Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEPERAWATAN MALARIA

Mata Kuliah : Keperawatan Malaria

Dosen Pengampuh : Yeli Mardona, M.Km

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN MIMIKA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Keperawatan Malaria dengan tepat waktu.
Penulisan makalah ini dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak.
Kami berharap makalah tentang Keperawatan Malaria ini dapat menjadi referensi
bagi banyak pihak. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan
sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.Kami menyadari makalah ini
masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima
segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat. Terima kasih.

2
DAFTAR ISI

COVER…...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. B. Tujuan...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Thypus Abdominalis......................................................................3
1. Definisi............................................................................................................6
2. Etilogi..............................................................................................................7
3. Jenis – Jenis ....................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA…..................................................................................................17

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit parasit yang tersebar


luas di seluruh dunia meskipun umumnya terdapat di daerah berlokasi antara
60° Lintang Utara dan 40° Lintang Selatan (Yatim, 2007). Malaria hampir
ditemukan di seluruh bagian dunia, terutama di negara-negara yang beriklim
tropis dan sub tropis dan penduduk yang beresiko terkena malaria berjumlah
sekitar 2,5 milyar orang atau 41% dari jumlah penduduk dunia. Setiap tahun
kasusnya berjumlah 300-500 juta kasus dan mengakibatkan 1,5-2,7 juta
kematian, terutama di negara-negara benua Afrika (Prabowo, 2007). Tinjauan
situasi di Indonesia tahun 1997 s/d 2001 penyakit malaria ditemukan tersebar
hampir di seluruh kepulauan Indonesia dengan jumlah kesakitan sekitar 70
juta orang atau 35 % penduduk Indonesia yang tinggal di daerah resiko
malaria (Depkes RI, 2008).
B. Tujuan

1. Mengetahui tentang penyait malaria

2. Mengetahui penyebab malaria

3. Mengetahui jeni – jenis malaria

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit

(protozoa) dari genus plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan

nyamuk anopheles.

Istilah Malaria diambil dari dua kata bahasa Italia, yaitu mal (=buruk)

dan area (=udara) atau udara buruk karena dahulu banyak terdapat di daerah

rawa-rawa yang mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga mempunyai

beberapa nama lain, seperti demam roma, demam rawa, demam tropik,

demam pantai, demam charges, demam kura, dan paladusme.

Malaria ditemukan hampir di seluruh bagian dunia, terutama di negara

beriklim tropis dan subtropis. Penduduk yang berisiko terkena malaria

berjumlah sekitar 2,3 miliar atau 41% dari jumlah penduduk dunia. Setiap

tahun, kasusnya berjumlah sekitar 300-500 juta kasus dan mengakibatkan 1,5-

2,7 juta kematian, terutama di negara-negara benua Afrika. Di Indonesia,

penyakit ini ditemukan tersebar di seluruh kepulauan.

Biasanya, Malaria menyerang penduduk yang tinggal di daerah endemis

atau orang-orang yang berpergian ke daerah yang angka penularannya tinggi.

Indonesia adalah negara endemis malaria. Untuk Jakarta dan Bali,

malaria ditargetkan tereradikasi (musnah) pada tahun 2010. Sementara

provinsi-provinsi seperti Maluku, MalukuUtara, Papua, Papua Barat dan

6
Nusa Tenggara Timur (NTT), ditargetkan bebas kasus malaria pada tahun

2030. Keadaan lingkungan berpengaruh besar terhadap ada tidaknya malaria

di suatu daerah. Keberadaan danau air payau, genangan air di hutan,

persawahan, tambak ikan, pembukaan hutan dan pertambangan di suatu

daerah akan meningkatkan kemungkinan timbulnya penyakit malaria karena

tempat-tempat tersebut merupakan tempat perindukan nyamuk malaria.

Menurut badan pusat statistic penyakit malaria di papua – timika berada

diperingkat ke 2 dengan jumlah 53.439 pada tahun 2019.

B. Etiologi

Malaria disebabkan oleh parasite sporozoa plasmodium yang

ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina inefektif. Sebagian besar

nyamuk anopheles akan menggigit pada waktu senja atau malam hari, pada

beberapa jenis nyamuk, puncak gigitannya adalah tengah malam sampai fajar.

(Widoyono,2011).

Plasmodium akan mengalami dua siklus. Siklus aseksual (skizogoni)

terjadi pada tubuh manusia, sedangkan siklus seksual (sporogoni) terjadi pada

nyamuk. Siklus seksual dimulai dengan bersatunya gamet jantan dan betina

untuk membentuk ookinet dalam perut nyamuk. Ookinet akan menembus

dinding lambung untuk membentuk kista di selaput luar lambung nyamuk.

Waktu yang diperlukan sampai pada proses ini adalah 8-35 hari, tergantung

dari situasi lingkungan dan jenis parasitnya. Pada tempat inilah kista akan

membentuk ribuan sporozoit yang terlepas dan kemudian tersebar ke seluruh

7
organ nyamuk termasuk kelenjar ludah nyamuk. Pada kelenjar inilah

sporozoit menjadi matang dan siap ditularkan bila nyamuk menggigit

manusia.

Manusia yang tergigit nyamuk inefektif akan mengalami gejala sesuai

dengan jumlah sporozoit, kualitas plasmodium, dan daya tahan tubuhnya.

Sporozoid akan memulai stadium eksoeritrosier dengan masuk ke sel hati. Di

hati sporozoit matang menjadi skizon yang akan pecah dan melepaskan

merozoid jaringan. Merozoid akan memasuki aliran darah dan menginfeksi

eritrosit untuk memulai siklus eritrosier. Merozoid dalam eritrosit akan

mengalami perubahan morfologi yaitu: merozoid>bentuk cincin > trofozoid >

merozoid. Proses perubahan ini memerlukan waktu 2-3 hari. Di antara

merozoid-merozoid tersebut akan ada yang berkembang membentuk

gametosit untuk memulai siklus seksual menjadi mikrogamet (jantan) dan

makrogamet (betina). Eritrosit yang terinfeksi biasanya pecah yang

bermanifestasi pada gejala klinis. Jika ada nyamuk yang menggigit manusia

terinfeksi ini, maka gametosit yang ada pada darah manusia akan terhisap

oleh nyamuk. Dengan demikian, siklus seksual pada nyamuk dimulai,

demikian seterusnya penularan malaria.

Masa inkubasi malaria sekitar 7-30 hari tergantuk spesiesnya.

Pfaleifarum memerlukan waktu 7-14 hari, P. vivax dan P. Ovale 8-14 hari,

sedangkan P. malariae memerlukan waktu 7-30 hari. Masa inkubasi ini dapat

memanjang karena berbagai faktor seperti pengobatan dan pemberian

profilaksis dengan dosis yang tidak adekuat. Selain ditularkan melalui gigitan

8
nyamuk, malaria dapat menjangkiti orang lain melalui bawaan lahir dari ibu

ke anak, yang disebabkan karena kelainan pada sawar plasenta yang

menghalangi penularan infeksi vertikal. Penularan lainnya adalah melalui

jarum suntik, yang banyak terjadi pada pengguna narkoba suntik yang sering

bertukar jarum secara tidak steril. Model penularan infeksi yang terakhir

adalah melalui tranfusi darah. Disebutkan dalam literatur bahwa melalui

metode ini, hanya akan terjadi siklus eritrositer. Siklus hati tidak terjadi

karena tidak melalui sporozoid.

C. Jenis-Jenis Malaria

1. Malaria Falsiparum

Disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Gejala demam timbul intermiten dan

dapat kontinyu. Jenis malaria ini paling sering menjadi malaria berat yang

menyebabkan kematian. Penyakit malaria jenis ini termasuk

malaria ganas dengan masa inkubasi 9-14 hari.

2. Malaria Vivaks

Plasmodium vivax memberikan intensitas serangan dalam bentuk demam

setiap 3 hari sekali, sehingga sering dikenal dengan istilah malaria tertiana. Jenis

malaria ini tersebar hampir di seluruh kepulauan di Indonesia dan merupakan jenis

malaria terbanyak yang dijumpai di daerah malaria. Masa inkubasi malaria

tertiana berkisar antara 12-17 hari yang diawali dengan gejala nyeri kepala, nyeri

pinggang, mual, muntah dan badan terasa lesu. Gejala awalnya adalah muncul

9
demam tidak teratur tapi kemudian demamnya menjadi teratur setiap 48 jam

sekali di waktu siang atau sore hari. Suhu badan dapat mencapai 41ºC.

3. Malaria Ovale

Disebabkan oleh Plasmodium ovale. Manifestasi klinis biasanya bersifat ringan.

Pola demam seperti pada malaria vivaks.

4. Malaria Malariae

Disebabkan oleh Plasmodium malariae. Gejala demam berulang dengan interval

bebas demam 4 hari. Jenis malaria ini dapat tumbuh subur di daerah tropik, baik

di dataran rendah maupun tinggi.

5. Malaria Knowlesi Disebabkan oleh Plasmodium knowlesi. Gejala

demam menyerupai malaria falsiparum.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh

plasmodium yangmenyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya

bentuk aseksual didalam darah.Infeksi malaria memberikan gejala berupa

demam, menggigil, anemia dan splenomegali.Terdapat beberapa parasit yang

dapat menyebabkan penyakit malaria, yaitu plasmodium falciparum, vivax,

malaria dan ovale.

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai