PENYAKIT MALARIA
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyakit Berbasis
Lingkungan
Dosen Pengampu:
Rojali,SKM,M.Epid
Sri Ani SKM. MKM
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
dengan judul “Penyakit Malaria”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas kelompok mata kuliah Penyakit Berbasis Lingkungan semester tiga program
studi Sarjana Terapan jurusan Kesehatan Lingkungan yang diberikan oleh dosen
mata kuliah Penyakit Berbasis Lingkunga Bapak Rojali,SKM,M.Epid dan Ibu Sri
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan pihak yang telah membacanya, serta penulis mendoakan semoga
segala bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Jakarta, 2021
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
1.4 Manfaat.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
2.2 Karakteristik...........................................................................................4
2.4 Epidemiologi..........................................................................................6
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 10
3.2 Saran.................................................................................................... 10
Daftar Pustaka......................................................................................................11
ii
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan
merupakan masalah kesehatan karena masih banyak daerah yang endemik. Daerah
wilayah lain. Setiap kejadian luar biasa (KLB) malaria umumnya dimulai dengan
vektor Anopheles hingga saat ini belum bisa diberantas secara maksimal karena
rantai penularannya sangat cepat. Infeksi virus terjadi melalui gigitan nyamuk,
diri).
1
2
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Malaria adalah suatu penyakit akut maupun kronik disebabkan oleh protozoa
limpa. Sedangkan meurut ahli lain malaria merupakan suatu penyakit infeksi akut
maupun kronik yang disebakan oleh infeksi Plasmodium yang menyerang eritrosit
dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala
disebut host definitif (pejamu tetap). Parasit/ plasmodium hidup dalam tubuh
nyamuk dalam tahap daur seksual (pembiakan melalui kawin) dan dalam tubuh
diri).(17) Agent atau penyebab penyakit adalah semua unsur atau elemen hidup
ataupun tidak hidup dimana dalam kehadirannya, bila diikuti dengan kontak yang
efektif dengan manusia yang rentan akan mejadi stimulasi untuk memudahkan
beriklim dingin, subtropik. Demam terjadi setiap 48 jam atau setiap hari
3
4
ketiga, pada waktu siang atau sore. Masa inkubasinya antara 12-17 hari dan
berat dan dapat menimbulkan komplikasi berupa malaria cerebral dan fatal.
Masa inkubasi malaria tropika ini sekitar 12 hari, dengan gejala nyeri kepala,
pegal linu, demam tidak begitu nyata, serta kadang dapat menimbulkan gagal
ginjal.
memberikan gejala demam setiap 72 jam. Malaria jenis ini umumnya terdapat
berlangsung tanpa gejala, dan ditemukan secara tidak sengaja. Namun malaria
2.2 Karakteristik
Gejala klasik malaria yang umum terdiri dari tiga stadium (trias malaria)
yaitu:
membungkus diri dengan selimut atau sarung dan saat menggigil seluruh tubuh
sering bergetar dan gigi-gigi saling terantuk, pucat sampai sianosis seperti orang
peningkatan temperatur.
5
Penderita berwajah merah, kulit panas dan kering, nadi cepat dan
panas badan tetap tinggi dapat mencapai 400C atau lebih, respirasi meningkat,
nyeri kepala, terkadang muntahmuntah, dan syok. Periode ini lebih lama dari fase
dingin, dapat sampai dua jam atau lebih diikuti dengan keadaan berkeringat.
turun, lelah, dan sering tertidur. Bila penderita bangun akan merasa sehat dan
2. Kejang
8. Kelemahan umum.
9. Nafas pendek.
6
Infeksi parasit malaria pada tubuh manusia terjadi akibat gigitan nyamuk
dari awal infeksi sampai menimbulkan gejala klinis terdiri atas tiga tahap; yaitu
tahap pre-eritrositik, tahap intrahepatik dan tahap eritrositik. Pada tahap pre-
eritrosit, parasit bergerak aktif di sirkulasi hingga mencapai sel hepar. Tahap
intrahepatik dimulai ketika sporozoit berhasil memasuki sel hepar dengan bantuan
yang terdiri dari ribuan merozoit, menempel dan memasuki eritrosit melalui
interaksi ligand dengan banyak reseptor. Setiap tahapan ini melibatkan proses
Plasmodium.
2.4 Epidemiologi
dan sebagian daerah subtropis di Afrika, Asia, serta Amerika Tengah dan Selatan.
beberapa wilayah di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Pulau Jawa dan Bali
falciparum jarang ditemukan di daerah yang beriklim dingin, tetapi paling sering
daerah, karena bila kondisi lingkungan sesuai dengan tempat perindukan, maka
plasmodium dalam tubuh nyamuk. Hal ini menjadi bukti, penyebab intensitas
(seperti lagun, aliran sungai, rawa, empang, dan tambak). Di tempat ini sering
ditemukan jentik vektor atau tersangka vektor, sehingga pada periode tertentu
8
sangat dekat. Jarak ini dikaitkan dengan jarak terbang nyamuk Anopheles
nyamuk vektor berupa tempat perindukan alami (rawa, lagun, genangan air di
hutan dan lain-lain) dan buatan manusia (sawah, kolam ikan, tambak ikan/udang,
dibagi menjadi tempat perindukan yang permanen (rawa, sawah, mata air, dan
kolam) dan tempat perindukan yang temporer (muara sungai yang tertutup pasir di
pantai, lagun, genangan air payau, cekungan air di dasar sungai sewaktu kemarau,
maupun serangan dari mahluk hidup lain. Populasi nyamuk di suatu daerah
ditentukan juga oleh adanya berbagai jenis ikan pemakan larva seperti ikan kepala
timah, ikan gabus, ikan nila dan ikan mujair. Adanya ternak besar seperti sapi dan
kerbau dapat mengurangi jumlah gigitan nyamuk pada manusia, apabila kandang
hewan tersebut terletak dekat dengan rumah tinggal. rumah yang mempunyai
halaman luas dan kebun yang tidak terawat di sekitarnya adalah kondisi sangat
9
cocok untuk tempat tinggal atau istirahat nyamuk. Nyamuk umumnya beristirahat
Penyakit malaria disebarkan melalui tiga komponen yang saling terkait, yaitu
host, agent dan environment. Komponen ini merupakan rantai penularan penyakit
sehingga bila terinfeksi maka gejala klinisnya tidak berat. Kemoprofilaksis ini
ditujukan kepada orang yang bepergian ke daerah endemis malaria dalam waktu
yang tidak terlalu lama, seperti turis, peneliti, pegawai dan lain-lain. Untuk yang
yaitu meliputi perubahan fisik bersifat permanen terhadap air dan tanaman, yang
Dalam bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran terhadap
pembahasan di atas.
3.1 Kesimpulan
ovale, P. malariae. Gejala malaria yang umum terdiri dari periode dingin, periode
panas, dan periode berkeringat. Perjalanan parasit ini dari awal infeksi sampai
menimbulkan gejala klinis terdiri atas tiga tahap; yaitu pre-eritrositik, intrahepatik
kejadian malaria, karena bila kondisi lingkungan sesuai dengan tempat perindukan,
maka nyamuk akan berkembangbiak dengan cepat dan suhu lingkungan juga
3.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dapat diambil saran, yaitu;
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
http://repository.unissula.ac.id/10754/4/4.%20BAB%20I.pdf
https://ojs.unimal.ac.id/index.php/averrous/article/download/1039/558
http://repository.lppm.unila.ac.id/5713/3/artikel%20agro.pdf
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/153
http://eprints.undip.ac.id/42538/2/JAMES_BAB_II_BARU.pdf
MEDIA
Fitriany, J. & Sabiq, A. (2018). Malaria: Jurnal Averrous Vol.4 No.2 2018, 02
11