Disusun oleh:
Nama : Rizki Nur Affandi
Kelas : IX-E
Asal Madrasah : MTW – Pesantren Islam Al – Irsyad
2
II. ISI
A. Deskripsi Teori
a. Pengertian Tanah
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat
tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan
menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur
esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi
sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara
tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya
secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan
produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun
kehutanan.
b. Pengertian Tanah Humus
Tanah Humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan
batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat. Humus dikenal sebagai sisa-sisa tumbuhan
dan hewan yang mengalami perombakan oleh organisme dalam tanah, berada dalam
keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman. Secara kimia, humus didefinisikan sebagai
suatu kompleks organik makromolekular yang mengandung banyak kandungan seperti
fenol, asam karboksilat, dan alifatik hidroksida.
B. Profil Tanah
Profil tanah merupakan kumpulan berbagai macam lapisan tanah. Horison-horison
tanah diberi tanda dengan huruf, dari lapisan atas sampai dibawah dengan huruf : O, A, B, C
dan R. Horison O adalah profil tanah bagian atas yang terdiri dari seresah tanah atau bahan
organik tanah yang masih segar, lapisan ini merupakan guguran dari daun-daun dan ranting
pohon yang menutupi lapisan atas tanah. Bagian horison O merupakan horison "Organik"
yang terdiri dari beberapa lapisan L = litter, F = Fermentation, dan H = Humus.
Horison A merupakan hasil pelapukan dari horison O, disini terjadi pelarutan unsur-
unsur hara dan senyawa lain yang dibawa air infiltrasi ke lapisan dibawahnya. Terjadi proses
leaching yaitu proses pencucian unsur hara oleh air. Horison B merupakan horison yang
3
miskin bahan organik. Kegiatan mikrobia hampir tidak ada, lebih padat dan warnannya lebih
merah. Sebagai horison akumulasi unsur-unsur hara dan senyawa-senyawa horison
pencucian yang tercuci.Horison C adalah horison yang terdiri dari bahan induk tanah,
merupakan batuan yang sebagian sudah mengalami pelapukan. Bagian terakhir adalah R
atau Rock merupakan batu-batuan lapisan keras yang sulit untuk ditembus.
C. Tekstur Tanah
Profil tanah merupakan kumpulan berbagai macam lapisan tanah. Horison-horison
tanah diberi tanda dengan huruf, dari lapisan atas sampai dibawah dengan huruf : O, A, B, C
dan R. Horison O adalah profil tanah bagian atas yang terdiri dari seresah tanah atau bahan
organik tanah yang masih segar, lapisan ini merupakan guguran dari daun-daun dan ranting
pohon yang menutupi lapisan atas tanah. Bagian horison O merupakan horison "Organik"
yang terdiri dari beberapa lapisan L = litter, F = Fermentation, dan H = Humus.
Horison A merupakan hasil pelapukan dari horison O, disini terjadi pelarutan unsur-
unsur hara dan senyawa lain yang dibawa air infiltrasi ke lapisan dibawahnya. Terjadi proses
leaching yaitu proses pencucian unsur hara oleh air. Horison B merupakan horison yang
miskin bahan organik. Kegiatan mikrobia hampir tidak ada, lebih padat dan warnannya lebih
merah. Sebagai horison akumulasi unsur-unsur hara dan senyawa-senyawa horison
pencucian yang tercuci.Horison C adalah horison yang terdiri dari bahan induk tanah,
merupakan batuan yang sebagian sudah mengalami pelapukan. Bagian terakhir adalah R
atau Rock merupakan batu-batuan lapisan keras yang sulit untuk ditembus.
D. Jenis-jenis Tanah
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah
yang berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1. Tanah Organosol
Tanah ini terjadi akibat pelapukan bahan-bahan organik. Tanah ini biasanya
bersifat subur. Organosol terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Tanah Gambut merupakan tanah hasil pembusukan yag tidak sempurna dari di daerah
yang kadang-kadang tergenang oleh air (rawa). Tanah ini kurang baik untuk pertanian
karena sifatnya yang terlalu basah (tergenang air). Jenis tanah ini banyak terdapat di
daerah kalimantan Barat, Pantai timur sumatera, dan pantai selatan Barat Papua.
4
b. Tanah Humus merupakan tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik yang
mempunyai sifat sangat subur. Tanah ini berwarna kecoklatan dan cocok di tanami
tanaman padi, kelapa, dan nanas. Tanah jenis ini banyak terdapat di daerah Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
2. Tanah Vulkanik
Tanah ini terjadi akibat pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi. Tanah jenis ini
dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Regosol merupakan tanah dengan ciri ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu sampai
kuning dan sedikit berbahan organik. Jenis tanah ini sangat cocok untuk menanam
tanaman palawija seperti ketela, jagung dll. Tanah ini banyak terdapat di daerah
Sumatera, Jawa, dan Papua.
b. Latosol merupakan tanah dengan ciri-ciri mempunyai warna merah hingga kuning.
Kandungan bahan organiknya sedang. Jenis tanah ini cocok untuk menanam tanaman
palawija, padi ketela dll. Tanah latosol banyak di jumpai di daerah Sumatera, Jawa,
Bali, dan Papua.
3. Tanah Aluvium (aluvial)
Tanah aluvium merupakan tanah yang diendapkan dari hasil erosi di dataran
rendah. Jenis tanah ini mempunyai ciri-ciri berwarna kelabu dan subur Tanaman yang
cocok ditanam di tanah jenis ini adalah palawija, tebu,kelapa, tembakau dll. Tanah jenis
ini banyak ditemukan didaerah Sumatera bagian timur, Jawa bagian utara dan kalimantan
bagian selatan dan barat.
4. Tanah Podzol
Tanah ini terbentuk akibat curah hujan yang tinggi dan suhunya yang rendah.
Tanah ini mempunyai ciri-ciri yaitu miskin akan unsur hara, tidak subur dan berwarna
merah sampai kuning. Tanah jenis ini cocok untuk tanaman kelapa dan jambu mente.
Tanah jenis ini banyak terdapat di daerah dataran tinggi jawa barat, sumatera, maluku,
kalimantan dan papua.
5. Tanah Laterit
Tanah Laterit merupakan tanah hasil cucian, kurang subur karena kehilangan
unsur hara dan tandus. Awalnya tanah ini subur, namun karena unsur haranya dilarutkan
oleh air maka menjadi tidak subur. Warna tanah ini kekuningan sampai merah dan cocok
5
untuk tanaman kelapa dan jambu mente. Tanah jenis ini banyak terdapat di daerah Jawa
Tengah. Lampung, Jawa Barat.
6. Tanah Litosol
Tanah litosol adalah hasil pelapukan batuan beku dan batuan sedimen yang baru
terbentuk sehingga mempunyai butiran yang besar. Ciri-ciri tanah jenis ini adalah miskin
akan unsur hara dan mineralnya masih terikat pada butiran yang besar-besar. Tanah
litosol kurang subur sehingga tanaman yang cocok dengan tanah ini adalah tanaman-
tanaman yang besar di hutan. Jenis tanah ini banyak terdapat di Sumatera, jawa , maluku,
dan nusa tenggara.
7. Tanah Kapur
Tanah kapur merupakan jenis tanah akbiat dari pelapukan batuan kapur. Jenis
tanah ini dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Renzina merupakan tanah hasli pelapukan batuan kapur di daerah dengan curah hujan
tinggi. Tanah ini mempunyai ciri-ciri berwarna hitam dan miskin akan unsur hara.
Tanah renzina banyak terdapa di daerah kapur gunung kidul (yogyakarta).
b. Mediteran merupakan tanah dari hasil pelapukan batuan kapur keras dan bauan
sedimen. Warna tanah ini kemerahan hingga coklat. Jenis tanah ini Cocok untuk
tanaman palawija.
Tanah pasir merupakan tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang
terbentuk dari batuan beku dan batuan sedimen dengan butiran sangat kasar dan berkerikil.
Jenis tanah ini banyak di jumpai dimana-mana.
E. Manfaat Tanah
Manfaat tanah dalam kehidupan bukan saja untuk manusia tetapi juga mahluk hidup
yang lain seperti hewan dan tumbuhan. Berbagai sudut pandang dari manfaat tanah
tergantung kepentingan orang yang memanfaatkannya. Untuk seorang petani tradisional
memanfaatkan tanah sebagai lingkungan tempat tinggal dan sebagai sumber penghidupan,
karena dengan demikian petani tersebut dapat menanam serta memungut hasilnya sebagai
bahan makanan maupun bahan dagang. Hasil ini bisa dimanfaatkan sendiri sebagai pola
hidup subsisten ataupun dijual untuk memenuhi kepentingan yang lain. Pengusaha batu
merah, genting dan keramik memanfaatkan tanah sebagai bahan baku produksi untuk
pengembangan usaha, terutama tanah liat yang dimanfaatkan untuk menghasilkan barang-
barang produksi dalam mendatangkan keuntungan. Ahli Pertanian memandang tanah
6
sebagai benda yang lunak menempati kulit bumi bagian atas yang terdiri dari bahan organik
dan anorganik sebagai media pertumbuhan tanaman. Bagi yang tidak tahu menahu tentang
tanah menganggap tanah sebagai benda yang kotor karena becek dan dapat melekat pada
apa saja. Para ahli pedologi mempelajari asal dan perkembangan tanah dan faktor-faktor
serta proses pembentukan tanah yang memenuhi sebagian besar kebutuhan tanamannya.
7
III. Penutup
1) Kesimpulan
Tanah adalah bahan padat (mineral atau organik) yang terletak dipermukaan bumi,
yang telah dan sedang serta terus menerus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor : Iklim, Organisme, Bahan Induk, Topografi dan Waktu. Dari hasil diatas
menjelaskan bahwa kota Depok memiliki jenis tanah alluvial, tanah endapan yang masih
muda, terbentuk dari endapan lempung, debu dan pasir, umumnya tersingkap di jalur-jalur
sungai, tingkat kesuburan sedang – tinggi.
2) Daftar Pustaka
a) http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2008/02/definisi-tanah-fungsi-dan-profil-
tanah.html
b) http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/01/pengertian-tekstur-tanah.html
c) http://pengertian-definisi.blogspot.com/2011/11/manfaat-tanah.html
d) 8 Jenis Tanah Di Indonesia
http://www.blogsas.com/8-jenis-tanah-diindonesia/#ixzz1qlVWqBtV
e) http://www.irwantoshut.net/klasifikasi_jenis_tanah.html
f) http://belajargeo-erinz.comoj.com
http://green-fruit.blogspot.com
g) Buku Geografi SMA kelas IX MTS Pesantren Islam Al-Irsyad Tengaran 2023 Agus Setyawan.