Anda di halaman 1dari 5

Nama : Iqbal Rafi Udin

Kelas : Agroteknologi D
NPM : 20025010145

Review Materi Dasar Ilmu Tanah

Materi 1
Tanah adalah bagian atas kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan
organik. Tanah sangat penting bagi semua kehidupan di bumi, karena tanah mendukung
kehidupan tanaman dengan menyediakan nutrisi, air, dan sistem akar. Kondisi tanah
juga dipengaruhi oleh iklim, suhu, makroskopis dan mikroorganisme yang dipengaruhi
oleh relief permukaan. Luas tanah tergantung pada lokasi tanah dan 5-10 cm. Secara
umum lapisan tanah terbagi menjadi 4 tingkatan meliputi:
1. Lapisan Tanah Atas
Lapisan ini adalah lapisan dengan kedalaman hingga 30 cm, seringkali berwarna
paling gelap, dan sering disebut sebagai "tanah bagian atas". Lapisan ini kaya
akan bahan organik dan humus serta merupakan lapisan yang paling subur,
sehingga sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman berakar pendek.
2. Lapisan Tanah Tengah
Terletak di bagian paling bawah tanah pucuk, ketebalannya antara 50 cm hingga
1 meter. Warnanya lebih cerah dari pada lapisan atas, dan lapisan ini dibentuk
oleh campuran tahan cuaca pada lapisan bawah dan sisa material tanah pucuk
(terbawa air), sehingga mengendap sehingga menjadi padat, sehingga sering
disebut juga tanah liat.
3. Lapisan Tanah Bawah
Merupakan lapisan yang mengandung batuan yang sudah mulai membusuk dan
bercampur dengan sedimen atau tanah liat pada lapisan di atasnya. Pada bagian
ini, sebagian batuan belum membusuk, dan sebagian telah mengalami pelapukan
dari jenis batuan itu sendiri, yang warnanya sama dengan batuan penyusunnya.
Cukup dalam sehingga hampir tidak bisa ditembus oleh akar pohon atau
tumbuhan.
4. Lapisan Batuan Induk
Ini adalah lapisan terdalam yang terdiri dari batuan keras. Jenis batuan pada
lapisan ini berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya sehingga
menghasilkan produk tanah yang berbeda pula. Batuan pada lapisan ini mudah
pecah, tetapi sulit ditembus oleh akar tanaman dan air, serta berwarna putih
keabu-abuan muda hingga kemerahan. Lapisan batuan induk ini dapat dengan
mudah dilihat di tebing curam pegunungan.
Secara umum tanah ini terdiri atas empat komponen utama. Adapun
komponen- komponen atau bahan- bahan penyusun tanah adalah bahan mineral,
bahan organik, air, udara, dan juga kehidupan jasad renik atau mikroorganisme.
Tanah mempunyai kandungan bahan- bahan tersebut dalam jumlah yang tidak
sama.
Materi 2
Proses Pembentukan Tanah
1. Pelapukan Batuan
Ketika batuan hancur secara fisik, kimiawi dan biologis, maka terjadi proses
pelapukan batuan. Proses ini biasanya memakan waktu lama. Faktor yang
mempengaruhinya adalah cuaca, suhu dan tekanan batuan itu sendiri. Proses
pelapukan batuan dibedakan menjadi tiga jenis yaitu fisik, kimia dan biologi.
2. Pelunakan Struktur Tanah
Ketika batuan menjadi partikel yang lebih kecil, perlahan-lahan akan mengalami
korosi hingga menjadi lunak. Proses ini kemudian disebut proses pelunakan
struktur tanah.
3. Tumbuhnya Tanaman Perintis
Batuan yang lunak akan ditumbuhi tanaman pionir. Tanaman ini berukuran lebih
besar dari lumut. Tumbuhan sudah memiliki akar yang dapat masuk melalui
celah-celah batuan.
4. Penyuburan Tanah
Batuan yang benar-benar lapuk akan memperoleh bahan organik dari organisme
yang tumbuh di atasnya. Tanah akan mengalami proses pelonggaran yang dapat
menghasilkan unsur hara dan air. Selain itu, tanah akan menjadi subur dan dapat
menutupi berbagai organisme.

Tanah umumnya terdiri dari poliketon dan dianggap sebagai tanah tanah. Tanah
melibatkan beberapa proses, yaitu proses penambahan (sedimentasi, letusan gunung
berapi), translokasi, transformasi, dan kehilangan, yang kemudian ditandai dengan
perubahan warna tanah dan perubahan partikel dalam tanah dari atas ke bawah. Faktor
pembentuk tanah ada 5 yaitu biologi, iklim, waktu, topografi dan matriks.
Dalam proses pembentukan tanah, beberapa zat ditambahkan, antara lain bahan
organik pada tumbuhan, air, udara dan energi dari sinar matahari. Kerugian akibat
penguapan atau transpirasi dan pencucian unsur hara dari tanah atau penyerapan unsur
hara oleh tanaman termasuk air. Itu telah mengalami translokasi, termasuk pergerakan
tanah liat, bahan organik, garam dan nutrisi dari satu lapisan ke lapisan lainnya. Telah
mengalami transformasi, meliputi pembentukan lempung dan susunan komposisi tanah
menjadi agregat terstruktur.
Materi 3
Tekstur tanah merupakan klasifikasi kondisi tanah secara kualitatif berdasarkan
tekstur fisik tanah. Selama ini ada 12 kategori tekstur tanah, yaitu: pasir, pasir berdebu,
lempung berpasir, tanah berdebu, lempung, tanah berdebu, tanah berdebu, tanah
lempung, lempung berpasir, tanah berdebu, dan tanah lempung. Tekstur tanah secara
umum berperan penting dalam menentukan tata air di dalam tanah melalui
permeabilitas, permeabilitas dan kemampuannya dalam mengikat zat cair.
Dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter
paling besar yaitu 2 – 0.05 mm terasa peret/kasar, debu dengan ukuran 0.05 – 0.002 mm
terasa rata dan liat dengan ukuran < 0.002 mm terasa lekat. Komponen penyusun
struktur tanah yaitu, partikel tanah (butiran primer dan butiran sekunder), ruang pori,
dan bahan pengikat semen. Karakteristik yang ada pada struktur tanah adalah bentuk
(granular, crumb, platy, blocky, massiva, columnar, single grain, dan prismatic), ukuran
(halus, sedang, dan kasar), serta kemantapan.
Agregat adalah pecahan batu, kerikil, pasir atau mineral alam atau buatan
manusia lainnya berupa mineral padat yang berukuran atau terfragmen, yang dapat
menciptakan lingkungan fisik yang baik dengan mempengaruhi akar tanaman.
Porositas, permeabilitas udara dan tingkat retensi air. Partikel halus yang hancur akan
menyumbat pori-pori tanah, menambah kandungan tanah, mengurangi aerasi, dan
memperlambat permeabilitas.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemantapan Struktur:
 Bahan induk.
 Bahan organic tanah
 Tanaman
 Organisme tanah
 Waktu
 Iklim

Anda mungkin juga menyukai