Anda di halaman 1dari 33

PEDOSF ER

Disusun oleh Kelompok Pedosfer


nggota kelompok
A
Farhan Afandi (16)
Misael Shawn Hudson (19)

Nadira Putri Permata Utami (22)

Rizki Dwi Saputra (27)

Tegar Eka Kurniawan (34)

Thalita Naqiyyah Indriyani (35)


Pengertian
pedosfer adalah lapisan tanah yang
menutupi seluruh permukaan bumi,
berada di bagian paling atas dari litosfer,
dan merupakan tempat berlangsungnya
proses pembentukan tanah.
gertian menurut para ah
Pen li
Glinka
lapisan pedosfer ialah tubuh alam yang bebas dan mempunyai
ciri-ciri morfologi tertentu sebagai hasil interaksi antara iklim,
organisme, bahan induk, relief, dan waktu.

breme
r
lapisan pedosfer adalah bagian permukaan kulit bumi
yang dijadikan sebagai pelapukan serta kegiatan
berbagai tumbuhan dan hewan.
faktor proses
pembentukan tanah
Bahan Induk
bahan induk terdiri atas batuan beku, batuan sedimen, dan
batuan metamorf. bahan induk yang berbeda akan menghasilkan
tanah dengan sifat yang berbeda, misalnya tekstur tanahnya.

Iklim
suhu akan berpengaruh terhadap proses
pelapukan bahan induk, sedangkan curah
hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan
tenaga pembentuk tanah.
faktor proses
pembentukan tanah
Organisme /Jasad Hidup
organisme membantu proses pelapukan, dan jenis vegetasi
mempengaruhi sifat tanah, misalnya warna tanah yang
dipengaruhi kandungan organik dan mineral tanah.

Relief / Topografi
topografi suatu daerah mempengaruhi jumlah air
hujan yang dapat diserap oleh tanah, kedalaman
air tanah, gerakan air dan erosi tanah.
faktor proses
pembentukan tanah

Waktu
akibat proses pembentukan tanah (misalnya
pelapukan), lama kelamaan tanah akan semakin
tua dan kehilangan kandungan organik dan
mineralnya.
Pembentukan lapisan pedosfer
1. Weathering atau pelapukan.
2. Leaching atau pencucian.
3. Transformasi dan iluviasi.
4. Podsolisasi dan transaksi.
Weathering (pelapukan )

Aktivitas pelapukan dan


dekomposisi dari bahan induk
oleh unsur iklim baik secara
fisika maupun kimiawi.
Leaching (Pencucian)

Adanya perubahan komposisi fisika


dan kimiawi pada bahan induk akibat
akumulasi hasil pelapukan oleh
tanaman, ini akan membentuk partikel
baru seperti tanah liat, bahan organik,
dan senyawa kimia.
Transformasi dan iluviasi

Pada proses ini terjadi pembentukan tanah liat


dan bahan organik yang kebal terhadap
pembusukan, dibantu oleh tumbuhan dan hewan
sehingga meningkatkan kondisi air dan unsur
hara.
Podsolisasi dan transaksi

Proses ini terjadi ketika asam kuat menghancurkan


mineral lempung. Maka, akan terbentuk bahan mineral
dari aluminium, besi, dan silika yang bersatu dengan
senyawa organik tanah. Bahan ini akan mengalami
translokasi pada lapisan tanah sehingga menyebabkan
warna yang berbeda pada jenis-jenis tanah.
Lapisan Pedosfer
1. Lapisan Pedosfer Atas (Top Soil)
a. Horizon O : lapisan yang tersusun atas sisa-sisa tanaman, berwarna O
gelap, dan kaya akan humus.
b. Horizon A : tersusun atas bahan organik dan mineral yang tinggi.
A
2. Lapisan Pedosfer Bawah (Sub Soil) E
a. Horizon E : mengalami proses pencucian sehingga kadar bahan
organik tanah dan mineral makro rendah. B
b. Horizon B : hasil pencucian mineral dari lapisan di atasnya (zona
akumulasi).
3. Horizon C (regolith) : bahan penyusunnya masih berupa batuan dan C
belum mengalami pelapukan atau penghancuran secara nyata.

4.Horizon R (bedrock) : bagian yang masih berupa batuan induk. R


Susunan pedosfer

1. Air
Air tanah berasal dari mata air ataupun air hujan
yang meresap ke dalam tanah.

2. Udara
Udara mengisi pori-pori tanah dan dapat
membantu dalam pelapukan organik.
Susunan pedosfer

3. Bahan Mineral
Bahan mineral dapat berupa batu, debu, kerakal,
kerikil, liat dan pasir

4. Bahan Organik
Bahan organik berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan,
dan mikroorganisme yang mengalami pelapukan.
jenis-jenis tanah
1. Tanah Aluvial

Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan


lumpur biasanya yang terbawa karena aliran sungai. Tanah ini biasanya
bewarna coklat hingga kelabu. Tanah ini sangat cocok untuk pertanian
padi maupun palawija seperti jagung, tembakau dan jenis tanaman
lainnya karena teksturnya yang lembut dan mudah digarap.
Tanah ini tersebar di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Jawa,
dan Papua
jenis-jenis tanah
2. Tanah andosol
Tanah andosol merupakan satu di antara jenis tanah vulkanik di mana
terbentuk karena adanya proses vulkanisme pada gunung berapi. Tanah
ini sangat kaya dengan mineral, unsur hara, air, dan mineral. Tanah
andosol sangat cocok untuk segala jenis tanaman yang ada di dunia.
Persebarannya terdapat di Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera dan
Minahasa.
jenis-jenis tanah
3. Tanah regosol
Tanah regosol merupakan tanah yang berbutir kasar dan berasal dari
material gunung api. Tanah ini bersifat sulit menampung air, tidak semua
jenis tanaman cocok untuk ditanam dengan tanah ini. Beberapa jenis
tanaman yang cocok ditanam adalah palawijaya, tembakau dan jenis
buah-buahan yang tidak terlalu membutuhkan unsur air.
Terdapat di Bengkulu, pantai Barat Sumatra, Jawa, Bali,
dan NTB.
jenis-jenis tanah
4. Tanah Organosol
Terdapat 2 jenis tanah organosol yaitu, tanah gambut dan tanah humus
1.) Tanah Gambut
Tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan
bahan organik seperti tumbuhan, gambut, dan rawa. Tanah
gambut dapat dimanfaatkan untuk persawahan, palawija,
karet, dan kelapa. Di Indonesia penyebaran tanah gambut
ini umumnya ada di daerah Kalimantan, Sumatera Selatan,
Riau, Jambi, dan Papua bagian selatan.
jenis-jenis tanah
4. Tanah Organosol
2.) Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang berwarna kehitaman.
Tanah ini merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan
tumbuh-tumbuhan, tanah ini kaya akan kandungan organik
dan mineral. Hal itu menyebabkan tanah humus menjadi
tanah yang subur dan cocok untuk ditanami tumbuhan.
Terdapat di daerah yang banyak hutannya. Di Indonesia
meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan
sebagian wilayah dari Sulawesi.
jenis-jenis tanah
5. Tanah Kapur
Tanah kapur atau mediterania merupakan hasil dari pelapukan bebatuan
kapur. Tanah ini tidak subur dan tidak bisa ditanami tanaman yang
membutuhkan banyak air. Tanah kapur cocok untuk ditanami pohon jati
dan palawija.
Di Indonesia tanah kapur tersebar di daerah kering, seperti di gunung
Kidul Yogyakarta dan di daerah pegunungan kapur seperti
di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.
jenis-jenis tanah
6. Tanah Litosol
Tanah litosol merupakan tanah berbatu dengan lapisan tanah yang tidak
terlalu tebal. Tanah ini berasal dari jenis batu-batuan keras yang belum
mengalami pelapukan dengan sempurna. Oleh karena itu, tanah jenis ini
sulit untuk ditanami tumbuhan.
Persebaran tanah ini ada di daerah Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat,
Jawa Tengah, dan Sulawesi.
jenis-jenis tanah
7. Tanah Grumusol
Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa
vulkanik. Kandungan organic di dalamnya rendah karena dari batuan
kapur jadi dapat disimpulkan tanah ini tidak subur dan tidak cocok
untuk ditanami tanaman. Tekstur tanahnya kering dan mudah pecah
terutama saat musim kemarau dan memiliki warna hitam. Pada musim
hujan, tanah grumusol dapat ditanami padi dan ketika musim
kemarau lebih cocok ditanam palawija ataupun singkong.
Terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura,
Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara.
jenis-jenis tanah
8. Tanah Latosol

Tanah latosol merupakan jenis tanah tua, yang terbentuk dari


batu api yang mengalami proses pelapukan lebih lanjut.
Tanah ini cocok untuk hutan tropis.
Tanah latosol tersebar di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah,
Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Sifat pedosfer
• Sifat Fisik Tanah
dapat kita ketahui dari warna tanah, tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi
tanah, hingga kematangan tanah.

• Sifat Biologi Tanah


total mikroorganisme tanah, jumlah fungsi tanah (ragi, kapang, dan jamur),
jumlah bakteri pelarut fosfat, dan total respirasi tanah.
Sifat pedosfer
• Sifat Kimia Tanah
dapat kita ketahui dari hal-hal berikut:
1. Derajat Kemasaman tanah (pH)
Nilai pH berkisar dari 0-14 dengan pH 7 disebut netral, sedangkan pH kurang dari 7 disebut asam,
dan pH lebih dari 7 disebut alkali/basa.
2. C-Organik
Kandungan C-organik di tanah harus ada, minimal 2 persen dari total keseluruhan tanah.
3. N-Total
Nitrogen merupakan unsur hara makro yang penting bagi makhluk hidup. Pengikatan nitrogen ke
dalam tanah bisa melalui mikroorganisme pengingat nitrogen, melalui pupuk hijau, air hujan, dan kilat.
4. Unsur lainnya
Seperti, unsur Natrium (Na), unsur Forforus (P), unsur Kalium (K), unsur Magnesium (Mg), dan
Kalsium (Ca).
MANFAAT TANAH
1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran.
2. Penyedia kebutuhan primer tanaman, seperti air, udara,
dan unsur hara.
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman, seperti hormon,
vitamin, asam asam organik, antibiotik dan toksin anti hama.
4. Sebagai habitat biota tanah.
5. Tempat untuk manusia membangun rumah sebagai
tempat tinggal.
6. Sebagai lahan pertanian.
erusakan tanah
K
Degradasi tanah adalah berkurangnya kapasitas tanah untuk
menyediakan barang, jasa, ekosistem, serta menjamin
fungsinya secara signifikan.
Faktor-faktor degradasi tanah, yaitu:
1. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida secara berlebihan.
2. Penebangan hutan secara berlebihan
3. Proses mekani air hujan, air hujan mengikis tanah
dipermukaan mengakibatkan bunga tanah hanyut terbawa air
hujan.
Konservasi tanah
Konservasi tanah adalah upaya melindungi dan memelihara tanah
yang dimanfaatkan secara teratur dengan tujuan mengurangi dan
memberikan solusi masalah kerusakan tanah.
Berdasarkan caranya, terdapat tiga jenis upaya konservasi
tanah, antara lain:
1. Metode vegetatif
2. Metode kimia
3. Metode mekanik
Upaya Konservasi tanah
1. Metode Vegetatif
adalah pengawetan tanah dengan cara menanam vegetasi pada
lahan yang dilestarikan. Beberapa cara konservasi tanah dengan
metode vegetatif:
a.) Reboisasi adalah menanami kembali hutan yang gundul.
b.) Contour strip cropping adalah bercocok tanam dengan beberapa jenis
tanaman semusim dengan setrip-setrip yang bersalang-seling menurut garis
kontur.
c.) Crop rotation adalah upaya penanaman jenis tanaman secara bergantian
dalam satu lahan.
Upaya Konservasi tanah
2. Metode Kimia
adalah upaya konservasi tanah yang memanfaatkan bahan
kimia sebagai pencegahan dan penanggulangan erosi tanah
serta menstabilkan tanah.
Pemberian bahan kimia ini bertujuan untuk membuat struktur
tanah solid agar tanah akan mengalami resistensi terhadap
erosi.
Upaya Konservasi tanah
3. Metode Mekanik
adalah metode konservasi tanah melalui teknik-teknik
pengelolaan tanah yang dapat memperlambat aliran permukaan.
Beberapa cara konservasi tanah dengan metode mekanik:
a.) Contour plowing adalah membajak searah garis kontur sehingga
terbentuk alur-alur horizontal.
b.) Guludan atau pematang adalah tumpukan tanah yang dibuat memanjang
searah garis kontur atau memotong lereng untuk menahan erosi.
c.) Terasering adalah menanam tanaman dengan sistem teras-teras di
daerah lereng.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai