MAKALAH
PENGENDALIAN VEKTOR DAN TIKUS DI
KAWASAN WISATA
Oleh:
KELOMPOK 5:
“Pengendalian Vektor dan Tikus di Kawasan Wisata. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah pengendalian vector dan tikus. Kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga makalah
ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan .............................................................................................................2
A. Kesimpulan ................................................................................................11
B. Saran ...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tempat wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang
wisata adalah semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata
Sebagai tempat wisata, pasti disana terdapat banyak orang yang berasal dari
berbagai tempat untuk melepas lelah dan sebagai tempat refreshing. Oleh karena
itu kualitas sanitasi di tempat wisata harus terjaga gengan baik dan juga aman dari
Vektor dan tikus, antara lain malaria, demam berdarah, leptospirosis, pes.
Indonesia dengan angka kesakitan dan kematian yang cukup tinggi serta
penyakit tular Vektor dan tikus selain dengan pengobatan terhadap penderita, juga
1
kontak secara langsung maupun tidak langsung dengan Vektor dan Binatang
endemis maupun penyakit baru (emerging). Penyakit tular Vektor dan zoonotik
sering kali menimbulkan - 22 - kejadian luar biasa (KLB). Pada tahun 2016
jumlah penderita akibat lima penyakit tular Vektor dan zoonotik di Indonesia
sebesar 426.480 penderita, terdiri dari malaria sebesar 208.450 penderita, demam
baik itu di kawasan wisata maka diperlukan usaha pengendalian terhadap hewan
tersebut. Karena tidak mungkin membasmi rodent seluruhnya maka usaha yang
dikehidupan sehari-hari agar dampak negatif dari rodent tikus dapat diminimalisir.
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Pengertian Pariwisata
rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini.
paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi,
lengkap, turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari
baru dan berbeda lainnya. Banyak negara, bergantung banyak dari industri
pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang
pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-
orang non-lokal.
4
2. Pengertian Vektor dan Tikus
hewan yangterinfeksi ke manusia atau hewan lain yang rentan melalui kotoran,
yang berada didalam atau pun yang menempel dan terdapat di bagian luar
menghisap darah dari orang yang sakit lalu kepada orang yang rentan, sehingga
Selain itu tikus sering merusak property rumah kita karena sifat pengeratnya
dan menjadi musuh para petani karena sering merusak tanaman/sawah mereka.
Berbagai tindakan sering kita lakukan untukmembasmi tikus ini seperti dengan
5
jebakan, lem ataupundengan racun. Tikus adalah binatang yang termasuk
dalam ordo rodentia, sub ordo Myormorpha, family muridae. family muridae
ini merupakan family yang dominan dari ordo rodentia karena mempunyai
adalah mamalia yang termasuk dalam suku Muridae. Spesies tikus yang paling
dikenal adalah mencit (Mus spp.) serta tikus got (Rattus norvegicus) yang
Tikus berperan sebagai tuan rumah perantara untuk beberpa jenis penyakit
1. Leptospirosis
berbentuk spiral yang menyerang mamalia dan dapat hidup di air tawar
selama lebih kurang 1 bulan. Tetapi dalam air laut, selokan dan air kemih
yang tidak diencerkan akan cepat mati. Bakteri ini dapat menyerang siapapun
yang memiliki kontak dengan berbagai benda maupun hewan lain yang
melalui selaput lendir (mukosa) mata, hidung, kulit yang lecet atau atau
6
makanan yang terkontaminasi oleh urine hewan terinfeksi leptospira.Masa
a. Gejala Klinis
b. Komplikasi Leptospirosis
(konjungtiva).
Pada kehamilan : keguguran, prematur, bayi lahir cacat dan lahir mati.
c. Pencegahan
tikus.
7
Menghindari pencemaran oleh tikus.Melakukan desinfeksi terhadap
penangkapan tikus.
kotor, tangan dapat tercemar kuman dari binatang piaraan yang sudah
kaki, memakai sepatu bot, terutama jika kulit ada luka, borok, atau
eksim.
rumah..
d. Pengobatan
8
2. Plague/Penyakit pes/Sampar/La Peste
Pes atau sampar atau plague atau la peste merupakan penyakit zoonosis
yang timbul pada hewan pengerat dan dapat ditularkan pada manusia.
disebabkan bakteri Yersinia pestis (Y. pestis) dan ditularkan oleh kutu
a. Pes Bubo
tinggi, tubuh dingin, menggigil, nyeri otot, sakit kepala hebat, dan ditandai
b. Pes Pneumonik
Pes pneumonik adalah penyakit yang mempunyai gejala batuk secara tiba-
tiba dan keluar dahak, sakit dada, sesak nafas, demam, muntah darah.Pada
menemukan zat antinya. Penyakit ini menular lewat gigitan kutu tikus,
binatang yang terinfeksi. Kutu yang terinfeksi dapat membawa bakteri ini
9
penularan terjadi dari dari percikan air liur penderita yang terbawa oleh
udara.
yangditularkan oleh tikus yang terinfeksi melalui urine, kotoran, atau air
liur. Manusia bisa terkena penyakit ini ketika mereka menghirup virus
aerosol. HPS pertama kali diakui pada tahun 1993 dan sejak itu telah
yang dapat diamati adalah diare, muntah, mual, dan kram perut.
4. Salmonellisis
yang dapat menginfeksi hewan dan juga manusia. Tikus yang terinfeksi
antara lain adalah gastroenteritis, diare, mual, muntah dan juga demam
5. Murine typhus
10
dan nyeri di seluruh tubuh. Ada juga bintil-bintil merah yang timbul di
6. Rabies
memiliki gejala khas yaitu penderita jadi takut terhadap air dan karena
ini melalui gigitan. Gejala awal dari rabies tidaklah jelas, umumnya pasien
merasa gelisah dan tidak nyaman. Gejala lanjut yang dapat diidentifikasi
antara lain adalah rasa gatal di area sekitar luka, panas dan juga nyeri yang
lalu bisa saja diikuti dengan sakit kepala, kesulitan menelan, demam dan
juga kejang.
Menurut WHO (2005), vektor adalah serangga atau hewan lain yang biasanya
1. Pengendalian Kimia
11
Pengendalian secara kimiawi dilakukan semata-mata atas pertimbangan
bahwa pengendalian secara mekanis tidak memberikan hasil yang optimal atau
tidak memberikan hasil yang sesuai dengan harapan pelanggan dan atau untuk
luar ruangan yang tidak berhubungan dengan produksi dan dilakukan untuk
- Tamper Resistant
pengaruh lingkungan.
b. Tempatkan sticker petunjuk dan kartu cek list di atas setiap Kotak
umpan berkunci.
anak.
- Racun Minum
12
Racun minuman merupakan pilihan terbaik dalam pengendalian tikus
menyebabkan kontaminasi.
- Penanganan Bangkai
sekurang-kurangnya 50 cm, begitu pula dengan setiap bahan sisa atau sisa
tikus.
bangkai tikus.
d. Sepatu safety dan safety glass dan tanda pengenal lainnya bila
13
f. Pakai Tanda Pengenal Perusahaan yang masih berlaku
2. Pengendalian Lingkungan
Bila ditemukan tempat yang sanitasinya kurang baik dan bisa menjadi
factor penarik tikus atau bahkan sumber makanan tikus atau menjadi
oleh klien. Tikus akan berkembang biak dan hidup dengan baik pada
berlindung dan tempat tinggal yang tidak terganggu. Beberapa hal yang
rumput/semak belukar
3. Pengendalian Biologis
14
4. Pengendalian Fisik dan Mekanik
- Proofing Infestation
air, atau dari bawah saluran air, mengeliminasi sarang atau tempat
tempat sulit dijangkau dan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap serta
sulit.
pada area tertentu yang akan menarik tikus dari dalam sarang ke luar,
seperti area parkir/garden, setelah itu baru difokuskan untuk tikus yang
15
adanya resiko bau bangkai dapat diatasi dengan konfigurasi penempatan
umpan untuk setiap kategori jenis tikus, jadi dengan penempatan umpan
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
menyebarkannya dengan membawa patogen dari satu inang ke yang lain. Tikus
sebagai faktor penyakitdan identik dengan image kotor. Selain itu tikus sering
merusak property rumah kita karena sifat pengeratnya dan menjadi musuh para
B. Saran
vektor penyakit yakni tikus maupun hama yang dapat merugikan kegiatan
manusia terutama di kawasan wisata. Hal hal kecil juga harus diperhatikan karena
hal besar dapat terjadi karena dipicu oleh adanya hal kecil yang muncul.
pemerintah dalam setiap kebijakan yang dibuat pemerintah semata mata demi
17
DAFTAR PUSTAKA
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/22d82a3dbab6e380e1aaf34
https://www.academia.edu/9362880/MAKALAH_PENGENDALIAN_VEKTOR
_DAN_BINATANG_PENGGANGGU_B_Pendendalian_Tikus_dan_Penyakit_Y