Anda di halaman 1dari 7

TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN

KEHIDUPAN

A. PERANAN TANAH DAN ORGANISME TANAH BAGI KELANGSUNGAN


KEHIDUPAN

1. PERANAN TANAH BAGI KEHIDUPAN

Dunia terdiri atas kurang lebih 30% daratan dan 70% lautan. Meskipun daratan lebih sedikit
dibandingkan lautan, tetapi daratan berperan penting dalam kehidupan di bumi. Daratan
terdiri atas lapisan-lapisan yang setiap lapisnya tersusun atas komponen berbeda.

Lapisan paling luar yang dekat dengan manusia adalah tanah. Lalu, apa saja komponen
tanah? Apakah hanya manusia yang tinggal diatas tanah? Yuk, pelajari ringkasan materi
dibawah ini untuk mengetahui jawabannya.

Bagi sebagian orang, bau tanah setelah hujan mungkin menjadi sesuatu yang dinanti-nanti
karena wanginya akan terasa menyegarkan. Namun, siapa sangka jika bukan baunya saja
yang menyegarkan manusia, tanah juga memiiki peranan penting dalam keberlangsungan
hidup organisme lainnya, termasuk tumbuhan dan hewan.
Tanah merupakan lapisan paling atas di permukaan bumi yang mengandung beberapa
partikel seperti batuan, mineral, dan partikel kimia lainnya. Tanah juga mendukung
pertumbuhan tanaman dengan mengikat akar dengan kuat dan menyimpan air dan nutrisi.

Disamping itu, tanah juga merupakan rumah bagi berbagai macam organisme baik yang
terlihat secara kasat mata maupun yang tak terlihat.

Ada beberapa peranan tanah bagi keberlangsungan kehidupan antara lain :

Tempat hidup berbagai jenis hewan dan bakteri


Tanah mempunyai fungsi sebagai tempat makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan salah
satunya adalah bakteri. Walaupun tidak dapat di lihat dengan mata, keberadaan bakteri sangat
banyak bahkan hingga milyaran yang ada di dalam tanah.

Meningkatkan kesehatan dan menyediakan keperluan untuk manusia


Kegiatan manusia seperti bermain sepak bola, joging, bersepeda di jalan tentu saja dilakukan
di atas permukaan tanah. Selain itu, ketika membangun rumah manusia juga menggunakan
berbagai jenis tanah sebagai bahan bangunan dan olahan material dengan semen.
Tanah juga bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk membuat perkakas rumah dan berbagai
macam hiasan dari tanah liat, sehingga menjadi barang yang berharga. Selain itu, makanan
yang dibutuhkan manusia juga disediakan oleh tanah dimana tumbuhan tumbuh diatasnya.
Disamping itu, logam seperti emas juga terdapat di dalam tanah yang bisa digunakan manusia
baik untuk membuat perhiasan maupun lainnya.

Menyaring dan menyediakan air bagi makhluk hidup


Aktivitas manusia seperti kegiatan rumah tangga dan aktivitas industri tentu saja sangat
banyak menghasilkan gas buang dan tentunya limbah cair. Limbah cair atau sering disebut
dengan air limbah sisa buangan rumah tangga atau sisa aktivitas industri akan dibuang ke
sungai.
Ketika limbah cair yang kaya racun tersebut mengendap dipermukaan tanah, maka secara
langsung tanah akan menetralkan racun tersebut dan berbagai macam zat yang berbahaya
bagi makhluk hidup.
Hal tersebut dikarenakan adanya bakteri di dalam tanah yang mampu menguraikan senyawa
kompleks berbahaya menjadi lebih sederhana dan bisa lagi diserap oleh tumbuhan. Selain itu
juga berfungsi agar tidak merusak lingkungan.

2. PERANAN ORGANISME TANAH

Seperti yang diketahui tanah mempunyai berbagai macam jeis bakteri dan organisme-
organisme hidup di dalamnya, dimana mereka pada umumnya hidup 10 cm dari permukaan
tanah.

Ada beberapa peran organisme di bawah tanah yaitu :

• Dekompesor

Peran penting organisme dalam tanah adalah sebagai dekompesor. Organisme di dalam tanah
dapat melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan organik yang berasal
dari sisa makhluk hidup, misalnya daun-daun yang jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad
hewan yang telah mati. Dekompesor ini dapat dilakukan oleh bakteri, fungi, dan cacing.
• Pereaksi kimia tanah

Bakteri di dalam tanah bisa menguraikan material organik yang berasal dari sisa makhluk
hidup yang telah mati dan akan diuraikan menjadi zat nitrat. Zat nitrat atau nitrogen dalam
tanah ini sangat dibutuhkan oleh tumbuhan.

• Penguraian polutan di dalam tanah

Bakteri yang ada di dalamtanah akan berfungsi sebagai filter dan menguraikan zat kimia yang
masuk ke dalam tanah akibat penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan. Semakin
banyak organisme di dalam tanah maka akan semakin cepat aktivitas penguraian bahan kimia
di dalam tanah.

• Mencegah penyakit di dalam tanah

Tanah dapat dikatakan memiliki kondisi normal apabila tanah memiliki senyawa organik dan
aktivitas organisme yang tinggi. Pada saat itu, organisme tanah dapat melawan organisme
penyakit yang masuk ke dalam tanah. Secara alami organisme tanah memanfaatkan prinsip
pengendalian biologis sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali.

• Memberikan efek tekstur pada tanah

Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya, yaitu keadaan
tingkat kehalusan tanah yang dipengaruhi oleh perbedaan komposisi kandungan pasir, debu,
dan liat dalam tanah. Macam-macam tekstur tanah misalnya tanah bertekstur halus atau tanah
liat, tanah bertekstur sedang atau tanah lempung, dan tanah bertekstur kasar atau tanah pasir.

• Sebagai pengatur struktur tanah dan kegemburan tanah

Kegemburan tanah sangat dipengaruhi oleh banyaknya organisme di dalam tanah itu sendiri.
Hal ini dikarenakan organisme mampu membuat pori pada tanah yang berfungsi untuk
menggemburkan dan menyuburkan tanah. Karena proses sirkulasi di dalam tanah yang
menjadi lebih baik akibat adanya pori-pori ini.

B. PROSES PEMBENTUKAN TANAH DAN KOMPONEN PENYUSUN TANAH

1. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

Tanah merupakan campuran dari batuan yang telah lapuk, penguraian bahan organik,
mineral, air dan udara. Tanah terbentuk karena pelapukan fisik, kimia dan biologis. Faktor
fisik yang mempengaruhi pelapukan yaitu iklim, sinar matahari, curah hujan yang
mempengaruhi suhu bumi sehingga mempercepat pelapukan batuan.

Pelapukan biologis, dibantu mikroorganisme tanah dan tumbuhan. Faktor lain yang
mempengaruhi pembentukan tanah yaitu tipe batuan, topografi atau relief tanah suatu daerah.
Untuk membentuk tanah setebal beberapa sentimeter, dibutuhkan waktu ribuan tahun.

Ketika tanah digali sampai dalam, biasanya tampak lapisan-lapisan tanah (horizon tanah)
yang memiliki gradasi warna berbeda. Berikut lapisan – lapisan tanah :
Bagian paling atas, tumbuhan memperoleh nutrisi berupa air dan mineral dari tanah; namun
rentan kehilangan kandungan mineral dan nutrisi akibat kejadian alam seperti hujan, banjir,
tanah longsor dan erosi apabila tidak ada tumbuhan yang hidup di atasnya.

Erosi adalah berpindahnya sebagian lapisan tanah, merupakan bencana alam yang disebabkan
oleh manusia, terjadi akibat derasnya arus air yang melewati kawasan bertanah dan mengikis
lapisan tanah teratas yang subur serta banyak dihuni organisme tanah. Sehingga yang tersisa
adalah tanah kurang subur dan kualitas tanah kurang baik.

Berdasarkan teksturnya, tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Jenis tanah
ditentukan berdasarkan jumlah partikel penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah
tersebut. Partikel yang terdapat dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Berikut klasifikasi
tekstur tanah berdasarkan ukuran partikel :

Tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah; merupakan
ukuran proporsi relatif yang menyusun tanah. Tanah memiliki ukuran partikel berbeda-beda,
sehingga dapat digolongkan menjadi tanah lempung, tanah liat, pasir, dan tanah campuran
dari ketiganya.

Jenis tanah diberi nama berdasar ukuran partikel utama atau kombinasi dari ukuran partikel
yang paling melimpah. Contohnya, tanah liat berpasir dapat dibuat menjadi pita yang tipis,
panjang dan terasa berpasir sehingga kita dapat mengetahui bahwa tanah tersebut tersusun
atas tanah liat dan pasir.

Pembentukan tekstur tanah dibantu organisme seperti cacing atau akar tumbuhan yang
mampu mempercepat pemecahan partikel-partikel tersebut dari batuan. Akar tumbuhan
mampu menembus batuan karena mengeluarkan zat asam sehingga secara kimiawi dapat
membatu pelapukan batuan.

Tanah dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya yang juga mempengaruhi
sifat-sifatya. Tanah pasir memiliki tekstur berbutir sehingga memiliki porositas tinggi, kurang
dapat menyimpan atau menahan air karena air mudah mengalir melewati celah-celah cukup
besar.

Tanah liat tersusun atas partikel-partikel sangat kecil sehingga tanah liat dapat menyimpan air
lebih lama, hal ini dapat dilihat dari pergerakan atau aliran air lambat ketika tanah liat diberi
air. Sifat tanah mempengaruhi kemampuannya menyediakan nutrisi dan air yang dibutuhkan
oleh tumbuh-tumbuhan di atasnya.

Perbedaan tanah liat dan lempung yaitu tanah liat merupakan tanah lentur, sulit ditembus air,
berwarna lebih terang dari lempung; tidak banyak campuran pasir dan batuan kecil;
dimanfaatkan sebagai bahan utama produk gerabah dan keramik. Tanah lempung adalah
tanah yang terdiri atas campuran pasir, tanah liat, dan debu dengan jumlah hampir sama.

Pengatur kegemburan dan struktur tanah : Struktur tanah adalah susunan partikel-partikel
tanah yang menjadi suatu gumpalan. Partikel-partikel tanah direkatkan oleh perekat seperti
bahan organik yang dihasilkan organisme tanah.

Lendir yang dihasilkan organisme tanah bercampur dengan tanah membuat partikel tanah
terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah. Gumpalan tanah yang baik menunjang
kehidupan dan pertumbuhan organisme tanah. Jamur di tanah juga membantu pembentukan
gumpalan tanah.

2. KOMPONEN TANAH

Berikut ini komponen – komponen penyusun tanah :


a. Batuan : adalah bahan padat yang terbentuk secara alami, tersusun dari campuran mineral,
senyawa dan komposisi lainnya. Berdasarkan proses terjadinya, batuan ada 3 yaitu batuan
beku, sedimen, dan metamorf. Batuan dapat berasal dari magma gunung berapi. Batuan
didalam bumi mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah.
b. Udara : Meskipun tanah merupakan benda padat, tetapi pada tanah terdapat rongga-rongga
berisi udara. Berikut contoh rongga udara dalam tanah :
Rongga udara terdapat di antara partikel (butiran) tanah, di antara batuan tanah, di antara
batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara
akar tanaman dengan batu. Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas hewan tanah,
misalnya cacing.
c. Humus : adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi (penguraian)
hewan dan tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur, ataupun feses oleh bakteri dan
jamur. Humus adalah tanah yang subur, karena humus memiliki tekstur gembur dan banyak
pori-pori sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran udara.
Kondisi tersebut menyebabkan akar memperoleh cukup udara dan mampu mempertahankan
air sehingga tanah selalu lembab. Humus juga mengandung mineral-mineral dan nutrisi yang
penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Berikut contoh humus :

d. Air : Makhluk hidup yang hidup di tanah butuh kelembaban tanah. Kelembaban tanah
disebabkan keberadaan air dalam tanah. Tumbuhan juga membutuhkan air. Air diserap oleh
tumbuhan setelah menembus tanah dan mencapai akar.
e. Mineral : ion positif dalam tanah yaitu Kalium (K+), Kalsium (Ca2+) dan magnesium
(Mg2+); ion negatifnya yaitu nitrat (NO3-), fosfat (H2PO4-) dan sulfat (SO42-) yang
merupakan nutrisi bagi tumbuhan. Kandungan mineral dalam tanah yang berbeda-beda
menentukan sifat dan karakter tanah. Namun, idak semua tanah sesuai untuk bercocok
tanam.
Tanah yang subur memiliki pH sekitar 7. Pada kisaran pH 7, tumbuhan dapat menyerap
nutrisi secara optimal. Warna tanah berkaitan dengan tingkat kesuburan tanah. Semakin gelap
warna tanah, kandungan bahan organiknya tinggi. Warna tanah gelap menyerap panas lebih
cepat dibandingkan warna terang.
f. Komponen organik : Tanah merupakan tempat hidup dari beberapa makhluk hidup mulai
dari bakteri, jamur, alga, serangga, dan cacing tanah. Organisme tanah tersebut menguraikan
bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup sehingga menghasilkan meterial organik di
dalam tanah.

C. UPAYA MENJAGA KELESTARIAN TANAH

Kesuburan tanah dapat berkurang dan hilang akibat pengolahan tanah yang kurang hati-hati
terutama pada lahan miring. Oleh karena tanah sangat penting untuk dijaga kesuburannya,
berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah.
1. Menggunakan pupuk kimia secara bijaksana.
Pupuk memang bertujuan untuk menambah unsur hara dalam tanah. Akan tetapi jika
penggunaannya berlebihan, justru akan menimbulkan pencemaran pada tanah dan air oleh zat
kimia. Penggunaan pupuk organik seperti pupuk kompos dan pupuk kandang lebih aman
karena risiko pencemarannya jauh lebih sedikit (bisa dikatakan sangat aman).
2. Membuat sengkedan/terasering pada tanah miring.
Tujuannya untuk mencegah erosi. Apabila tanah sangat miring, harus ditambahkan penguat
seperti tumpukan batu atau pohon besar. Daerah yang tanahnya tidak subur sebaiknya
ditanami kacang-kacangan untuk menambah unsur nitrogen dalam tanah.
3. Pengolahan tanah yang tepat untuk pertanian monokultur.
4. Penertiban pembuangan sampah secara sembarangan, karena dapat mencemari tanah,
air, dan udara. Sampah-sampah yang dapat didaur ulang harus didaur ulang.
5. Penertiban pembuangan limbah industri yang mengandung logam berat, bahan-bahan
yang sulit hancur, atau zat-zat yang termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun).

Anda mungkin juga menyukai