Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

" PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH"

DI SUSUN OLEH:

Kelompok 4

Firza Gutisnaini
Putri Ramadani
Nurul Nabila
Siska Amelia

Guru Pembimbing: Suliana, S.Pd.I

MA MIFTAHUL JANNAH SELATBARU


KECAMATAN BANTAN
KAB. BENGKALIS
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat  menyelesaikan
makalah bertema “Pembentukan Tanah dan Persebaran Jenis Tanah”.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami mendapatkan begitu banyak bimbingan
dari berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada siapa saja
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat dalam segala bentuk
belajar mengajar, Sehingga dapat mempermudah pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Namun makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu saya mengharap
kritik dan sarannya yang akan menjadikan makalah ini lebih baik.

Bengkalis, Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.Latar Belakang...................................................................................................1
B.Rumusan Masalah..............................................................................................1
C.Tujuan................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanah..............................................................................................2
B. Macam-macam Tanah.......................................................................................3
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan........................................................................................................9
B.Saran..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak
bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah berasal dari
pelapukan batuan dengan bantuan organisme . Manusia tergantung pada tanah
dan sampai batas-batas tertentu tanah yang baik tergantung pada manusia dan
pengelolanya. Tanah sebagai tubuh alam dimana tumbuhan dapat hidup.
organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan
tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah
sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon
tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-prosesfisika,
kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Tanah di Indonesia memiliki beberapa jenis yaitu : Tanah vulkanis ,tanah
organosol, tanah litosol (berbatu-batu), tanah podsol,tanah laterit,tanah
mergel,dan tanah terarosa (kapur) . Jenis yang paling banyak adalah tanah litosol
yang hampir tersebar di banyak daerah di Indonesia yaitu : Nusa
Tenggara,Maluku Selatan,Jawa Timur ,Madura,Jawa Tengah,dan Sumatra.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan Tanah?
2) Sebutkan Macam-Macam Tanah?

C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalh ini yaitu sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui Pengertian Tanah
2) Untuk mengetahui Macam-Macam Tanah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tanah

B. Menurut Hardiyatmo
(1992) dalam
Apriliyandi (2017),
tanah adalah
C. ikatan antara butiran
yang relatif lemah
dapat disebabkan oleh
karbonat, zat
D. organik, atau
oksida-oksida yang

2
mengendap-ngendap di
antarampartikel-
E. partikel. Ruang di
antara partikel-partikel
dapat berisi air,
udara,ataupun yang
F. lainnya.
Menurut Hardiyatmo (1992) dalam Apriliyandi (2017), tanah adalah ikatan
antara butiran yang relatif lemah dapat disebabkan oleh karbonat, zat organik, atau
oksida-oksida yang mengendap-ngendap di antarampartikel- partikel. Ruang di
antara partikel-partikel dapat berisi air, udara,ataupun yang lainnya.
Menurut Jacob S. Joffe (1949) tanah merupakan benda alam yang tersusun
atas horison-horison yang terdiri dari bahan-bahan kimia mineral dan bahan
organik, biasanya tidak padu dan mempunyai tebal yang dapat dibedakan dalam hal
morfologi fisik, kimia dan biologinya.
Menurut Das (1995), dalam pengertian teknik secara umum, tanah
didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral- mineral
padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-
bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat disertai dengan zat cair
dan gas yang mengisi ruangruang kosong di antara partikel- partikel padat tersebut.
Menurut Bowles (1989) dalam Fauizek dkk (2018), tanah adalah campuran
partikel-partikel yang terdiri dari salah satu atau seluruh jenis berikut:

3
1. Berangkal (boulders), merupakan potongan batu yang besar, biasanya lebih
besar dari 250 mm sampai 300 mm. Untuk kisaran antara 150 mm sampai 250
mm, fragmen batuan ini disebut kerakal (cobbles).
2. Kerikil (gravel), partikel batuan yang berukuran 5 mm sampai 150 mm. 7
3. Pasir (sand), partikel batuan yang berukuran 0,074 mm sampai 5 mm, berkisar
dari kasar (3-5 mm) sampai halus (kurang dari 1 mm).
4. Lanau (silt), partikel batuan berukuran dari 0,002 mm sampai 0,074 mm.
Lanau dan lempung dalam jumlah besar ditemukan dalam deposit yang
disedimentasikan ke dalam danau atau di dekat garis pantai pada muara sungai.
5. Lempung (clay), partikel mineral yang berukuran lebih kecil dari 0,002 mm.
Partikel-partikel ini merupakan sumber utama dari kohesi pada tanah yang
kohesif.

6. Koloid (colloids), partikel mineral yang "diam" yang berukuran lebih kecil dari
0,001 mm.

B. Macam Macam Tanah


1. Tanah Vulkanis

Tanah Vulkanis merupakan tanah yang berasal dari hasil letusan gunung


api. Jenis tanah ini banyak terdapat di sekitar gunung berapi. Tanah ini terbentuk
dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan. Jenis tanah ini
umumnya mempunyai ciri berbutir halus, sifatnya tidak mudah tertiup angin,
jika terkena hujan lapisan tanah bagian atas menutup sehingga tanah ini tidak
mudah tererosi. Jenis tanah ini sangat subur.
Tanah vulkanis banyak terdapat di pulau Jawa bagian utara, palau Bali,
Pulau Lombok, dan Pulau Sumatra. Pemanfaatan tanah ini untuk pertanian

4
(sawah dan palawija) dan perkebunan (tembakau, sayuan, buah-buahan, pinus,
kopi dll)

2. Tanah Aluvial

Tanah aluvial ialah jenis tanah yang berasal dari pasir halus yang
mengalami pengendapan oleh aliran sungai di daerah dataran rendah atau daerah
lambah. Unsur hara yang terkandung dalam tanah aluvial sangat bergantung
pada asal daerahnya.
Terdapat di seluruh tanah air, seperti pantai timur Sumatra dan pantai
utara Jawa. Selain itu terdapat di beberapa tempat sepanjang daerah aliran sungai
Batanghari (Jambi), Sungai Musi (Palembang), Sungai Citarum (Jawa Barat),
Bengawan Solo (Jawa Tengah), Sungai Barito (Kalimantan Tengah), sungai
Mahakam (Kalimantan Timur), dan sungai Kapuas (Kalimantan Barat). Tanah
ini dimanfaatkan untuk pertanian (persawahan dan palawija)

3. Tanah Gambut

Secara umum, gambut diartikan sebagai lapisan kerak Bumi yang


sebagian besar tersusun atas material atau bahan organik yang tertimbun alami.
Bahan organik tersebut tertimbun dalam keadaan basah, sehingga
sifatnya tidak pampat, atau hanya sedikit mengalami perombakan.

5
Adapun material bahan organik penyusun gambut terdiri atas timbunan
sisa tanaman yang telah mati, baik yang sudah mengalami proses pelapukan atau
belum.

4. Tanah Padsolik Merah Kuning

Tipe tanah podsolik merah-kuning (PMK) adalah jenis tanah mineral tua


dengan ciri warna kekuningan atau kemerahan. Di Indonesia, PMK banyak
ditemukan di Sumatra dan Jawa Barat. Warna kuning dan merah disebabkan
karena longgokan besi dan aluminum yang teroksidasi. Mineral lempung
penyusunnya didominasi oleh silikat.

5. Tanah Laterit

Tanah laterit adalah tanah yang banyak mengalami pencucian air hujan


sehingga berwarna pusat dan kemerah-merahan atau kekuning-kuningan, dan
kondisinya tidak subur. Tanah ini biasa ditumbuhi rumput dan alang-alang. Jenis
tanah laterit terdapat di daerah Banten, Kalimantan Barat, dan Pacitan.

6. Tanah Humus

6
Humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan
batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat. Humus dikenal sebagai sisa-sisa
tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan oleh organisme dalam tanah,
berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman.
7. Tanah Padsol (Tanah Pucat)

Tanah podsol adalah tanah yang berasal dari sedimen kuarsa dan


terbentuk karena pengaruh suhu yang rendah dan curah hujan yang tinggi. Tanah
podsol dapat berwarna kuning, merah, ataupun kuning keabuan. Ciri tanah
podsol adalah tanahnya tidak subur, dan bertekstur pasir hingga lempung.
8. Tanah Litosol

7
Tanah litosol sering disebut juga tanah berbatu-batu. Tanah ini terbentuk
karena pelapukan batuan yang belum sempurna sehingga sukar untuk ditanami
atau kandungan unsur haranya rendah. Persebarannya tersebar di kepulauan
Indonesia terutama di daerah lereng pegunungan yang mengalami erosi.
Sebagian besar jenis tanah ini tidak dimanfaatkan, hanya sebagian kecil yang
produktif dan dimanfaatkan untuk tanaman keras, tegalan, palawija, padang
rumput untuk makanan ternak.

9. Tanah Latosol

Tanah latosol adalah tanah yang terbentuk karena pelapukan dengan


intensitas tinggi. Tanah ini dapat ditemukan di wilayah dengan iklim hutan hujan
tropis. Mirip dengan tanah podsol, tanah ini memiliki kandungan besi atau

8
alumunium yang tinggi dan mengalami oksidasi, sehingga warnanya berwarna
kemerahan.

10. Tanah Mergel

Tanah mergel adalah tanah yang terbentuk dari campuran batuan kapur,


pasir, serta tanah liat. Pembentukan tanah mergel sangat dipengaruhi oleh
tingkat curah hujan yang tidak merata tiap tahunnya. Tanah Mergel terbentuk
dari campuran tanah liat, kapur dan pasir. Tanah ini tergolong tanah tidak subur.
Jenis tanah ini banyak tersebar di pegunungan Sewu (DIY), Priangan Selatan
(Jawa Barat) dan pegunungan Kendeng (jawa Tengah). tanah mergel banyak
dimanfaatkan untuk jenis tanaman keras seperti pohon jati.

11. Tanah Kapur

9
Tanah kapur adalah jenis tanah yang batu induknya berasal dari batu
gamping, abu gunung api, dan batuan endapan yang mengalami pelapukan.
Kehidupan unsur haranya bergantung dari bahan induknya. Pada umumnya jenis
tanah ini kurang subur.Tanah kapur tersebar di daerah bukit kapur di Jawa,
Sumatra Selatan dan Sulawesi Tenggara.Tanah kapur banyak dimanfaatkan
untuk penanaman ubi kayu, kayu jati, dan kapuk

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanah adalah ikatan antara butiran yang relatif lemah dapat disebabkan oleh
karbonat, zat organik, atau oksida-oksida yang mengendap-ngendap di
antarampartikel- partikel. Ruang di antara partikel-partikel dapat berisi air,
udara,ataupun yang lainnya.

10
Adapun macam-macam tanah, yaitu: tanah vulkanik, tanah aluvial, tanah
gambut, tanah padsolik merah kuning, tanah laterit, Tanah humus, tanah padsol
(tanah pucat ), Tanah Litosol, tanah latosol, tanah mergel, tanah kapur.

B. Saran
Dalam penulisan ini tentu terjadi banyak kesalahan. Saran dan kritikan
tentu akan di tampung guna untuk meperbaiki kesalahan tersebut. Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini belum semua penulis jelaskan
dalam pembahasan diatas, masih terdapat banyak kekurangan dari itu penulis akan
menerima segala saran dan masukan yang membangun.

DAFTAR PUSTAKA

Darmawijaya. 1990. Klasifikasi Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

https://docplayer.info/72685126-Pembentukan-tanah-dan-persebaran-jenis-tanah-a-
pembentukan-tanah.html

Notohadiprawiro, T. (1998). Tanah dan lingkungan. Direktorat Jendral Pendidikan


Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta, 237.

11
Rayes, M. L. (2017). Morfologi dan klasifikasi tanah. Universitas Brawijaya Press.

12

Anda mungkin juga menyukai