Anda di halaman 1dari 6

KONSEP, FUNGSI, DAN KARAKTERISTIK TANAH

PAPER
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penyehatan
Tanah
Dosen pengampu : Nurul Hidayah, S.K.M., M. Kes.

Oleh:
Rival Yanuar Adriansyah
NIM : P17333121054

PROGRAM STUDI D-III SANITASI


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
2021
Tanah adalah salah satu elemen yang ada di planet bumi. Sebagai salah satu elemen,
tanah tentu mempunyai fungsi yang sangat penting bagi seluruh aspek yang ada di bumi dan
tentu memiliki kegunaan yang berbeda-beda sesuai dengan konteksnya. Tanah merupakan
semua endapan yang lepas dan lunak, baik yang diangkut atau tidak diangkut dari tempat
asalnya, yang terjadi secara alamiah di atas lapisan batuan yang padat. Menurut Das (1995),
dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari
agregat (butiran) mineral-mineral padat byang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu
sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat disertai
dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat
tersebut.

Tanah berasal dari hasil pelapukan fisik maupun kimiawi dari batu-batuan yang
kemudian butir-butir mineralnya membentuk bagian yang padat dari tanah.
Tanah memiliki konsep sebagai kerak bumi yang memiliki lapisan (layers) yang
tentunya setiap lapisan memiliki karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tanah paling
atas dapat dikatakan sebagai tanah organik yang dapat berfungsi sebagai penunjang
kehidupan di atasnya, seperti sebagai pijakan ataupun media pertumbuhan tumbuhan.
Sedangkan bagian tanah terdalam dapat berupa batuan padat dan dapat berfungsi sebagai
penampung air. Tanah memiliki pori-pori yang tercipta secara alamiah ataupun melalui faktor
makhluk hidup, yang dapat berfungsi sebagai media aliran air ataupun udara. Maka dari itu,
semakin dalam tanah, maka akan semakin padat dan suhunya akan semakin menurun. Dari
semua itu, dapat dilihat bahwa tanah karakteristik yang terbentuk dari beberapa faktor.

Dari konsep tersebut, dapat disimpulkan bahwa tanah merupakan suatu komponen
alami yang kompleks dan murni. Meskipun begitu, tanah masih memiliki potensi untuk bisa
tercemar oleh polutan eksternal akibat peristiwa alamiah maupun manusia. Maka dari itu,
wawasan mengenai konsep tanah harus diketahui lebih jauh oleh banyak orang, sehingga
kelestarian dan kesehatan dapat terjaga sebagai penunjang kehidupan setiap aspek yang
menetap di atasnya.
Tanah tentu memiliki klasifikasi sesuai dengan karakteristiknya yang berbeda-beda.
Jenis-jenis tanah ditentukan melalui karakteristiknya. Seperti dari kepadatannya, tingkat
kesuburan dan organiknya, suhu, ph, dan lainnya. Semua karakteristik tersebut memunculkan
wawasan mengenai pengelompokkan jenis-jenis tanah sehingga dapat diketahui perbedaan
serta potensi kegunaannya.
Berikut adalah jenis dan karakteristik tanah

A. Jenis tanah dan karakteristiknya


1. Tanah Aluvial
Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur
biasanya yang terbawa karena aliran sungai. Tanah ini biasanya ditemukan dibagian
hilir karena dibawa dari hulu. Tanah ini biasanya berwarna cokelat hingga kelabu.
Karakteristik tanah ini sangat cocok untuk pertanian baik pertanian padi
maupun palawija seperti jagung, tembakau dan jenis tanaman lainnya karena
teksturnya yang lembut dan mudah digarap sehingga tidak perlu membutuhkan kerja
yang keras untuk mencangkulnya.
2. Tanah Entisol
Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana terbentuk
karena adanya proses vulkanisme pada gunung berapi. Tanah ini sangat subur dan
baik untuk tanaman.
Tanah ini juga sangat subur dan merupakan tipe tanah yang masih muda.
Tanah ini biasanya ditemukan tidak jauh dari area gunung berapi bisa berupa
permukaan tanah tipis yang belum memiliki lapisan tanah dan berupa gundukan pasir
seperti yang ada di pantai Parangtritis Yogyakarta.

