Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MALARIA PADA KEHAMILAN

Disusun Oleh:

NAMA : YULIANTY LASADJO

NIM : 12402120200

3C

PROGRAM STUDY DIII KEPERAWATAN

STIKES RS. PROF Dr. J. A. LATUMETEN

AMBON T.A 2022/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata
kuliah malaria yang membahas tentang malaria pada kehamilan dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu. Dalam penyusunan makalah ini, informasi dari media massa yang berhubungan
dengan malaria. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu
diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.
DAFTAR ISI

BAB 1

PENDAHULUAN : .......................................................................... 1.1

Latar Belakang Masalah : ..................................................................1.2

Rumusan Masalah : ............................................................................1.3

Tujuan : ...............................................................................................1.4

BAB II

PEMBAHASAN: …………………...................................................... 2.1

Landasan Teori : .................................................................................... 2.2

Dampak Malaria Pada Ibu Hamil : ……………………………………2.3

Cara mencegah malaria pada ibu hamil : ........................................ 2.4

BAB III

PENUTUP :................................................................................................3.1

KESIMPULAN : ........................................................................................3.2

SARAN : .....................................................................................................3.3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit parasit yang tersebar luas di seluruh
dunia meskipun umumnya terdapat di daerah berlokasi antara 60° Lintang Utara dan 40°
Lintang Selatan (Yatim, 2007). Malaria hampir ditemukan di seluruh bagian dunia, terutama
di negara-negara yang beriklim tropis dan sub tropis dan penduduk yang beresiko terkena
malaria berjumlah sekitar 2,5 milyar orang atau 41% dari jumlah penduduk dunia. Setiap
tahun kasusnya berjumlah 300-500 juta kasus dan mengakibatkan 1,5-2,7 juta kematian,
terutama di negara-negara benua Afrika (Prabowo, 2007). Tinjauan situasi di Indonesia
tahun 1997 s/d 2001 penyakit malaria ditemukan tersebar hampir di seluruh kepulauan
Indonesia dengan jumlah kesakitan sekitar 70 juta orang atau 35 % penduduk Indonesia
yang tinggal di daerah resiko malaria (Depkes RI, 2008).
Malaria masih merupakan penyakit infeksi yang menjadi perhatian WHO. Sebagian besar
daerah di Indonesia masih merupakan daerah endemik infeksi malaria, yaitu Indonesia
bagian Timur seperti Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan dan bahkan
beberapa daerah seperti Lampung, Bengkulu, Riau, daerah di Jawa dan Bali, walaupun
endemitas sudah sangat rendah, masih sering dijumpai kasus malaria (Harijanto, 2011).
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat karena mempengaruhi
tingginya angka kesakitan dan kematian. Sampai saat ini malaria ditemukan tertular luas di
Indonesia dan bahkan 2 dapat timbul secara tiba tiba di suatu daerah yang telah dinyatakan
bebas malaria. Lebih dari 15 juta penderita malaria klinis di Indonesia dengan 30.000
kematian dilaporkan melalui unit pelayanan kesehatan di Indonesia setiap tahun (SKRT,
1995) Kelompok resiko tinggi yang rawan terinfeksi malaria adalah balita, anak, ibu hamil
dan ibu menyusui. Malaria selain mempengaruhi angka kematian dan kesakitan balita, anak,
wanita hamil dan ibu menyusui juga menurunkan produktifitas penduduk. Kelompok resiko
tinggi yang lain adalah penduduk yang mengunjungi daerah endemik malaria seperti para
pengungsi, transmigrasi dan wisatawan (Harijanto, 2011).
Malaria dapat menyebabkan kekurangan darah karena sel-sel darah banyak yang hancur
dirusak atau dimakan oleh plasmodium. Malaria juga menyebabkan splenomegali yaitu
pembesaran limpa yang merupakan gejala khas malaria klinik. Limpa merupakan organ
penting dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi malaria. Limpa akan teraba setelah 3 hari
dari serangan infeksi akut dimana akan terjadi bengkak, nyeri, hiperemis. Pembesaran terjadi
akibat timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat bertambah, yang bisa
menyebabkan perdarahan berat akibat pecahnya kelenjar limpa (Depkes, 2007 ). Anemia
terjadi terutama karena pecahnya sel darah merah yang terinfeksi, plasmodium falsifarum
menginfeksi seluruh stadium sel darah merah hingga anemia dapat terjadi pada infeksi akut
dan kronis (Depkes, 2010).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penyakit malaria?
2. Apa penyebab malaria pada ibu hamil?
3. Apa dampak malaria pada ibu maupun janin?
4. Bagaimana cara mencegah penyakit malaria pada ibu hamil?

C. Tujuan Penulis

Agar dapat mengetahui tentang penyakit malaria, terutama pada ibu hamil dan apa saja dampak
yang timbul pada ibu maupun janin serta cara mencegahnya.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Malaria

Malaria adalah suatu penyakit yang di tularkan melalui gigitan nyamuk anophelesbetina yang
di sebabkan oleh parasit plasmodium yang menyerang eritosit dan menimbulkan gejala seperti
demam, menggigil, anemia dan pembesaran limpa. Penyakit malaria merupakan salah satu
masalah kronik yang terdapat di Negara berkembang, termasuk Indonesia. Di perkirakan 219 juta
penduduk dunia terinfeksi penyakit malaria dan sebanyak 661.000 diantaranya meningal setiap
tahunnya.Di Indonesia kasus malaria terbesar terjadi di Indonesia bagoian timur seperti di Papua,
Papua Barat, NTT.

Angka kesakitan malaria di Indonesia menurut Riskesdas 2009 adalah 2,89% yang di hitung
bersasarkan hasilpemeriksaan darah, dan menurun pada tahun 2010 menjadi 2,4% (data
Riskesdes 2010), sehingga tercatat tingkat kejadian malaria 18,6 juta kasus per tahun. Malaria
dapat menyerang semua individu tanpa mengenal umur, jenis kealamin maupun golongan, tetapi
yang memiliki kerentanan yang sangat tinggi terjadi pada ibu hamil, karena pada masa
kehamilan terjadi perubahan imunitas seluler maupun imunitas humoral.

Kekebalan terhadap malaria dapat di tentukan dari tingkat transmisi malaria tempat ibu hamil
tinggal/berasal yang di bagi menjadi 2 yaitu:

1. Stable tansmission /transmisi stabil (endemik)

Orang yang berada di daerah endemik akan terus menerut terpapar malaria, karena sering
menerima gigitan nyamuk secara infektif setiap bulannya. Sehingga, imunitas yang terbentuk
cukup signifikan untuk bertahan dari serangan parasit malaria.

2. Unstable tansmission/tansmisi tidak stabil (non endemik)

Orang yang tinggal di daerah ini jarang terpapar malaria hanya menerima rata-rata < 1 gigitan
nyamuk infektif per tahun.

2. Landasan Teori

Sampai sekarang malaria merupakan salah satu penyakit kesehatan masyarakat di negara-
negara seluruh dunia yang memiliki iklim tropis terutama di Negara berkembang, termasuk
Indonesia.
Di perkirakan 219 juta penduduk dunia terinfeksi penyakit malaria dan sebanyak 661.000
diantaranya meningal setiap tahun. penyakit ini disebabkan oleh parasit plasmodium yang
disebarkan memelui gigitan nyamuk anopheles betina.

Malaria menyerang semua individu tanpa mengenal umur, jenis kelamin, maupun golongan,
Tetapi yang memiliki kerentanan yang tinggi mengidap penyakit ini adalah ibu hamil.
Kerenatanan itu terjadi karena pada masa kehamilan,ibu mengalami perubahan imunitas selurer
maupun imunitas humoral.

Malaria adalah suatu penyakit yang di tularkan melalui gigitan nyamuk anophelesbetina yang di
sebabkan oleh parasit plasmodium yang menyerang eritosit dan menimbulkan gejala seperti
demam, menggigil, anemia dan pembesaran limpa. individu yang memiliki kerentan yamg besar
adalah ibu hamil,di kearenakan pada masa kehamilan ibu mengalami perubahan imunitas seluler
maupun imunitas humoral.

Parasit plasmodium yang dapat menyebabkan malaria antara lain:

1. Plasmodium falciparum
2. Plasmodium vivax
3. Plasmodium malariae
4. Plasmodium ovale

Malaria juga dapat berakibat pada janin yang di kandung ibu diantaranya bayi bias
mengalami prematur, abosrtus, BBLR, malaria plasenta dan yang lebih parah kemtian jsnin
dalam kandungan.

3. Dampak Malaria Pada Ibu Hamil

Orang dewasa yang pernah terjangkit malaria biasanya lebih kebal terhadap infeksi malaria.
Namun menurut CDC, kekebalan tersebut bisa hilang saat hamil. Ketika sudah terjangkit,
dampak malaria pada ibu hamil pun lebih buruk, antara lain:

1. Anemia
2. Kelahiran prematur
3. Gangguan pertumbuhan janin
4. Keguguran
5. Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
6. Kematian

Menurut Jurnal Obstetrics & Gynecology, malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk


Anopheles betina yang terinfeksi parasit plasmodium. Saat digigit, parasit tersebut masuk dan
mengendap dalam organ hati, lalu menginfeksi sel darah merah.
4. Cara mencegah malaria pada ibu hamil
1. Basmi sarang nyamuk
Cegah nyamuk berkembang biak dengan menjaga kebersihan rumah. Buang genangan air
dan jangan biarkan pakaian kotor terlalu lama. Bersihkan juga pekarangan rumah dari
tanaman liar atau rumput yang terlalu panjang dan tidak terawat.
2. Pakaian tertutup berwarna terang
Biasanya warna gelap lebih menarik perhatian nyamuk, dan pakaian tertutup bisa
menghalangi akses nyamuk ke kulit kita. Jadi sebaiknya gunakan pakaian berwarna
terang yang tertutup ya, Ma. Pastikan juga pakaian terbuat dari bahan yang halus supaya
tidak gerah.
3. Tidur dengan kelambu berinsektisida
WHO menyarankan penggunaan kelambu berinsektisida untuk cegah dampak malaria
pada ibu hamil. Insektisida dalam kelambu ini aman bagi manusia dan telah digunakan di
banyak negara. Kelambu ini bisa Mama dapatkan dengan mudah di toko.
4. Gunakan aromaterapi
Nyamuk tidak suka pada beberapa aroma tertentu, jadi Mama bisa coba
memasang aromaterapi dalam ruangan menggunakan diffuser. Aroma seperti serai,
lavender, lemon dan jeruk bisa jadi pilihan.
5. Pakai lotion anti nyamuk
Salah satu cara termudah untuk mencegah gigitan nyamuk malaria adalah dengan
mengaplikasikan lotion khusus anti nyamuk di area tubuh yang tidak tertutup pakaian.

5. Penyebab Malaria pada ibu hamil

Dilansir dalam sebuah jurnal berjudul Malaria pada Masa Kehamilan, Malaria merupakan
penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan disebarkan melalui gigitan
nyamuk
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1.Dampak malaria terhadap ibu hamil dapat menyebabkan anemia, malaria serebral,
edema pu1monal, infeksi plasenta, hipoglikemia bahkan kematian.
2. Dampak malaria pada janin dan bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi malaria
dapat menyebabkan persalinan prematur, berat badan lahir rendah, abortus dan kematian.
3. Penatalaksanaan malaria dalam kehamilan adalah dengan pencegahan, pemeriksaan
yang adekuat serta pengontrolan malaria secara terpadu berdasarkan gabungan hal-hal
dibawah ini:
 pendidikan kesehatan dan kunjungan yang teratur untuk antenatal care (ANC).
 Perlindungan pribadi untuk mencegah kontak dengan vektor · Mencjptakan
Hngkungan yang bersjh dan sehat
 Kemoprofilaksis diagnosa dan pengobatan malaria secara akurat ·
Penanggulangan komplikasj malaria dalam kehamilan sernnj mungkin

4. Pencegaban yaitu dengan tidak mengunjungi daerah endemik malaria dan pemberian
kemoprofilaksis kepada setiap wanita hamil yang tinggal di daerah endemis atau yang
akan mengunjungj daerah endemjs; Memutuskan rantai penularan host, agen ataupun
lingkungan dengan menghindari kontak/ gigitan nyamuk anopheles, membunuh jentik
dan nyamuk dewasa, meningkatkan daya tahan tubuh melalui vaksinasi.

B. Saran

 Penting sekali dilakukan skrining malaria bagi wanita hamil di daerah endemis yang
melakukan kegjatan ante natal care ·
 Pentingnya dilakukan kegiatan penyuluhan terutama mengenai bahaya malaria terutama
bagi ibu hamil dan janin, juga mengenai upaya pencegahan yang penting dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai