Anda di halaman 1dari 19

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR-A

Perencanaan Desain Septic Tank

Dosen Pengampu:
Syarifuddin, SKM.,M.Kes
Zulfia Maharani,ST.,M.Si

Disusun oleh Kelompok 5:


Aldyth Zahra (P21335120003)
Cindy Shafira Az Zahra (P21335120008)
Dea Syakila Safitri (P21335120009)
Ibnu Akil (P23133217018)
Isyfalana Noor Islam (P21335120019)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Jakarta, 2021
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini

dengan judul “Perencanaan Desain Septic Tank”. Makalah ini disusun untuk

memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Pengelolaan Limbah Cair-A

semester tiga program studi Sarjana Terapan jurusan Kesehatan Lingkungan yang

diberikan oleh dosen mata kuliah Pengelolaan Limbah Cair-A Bapak Syarifuddin,

SKM.,M.Kes dan Ibu Zulfia Maharani,ST.,M.Si.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai

pihak demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis

sendiri dan pihak yang telah membacanya, serta penulis mendoakan semoga

segala bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Jakarta, 2021

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................... i

Daftar Isi................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1

1.3 Tujuan................................................................................................... 2

1.4 Manfaat................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3

2.1 Dasar Perencanaan Desain Septic Tank..... Error! Bookmark not defined.

2.2 Perhitungan Volume Lumpur............................................................... 7

2.3 Kapasitas Septic Tank................................ Error! Bookmark not defined.

2.4 Desain Septic Tank............................................................................. 10

BAB III PENUTUP.............................................................................................. 15

3.1 Kesimpulan..........................................................................................15

3.2 Saran....................................................................................................15

Daftar Pustaka......................................................................................................16

ii
BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang Masalah

Septic Tank atau sering disebut sebagai tangki septik adalah bangunan

pengolah dan pengurai kotoran tinja manusia cara setempat (onsite) dengan

menggunakan bantuan bakteri. Septic tank merupakan salah satu bentuk

pengolahan limbah setempat yang umum digunakan di Indonesia dan

direkomendasikan sebagai pilihan teknologi yang relatif aman apabila memenuhi

persyaratan tertentu2. Kerja bakteri dalam melakukan pengolahan limbah yang

memadai dalam tangki septik sangat bergantung pada pengoperasian dan

perawatan yang benar yang dilakukan oleh rumah tangga bersangkutan. Peran

bakteri tersebut tidak boleh diganggu bahan-bahan berbahaya bagi keberadaan

bakteri ke dalam septic tank, seperti pemutih pakaian, bahan-bahan kimia,

cat,maupun deterjen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah makalah ini adalah:

1. Bagaimana dasar perencanaan desain septic tank?

2. Bagaimana perhitungan volume lumpur?

3. Berapa kapasitas septic tank?

4. Bagaimana desain septic tank?

1
2

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui dasar perencanaan desain septic tank.

2. Untuk mengetahui perhitungan volume lumpur.

3. Untuk mengetahui kapasitas septic tank.

4. Untuk mengetahui desain septic tank.

1.4 Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat, yaitu:

1. Dapat mengetahui dasar perencanaan desain septic tank.

2. Dapat mengetahui perhitungan volume lumpur.

3. Dapat mengetahui kapasitas septic tank.

4. Dapat mengetahui desain septic tank.


BAB II PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan menjelaskan pembahasan berdasarkan latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat di bab satu.

2.1 Dasar Perencanaan Septic Tank

Dalam perancangan sebuah tempat tinggal salah satu hal yang perlu

mendapat perhatian adalah sistem pembuangan limbah rumah tangga. Limbah

rumah tangga terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Limbah berupa air yang berasal dari kamar mandi, bak cuci, dapur dll (tidak

mengandung tinja) yang lazim disebut grey water.

2. Limbah yang berasal dari kakus (water closet/WC) berbentuk tinja manusia

yang lazim disebut black water.

Untuk merancang sistem pembuangan limbah rumah tangga kita bisa

memulai dengan menginventarisasi kebutuhan dan permasalahannya. Dari hasil

inventarisasi tersebut diperoleh solusi pemecahannya. Air limbah yang berupa

grey water umumnya dibuang ke arah depan bangunan karena biasanya di sanalah

terdapat saluran pembuangan (got) yang terhubung dengan saluran riol

kota. Agar air mengalir lancer saluran pembuangan utama sebaiknya

menggunakan pipa paralon (PVC) berukuran minimal 4 inci. Saluran pun harus

dibuat miring, dimana semakin ke depan semakin rendah. Sedangkan salah satu

solusi terhadap permasalahan limbah rumah tangga yang berwujud black water

adalah dengan merancang tangki septic (septictank).

Hal-hal penting yang wajib diketahui saat pembuatan septic tank:

3
4

1. Ukuran Septic Tank

Agar septic tank dapat menampung seluruh limbah dalam kurun waktu yang

direncanakan, pastikan ukuran septictank menyesuaikan dari jumlah penghuni

tetap rumah tersebut atau penggunanya. Jika septic tank di pakai bersama

( banyak rumah menjadi satu ), maka ukurannya tentu juga harus besar, selain itu

perlu disesuaikan dengan jumlah penghuni setiap rumahnya. Idealnya, untuk

rumah berpenghuni 5 orang, atau dengan kata lain pengguna WC aktif adalah 5

orang, maka ukuran septic tank adalah

a. Volume ruang basah : 1,2m³

b. Volme ruang lumpur : 0.45 m³

c. Volume ruang ambang batas : 0.4 m³

Ukuran di atas kurang lebih dapat menampung limbah selama 2-3 tahun tanpa

pengurasan, tentu saja hal ini bergantung pada frekuensi pengunaan. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa ukuran septic tank yang ideal dipengaruhi oleh “Jumlah

pengguna serta siklus waktu pengurasan yang direncanakan”.

2. Jarak ideal septic tank dengan sumur

Untuk lebih meminimalisir tercemarnya air tanah, pastikan jarak sumur bor

atau sumber air rumah tangga anda berjarak lebih dari 10 meter dari septic tank.

Tercemarnya air sumur atau air tanah akibat limbah septic tank ini dapat

menyebabkan gangguan kesehatan pada penghuni rumah jika mengkonsumsi air

tersebut. Kecuali, Anda memanfaatkan sumber air lain seperti PDAM.


5

3. Hindari menggunakan septic tank untuk menampung limbah lainnya

Pastikan pembuangan limbaah rumah tangga lain terpisah dari saluran ke

septic tank. Hal ini ditujukan agar septic tank tidak cepat penuh, dan

microorganisme pengurai kotoran tidak mati akibat sabun diterjen dan senyawa

lainnya. Selain itu juga untuk kenyamanan rumah, agar bau atau limbah udara

yang di keluarkan oleh septic tank tidak masuk ke dalam rumah.

4. Bentuk Septic Tank

Bentuk septic tank dapat mempengaruhi kinerja dari microorganisme

pengurai kotoran di septic tank. Hindari menggunakan bentuk yang memiliki

sudut tumpul, lebih baik gunakan bentuk melingkar atau mendekati lingkaran. Hal

ini ditujukan agar mikroba dapat menguraikan limbah secara maksimal karena

dengan bentuk sudut, microba ini cinderung menempel pada sudut-sudut tersebut

dan bagian tengah akan kurang terurai.

5. Kondisi Saluran

Pastikan saluran dari WC rumah ke septic tank dan saluran ke ruang resapan

air terbuat dari pipa yang cukup besar dan awet. Serta rawatlah saluran tersebut

dengan tidak membuang sampah atau kotoran lain ke WC, agar tidak menyumbat

saluran ke septic tank. Mampetnya toilet tentu akan menggangu kenyamanan dan

aktifitas penghuni rumah.

6. Kondisi Resapan atau Rembesan

Riuang resapan air kotor atau rembesan ini adalah lubang lain yang berada di

dekat septictank. Kontruksi dari resapan ini terbuat dari berbagai macam

kombinasi bahan. Saluran dari septictank ke rembesan ini di atur sedemikian rupa
6

agar Air tidak memenuhi septictank. Air dengan ketinggian tertentu akan dialirkan

ke lubang resapan ini.

7. Buatlah bak kontrol

Bak ini berfungsi untuk pengontrolan jika saluran air yang kotor mengalami

hambatan sehingga terjadi genangan air yang menggangu. Bak ini terbuat dari

cor-coran beton bertulang serta dilengkapi pegangan pada tutupnya untuk

membuka saat proses pengecekan. Dasar dari bak ini haruslah lebih dalam

daripada dasar saluran untuk air kotor, penempatan bak ini berada di antara

saluran ke resapan air kotor. Selain berfungsi untuk bak kontrol, Bak ini juga

dapat digunakan saat proses pengurasan atau penyedotan limbah dari septic tank.

8. Pemeliharaan septic tank

a. Tangki septic hanya menerima buangan kakus/tinja saja, tidak untuk air

bekas (mandi dan cuci),

b. Pengurasan tangki septic dilakukan secara berkala setiap 3 tahun sekali,

c. Tidak membuang bahan-bahan kimia berbahaya ke dalam tangki septik,

seperti insektisida, karbol pembersih lantai, atau pemutih pakaian.

d. Lumpur tinja hasil pengurasan tangki septic masih berbahaya bagi

manusia dan lingkungan, pengurasan sebaiknya dilakukan oleh

orang/petugas yang mempunya iperalatan penguras yang memenuhi

syarat.

e. Lumpur hasil pengurasan tidak boleh dibuang ke sungai, atau ketempat

terbuka akan tetapi harus dibuang ketempat yang telah direncanakan


7

untuk menampung lumpur tinja (misal Instalasi Pengolah Lumpur Tinja /

IPLT).

2.2 Perhitungan Volume Lumpur

Berikut ini cara perhitungan volume lumpur, yaitu;

2.2.1 Kolam Anaerobik

Kolam ini beroperasi tanpa adanya oksigen terlarut karena beban

organik masih sangat tinggi, sehingga bakteri membutuhkan banyak oksigen

untuk menguraikan limbah organik.

Rumus menghitung volume kolam anaerob

2.2.2 Kolam Fakultatif

Di dalam sistem kolam fakultatif, air limbah berada pada kondisi

aerobik dan anaerobik pada waktu yang bersamaan. Zona aerobik terdapat pada

lapisan atas atau permukaan sedangkan zona anaerobik berada pada lapisan bawah

atau dasar kolam. Waktu tinggal di dalam kolam fakultatif 6-10 hari.

Rumus menghitung luas area kolam fakultatif


8

2.2.3 Kolam Maturasi

Tahap terakhir dari kolam stabilisasi adalah kolam maturasi atau

disebut juga kolam pematangan.

2.3 Kapasitas Septic Tank

Mengacu Peraturan Pemerintah tentang pengolahan limbah, masing-masing

mempunyai standar asumsi hitunganya baik limbah berasal dari rumah tangga,

kantor, pabrik, resto maupun tempat ibadah. Acuann tersebut didasarkan pada

kebutuhan air per-hari per-orang pada setiap penghuni/pemakai bangunan,

misalkan; untuk resto (5L per-kursi), tempat berkumpul sosial/peribadatan

(10L per-orang), rumah tinggal mewah (250L per-orang), rumah sederhana

(120L per-orang), kantor (60L per-karyawan) dan seterusnya.

Pada Peraturan Pemerintah tentang pengolahan limbah domestik rumah

tangga dengan ketentuan, misalkan untuk rumah sederhana adalah 120L setiap

penghuni setiap harinya, sedangkan jumlah limbah pada limbah domestik rumah

tangga untuk toilet kamar mandi 40gram per penghuni per hari, sedang lama

waktu penguraian adalah 3 hari.


9

Septictank mempunyai penampang volume sebagai berikut, 2/3 (0,7)

adalah isi kandungan air dan kotoran dan 1/3 (0,3) adalah isi ruang udara. Jika

misalkan kita ambil contoh septictank mempunyai besaran volume 3m3 maka 0,7

x 3 m3 = 2,1m3 untuk limbah kandungan air dan kotoran, sedangkan untuk ruang

udara adalah 0,3 m3 x 3 m3 = 0,9 m3

Menghitung daya tampung limbah air dan kotoran 2,1 m3 untuk

menampung berapa penghuni? Misalkan jumlah penghuni tetap 4 orang dan tamu

diasumsikan 2 orang tamu yang dimaksud adalah saudara/family yang kadang

singgah ataupun menginap dirumah kita rata-rata per hari dalam setiap tahunnya,

sehingga jumlah penghuni asumsi adalah 6 orang penghuni. 2/3 Kapasitas

septictank = (120L x 6 orang) x 3 hari masa penguraian, hasilnya adalah 2.160L

atau dalam hitungan konversi 2,16Meter kubik.

Sehingga untuk uraian contoh diatas dengan pendekatan septictank ukuran 3

m3cocok dengan kapasitas untuk 6 orang penghuni dan tamu.

Berapakah lama kapasitas kotoran septictank penuh alias masa waktu

sedot/kuras? setelah kotoran padat terurai maka kandungan padat dan air terpisah

yang mana untuk setiap orang perhari adalah mempunyai kadungan kotoran padat

40 gram. Pada kasus diatas volume limbah adalah 2.160L = 2.160.000 gram,

maka 2.160.000gram / (40gram x 6orang) x 3 hari masa waktu penguraian = 3.000

hari septictank akan penuh, jika diasumsikan dalam tahun maka kurang lebih

selama 8,2 tahun.


10

2.4 Desain Septic Tank

Septic tank adalah system sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari closet,

bak penampungan kotoran padat ,bak kotoran cair, resapan serta pipa udara.

Secara umum saya bagi menjadi 2 yaitu Tipe tertutup dan Terbuka. Tipe

Tertutup artinya 2 Kompartemen tata ruangan dalam bak septic tank tertutup rapat

dan hanya saluran untuk limbah air yang keluar tipe ini sering digunakan pada

lahan yang sangat sempit sehingga limbah tidak akan mencemari sumber atau

tandon air yang letaknya mungkin sangat dekat , sedangkan untuk tipe Terbuka

(sangat dianjurkan), pada bak pertama berupa bak tertutup dan pada bak kedua

(resapan) dibuat terbuka pada dasar bak (tidak disemen). Hal ini dimaksud supaya

limbah cairnya bisa langsung diserap ke tanah.

Untuk membuat tangki penampung limbah kotoran , ada beberapa syarat

teknis yang perlu Anda perhatikan.


11

1. Konstruksi septic tank yang baik dan aman bagi lingkungan

Membuat konstruksi septic tank yang baik adalah hal yang wajib dilakukan

oleh setiap pemilih bangunan, baik perumahan, hotel, apartemen, perkantoran dan

lain sebagainya. Karena fasilitas pembuangan limbah cair domestik ini harus

disesuaikan dengan standar lingkungan dan kesehatan agar masyarakat terhindar

dari berbagai macam penyakit. Septic tank diletakkan di sekitar bangungan baik

bagian depan maupun belakang. Biasanya septic tank ini disimpan di bawah tanah

dan ditutupi dengan rerumputan agar tidak begitu terlihat.

2. Jenis septic tank terbuka


12

Sebelum membahas mengenai konstruksi septic tank yang baik, perlu Anda

ketahui bahwa septic tank sebenarnya memiliki dua jenis sesuai dengan

anjurannya yakni jenis terbuka dan jenis tertutup. Septic tank terbuka adalah bak

penampungan air limbah yang bagian atas yang dijadikan sebagai ruang

resapannya tidak ditutup menggunakan cor beton sehingga dibiarkan terbuka

terkecuali untuk limbah padat. Biasanya, septic tank jenis terbuka dipakai di

perkampungan yang masih banyak memiliki lahan yang sangat luas di area sekitar

rumah.

3. Jenis septic tank tertutup

Sementara septic tank tertutup adalah bak penampungan kotoran yang bagian

atasnya ditutup secara keseluruhan menggunakan cor beton bertulang lalu di lantai

dengan semen dan keramik kecuali untuk bagian ruang peresapan. Jenis septic

tank tertutup ini lebih cocok diterapkan pada rumah yang memiliki lahan sempit

seperti perumahan. Setelah memahami jenis-jenis septic tank, berikut ini adalah

beberapa hal penting yang harus Anda perhatikan dalam membuat

konstruksi septic tank yang baik.


13

4. Hal yang perlu diperhatikan sebelum pembuatan

a. Ukuran

Pertama, pastikan bahwa septic tank yang akan dibuat sesuai ukurannya

dengan kapasitas penghuni rumah. Hitung berapa potensi limbah cair setiap

penghuni dalam rumah dengan cara asumsi. Setelah angka potensi limbah

didapatkan, Anda kalikan angka tersebut dengan jumlah penghuni rumah.

Sehingga akan diketahui besaran potensi limbah cair domestik yang harus

ditampung. Dengan begitu, Anda bisa memperkirakan berapa ukuran septic

tank yang sebaiknya dipilih. Karena semakin banyak penghuni rumah maka

semakin besar pula septic tank yang disiapkan. Ukuran adalah aspek yang sangat

penting dalam rancangan konstruksi septic tank yang baik agar septic tank yang

dipasang bisa tahan lama dan tidak mudah penuh.

b. Ukuran pipa

Untuk membuat Konstruksi septic tank yang baik, Anda harus

menggunakan WC dengan ukuran pipa yang besar sehingga tidak ada masalah
14

limbah yang tersumbat. Setidaknya, ukuran pipa yang dipakai adalah 4 inchi.

Selain itu, jangan membuat pipa yang terlalu banyak belokan. Hal ini dilakukan

agar kotoran dapat mengalir tanpa hambatan. Selain itu, pipa pembuangan yang

dipakai juga harus memiliki kemiringan dan elevasi yang mencukupi sehingga

limbah dapat mengalir dengan cepat ke septic tank.

c. Pemasangan

Cara memasang konstruksi septic tank yang baik sebenarnya sangat

mudah. Pertama, buat galian di dalam tanah terlebih dahulu dengan kedalaman 1,5

meter, panjang 2,2 meter dan lebar 1,3 meter. Cari lokasi galian yang tegak lurus

sehingga proses pemasangan dinding nantinya tidak akan begitu sulit. Apabila

kondisi air tanah cukup deras, umumnya Anda akan kesulitan untuk menggalinya.

Tidak perlu khawatir, Anda tetap bisa menggali tanah.

Hanya saja, siapkan terlebih dahulu beberapa ember plastik agar air bisa

dibuang melalui galian bawah tanah. Apabila galian selesai, cepat pasang dinding

baru agar septic tank bisa segera ditanamkan. Plester lantai dan dinding septic

tank kecuali bagian ruang resapan. Selanjutnya, cor beton permukaan tanah

sekitar 12 cm untuk mencegah limbah merembas. Lakukan konstruksi septic

tank yang baik sesuai dengan anjuran pemerintah terkait dengan instalasi septic

tank berstandar SNI.


BAB III PENUTUP

Dalam bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran terhadap

pembahasan di atas.

3.1 Kesimpulan

Dari makalah di atas, dapat diambil kesimpulan, yaitu:

Tangki septik atau Septic Tank adalah suatu kolam atau bak bersekat-sekat

sehingga terbagi-bagi dalam beberapa ruang, biasanya terdapat di bawah tanah.

Tangki septik merupakan tempat pembuangan yang dibuat tangki ini dibuat

dengan bahan yang kedap air sehingga air dalam tangki septik tidak dapat

meresap ke tanah Konstruksi septictank ada disekat dengan dinding bata

dan diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup kontrol dan

diberi pipa hawa T dengan diameter ø1 ½”, sebagai hubungan agar ada

udara/oksigen masuk ke dalam septic tank sehingga bakteri menadi subur dan

berfungsi sebagai pemusnah– kotoran atau tinja yang masuk ke dalam bak

penampungannya.

3.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dapat diambil saran, yaitu;

Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan

dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki

makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan

nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang

pembahasan makalah diatas.

15
Daftar Pustaka

Badan Standar Nasional (2002) : Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum
– SNI 03-2399-2002

Hammond, C., Tyson, Septic Tank Design and Construction, University of


Georgia

Nasrullah (2007) : Studi Kelayakan Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja Kota


Salatiga, Jurnal Presipitasi, Vol. 3

BSN Ebook http://sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-23982017.pdf

https://hakimhomint.wordpress.com/2017/04/10/menghitung-septic-tank/

https://www.asdar.id/pembahasan-mengenai-pengertian-dan-perencanaan-
septictank/

16

Anda mungkin juga menyukai