Anda di halaman 1dari 16

SEKOLAH TINGGI ILMU TEKNIK JURUSAN PERTAMBANGAN

YPP PRABUMULIH

MAKALAH

TANAH DAN FASE FASE TANAH

Di Susun Oleh ,

Nama : Fitra Dwi Jaya


Nim : 2016 31 0015
Semester : III A
Bidang Studi : MEKANIKA TANAH
Dosen : SUHARDIMAN GUMANTI ST.MT

YAYASAN PENDIDIKAN PRABUMILIH


STIE STIT STIT
PRABUMULIH
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.

Makalah ini memuat tentang “Tanah dan Fase fase tanah” dan berbagai
penjelasannya. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang mekanika tanah, yang kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber.
Ucapan terimakasih kami sampaikan setinggi-tingginya kepada Bpk Suhardiman
Gumanti selaku dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca,
khususnya kepada penyusun sendiri.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………

Daftar Isi…………………………………………………………………………….

BAB I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang…………………………...……………...……………............

1.2 Rumusan Masalah............…………………….........…………………........

1.3 Tujuan........……………………...……………….………...……………….....

1.4 Manfaat.....................................................................................................

BAB II. Pembahasan

2.1 Pengertian tanah......................................................................................

2.2 Definisi tanah ………………………………………………………................

2.3 Tekstur tanah………………………………………………………………….

2.4 Jenis jenis tanah ........................................................................................

2.5 Komponen penyusun tanah………………………………………………….


2.6 Fase fase tanah............................ .........………………………………………

BAB III. Penutup

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................

Daftar Pustaka……………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah (bahasa yunani pedon ; bahasa latin: solum) adalah bagian kerak
bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah berasal dari
pelapukan batuan dengan batuan organism. Membentukt tubuh unik yang
menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai “pedogenesis”.
Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas
lapisan lapisan atau yang disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon
menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika. Kimia dan biologi yang
telah dilalui tanah tersebut

1.2 Rumusan masalah


Apa pengertian dari tanah ?
Apa saja definisi dari tanah?
Seperti apa tekstur dari tanah?
Apa saja Jenis jenis dari tanah?
bagaimana Komponen penyusun tanah?
Bagaiman Fase fase tanah?
1.3 tujuan
Untuk mengetahui pengertian dari tanah.
Untuk Mengetahui definisi tanah
Untuk Mengetahui tekstur dari tanah
Untuk mengetahui jenis jenis tanah
Untuk mengetahui komponen penyusun tanah
Untuk mengetahui fase fase tanah

1.4 Manfaat
Kita dapat mengetahui pengertian dari tanah. Tekstur tanah dan
komponen penyusun dari tanah serta klasifikasinya
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanah

Tanah sebagai benda alam mempunyai pengertian yang berbeda-beda,


namun pengertian tanah scara umum adalah akumulasi tubuh alam yang bebas
menduduki sebagian besar permukaan bumi yang mampu menumbuhkan
tanaman dan yang memiliki sifat-sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad
hidup yang bertindak terhadap bahan induk, dalam keadaan relief tertentu
selama waktu tertentu.
.Dalam jenis dan sifat tanah sangat bervariasi, hal ini ditentukan oleh –
perbandingan banyaknya fraksi-fraksi (kerikil, pasir, lanau dan lempung), sifat
plastisitas butir halus. Klasifikasi bermaksud membagi tanah menjadi beberapa
golongan tanah dengan kondisi dan sifat yang mirip diberi simbul nama yang
sama.

2.2 Definisi Tanah (Berdasarkan Pengertian yang Menyeluruh)


Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi
sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak
tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi
berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan
anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu,
Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota
(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-
zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara
integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass
dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan,
maupun kehutanan

2.3 Tekstur Tanah


Tekstur tanah adalah banyaknya setiap bagian tanah menurut ukuran
partikel-partikelnya ditentukan oleh besarnya butiran tanah. Sehingga
pengertian dan definisinya adalah perbandingan antara banyaknya liat, lempung
dan pasir yang terkandung dalam tanah.
Badan Pertanahan Nasional mendefinisikan bahwa tekstur tanah adalah
keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan
komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah.
Dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling
besar yaitu 2 – 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 – 0.002 mm dan liat dengan
ukuran < 0.002 mm.
Maka dapat terjadi bahwa pada suatu tanah, butiran pasir merupakan
penyusun yang dominan, pada kasus lain liat merupakan penyusun tanah yang
terbesar. Sebaliknya pada tempat lain, kandungan pasir, liat dan lempung
terdapat sama banyaknya.
Perbandingan tersebut akan mudah terlihat pada grafik segitiga.
Setiap kaki segitiga menggambarkan suatu fraksi ukuran butir-butir tanah :

 Pasir berukuran 2 mm - 20 mµ



 Lempung berukuran 20 mµ - 2 mµ

 Liat kurang dari 2 mµ.

2.4 Jenis – Jenis Tanah


Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan
jenis tanah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis
tanah yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1 Tanah Organosol
Tanah ini terjadi akibat pelapukan bahan-bahan organik. Tanah ini
biasanya bersifat subur. Organosol terbagi menjadi 2 yaitu :
· Tanah Gambut merupakan tanah hasil pembusukan yag tidak sempurna dari di
daerah yang kadang-kadang tergenang oleh air (rawa). Tanah ini kurang baik
untuk pertanian karena sifatnya yang terlalu basah (tergenang air). Jenis tanah
ini banyak terdapat di daerah kalimantan Barat, Pantai timur sumatera, dan
pantai selatan Barat Papua.
· Tanah Humus merupakan tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik yang
mempunyai sifat sangat subur. Tanah ini berwarna kecoklatan dan cocok
di tanami tanaman padi, kelapa, dan nanas. Tanah jenis ini banyak terdapat di
daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

2. Tanah Vulkanik
Tanah ini terjadi akibat pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi.
Tanah jenis ini dibagi menjadi 2, yaitu :
· Regosol merupakan tanah dengan ciri ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu
sampai kuning dan sedikit berbahan organik. Jenis tanah ini sangat cocok untuk
menanam tanaman palawija seperti ketela, jagung dll. Tanah ini banyak
terdapat di daerah Sumatera, Jawa, dan Papua.
· Latosol merupakan tanah dengan ciri-ciri mempunyai warna merah hingga
kuning. Kandungan bahan organiknya sedang. Jenis tanah ini cocok untuk
menanam tanaman palawija, padi ketela dll. Tanah latosol banyak di jumpai di
daerah Sumatera, Jawa, Bali, dan Papua.

3. Tanah Aluvium (aluvial)


Tanah aluvium merupakan tanah yang diendapkan dari hasil erosi di
dataran rendah. Jenis tanah ini mempunyai ciri-ciri berwarna kelabu dan subur
Tanaman yang cocok ditanam di tanah jenis ini adalah palawija, tebu,kelapa,
tembakau dll. Tanah jenis ini banyak ditemukan didaerah Sumatera bagian
timur, Jawa bagian utara dan kalimantan bagian selatan dan barat.

4. Tanah Podzol
Tanah ini terbentuk akibat curah hujan yang tinggi dan suhunya yang
rendah. Tanah ini mempunyai ciri-ciri yaitu miskin akan unsur hara, tidak subur
dan berwarna merah sampai kuning. Tanah jenis ini cocok untuk tanaman
kelapa dan jambu mente. Tanah jenis ini banyak terdapat di daerah dataran
tinggi jawa barat, sumatera, maluku, kalimantan dan puapua.

5. Tanah Laterit
Tanah Laterit merupakan tanah hasil cucian, kurang subur karena
kehilangan unsur hara dan tandus. Awalnya tanah ini subur, namun karena
unsur haranya dilarutkan oleh air maka menjadi tidak subur. Warna tanah ini
kekuningan sampai merah dan cocok untuk tanaman kelapa dan jambu mente.
Tanah jenis ini banyak terdapat di daerah Jawa Tengah. Lampung, Jawa Barat.

6. Tanah Litosol
Tanah litosol adalah hasil pelapukan batuan beku dan batuan sedimen
yang baru terbentuk sehingga mempunyai butiran yang besar. Ciri-ciri tanah
jenis ini adalah miskin akan unsur hara dan mineralnya masih terikat pada
butiran yang besar-besar. Tanah litosol kurang subur sehingga tanaman yang
cocok dengan tanah ini adalah tanaman-tanaman yang besar di hutan. Jenis
tanah ini banyak terdapat di Sumatera, jawa , maluku, dan nusa tenggara.
7. Tanah Kapur
Tanah kapur merupakan jenis tanah akbiat dari pelapukan batuan kapur.
Jenis tanah ini dibagi menjadi 2, yaitu :
· Renzina merupakan tanah hasli pelapukan batuan kapur di daerah dengan
curah hujan tinggi. Tanah ini mempunyai ciri-ciri berwarna hitam dan miskin
akan unsur hara. Tanah renzina banyak terdapa di daerah kapur gunung kidul
(yogyakarta).
· Mediteran merupakan tanah dari hasil pelapukan batuan kapur keras dan
bauan sedimen. Warna tanah ini kemerahan hingga coklat. Jenis tanah ini
Cocok untuk tanaman palawija.

8. Tanah pasir
merupakan tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang
terbentuk dari batuan beku dan batuan sedimen dengan butiran sangat kasar
dan berkerikil. Jenis tanah ini banyak di jumpai dimana-mana.
Pada awalnya jenis tanah dikalsifikasikan berdasarkan prinsip zonalitas, yaitu :
· Tanah zonal, yakni tanah dengan faktor pembentuk tanah berupa iklim dan
vegetasi.
· Tanah intrazonal, yakni tanah dengan faktor pmbentuk tanah berupa faktor lokal
terutama bahan induk dan relief.
· Tanah azonal, yakni tanah yang belum mennjukkan perkembangan profil dan
dianggap sebagai awal proses pembentukan tanah.

2.5 KOMPONEN PENYUSUN TANAH

Suatu tanah tersusun dari 4 komponen utama, yaitu: (1) bahan padatan berupa
bahan mineral, (2) bahan padatan berupa bahan organik, (3) air, dan (4) udara.
Tanah mineral yang subur tersusun dari 45% bahan tanah mineral, 5% bahan
organik tanah, 25 % air dan 25% udara, seperti yang disajikan dalam Gambar 6
berikut.
2.6 FASE FASE TANAH TERDIRI DARI 3 FASE2 YAITU :

1. Fase padat (50%) : - bahan anorganik (45%)

- bahan organic (5%)

2. Fase cair (25%)

3. Fase gas (25%)

1. Hasil pengujian laboratorium suatu contoh tanah diperoleh data-data


sebagai berikut: angka pori (e) 0,40, derajat kejenuhan (Sr) 25%, berat
jenis tanah (Gs) 2,5. Tentukan kadar air tanah tersebut.
1. Diket: e =

0,40 Sr = 25%

Gs = 2,5

Dit:w?

Jawab: e = (w . 2,5) / Sr

0,40 = (w . Gs) /

0,25 0,1 = 2,5 . w

w = 4%

FASE PADAT:

a. BAHAN ANORGANIK (MINERAL)

Bahan ini merupakan kerangka tanah. Bahan ini berasal dari mineral hasil
pelapukan bahan induk (biasa disebut sebagai mineral primer)

b. BAHAN ORGANIK

Bahan organik tanah terdiri dari sisa-sisa tumbuhan maupun hewan yang
berada di dalam tanah. Bahan organik ini termasuk dalam fase padat karena
berbentuk koloid.

PARTIKEL TANAH :

Fase padat terdiri atas PARTIKEL TANAH yang merupakan butir-butir bahan
yang menyusun tanah dalam berbagai ukuran yang disebut FRAKSI.
FRAKSI TANAH adalah :

Sekelompok partikel-partikel tanah yang mempu-nyai kisaran ukuran sama,


dibagi menjadi 3 macam :

1. Fraksi pasir

2. Fraksi debu

3. Fraksi lempung

2. FASE CAIR

Fase cair penyusun tanah adalah air yang menempati pori mikro tanah dan
biasa disebut sebagai larutan tanah

3. FASE GAS

Fase gas adalah udara yang menempati pori makro tanah dan berfungsi
dalam respirasi akar.

SISTEM DISPERS

• Fase padat, cair dan gas dalam satu kesatuan biasanya disebut sebagai
satu sistem dispers.

• Didalam sistem dispers ini fase cair mengelilingi/menyelimuti fase padat


sebagai lapisan yang tipis, dengan adanya gaya tarik menarik antara partikel
tanah dengan air (H2O), dimana semakin dekat letak lapisan air dengan
permukaan partikel tanah ikatan antara keduanya semakin kuat dan sebaliknya
semakin jauh letak lapisan air dengan permukaan partikel tanah maka ikatan
antara keduanya semakin lemah.

• Fase gas menempati ruang pori yang kosong, secara bebas, karena udara
tidak dapat berikatan dengan partikel tanah maupun air, gas selalu menempati
ruang-ruang yg kosong.

• Sedangkan fase padat mendominasi dalam sistem tersebut.


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Jadi intinya kualitas ta nah dipengaruhi oleh batuab induk yang menjadi
penyusun tanah tersebut. Tanah terbentuk melalui proses yang panjang hingga
dapat dimanfaatkan dalam kegiatan sehari-hari, misalnya untuk pertanian,
dibuat kerajinan, bercocok tanam, dibuat bahan baku, dan lainnya. Jenis
tanaman yang tumbuh pada satu tempat berbeda dengan tanaman yang
tumbuh pada tempat lain karena bergantung pada struktur tanahnya dan asal
bahan pembentuk tanah tersebut. Tanah memberikan banyak manfaat bagi
kehidupan kita sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

http://analanggai.blogspot.co.id/2012/06/mekanika-tanah.html

http://andinisriutami.blogspot.co.id/2012/04/tugas-makalah-geografi-tentang-tanah.html

Anda mungkin juga menyukai