Oleh Kelompok 2 :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas berkah dan rahmat-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tema dari makalah ini adalah “Penyakit-Penyakit Yang Disebabkan Oleh
Serangga Di Indonesia, salah satunya Malaria”.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah
Pancasila. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami
semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa, dan negara.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum
kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman teman maupun
dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
1. Definisi Penyakit Malaria......................................................................5
2. Jenis-Jenis Parasit Penyebab Malaria....................................................5
3. Siklus Hidup Nyamuk (Anopheles).......................................................6
4. Gejala Yang Timbul Akibat Malaria.....................................................8
5. Cara Pencegahan Dan Pengobatan Malaria.........................................10
BAB III KESIMPULAN......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Malaria saat ini merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi didengar
oleh siapapun terutama di daerah Papua. Karena malaria merupakan penyakit
yang sangat berbahaya. Walaupun sangat berbahaya, tetapi sebagian besar
masyarakat masih acuh dan malas tau terhadap penyakit malaria. Contoh kecil
saja kita lihat disekitar kita masih banyak orang-orang yang membuang sampah
sembarangan. Hal ini bisa membahayakan bagi kita bukan Cuma orang tersebut,
tetapi bagi hampir semua penduduk yang bertempat tinggal di daerah tersebut.
Karena jika membuang sampah sembarangan dapat menjadikannya sarang tempat
berkembangnya nyamuk malaria (Anopheles). Mereka tidak akan sadar sampai
mereka sendiri yang menderita karena terkena panyakit berbahaya tersebut. Dan
kalau ini dibiarkan terus-menerus, akan membahayakan karena penyakit ini dapat
menular kepada siapa saja yang tidak memiliki ketahanan tubuh yang kuat. Tidak
membedakan tua muda, besar kecil ataupun kaya dan miskin.
Oleh karena itu, makalah ini bertujuan agar memberikan informasi kepada
pembaca tentang bahaya penyakit malaria, cara mencegah dan cara mengobatinya.
Sehingga dapat terhindar dari penyakit yang berbahaya ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari penyakit malaria?
2. Jelaskan jenis-jenis parasit penyebab penyakit malaria?
3. Bagaimana siklus hidup nyamuk anopheles?
4. Apa saja gejala yang timbul akibat penyakit malaria?
5. Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan penyakit malaria?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari penyakit malaria
2. Untuk mengetahui jenis-jenis parasit penyebab penyakit malaria
3. Untuk mengetahui siklus hidup nyamuk anopheles
4. Untuk mengetahui gejala yang timbul akibat penyakit malaria
5. Untuk mengetahui cara pencegahan dan pengobatan penyakit malaria
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Penyakit Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama
Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi
parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang
biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah.Pasien yang terinfeksi
oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun
bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.
Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit
Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk
Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania
merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi. Berdasarkan
data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar 300-
500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini
setiap tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak. Untuk
penemuannya atas penyebab malaria, seorang dokter militer Prancis Charles Louis
Alphonse Laveran mendapatkan Penghargaan Nobel untuk Fisiologi dan Medis
pada 1907. Hingga kini, penyakit malaria masih menjadi ancaman di sejumlah
daerah di indonesia. Menurut data kemenkes, pada tahun 2021 terdapat lebih dari
90 ribu kasus malaria. Meski begitu, angka tersebut telah mengalami penurunan
secara signifikan dari tahun 2020 yang mencapai lebih dari 200 ribu kasus.
B. Pembesaran Limpa
Pembesaran limpa merupakan gejala khas pada malaria kronis. Limpa
menjadi bengkak dan terasa nyeri. Pembengkakan tersebut diakibatkan oleh
adanya penyumbatan sel-sel darah merah yang mengandung parasit malaria.
Lama-lama konsistensi limpa menjadi keras karena bertambahnya jaringan ikat.
Dengan pengobatan yang baik, limpa dapat berangsur-angsur normal kembali.
C. Anemia
Anemia atau penurunan kadar hemoglobin darah sampai di bawah normal
disebabkan penghancuran sel darah merah yang berlebihan oleh parasit malaria.
Selain itu, anemia timbul akibat gangguan pembentukan sel darah merah pada
sum- sum tulang. Gejala anemia berupa bandan lemas, pusing, pucat, penglihatan
kabur, jantung berdebar-debar, dan kurang nafsu makan.
5. Cara Pencegahan Dan Pengobatan Penyakit Malaria
Penelitian yang dilakukan oleh Sandy.S (2019), pencegahan yang
dilakukan masyarakat dalam mencegah malaria menggunakan kelambu penelitian
ini sama hasilnya dengan yang dilakukan oleh Darmiah (2017) dari 58 responden
yang ada 28 diantaranya menggunakan kelambu pada saat tidur dimalam hari dan
ada juga responden yang menggunakan kawat kasa yang dipasang pada ventilasi
rumah sama hal yang digunakan oleh masyarakat yang diteliti oleh Lumenta.A
(2019) masyarakat memasang kawat kasa pada ventilasi dan memilih berada
dirumah pada malam hari.
Adapun penelitian yang dilakuan Tamgno.A (2021) di wilayah kamerun,
masyarakat kamerun mencegah malaria juga dengan menggunakan kelambu. Dari
10 jurnal yang dianalisis penulis berpendapat ada 9 jurnal penelitian yang hasilnya
masyarakat mencegah malaria dengan menggunakan kelambu dan memasang
kawat kasa pada ventilasi bahkan ada juga menggunakan otion anti nyamuk. Dari
3 jurnal penelitian yang hasilnya masyarakat memilih beraktivitas dirumah saja
pada malam hari dan jika keluar rumah menggunakan baju berlengan panjang.
Penanggulangan dan pencegahan penyakit tersebut diutamakan pada pemutusan
rantai penularan melalui pengendalian nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus.
Dilakukan dengan cara mencegah nyamuk agar tidak menjadi dewasa yaitu
dengan membasmi nyamuk stadium pradewasa (jentik dan pupa). Strategi
pengendalian yang dianggap paling tepat yang dapat dilakukan adalah melalui
pembersihan sarang nyamuk (PSN) yang menuntut peran serta masyarakat dalam
pelaksanannya. menetap dalam beberapa hari dan berinteraksi dengan pengunjung
lain atau penduduk lokal.
Hasil utama penelitian adalah kepatuhan terhadap pedoman pengobatan
yang direkomendasikan WHO untuk malaria berat didefinisikan sebagai sebagian
kecil dari resep pasien yang memenuhi rekomendasi WHO tentang pengobatan
malaria berat. Pedoman WHO menetapkan bahwa obat anti-malaria harus
diberikan secara parenteral selama minimal 24 jam dan diganti dengan obat oral
segera setelah dapat ditoleransi (Ampadu et al., 2019). Kepatuhan berobat
merupakan sejauh mana usaha yang dilakukan seseorang untuk mematuhi
petunjuk, aturan yang diberikan oleh dokter untuk mendukung kesembuhan
(Kathirvel et al. 2017). Kepatuhan
berobat merupakan perilaku pasien mencakup minum obat, mengikuti diet atau
mengubah gaya hidup. Agar seseorang patuh, diperlukan komitmen dan
partisipasi semua pemangku kepentingan dalam sistem pelayanan kesehatan.
Ketidakpatuhan terhadap pengobatan merupakan masalah multidimensi yang
membutuhkan strategi inovatif yang berbeda, tergantung pada ketersediaan
sumber daya di lingkungan dan kerjasama serta dukungan dari petugas kesehatan,
konselor, masyarakat dan anggota keluarga (Rodrigo et al., 2020).
Malaria diobati dengan obat sesuai resep, menurut jenis malaria. Jenis obat
dan lama pengobatan bervariasi tergantung jenis parasit, keparahan, usia dan
kehamilan. Obat yang paling umum meliputi klorokuin fosfat yang merupakan
pengobatan pilihan untuk setiap parasit yang sensitif terhadap obat. Terapi
kombinasi berbasis artemisinin (ACTs). Adalah kombinasi dua atau lebih obat
untuk melawan parasit malaria. pengobatan ini merupakan pengobatan pilihan
untuk malaria yang resistan terhadap klorokuin (World Health Organization,
2015). Kepatuhan pengobatan malaria ini dipengaruhi banyak faktor diantaranya
adalah pengetahuan, sikap, tindakan, dukungan tenaga kesehatan, dukungan
keluarga dan ketersediaan obat malaria (Tesfahunegn et al., 2019),
(Wahyuningsih, 2020), (Ibrahim et al., 2017), (Elbands et al., 2022).
BAB III
KESIMPULAN
Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan
hewan lain yang disebabkan oleh protozoa dalam tipe plasmodium.malaria
menyebabakan gejala yang biasanya termasuk demam,kelelahan,muntah,dan sakit
kepala.Dalam Khasus yang parah dapat menyebabkan kulit
kuning,kejang,koma,atau kematian.Gejala biasanya muncul 10-15 hari setalah
digigit.Jika tidak diobati,penyakit mungkin kambuh beberapa bulan
kemudian.Pada mereka yang baru selamat dari infeksi,infeksi ulang biasanya
menyebabkan gejala ringan.Imunitas parasite ini menghilang beberapa bulan
hingga beberapa tahun jika orang tersebut terpapar terus-menerus dengan
malaria.Penayakit ini lebih sering ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina yang
terinfeksi.
Gigitan nyamuk dimasukan parasite dari air liur nyamuk kedalam darah
seseorang.Berdasarkan jenisnya malaria dibedakan menjadi empat yaitu,Malaria
Tropika (Plasmodium Palcifarum )Malaria kwartana (Plasmodium Malariae)
,(plasmodium ovale),Malaria tersiana( Plasmodium vivax) Malaria ovale
(Plasmodium ovale).Penyebab Penyakit Malaria disebabkan oleh parasit
plasmodium yang disebarkan oleh gigitan nyamuk nyamuk Anopheles betina.
Melalui gigitan nyamuk penyebaran parasite Malaria juga dapat terjadi karena
terpapar darah penderita malaria. Kondisi seseorang terkena malaria adalah:Janin
yang Terinfeksi dari Ibunya, Menerima Transfusi Darah, Menerima Donor Organ.
Gejala Malaria akan muncul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk. Namun
pada beberapa khasus,gejala baru timbul setelah beberpa bulan karna parasite
penyebab malaria dapat bertahan dalam keadaan tidak aktif didalam tubuh.Geajala
yang dirasakan penderita malaria antara lain : Demam, Menggigil,Sakit
Kepala,Berkeringat Banyak,Lemas,Pegal Linu,Gejala Anemia Atau Kurang
Darah,Mual atau Muntah,Nyeri Perut,Diare,dan BAB berdarah.
Sodik, M. A., & Nahak, T. (2018). Incidence of Malaria, Prevention behavior and
Nutritional Status: Analysis Of Factors That Cause Malaria Diseases In
Umalor Village District Of West Malacca. Indonesian Journal of
Nutritional Epidemiology and Reproductive, 1(1), 11-20.
Kahigwa, E., Schellenberg, D., Sanz, S., Aponte, J. J., Wigayi, J., Mshinda, H., ...
& Menendez, C. (2002). Risk factors for presentation to hospital with
severe anaemia in Tanzanian children: a case–control study. Tropical
medicine & international health, 7(10), 823-830.
Bates, I., Fenton, C., Gruber, J., Lalloo, D., Lara, A. M., Squire, S. B., ... &
Tolhurst,
R. (2004). Vulnerability to malaria, tuberculosis, and HIV/AIDS
infection and disease. Part 1: determinants operating at individual and
household level. The Lancet infectious diseases, 4(5), 267-277.
Idro, R., Carter, J. A., Fegan, G., Neville, B. G., & Newton, C. R. (2006). Risk
factors for persisting neurological and cognitive impairments following
cerebral malaria. Archives of disease in childhood, 91(2), 142-148.
Isanaka, S., Nombela, N., Djibo, A., Poupard, M., Van Beckhoven, D.,
Gaboulaud, V., ... & Grais, R. F. (2009). Effect of preventive
supplementation with ready-to-use therapeutic food on the nutritional
status, mortality, and morbidity of children aged 6 to 60 months in
Niger: a cluster randomized trial. Jama, 301(3), 277-285.
Stevens, G. A., Finucane, M. M., De-Regil, L. M., Paciorek, C. J., Flaxman, S. R.,
Branca, F., ... & Nutrition Impact Model Study Group. (2013). Global,
regional, and national trends in haemoglobin concentration and
prevalence of total and severe anaemia in children and pregnant and
non- pregnant women for 1995–2011: a systematic analysis of
population- representative data. The Lancet Global Health, 1(1), e16-
e25.
Becher, H., Müller, O., Jahn, A., Gbangou, A., Kynast-Wolf, G., & Kouyaté, B.
(2004). Risk factors of infant and child mortality in rural Burkina
Faso. Bulletin of the World Health Organization, 82, 265-273.