Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

PENGAMATAN TANAH

Nama : Wardatul Haya

Kelas : 9A

Absen : 32

SMPN 2 CILEGON
PENGERTIAN TANAH :

Tanah adalah bagian dari kerak bumi yang memiliki susunan dari mineral dan bahan-bahan organik.
Tanah memiliki peranan yang sangat vital bagi seluruh kehidupan di bumi, karena tanah mendukung
kehidupan tumbuhan. Dengan adanya hara serta air yang menjadi penopang bagi akar untuk tetap
tumbuh dan berkembang.

Tanah memiliki bentuk yang berongga-rongga, sehingga menjadi tempat yang tepat bagi akar untuk
bernafas. Selain itu, tanah juga menjadi habitat bagi mikroorganisme.

Secara etimologi, kata tanah atau dalam bahasa Inggris soil berasal dari bahasa Perancis kuno,
merupakan kata turunan dari bahasa Latin, Solum yang artinya adalah lantai atau dasar. Maka tanah
secara etimologi, dapat diartikan sebagai bagian paling dasar.

TEKSTUR TANAH :

Selain dibagi menjadi bermacam-macam struktur, tanah juga memiliki jenis tekstur yang berbeda yaitu:

1. Tekstur tanah sedang

Berikut ciri-ciri tanah yang bertekstur sedang:

•Terdiri dari 50% unsur pasir

•Pasir didalamnya memiliki tekstur yang berbeda

•Dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kering. Semakin kering maka pasir akan semakin banyak dan halus

2. Tekstur tanah halus


Berikut ciri-ciri tanah yang bertekstur halus:

•Terdiri dari kandungan tanah liat sebesar 37,5%

•Tanah liat membentuk pori-pori yang semakin mengecil

•Tanah terasa lebih padat dan berat

°Semakin banyak debu, pori-pori semakin banyak

3. Tekstur tanah kasar dan berpasir

Berikut ciri-ciri tanah yang bertekstur kasar dan berpasir:

•Terdiri dari unsur pasir sebanyak 70%

•Terdapat di daerah dengan curah hujan rendah

•Cenderung berada di wilayah yang gersang

STRUKTUR TANAH :

1. Struktur tanah granular (butiran)

Struktur granular memiliki karakteristik dengan bentuk membulat dan mempunyai banyak sisi serta
setiap gumpalannya tidak berpori. Tanah dengan struktur ini cenderung tidak terlalu kering.

2. Struktur tanah remah (crumb)

Bersifat kebalikan dengan granular, tanah dengan struktur remah cenderung lebih kering dan gumpalan
tanahnya terlihat berpori. Tanah dengan struktur ini sering dijumpai pada wilayah dengan curah hujan
rendah.

3. Struktur tanah gumpal membulat dan bersudut

Struktur ini terbentuk dari gumpalan-gumpalan tanah yang membulat dan secara fisik terlihat cukup
jelas. Seperti pada struktur gumpal membulat, tanah dengan struktur ini juga menggumpal namun
memiliki rusuk bersegi yang tajam.

4. Struktur tanah lempeng (Platy)

Tanah lempeng memiliki struktur yang sumbu horizontalnya lebih panjang daripada sumbu vertikalnya.
Namun, jika dilihat nampak seperti lempengan tanah
5. Struktur tanah tiang (Columnar)

Tanah tiang adalah kebalikan dari tanah lempeng. Tanah ini memiliki struktur yang sumbu horizontalnya
lebih panjang daripada sumbu vertikal. Dan jika dilihat sedikit membulat.

6. Struktur tanah prismatik (Prismatic)

Tanah lempeng memiliki struktur yang sumbu horizontalnya lebih pendek daripada sumbu vertikalnya.
Namun, jika dilihat dari atas tidak berbentuk membulat

JENIS JENIS TANAH :

1. Tanah Aluvial

Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur biasanya yang terbawa karena
aliran sungai. Tanah ini biasanya ditemukan dibagian hilir karena dibawa dari hulu. Tanah ini biasanya
bewarna coklat hingga kelabu.

2. Tanah Andosol

Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana terbentuk karena adanya proses
vulkanisme pada gunung berapi. Tanah ini sangat subur dan baik untuk tanaman.

3. Tanah Entisol

Tanah entisol merupakan saudara dari tanah andosol namun biasaya merupakan pelapukan dari
material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir, lahar, dan lapili

4. Tanah Grumusol

Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Kandungan organic di
dalamnya rendah karena dari batuan kapur jadi dapat disimpulkan tanah ini tidak subur dan tidak cocok
untuk ditanami tanaman.

5. Tanah Humus

Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Mengandung
banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur.

KOMPONEN :

Sebagai tempat tumbuhnya berbagai jenis makhluk hidup, tanah terdiri atas beberapa komponen yaitu
bahan padatan (mineral), bahan organik, air dan udara. Komposisi komponen tanah dapat berubah dan
berbeda-beda dari tempat yang satu dengan tempat yang lainnya.
Bahan padat penyusun tanah adalah berupa batuan yang terbentuk secara alami, tersusun atas
campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi. Batuan-batuan tersebut mengalami
pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah yang mengandung kandungan mineral berupa
ion-ion positif dan ion-ion negatif. Ion yang terkandung dalam mineral merupakan nutrisi bagi
tumbuhan. Contoh ion positif yang ada dalam tanah antara lain Kalium (K+), Kalsium (Ca2+), dan
magnesium (Mg2+). Sedangkan contoh ion-ion negatif antara lain nitrat (NO3-), dan fosfat (H2PO4 2-).

Bahan organik tanah terdiri atas sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang mati, daun yang gugur ataupun
feses yang telah diuraikan oleh bakteri dan jamur. Hasil dari penguraian ini sering disebut dengan
humus. Humus memiliki peran yang sangat penting bagi kesuburan tanah dan tanaman yang ada
diatasnya

Air dan udara akan menempati daerah pori-pori tanah (rongga) yang terletak di antara partikel (batuan)
tanah. Selain itu rongga udara juga dapat kita jumpai di antara batuan yang terdapat di tanah, di antara
batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar
tanaman dengan batu. Aktivitas hewan juga dapat membentuk rongga udara.

Berbeda dengan komposisi tanah secara umum, tanah gambut memiliki komposisi yang hanya terdiri
dari bagian padat 100% berupa bahan organik, dan ruang porinya 100% terisi air. Tanah gambut tidak
mengandung bahan mineral dan udara. Hal ini mengakibatkan tanah gambut tidak produktif jika
dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Di Indonesia tanah gambut banyak ditemukan di kawasan rawa
di Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan dan Papua.

Anda mungkin juga menyukai