatakan tidak subur. Tanah yang tidak subur tersebut umumnya karena kandungan
unsur hara yang sedikit.
ii. pH Asam atau Basa
Kadar pH tanah yang terlalu asam dan terlalu basa tidak baik untuk pertumbuhan tanaman.
Jika pH tanah dibawah 6 dan diatas 7 maka tanaman dapat mengalami keracunan unsur Al
(asam) atau keracunan Ca dan Molibdenum (basa).
iii. Sedikit Organisme Tanah
Mikroorganisme yang dapat hidup didalam tanah berkaitan dengan kadar pH tanah. Tanah
dengan kadar keasaman atau basa terlalu tinggi akan menyebabkan kematian pada jasad
renik tanah.
iv. Rendah Humus
Tanah yang mengandung sedikit humus pada umumnya disebabkan oleh erosi tanah
sehingga tanah tersebut tidak subur. Humus adalah tanah yang memiliki kandungan organik
sebagai habitat mikroorganisme penyubur tanah, sehingga tanah kaya akan unsur hara yang
dibutuhkan tanaman. Humus yang terdapat dalam tanah juga akan membuat tanah mampu
menahan air secara lebih baik, serta menjaganya dari risiko erosi.
v. Tekstur Keras
Akibat lapisan humus yang terkikis, maka tanah akan memiliki struktur keras. Tanah terdiri
dari beberapa horizon. Horizon O adalah tempat lapisan humus, apabila horizon O ini hilang
terbawa air maka hanya menyisakan horizon A berisfat tidak subur dan keras

2.5 Hubungan sifat fisik tanah dengan kesuburan tanah


Pengaruh struktur dan tekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman terjadi secara langsugung.
Struktur tanah yang remah (ringan) pada umumnya menghasilkan laju pertumbuhan tanaman pakan
dan produksi persatuan waktu yang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur tanah yang padat.

Jumlah dan panjang akar pada tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah remah umumnya
lebih banyak dibandingkan dengan akar tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah
berstruktur berat. Hal ini disebabkan perkembangan akar pada tanah berstruktur ringan/remah lebih
cepat per satuan waktu dibandingkan akar tanaman pada tanah kompak, sebagai akibat mudahnya
intersepsi akar pada setiap pori-pori tanah yang memang tersedia banyak pada tanah remah.

Selain itu akar memiliki kesempatan untuk bernafas secara maksimal pada tanah yang berpori,
dibandiangkan pada tanah yang padat. Sebaliknya bagi tanaman makanan ternak yang tumbuh pada
tanah yang bertekstur halus seperti tanah berlempung tinggi, sulit mengembangkan akarnya karena
sulit bagi akar untuk menyebar akibat rendahnya pori-pori tanah. Akar tanaman akan mengalami
kesulitan untuk menembus struktur tanah yang padat, sehingga perakaran tidak berkembang
dengan baik. Aktifitas akar tanaman dan organisme tanah merupakan salah satu faktor utama
pembentuk agregat tanah (Anonim, 2010)

Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Biasanya perbedaan warna permukaan tanah
disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik. Semakin gelap warna tanah semakin tinggi
kandungan bahan organiknya. Warna tanah dilapisan bawah yang kandungan bahan organiknya
rendah lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah kandungan dan bentuk senyawa besi (Fe). Di daerah
yang mempunyai sistem drainase (serapan air) buruk, warnah tanahnya abu-abu karena ion besi
yang terdapat di dalam tanah berbentuk Fe2+.

Komponen mineral dalam tanah terdiri dari campuran partikel-partikel yang secara individu berbeda
ukurannya. Menurut ukuran partikelnya, komponen mineral dalam tanah dapat dibedakan menjadi
tiga yaitu; Pasir, berukuran 50 mikron – 2 mm; Debu, berukuran 2 – 50 mikron dan Liat, berukuran
dibawah 2 mikron. Tanah bertekstur pasir sangat mudah diolah, tanah jenis ini memiliki aerasi
(ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan kumulatif yang
relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan airnya sangat rendah atau tanahnya lebih cepat
kering.

Tekstur tanah sangat berpengaruh pada proses pemupukan, terutama jika pupuk diberikan lewat
tanah. Pemupukan pada tanah bertekstur pasir tentunya berbeda dengan tanah bertekstur lempung
atau liat. Tanah bertekstur pasir memerlukan pupuk lebih besar karena unsur hara yang tersedia
pada tanah berpasir lebih rendah. Disamping itu aplikasi pemupukannya juga berbeda karena pada
tanah berpasir pupuk tidak bisa diberikan sekaligus karena akan segera hilang terbawa air atau
menguap.

Porositas mirip seperti kepadatan, hanya saja porositas berarti ruang kosong (pori pori) diantara
tekstur tanah yang tidak terisi dengan mineral atau bahan organic namun terisi oleh gas atau air.
Semakin tinggi kepadatan tanah maka semakin rendah porositasnya dan sebaliknya semakin rendah
kepadatan tanah semakin rendah porositasnya. Idealnya, total porositas dari tanah adalah sekitar
50% dari total volume tanah. Ruang untuk gas dibutuhkan tanah untuk menyediakan oksigen yang
berguna untuk organisme dalam menguraikan material organic, humus dan akar tanaman. Porositas
juga mendukung pergerakan serta penyimpanan air serta nutrisi.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan saya adalah sebagai berikut:

 Sifat fisik tanah adalah sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan kesuburan tanah dan
mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman, sehingga sifat fisik tanah dapat
dijadikan sebagai indikator terjadinya degradasi tanah pada lahan kering
 Sifat fisika tanah mencakup tekstur, struktur, porositas dan warna tanah
 Kesuburan tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk tanaman
yang diinginkan, pada lingkungan tempat tanah itu berada
 Ciri ciri tanah yang subur yaitu memiliki tekstur lempung, memiliki unsur hara yang tinggi, pH
tanah netral, terdapat organisme tanah, ditumbuhi banyak tumbuhan
 Ciri ciri tanah yang tidak subur yaitu sedikit vegetasi, pH asam atau basa, sedikit organisme
tanah, rendah humus, tekstur tanah keras
 Sifat fisik tanah sangat berhubungan dengan kesuburan tanah
DAFTAR PUSTAKA
https://rimbakita.com/tanah-hutan/

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/sifat-fisik-tanah

https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Tanah%20dan%20Kehidupan_IK/Sifat-
tanah.html#:~:text=Sifat%20fisika%20tanah%20mencakup%20tekstur%2C%20struktur%2C
%20porositas%20dan%20warna%20tanah.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesuburan_tanah

https://rimbakita.com/tanah-subur-dan-tidak-subur/#:~:text=Ciri%2DCiri%20Tanah%20Tidak
%20Subur,-Sedangkan%20tanah%20yang&text=Apabila%20lahan%20tidak%20memiliki
%20atau,kandungan%20unsur%20hara%20yang%20sedikit.

https://mentarisinergi.com/ciri-tanah-subur/

https://sumberbelajar.seamolec.org/Media/Dokumen/59c114f7865eacc86be3cd2b/
7e4a7a5240c27390c0ce9f510e6125f2.pdf

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/sifat-fisik-tanah#:~:text=Idealnya%2C%20total
%20porositas%20dari%20tanah,50%25%20dari%20total%20volume%20tanah.

Anda mungkin juga menyukai