Anda di halaman 1dari 10

PENGENDALIAN

VEKTOR
Oleh :
Cindy Alya Rahma
Revina Agustina
APA ITU VEKTOR ?

Vektor adalah seekor binatang yang membawa bibit penyakit dari seekor
binatang atau seorang manusia kepada binatang atau seorang manusia
kepada binatang lainnya atau manusia lainnya.

Vektor penyakit biasanya disebabkan


oleh arthropoda yang dapat menularkan,
memindahkan atau menjadi sumber
penularan penyakit pada manusia yang
ditularkan melalui serangga.
PENGENDALIAN VEKTOR ?

Semua upaya yang dilakukan untuk meneka,


mengurangi, atau menurunkan tingkat populassi
vektor sampai serendah-rendahnya sehingga
tidak membahayakan kehidupan manusia.
PERANAN VEKTOR PENYAKIT

Secara umum, vektor mempunyai


peranan yaitu sebagai pengganggu dan
penular penyakit. Vektor yang berperan
sebagai pengganggu yaitu nyamuk,
kecoa/lipas, lalat, semut, lipan, kumbang, kutu
kepala, kutu busuk, pinjal, dll.
Penularan penyakit pada manusia melalui
vektor penyakit berupa serangga dikenal
sebagai arthropod-borne diseases atau sering
juga disebut sebagai vector borne diseases.
Agen penyebab penyakit
infeksi yang ditularkan
pada manusia yang rentan
dapat melalui beberapa
cara yaitu :
1. Dari orang ke orang
2. Melalui udara
3. Melalui makanan dan air
4. Melalui hewan
5. Melalui vektor
arthropoda
Transmisi Penyakit dari Vektor Penyakit

Masuknya agen penyakit kedalam tubuh manusia


sampai terjadi atau timbulnya gejala penyakit disebut
masa inkubasi.
1. Inokulasi (Inoculation) : masuknya agen penyakit atau
bibit yang berasal dari arthropoda kedalam tubuh
manusia melalui gigitan pada kulit.
2. Infestasi (Infestation) : masuknya arthropoda pada
permukaan tubuh manusia kemudian berkembang
biak disebut sebagai infestasi contohnya adalah
scabies.
3. Extrinsic Incubation Period dan Intrinsic Incubation
Period : waktu yang diperlukan untuk perkembangan
agen penyakit dalam tubuh vektor , sebagai contoh
parasit malaria dalam tubuh nyamuk anopheles
berkisar antara hari tergantung dengan temperatur
lingkungan dan masa inkubasi intrinsik dalam tubuh
manusia berkisar antara hari tergantung dengan jenis
plasmodium malaria.

4. Definitive Host dan Intermediate Host : tergantung


dari apakah dalam tubuh vektor atau manusia terjadi
perkembangan siklus seksual atau siklus aseksual
pada tubuh vektor atau manusia,
Apabila terjadi siklus sexual maka disebut sebagai host
definitif, sebagai contoh parasit malaria mengalami
siklus seksual dalam tubuh nyamuk, maka nyamuk
anopheles adalah host definitive dan manusia adalah
host intermediate.
TUJUAN PENGENDALIAN VEKTOR

1. Mencegah wabah penyakit yang tergolong vector-


borne disease : memperkecil resiko kontak antara
manusia dengan bvektor penyakit dan
memperkecil sumber penularan
penyakit/reservoir.

1. Mencegah dimasukkannya vektor atau penyakit


yang baru ke suatu wilayah yang bebas :
dilakukan pendekatan legal, maupun dengan
aplikasi pestisida.
METODE PENGENDALIAN VEKTOR

 Pengendalian secara alamiah  Pengendalian secara fisik-mekanik


(naturalistic control) yaitu dengan (physical-mechanical control) dengan
memanfaatkan kondisi alam modifikasi/manipulasi lingkungan.
yang dapat mempengaruhi kehidupan  Pengendalian secara biologis
vector dalam jangka waktu lama. (biological control) dengan
 Pengendalian terapan (applied control) memanfaatkan musuh alamiah atau
yaitu dengan memberikan pemangsa/predator, fertilisasi
perlindungan bagi kesehatan  Pengendalian dengan pendekatan per-
manusia dari gangguan vektor dan UU (legal control) dengan melakukan
bersifat sementara. karantina
 Upaya peningkatan sanitasi lingkungan
SEKIAN DAN TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai