Anda di halaman 1dari 2

NAMA :Teuku Rafi Insan Kamil

NIM :210702080

TUGAS 3
KESEHATAN LINGKUNGAN
VERTOR PENYAKIT
Vektor penyakit cukup beragam. Setiap makhluk hidup, selain manusia pembawa penyakit
(patogen) dan menyebarkannya. Definisi yang lebih spesifik menurut Rozendaal (1997) dan
Awoke et al. (2006), vektor adalah artropoda atau invertebrata lain yang berpotensi menularkan
patogen dengan melakukan inokulasi ke dalam tubuh melalui kulit atau membran mukosa, melalui
gigitan, atau meletakkan material infektif pada kulit, makanan, atau obyek lain.
Vektor menyebarkan agen dari manusia atau hewan terinfeksi ke manusia atau hewan rentan
melalui kotoran, gigitan, dan cairan tubuh, atau secara tidak langsung melalui kontaminasi
makanan. Vektor digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu vektor mekanik dan vektor biologik. Vektor
mekanik yaitu hewan avertebrata yang menularkan penyakit tanpa agen tersebut mengalami
perubahan siklus, perkembangan atau perbanyakan. Sementara itu, vektor biologi dinyatakan
sebagai agen penyakit/patogen mengalami perkembangbiakan atau perubahan siklus.
Konsep inang reservoir (reservoir host) menurut Soeharsono (2005) adalah hewan vertebrata
sebagai sumber, pembawa agen/organisme patogenik, sehingga dapat berkembang biak secara
alami atau berkesinambungan. Hewan reservoir kadang menunjukkan gejala klinik atau gejala
penyakit bersifat ringan atau penyebab kematian. Inang reservoir penyakit meliputi manusia dan
hewan vertebrata yang menjadi tempat tumbuh dan berkembang biak patogen.
Contoh-contoh vektor penyakit yang sering dikenal di masyarakat antara lain:

 Nyamuk Aedes aegypti, yang dapat menularkan virus dengue, chikungunya, danZika.

 Lalat rumah, yang dapat menularkan bakteri penyebab penyakit diare seperti
Salmonella dan E. coli.

 Kutu rambut, yang dapat menularkan bakteri penyebab penyakit tifus.

 Tikus, yang dapat menularkan virus hantavirus dan Leptospira yang


menyebabkan penyakit Leptospirosis.

 Tsetse fly, yang dapat menularkan parasit penyebab penyakit tidur Afrika.

Vektor penyakit dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia dan hewan, karena
mereka dapat menyebar dengan cepat dan mudah dari satu populasi ke populasilainnya.

Vektor penyakit biasanya mengambil patogen dari organisme terinfeksi saat mereka mengambil
makanan dari organisme tersebut. Mereka kemudian dapat mentransmisikan patogen tersebut ke
organisme yang lain saat mereka mengambil makanan dari organisme yang lain.
Vektor dapat membawa agen penyebab penyakit seperti bakteri, virus, parasit, dan fungi.
Setelah menulari vektor, agen penyebab penyakit ini dapat berkembang biakdalam tubuh vektor
dan dapat ditularkan ke manusia atau hewan lain melalui gigitan, tusukan, atau cakaran.

Contoh vektor penyakit yang terkenal adalah nyamuk Aedes aegypti yang menularkan
virus dengue, chikungunya, dan Zika, dan nyamuk Anopheles yang menularkan parasit
Plasmodium yang menyebabkan malaria. Beberapa hewan juga dapat bertindak sebagai vektor,
seperti tikus yang membawa bakteri penyebab penyakit pes, dan kutu yang menularkan borrelia
penyebab penyakit Lyme.

Upaya pengendalian vektor dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti penggunaan
insektisida untuk membunuh vektor, pengendalian habitat untuk mengurangi populasi vektor, dan
vaksinasi untuk melindungi individu dari penyakit yangditularkan oleh vektor.

Penting untuk memahami peran vektor dalam penyebaran penyakit menular agardapat
mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah dan mengendalikan penyakit tersebut.

Pencegahan dan Pengendalian

Upaya penanggulangan penyakit tular Vektor dan zoonotik selain dengan pengobatan terhadap
penderita, juga dilakukan upaya pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit, termasuk
upaya mencegah kontak secara langsung maupun tidak langsung dengan Vektor dan Binatang
Pembawa Penyakit, guna mencegah penularan penyakit menular, baik yang endemis maupun
penyakit baru (emerging). Upaya penanggulangan penyakit tular Vektor dan zoonotik yang efektif
yaitu dengan cara pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit. Pengendalian Vektor
dan Binatang Pembawa Penyakit adalah semua kegiatan atau tindakan yang ditujukan untuk
menurunkan populasi Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit serendah mungkin, sehingga
keberadaannya tidak lagi berisiko untuk terjadinya penularan penyakit di suatu wilayah. Strategi
pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit secara garis besar meliputi pengamatan,
penyelidikan, menentukan metode pengendalian, serta monitoring dan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai