Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN MALARIA


ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT TROPIS

Dosen Pengampu: Ns. Reni Tri Subekti, S.ST., M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 1:


1. Amanda Febrianti 2020206203001
2. Ayu Dewi Sintawati 2020206203009
3. Bagas Andriansyah 2020206203010
4. Chica Caludiah Valentina 2020206203011
5. Mardiana 2020206301021
6. Vira Anggraini 2020206203035

Kelas: 4A S1 Ilmu Keperawatan

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
denganrahmat, karunia serta taufik hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah pada mata
kuliah Asuhan Keperawatan Penyakit Tropis tentang “Makalah Asuhan Keperawatan
Malaria”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan
sertapengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapatkekurangan yang jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami berharap adanya saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat terhadap pembaca.

Pringsewu, 22 Mei 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Pengertian Malaria..........................................................................................................5
B. Penyebab Malaria............................................................................................................5
C. Jenis-Jenis Malaria..........................................................................................................5
D. Manifestasi Klinis............................................................................................................6
E. Patofisiologi......................................................................................................................6
F. Pemeriksaan Diagnostik (Yulinah dkk,2011)...............................................................7
BAB III.....................................................................................................................................8
ASUHAN KEPERAWATAN...............................................................................................8
I. PENGKAJIAN..................................................................................................................8
II. ANALISA DATA...........................................................................................................11
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN.................................................................................12
IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN............................................................12
BAB IV....................................................................................................................................18
PENUTUP...............................................................................................................................18
A. Kesimpulan.....................................................................................................................18
B. Saran............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut maupun kronik yang
disebabkan oleh protozoa genus plasmodium yang ditandai dengan demam, anemia dan
splenomegali (Mansjoer, 2001).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia's World Malaria Report 2005,Pada akhir


2004, sekitar 3,2 milyar orang tinggal di daerah beresiko penularan malaria di 107 negara dan
teritori. Antara 350 dan 500 juta episode klinis malaria terjadi setiap tahun. Setidaknya satu
juta kematian terjadi setiap tahun karena malaria. Sekitar 60% dari kasus malaria di seluruh
dunia dan lebih dari 80% dari kematian di seluruh dunia malaria terjadi di Afrika selatan
Sahara. Malaria masih menjadi masalah kesehatan besar dengan 300-500 juta kasus per tahun
dilaporkan.

Malaria adalah masalah potensial di hampir semua daerah di luar pusat- pusat
metropolitan utama di Indonesia. Hal ini lebih efektif dan sehat untuk lebih mengandalkan
langkah-langkah anti-nyamuk dari pada obat anti-parasit. Malaria masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia, khususnya diluar Jawa dan Bali, di
Indonesia transmigrasi dan daerah lain yang didatangi penduduk baru di daerah non endemik
sering terjadi letusan atau wabah yang menimbulkan kematian. Lebih dari setengah penduduk
Indonesia masih hidup di daerah dimana terjadi penularan malaria, sehingga beresiko tertular
malaria.Sekarang ada beberapa kasus dilaporkan malaria di daerah wisata yang sebelumnya
bebas dari penyakit. (Chairuddin Meuraxa, 2004)

Sindrom klinis yang disebabkan oleh malaria berbeda tergantung apakah pasien
tinggal di daerah dengan penularan malaria endemis yang stabil (terus-menerus) atau
penularan labil (kadang-kadang dan/atau jarang).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu malaria?
2. Apa saja penyebab malaria?
3. Apa saja jenis-jenis malaria?
4. Apa manifestasi klinis dari malaria?
5. Apa patofisiologi dari malaria?
6. Apa saja pemeriksaan diagnostik pada malaria?
7. Bagaimana asuhan keperawatan malaria?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian malaria
2. Untuk mengetahui apa saja penyebab malaria
3. Untuk mengetahui jenis-jenis malaria
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis malaria
5. Untuk mengetahui patofisiologi malaria
6. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik malaria
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan malaria
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Malaria
Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh
plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual dl
dalam darah. (Sudoyo Aru,dkk 2009).

B. Penyebab Malaria
Malaria disebabkan oleh protozoa dari genus Plasmodium, yang selain
menginfeksi manusia juga menginfeksi binatang seperti golongan burung, reptile dan
mamalia.
Plasmodium terdiri dari 4 spesies : (Sudoyo Aru,dkk 2009)
A. Plasmodium falciparum menyebabkan malaria tropika (Malignan Malaria)
B. Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertian (Bening Malaria)
C. Plasmodium malarioe Menyebabkan malaria quartana. Asimtomatis dalam waktu
lama.
D. Plasmodium ovale jenis ini jarang sekali di jumpai, paling sering pada daerah Afrika
dan Pasifik Barat, diIndonesia dijumpai di Nusa Tenggara dan Irian, memberikan
infeksi yang paling ringan dan dapat sembuh spontan tanpa pengobatan,
menyebabkan malaria ovale.

C. Jenis-Jenis Malaria
1. Malaria Tropika
Malaria tropika adalah jenis malaria yang paling berat. Penyebabnya adalah
parasit Plasmodium falciparum . Masa inkubasinya yakni antara 9-14 hari. Gejala yang
timbul berupa demam tidak teratur, anemia dan pembesaran limpa. Namun, gejala
awalnya biasanya sakit kepala, nyeri tungkai, lesu mual, muntah dan diare.

2. Malaria Ovale
Malaria ovale adalah jenis malaria paling ringan, disebabkan oleh parasit
Plasmodium ovale . Masa inkubasinya sekitar 11-16 hari. Gejala yang muncul hampir
serupa dengan malaria tertiana dan kuartana, namun jauh lebih ringan. Selain itu,
puncak demam juga lebih rendah. Bahkan, malaria ini bisa sembuh spontan tanpa
pengobatan.
3. Malaria Tertiana
Malaria tertiana atau disebut juga dengan malaria vivax adalah jenis malaria
yang paling sering terjadi. Malaria ini disebabkan oleh parasit Plasmodium vivax .
Daerah tropis dan sub-tropis paling sering terjangkit malaria, termasuk Indonesia.
Masa inkubasi malaria tertania sejak terinfeksi berkisar antara 12-17 hari.
Gejala malaria ini diawali dengan menggigil atau demam yang hilang-timbul, hingga
akhirnya demam terjadi setiap 48 jam disertai gejala klasik trias malaria, yakni periode
dari dingin, panas, hingga berkeringat.

4. Malaria Kuartana
Malaria Kuartana termasuk jenis malaria yang jarang ditemukan. Malaria ini
disebabkan oleh parasit Plasmodium malariae dengan masa inkubasi antara 18-40
hari. Sekilas, Malaria kuartana hampir mirip dengan malaria tiartana, namun gejalanya
lebih ringan, seperti berkeringat dingin, sakit kepala, demam, hingga hilang
kesadaran. Meski jarang menimbulkan komplikasi, malaria kuartana bisa
menyebabkan komplikasi imun yang terdapat pada ginjal. Pengobatan yang
diberikan biasanya lebih dari malaria biasa.

D. Manifestasi Klinis
1. Keluhan sebelum terjadinya demam: kelesuan, malaise, sakit kepala, sakit
belakang, merasa dingin dipunggung, nyerl sendi dan tulang, demam ringan,
anoreksia, perut tidak enak, diare ringan dan kadang-kadang dingin (Sumarmo)
2. Gejala klasik: triase malaria (Sumarmo, 2002)
3. Periode dingin (1S-60 menit): mengigil, badan bergetar, gigi-gigi saling terantuk,
temperature mulai naik, pada anak sering terjadi kejang
4. Periode panas: muka merah,kulit kering dan tersa sangat panas seperti rasa
terbakar,nyeri kepala, nadi cepat, panas badan tetap tinggi 2-12 jam periode
berkeringat: berkeringat banyak dan temperature turun, dan merasa sehat
E. Patofisiologi
Sekuestrasi eritrosit yang terinfeksi. Eritrosit yang terinfeksi dengan stadium lanjut P.
falciparum dapat membentuk tonjolan-tonjolan (knobs) pada permukaannya. Tonjolan
tersebut mengandung antigen malaria dan bereaksi dengan antibodi malaria dan berhubungan
dengan afinitas eritrosit yang mengandung P. falciparum terhadap endotelium kapiler darah
dalam organ tubuh, sehingga skizogoni berlangsung di sirkulasi organ tubuh, bukan di
sirkulasi perifer. Eritrosit yang terinfeksi menempel pada endotelium kapiler darah dan
membentuk gumpalan (sludge) yang membendung kapiler dalam organ tubuh.
Protein dan cairan merembes melalui membran kapiler yang bocor (menjadi lebih
permeabel) dan menimbulkan anoksia dan edema jaringan. Anoksia jaringan yang cukup
meluas dapat menyebabkan kematian. Protein kaya histidin P. falciparum ditemukan
pada tonjolan-tonjolan tersebut.

F. Pemeriksaan Diagnostik (Yulinah dkk,2011)


1. Happus darah tepi
- Tetes darah tepi dengan pewarnaan gimsa (spesies parasit)
- Tetes tebal (Iebih sensitive dekteksi parasit)
2. Resserosol
- IFA(inderat Flovorescen Antibody)
- IHA (interean Hemoglotinatiaon)
- Untuk diagnostic akut (+) bila beberapa hari setelah infeksi parasit
3. Pemeriksaan GBC
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 27 April 2022
Ruangan : Anggrek
RM : 296354
Diagnosa Medik : Malaria

1. Identitas Klien
Nama : An .R
Umur : 4 tahun
Jenis kelamin : laki – laki
Agama : islam
Pendidikan : -
Alamat : Pringsewu
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny M
Usia : 37
Jenis kelamin: perempuan
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Hubungan dengan paisen : ibu kandung
Alamat : Peringsewu

A. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama : panas
Waktu timbulnya: kira – kira 6 hari yang lalu dan berhenti 2 hari setelah itu timbul
Lagi.sering timbul pada waktu siang dan malam.
Awal munulnya : ibu klien mengatakan panas dan kemudian 2 hari yang lalu muntah
keadaan waktu dikaji : klien tampak lemas mual – mual suhu tubuh 39 C.
2. Riwayat kesehatan keluarga :
Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan
dalam keluarga.
3. Riwayat Imunisasi :Ibu klien mengatakan anaknya mendapatkan imunisasi di
posyandu tempat tinggal klien.
Jenis imunisasi: BCG , DPT , polio ,campak dengan waktu pemberian tepat sesuai
usia namun ibu klien tidak ingat setiap jenis imunisasi.
4. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
a. Pertumbuhan fisik anak
- Berat badan anak : 12 kg
- Panjang badan lahir : -
- Usiamulai tumbuh gigi 8 bulan 20 gigi
b. Perkembangan anak
Dari hasil anamnese dengan ibu klien mulai berguling dada usia 5 bulan duduk
pada usia 8 bulan merangkak pada usia 9 setengah bulan berdiri pada usia 12 bulan, mulai
berjalan pada usia 13 bulan , dan mulai berbicara pada usia 15 bulan.
5. Riwayat nutrisi
a. Pemberian asi
Anak pertama kali diberi ASI sejak 3 hari dan cara pemberiannya anak
dibaringkan.lamanya pemberian tidak menentu.asi di berikan sampai seusia 2 tahun.ibu juga
memberikan susu formula pada kepada klien.pemberian susu dalam sehari _+ 4 gelas (1800
cc ).
b. Pemberian makanan tambahan
Pertama kali diberikan makanan tambahan pada usia 4 bulan preminasun nestle beras
merah. Lama pemberian berupa promina sun nestle beras merah usia 5 bulan.
c. Riwayat psikososial
Berdasarkan anamnese dengan ibu klien di dapat : klien tinggal bersama orang tua
letak rumah klien ditengah kota dan jauh dari sekolah.

B. Aktivitas sehari – hari.


1. Pola nutrisi.
Selera makan : selera makan klien baik.
Menu makan : nasi + ikan + sayur . klien makan 3X dalam sehari.
Cara makan klien : klien makan sendiri.
Perubahan : klien selama sakit,ibu klien mengatakan selera makan anaknya
berkurang. Porsi makannya selalu tidak dihabiskan.
2. Pola cairan
Jenis minuman yang dikomsumsi : susu
Frekuensi minum +_ 3 gelas ( 1900 cc)
Perubahan selama sakit tidak ada perubahan
3. Pola eliminasi
BABFrekwensi 1 kali sehari. Konsistensi lunak
BAKFrekwensi 4 – 5 kali sehari
Perubahan selama sakit klien mengatakan kadang dalam 1 hari tidak BAB.
BAK klien selama sakit tidak ada perubahan.
4. Pola istrahat tidur.
Tidur siang dari jam 13.00 -15.00 (2 jam)
Tidur malam dari jam 20.00-06.00 (10 jam)
Perubahan selama klien sakit:ibu klien klien mengatakan waktu tidur sering
terjaga dan gelisah.
5. Pola personal hyegiene.
Mandi 2-3 kali sehari.
Cuci rambut dangan memakai sahmpo 2 kali dalam seminggu.
Menggunting kuku bila panjang
Perubahan selama klien sakit : ibu klien mengatakan selama sakit klien jarang
dimandikan hanya menglap badannya dengan handuk basah.

C. Pemeriksaan fisik.
1. Keadaan umum : Klien tampak gelisah , pakaian klien rapi dan bersih
2. Tanda-tanda vital
- Suhu tubuh :39oC
- Denyut nadi : 120 kali/menit
- Pernapasan : -
3. Kepala
- Bentuk kepala oval.
- Kulit kepala bersih
4. Rambut : Hitam lurus , tummbuhnya merata.
5. Hidung dan telinga
Bentuk lubang hidung kiri dan kanan simetris.tidak ada cairan dan tidak ada infeksi
pada lubang telinga.
6. Mata : Sclera tidak ikterus , konjungtiva tidak anemis.bala mata simetris.
7. Mulut dan gigi
Bentuk datar, atas`dan bawah simetris, bibir anak kering, tidak ada karies, jumlah
gigi 20 buah, tidak ada peradamgan pada tonsil.
8. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
9. Thoraks
- Bentuk simetris kiri dan kanan pergerakan simetris. 10 abdomen
- Tidak ada kelainan (benjolan)
10. Ekstermitas : Koordinasi gerak baik.

D. Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
 Ibu klien mengatakan anaknya  Anoreksia
panas  Mengigil
 Ibu klien mengatakan cemas  Anak tampak gelisah dan
 Ibu klien mengatakan anaknya lemah
mual muntah  Denyut nadi 120 dpm
 Ibu klien mengatakan anaknya  Suhu tubuh 39 C
kurang nafsu makan.  Berat badan 15 kg

II. ANALISA DATA


No Data Etiologi Problem
1 DS: Proses Inflamasi Hipertermi
 Ibu klien mengatakan
anaknya panas.
DO:
 Suhu tubuh 39oC
 Denyut nadi 120
kali/menit
 Mengigil
 Anak tampak gelisah
 Panas saat palpasi

2 DS: Intake yang adekuat Nutrisi kurang


 Ibu klien mengatakan dari kebutuhan
anaknya mual muntah
DO:
 Berat badan 13 kg.
 Berat badan menurun
 Anoreksia

3 DS: Informasi adekuat Kecemasan


 Ibu klien mengatakan
cemas
DO :
 Orang tua klien nampak
cemas.
 Orang tua klien sering
bertanya

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang adekuat
3. Kecemasan berhubungan dengan informasi adekuat
IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria
Intervensi
. Keperawatan Hasil
1 Hipertermi Setelah dilakukan 1. Kaji tanda-tanda vital
berhubungan dengan tindakan keperawatan 2. Pantau suhu pasien (derajat
proses inflamasi 3x24 jam diharapkan dan pola)
DS: hipertermi menurun. 3. Anjurkan pada klien untuk
 Ibu klien Kriteria Hasil: kompres hangat pada daerah
mengatakan 1. Suhu tubuh 36o dahi dan ketiak
anaknya panas. C-37o C 4. Anjurkan pada ibu klien
DO: 2. Klien tidak untuk memakaikan pakaian
 Suhu tubuh gelisah 5. Kolaborasi dengan dokter
39oC pemberian antibiotic dan
 Denyut nadi antipiretik
120 kali/menit
 Mengigil
 Anak tampak
gelisah

2 Nutrisi kurang dari Setelah dilakukan 1. Kaji riwayat nutrisi termasuk


kebutuhan tubuh tindakan keperawatan makanan yang disukai.
berhubungan dengan 3x24 jam diharapkan Observasi dan catat masukan
intake yang adekuat nutrisi meningkat. makanan klien.
DS: Kriteria hasil: 2. Anjurkan pada ibu klien
 Ibu klien 1. Selera makan untuk memberikan makanan
mengatakan klien meningkat sedikit tapi sering
anaknya mual 2. BB dalam batas 3. Beri HE ttg pentingnya
muntah normal nutrisi yang adekuat bagi
DO: tubuh
 Berat badan 15 4. Observasi dan catat kejadian
kg. mual/ muntah, dan gejala
 Berat badan lain yang berhubungan
menurun 5. Kolaborasi rujuk atau
 Anoreksia konsultasi dengan ahli gizi.
3 Kecemasan Setelah dilakukan 1. Memberikan rasa
berhubungan dengan tindakan keperawatan nyaman setelah
informasi adekuat 3x24 jam diharapkan mengungkapkan
DS: kecemasan membaik. masalah.
 Ibu klien Kriteria hasil: 2. Support mental dapat
mengatakan 1. Ibu klien membuat ibu lebih
cemas mengerti rileks
DO : terhadap 3. Meningkatkan
 Orang tua penjelasan pengetahuan kepada
klien nampak yang diberikan. klien untuk
cemas. 2. Ekspresi wajah mengurangi
 Orang tua klien kecemasan klien.
klien sering 3. Nampak
bertanya tenang.
V. PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
No. Tanggal Diagnosa Implementasi Paraf Evaluasi
Keperawatan
1 27 April 2022 Hipertermi 1. Mengkaji tanda-tanda vital Perawat S : Ibu klien mengatakan
berhubungan dengan 2. Memantau suhu pasien anak masih panas
proses inflamasi (derajat dan pola) 0 : Suhu tubuh 39oC
3. Menganjurkan pada klien A : Masalah belum teratasi
untuk kompres hangat pada P : Lanjutkan intervensi.
daerah dahi dan ketiak
4. Menganjurkan pada ibu
klien untuk memakaikan
pakaian
5. Berkolaborasi dengan
dokter pemberian antibiotic
dan antipiretik
2 27 April 2022 Nutrisi kurang dari 1. Mengkaji riwayat nutrisi Perawat S: Ibu klien mengatakan
kebutuhan tubuh termasuk makanan yang anaknya masih mual muntah
berhubungan dengan disukai. Observasi dan O: Berat badan menurun
intake yang adekuat catat masukan makanan A: Masalah belum teratasi
klien. P: Lanjutkan intervensi
2. Menganjurkan pada ibu
klien untuk memberikan
makanan sedikit tapi
sering
3. Memberikan HE ttg
pentingnya nutrisi yang
adekuat bagi tubuh
4. Mengobservasi dan catat
kejadian mual/ muntah, dan
gejala lain yang
berhubungan
5. Berkolaborasi rujuk atau
konsultasi dengan ahli gizi.
3 27 April 2022 Kecemasan 1. Memberikan rasa Perawat S: Ibu klien mengatakan
berhubungan dengan nyaman setelah sudah tidak terlalu cemas
informasi adekuat mengungkapkan O: Orang tua klien tampak
masalah. cemas
2. Mensupport mental A: Masalah teratasi sebagian
dapat membuat ibu P: Pertahankan kondisi pasien
lebih rileks dan lanjutkan intervensi
3. Meningkatkan
pengetahuan
kepada klien untuk
mengurangi
kecemasan klien.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut maupun kronik yang
disebabkan oleh protozoa genus plasmodium yang ditandai dengan demam,
anemia dan splenomegali (Mansjoer, 2001, hal 406).

Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan
oleh suatu protozoa spesies plasmodium yang ditularkan kepada manusia
melalui air liur nyamuk (Corwin, 2000, hal 125).

Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa obligat


intraseluler dari genus plasmodium (Harijanto, 2000, hal 1). Malaria adalah
penyakit infeksi dengan demam berkala, yang disebabkan oleh Parasit
Plasmodium dan ditularkan oleh sejenis nyamuk Anopeles (Tjay & Raharja,
2000). Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.

Pengobatan malaria menurut keperluannya dibagi menjadi pencegahan


bila obat diberikan sebelum infeksi terjadi, pengobatan supresif bila obat
diberikan untuk mencegah timbulnya gejala klinis, pengobatan kuratif untuk
pengobatan infeksi yang sudah terjadi terdiri dari serangan akut dan radikal,
dan pengobatan untuk mencegah transmisi atau penularan bila obat digunakan
terhadap gametosit dalam darah

B. Saran
Agar mahasiswa/mahasiswi dapat menerapkan ilmu pengetahuannya
dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien “Malaria” yang dirawat
DAFTAR PUSTAKA

https://pdfcoffee.com/askep-malaria-sdki-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai