Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Pengendalian Vektor

Vektor adalah anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan


suatu Infectious agent dari sumber Infeksi kepada induk semang yang rentan.
Peraturan Pemerintah No.374 tahun 2010 menyatakan bahwa vektor
merupakan arthropoda yang dapat menularkan, memindahkan atau menjadi
sumber penularan penyakit pada manusia. Sedangkan menurut Nurmaini
(2001), vektor adalah arthropoda yang dapat memindahkan/menularkan
suatu infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan.
            Vektor penyakit merupakan arthropoda yang berperan sebagai penular
penyakit sehingga dikenal sebagai arthropod - borne diseases atau sering
juga disebut sebagai vector – borne diseases yang merupakan penyakit yang
penting dan seringkali bersifat endemis maupun epidemis dan menimbulkan
bahaya bagi kesehatan sampai kematian.
            Di Indonesia, penyakit – penyakit yang ditularkan melalui serangga
merupakan penyakit endemis pada daerah tertentu, seperti Demam Berdarah
 Dengue (DBD), malaria, kaki gajah, Chikungunya yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk aedes aegypti. Disamping itu, ada penyakit saluran
pencernaan seperti dysentery, cholera, typhoid fever dan paratyphoid yang
ditularkan secara mekanis oleh lalat rumah.
Menurut Chandra (2003), ada 4 faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya suatu penyakit :
1. Cuaca
2. Reservoir
Tujuan Pengendalian Vektor
1. Mencegah wabah penyakit yang tergolong vector-borne disease
>> memperkecil risiko kontak antara manusia dg vektor
penyakit dan memperkecil sumber penularan penyakit/reservoir
2. Mencegah dimasukkannya vektor atau penyakit yg baru ke suatu
kawasan yg bebas >> dilakukan dengan pendekatan legal,
maupun dengan aplikasi pestisida (spraying, baiting, trapping)
Jenis-Jenis Vektor
Arthropoda yang dibagi menjadi 4 kelas :
1. Kelas crustacea (berkaki 10): misalnya udang
2. Kelas Myriapoda : misalnya binatang berkaki seribu
3. Kelas Arachinodea (berkaki 8) : misalnya Tungau
Kelas Hexapoda (berkaki 6) : misalnya nyamuk

Ordo yang perlu diperhatikan dalam pengendalian adalah :


a. Ordo Dipthera yaitu nyamuk dan lalat
b. Ordo Siphonaptera yaitu pinjal
c. Ordo Anophera yaitu kutu kepala
Konsep Dasar
Pengendalian Vektor

1.      Harus dapat menekan densitas vektor


2.      Tidak membahayakan manusia
3.      Tidak mengganggu keseimbangan lingkungan
 
 
Cara Pengendalian Vektor

1. Usaha pencegahan (prevention) >> mencegah kontak


dengan vektor >> pemberantasan nyamuk, kelambu

2. Usaha penekanan (suppression) >> menekan populasi


vektor sehingga tidak membahayakan kehidupan manusia

3. Usaha pembasmian (eradication) >> menghilangkan vektor


sampai habis .
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai