Disusun oleh:
Cindy Shafira Az Zahra (P21335120008)
Kelompok 10
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Sifat-Sifat Fisik Tanah dan Sampah”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Penyehatan Tanah dan
Pengelolaan Sampah semester tiga program studi Sarjana Terapan jurusan
Kesehatan Lingkungan yang diberikan oleh dosen mata kuliah Penyehatan Tanah
dan Pengelolaan Sampah Ibu Catur Puspawati, ST, MKM dan Bapak Tugiyo,
SKM, M.Si.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan pihak yang telah membacanya, serta penulis mendoakan semoga
segala bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Jakarta, 2021
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
Pembahasan............................................................................................................ 3
Penutup................................................................................................................. 17
Daftar Pustaka......................................................................................................18
ii
Pembahasan
3
4
a. Sampah patogen yaitu sampah yang berasal dari rumah sakit dan klinik.
b. Sampah beracun yaitu sampah yang merupakan sisa dari pestisida,
insektisida dan kertas bungkus bahan beracun
c. Sampah radioaktif yaitu sampah berbahan radioaktif sisa dari pengolahan
nuklir.
Salah satu sifat fisik tanah adalah tekstur tanah, dimana tekstur tanah tersusun
dari tiga golongan besar partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama
perbandingan antara fraksi-fraksi lempung (clay) dan fraksi pasir (sand) dan debu
(dust) (Foth, Henry, 1994). Golongan partikel tanah diberi nama fraksi tanah.
5
Berbicara tentang tekstur tanah akan selalu berhubungan erat dengan plastisitas,
permeabilitas, kekerasan, kemudahan olah, kesuburan dan produktifitas pada
daerah-daerah tertentu.
Ukuran relatif partikel tanah dinyatakan dalam istilah tekstur, yang mengacu
pada kehalusan atau kekasaran tanah. Lebih khasnya tekstur adalah perbandingan
relatif pasir, debu dan tanah liat. Tanah terdiri dari butir-butir tanah berbagai
ukuran. Bagian tanah yang berukuran lebih dari 2 mm sampai lebih kecil dari
pedon disebut fragmen batuan (rock fragment) atau bahan kasar (kerikil sampai
batu). Bahan-bahan tanah yang lebih halus (< 2mm) disebut fraksi tanah halus
(fine earth fraction) dan dapat dibedakan menjadi:
Pasir : 2 mm – 50
Debu : 50 - 2
Liat : kurang dari 2
Tekstur tanah menunjukan kasar halusnya tanah dari fraksi tanah halus
(<2mm). Berdasarkan atas perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu dan
liat maka tanah dikelompokkan ke dalam beberapa kelas tekstur.
a. Kasar : Pasir, Pasir berlempung
b. Agak Kasar : Lempung berpasir, Lempung berpasir halus
c. Sedang : Lempung berpasir sangat halus, Lempung, Lempung
berdebu, Debu
d. Agak Halus : Lempung liat, Lempung liat berpasir, Lempung liat
berdebu
e. Halus : Liat berpasir, Liat berdebu, Liat
Struktur tanah adalah penyusunan antar partikel tanah primer (bahan mineral)
dan bahan organik serta oksida, membentuk agregat sekunder. Struktur tanah
merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan struktur ini terjadi
karena butir-butir pasir, debu dan liat. Terikat satu sama lain oleh suatu perekat
seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan kecil
ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda.
Di daerah curah hujan tinggi umumnya ditemukan struktur remah atau
granuler di permukaan dan gumpal di horison bawah. Di daerah kering sering
dijumpai tanah dengan struktur tiang atau prisma di lapisan bawah.
Ukuran struktur tanah berbeda-beda sesuai dengan bentuknya. Tingkat
perkembangan struktur ditentukan batas kemantapan atau ketahanan bentuk
struktur tanah tersebut terhadap tekanan. Ketahanan struktur tanah dibedakan
menjadi tiga yaitu:
a. Tingkat perkembangan lemah (butir-butir struktur tanah mudah hancur),
b. Tingkat perkembangan sedang (butir-butir struktur tanah agak hancur),
c. Tingkat perkembangan kuat (butir-butir struktur tanah sukar hancur).
Hal ini sesuai dengan jenis tanah dan tingkat kelembaban tanah.
Tanah-tanah permukaan yang banyak mengandung humus biasanya
mempunyai tingkat perkembangan yang kuat. Tanah yang kering umumnya
mempunyai kemantapan yang lebih tinggi dari pada tanah basah. Jika dalam
menentukan kemantapan struktur tidak disebutkan kelembabannya, biasanya
7
dianggap tanah dalam keadaan mendekati kering atau sedikit lembab, karena
dalam keadaan tersebut struktur tanah dalam keadaan yang paling baik.
Menurut bentuknya struktur dapat dibedakan menjadi : lempeng, prisma,
tiang, gumpal, granular dan remah. Tanah dikatakan tidak berstruktur bila butir-
butir tanah tidak melekat satu sama lain (disebut lepas, misalnya tanah pasir) atau
saling melekat menjadi satu satuan yang padu (kompak) dan disebut massive atau
pejal.
Tanah dengan struktur baik (granuler, remah) mempunyai tata udara yang
baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Struktur tanah
yang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak dapat saling
bersinggungan dengan rapat. Akibatnya pori-pori tanah banyak terbentuk.
Disamping itu struktur tanah harus tidak mudah rusak (mantap) sehingga pori-pori
tanah tidak cepat tertutup bila terjadi hujan.
3. Konsistensi tanah
agregat tanah cukup kuat untuk dipecahkan atau gembur. Tanah kering ditentukan
dengan mencoba memecahkan atau merumuskan gumpalan kering.
4. Warna tanah
Warna merupakan salah satu ciri tanah yang jelas dan paling menonjol
sehingga mudah terlihat dan lebih sering digunakan dalam memberikan gambaran
tanah dari pada ciri tanah lain. Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat
tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam
tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya oleh
perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik,
warna tanah semakin gelap.
Dilapisan bawah dimana kandungan bahan organik umumnya rendah, warna
tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fe yang didapat.
Di daerah ber-drainase buruk yaitu daerah yang selalu tergenang air, seluruh tanah
berwarna abu-abu karena senyawa Fe terdapat dalam keadaan reduksi (Fe2+).
Pada tanah yang ber-drainase baik, yaitu tanah yang tidak pernah terendam air, Fe
terdapat dalam keadaan oksidasi (Fe3+) misalnya dalam senyawa Fe2O3 (Hematit)
yang berwarna merah atau Fe2O3.3H2O (limonit) yang berwarna kuning cokelat.
Bila tanah kadang-kadang basah & kadang-kadang kering maka disamping warna
abu-abu (daerah yang tereduksi) didapat pula becak-becak karatan merah atau
kuning yaitu ditempat-tempat dimana udara dapat masuk sehingga terjadi oksidasi
besi ditempat tersebut. Beberapa jenis mineral seperti kuarsa dapat menyebabkan
warna tanah menjadi lebih terang.
9
Suhu tanah juga menentukan kualitas tanah tersebut. Suhu tanah merupakan
salah satu sifat fisik tanah yang mempengaruhi proses-proses yang terjadi didalam
10
tanah seperti pelapukan, penguraian bahan tanah, reaksi-reaksi kimia dan lain-lain
dan dapat mempengaruhi langsung pada pertumbuhan tanaman melalui percobaan
kelembaban tanah, aerasi, aktivitas mikroba, ketersediaan unsur hara tanaman, dan
lain-lain.
1.2.2 Sifat Fisik Sampah
Menurut Gelbert dalam Ni Komang Ayu Artiningsih berdasarkan sifat
fisiknya sampah dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Sampah basah (garbage)
Sampah golongan ini merupakan sisa – sisa pengolahan atau sisa sisa
makanan dari rumah tangga atau merupakan timbulan hasil sisa makanan, seperti
sayur mayur, yang mempunyai sifat mudah membusuk, sifat umumnya adalah
mengandung air dan cepat membusuk sehingga mudah menimbulkan bau.
2. Sampah kering (rubbish)
a. Golongan sampah tak lapuk. Sampah jenis ini benar-benar tak akan bisa
lapuk secara alami, sekalipun telah memakan waktu bertahun-tahun,
contohnya kaca dan mika.
b. Golongan sampah tak mudah lapuk. Sekalipun sulit lapuk, sampah jenis ini
akan bisa lapuk perlahan-lahan secara alami. Sampah jenis ini masih bisa
dipisahkan lagi atas sampah yang mudah terbakar, contohnya seperti kertas
dan kayu, dan sampah tak mudah lapuk yang tidak bisa terbakar, seperti
kaleng dan kawat.
2.1 Kesimpulan
Sifat fisik tanah merupakan sifat tanah yang berhubungan dengan bentuk atau
kondisi tanah asli yang berperan dalam aktivitas perakaran tanaman. Macam-
macam sifak fisik tanah yaitu tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi tanah,
warna tanah, suhu tanah. Macam-macam sifat fisik sampah yaitu samph basah dan
sampah kering. Sampah kering digolongkan menjadi dua yaitu sampah tak lapuk
dan tak mudah lapuk. Pengambilan sampel adalah suatu prosedur tertentu yang
diikuti apabila suatu substansi, bahan atau produk diambil untuk keperluan
pengujian sampel yang representatif dari keseluruhannya. Pengukuran sifat fisik
tanah dan sampah yaitu ada metode pengukuran permukaan tanah, berat volume
tanah, dan kadar air pada limbah.
2.2 Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan makalah diatas.
17
Daftar Pustaka
Wardiha, Made Widiadnyana, dan Aris Prihandono. 2014. Aplikasi SNI 19-3964-
1995 Dalam Pengukuran Timbulan Sampah Dan Komposisi Sampah Di
Kawasan Perkantoran Dan Wisma. Balai Pengembangan Teknologi
Perumahan Tradisional Denpasar.
Badan Standarisasi Nasional. 1994. Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh
Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. SNI No. 19-3964-1994. Badan
Standarisasi Nasional. Jakarta
http://eprints.umm.ac.id/35383/3/jiptummpp-gdl-denirezkia-49846-3-babii.pdf
https://m.liputan6.com/news/read/2369243/sampah-di-berbagai-negara-berkah-
atau-masalah
https://m.bisnis.com/amp/read/20190221/99/891611/timbulan-sampah-nasional-
capai-64-juta-ton-per-tahun
http://repository.stikes-
bhm.ac.id/296/1/BISMILLAH%20ALHAMDULILLAH.pdf
18