3. Tanah Andosol
Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana terbentuk
karena adanya proses vulkanisme pada gunung berapi. Tanah ini sangat subur dan
baik untuk tanaman.
Warna dari tanah andosol cokelat keabuan. Tanah ini sangat kaya dengan
mineral, unsur hara, air dan mineral sehingga sangat baik untuk tanaman. Tanah ini
sangat cocok untuk segala jenis tanaman yang ada di dunia.

4. Tanah Grumusol
Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik.
Kandungan organik di dalamnya rendah karena dari batuan kapur jadi tanah ini tidak
subur dan tidak cocok untuk ditanami tanaman.
Tekstur tanahnya kering dan mudah pecah terutama saat musim kemarau dan
memiliki warna hitam. Tingkat keasaman (pH) yang dimiliki netral hingga bersifat
basa (alkalis).
5. Tanah Latisol
Jenis tanah ini juga salah satu yang terdapat di Indonesia, tanah ini terbentuk
dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf.
Ciri-ciri dari tanah latosol adalah warnanya yang merah hingga kuning,
teksturnya lempung dan memiliki pelapisan pelapisan tanah Persebaran tanah litosol
ini berada di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan kelembaban yang tinggi
pula serta pada ketinggian berkisar pada 300-1000 meter dari permukaan laut. Tanah
latosol tidak terlalu subur karena mengandung zat besi dan alumunium.

6. Tanah Kapur
Seperti dengan namanya tanah kapur berasal dari batuan kapur yang
mengalami pelapukan.
Karena terbentuk dari tanah kapur maka bisa disimpulkan bahwa tanah ini
tidak subur dan tidak bisa ditanami tanaman yang membutuhkan banyak air. Tanah
Kapur banyak ditanami oleh pohon yang kuat dan tahan lama seperti pohon jati dan
pohon keras lainnya.

7. Tanah Humus
Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-
tumbuhan. Mengandung banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur.
Tanah Humus sangat baik untuk melakukan cocok tanam karena
kandungannya yang sangat subur dan baik untuk tanaman. Tanah ini memiliki unsur
hara dan mineral yang banyak karena pelapukkan tumbuhan hingga warnanya agak
kehitam-hitaman.

B. Fungsi Tanah

Tanah merupakan salah satu sumber daya yang berperan penting terhadap


keberlangsungan hidup organisme.. Sebagai salah satu bagian dari ekosistem, tanah
tentunya memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan konteks kegunaannya. Fungsi
tanah dipengaruhi oleh faktor jenis dan karakteristiknya. Berikut merupakan fungsi dari
tanah :

1. Sebagai pijakan bagi makhluk hidup


Tanah memiliki fungsi sebagai pijakan bagi makhluk hidup yang tinggal di
atasnya. Tanah merupakan suatu bahan alami lunak yang terakumulasi membentuk
suatu padatan dari batuan-batuan yang membentuknya. Tanah juga menjadi suatu
lapisan yang menjadi dasar di bumi ini. Maka dari itu, tanah memiliki fungsi sebagai
pijakan bagi setiap aspek yang ada di atasnya.

2. Sebagai media pertumbuhan bagi tanaman


Sebagai komponen pada ekosistem, tanah memiliki kegunaan sebagai
berjangkarnya tumbuhan. Selain sebagai penahan, tanah juga memberikan zat-zat
yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Tanpa tanah, tumbuhan akan sulit untuk
berkembang.
3. Sebagai penampung pasokan air
Tanah mampu membuat air menjadi bersih dengan menyaring dan melakukan
detoksifikasi secara alami terhadap polutan bahan organik yang masuk ke tanah.
Untuk tanah yang memiliki tingkat permeabilitas tinggi, air hujan akan diserap dan
disimpan dalam tanah, kemudian dimanfaatkan tumbuhan secara berkelanjutan, dan
digunakan untuk mengisi air bawah tanah (akuifer), sungai, serta danau.

4. Sebagai habitat bagi organisme tanah


Tanah merupakan tempat hidup jutaan organisme dari ribuan spesies berbeda.
Setidaknya  ada banyak organisme predator, mangsa, produsen, konsumen, dan
parasit dalam segenggam tanah. Banyaknya organisme disebabkan oleh kisaran niche
dan habitat lebar yang dimiliki tanah. Selain itu, tanah juga berpori dan berisikan air
yang memungkinkan organisme tertentu, seperti diatom untuk berenang.

5. Pendaur ulang alami


Tanah memiliki kemampuan untuk menguraikan sisa bahan organik menjadi
humus, dan melepas mineral guna dimanfaatkan kembali oleh biota tanah. Contohnya,
hasil dekomposisi CO2 dapat diserap tumbuhan melalui proses fotosintesis untuk
membentuk biomassa sebelum dilepaskan ke atmosfer. Setelah itu, tumbuhan akan
mati dan kembali ke tanah setelah mengalami proses dekomposisi menjadi bahan
organik tanah. Hal ini terus berulang dan menjadi suatu siklus hidup.

6. Pengatur komposisi atmosfer


Atmosfer bumi mengandung oksigen, nitrogen, karbon dioksida, uap air, dan
gas lainnya. Tanah merupakan bagian dari alam yang dapat berinteraksi langsung
dengan berbagai lapisan atmosfer. Lewat ruang pori yang dimilikinya, tanah mampu
mengalirkan dan melepas gas ke atmosfer. Tanah juga mampu melakukan respirasi
dengan memasukkan O2 dan melepas CO2 ke atmosfer. Meski secara alami, emisi
gas CO2 dari respirasi tanah terlepas ke atmosfer. Tetapi melalui daur ulang alami dan
pengelolaan tanah berkelanjutan, emisi gas CO2 akan berkurang, dan kapasitas tanah
untuk menyimpan karbon (C-Squestration) akan meningkat.

7. Sebagai media bahan/material kebutuhan konstruksi


Tanah dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar bangunan, seperti bata dan
atap rumah. Seiring perkembangan zaman, tanah juga dimanfaatkan sebagai bahan
untuk kebutuhan teknik. Dalam menjalankan fungsinya ini, tanah digunakan sebagai
fondasi bangunan, jalan raya, bendungan, tempat pembuangan limbah, dan
pembangunan perumahan. Sifat dan ciri tanah sebagai medium kebutuhan teknik
adalah kompak, stabil, dan tidak mengembang dan mengerut.
Penyehatan Tanah
Penyehatan tanah adalah segala upaya dengan tujuan untuk melakukan peningkatan
terhadap kelestarian dan kesehatan tanah yang ada di lingkungan. Konsep dari penyehatan
tanah sendiri meliputi upaya preventif dan perbaikan, seperti monitoring atau remediasi.
Upaya penyehatan tanah dilatarbelakangi oleh semakin menurunnya kualitas tanah akibat
polutan yang dikeluarkan oleh kegiatan domestik ataupun industry. Upaya penyehatan tanah
mencakup upaya preventif (pencegahan) dan kuratif (perbaikan).
Kegiatan preventif meliputi monitoring terhadap tanah yang berpotensi tercemar
polutan yang dapat merusak tanah dan upaya lainnya seperti meminimalisir potensi ataupun
sumber polutan dari awal sebelum terjadinya pencemaran/kerusakan tanah.
Upaya perbaikan atau penyehatan tanah meliputi kegiatan seperti remediasi pada
tanah yang telah tercemar dengan berbagai macam metode dan media yang mendukung
dalam proses perbaikan dan baik serta meningkatkan kualitas tanah.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/19/171500069/6-fungsi-tanah-dalam-
ekosistem-apa-sajakah-itu-?page=all

http://scholar.unand.ac.id/23372/2/2.%20Bab%20I%20%28Pendahuluan%29.pdf

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-tanah/

Anda mungkin juga menyukai