Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 5

KOMPOS

NAMA KELOMPOK

1. FILZAH DWI ANUGRAH :PO713221171012


2. NUR FADILAH : PO713221171026
3. SARTIKA : PO713221171036
4. MUHAMMAD YUSUF : PO713221171024
5. SUCI HASRIANTI : PO713221171042

DIII Tingkat II
Kompos

Kompos adalah pupuk organik sebagai


hasil dari proses biologi oleh aktivitas
mikroorganisme decomposer ( bakteri dan cacing)
dalam menguraikan atau dekomposisi bahan organik
menjadi humus.
Bahan baku pengomposan adalah semua
material organik yang engandung karbon dan
nitrogen, seperti kotoran hewan, sampah hijauan,
sampah kota, lumpur cair dan limbah industri
pertanian.
Manfaat Pupuk Kompos

Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:


Aspek Ekonomi :
1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
2. Mengurangi volume/ukuran limbah
3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya

Aspek Lingkungan :
1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan
pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat
bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

Aspek bagi tanah/tanaman:


1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
3. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
Metode Dalam Membuat Pupuk Kompos

 Wind Row Sistem


Windrow sistem adalah proses pembuatan kompos yang paling
sederhana dan paling murah. Bahan baku kompos ditumpuk memanjang ,
tinggi tumpukan 0.6 sampai 1 meter, lebar 2-5 meter. Sementara itu
panjangnya dapat mencapai 40 – 50 meter.

 Aerated Static Pile


Dalam sistim ini dipasang pipa yang dilubangi untuk mengalirkan
udara. Udara ditekan memakai blower. Karena ada sirkulasi udara, maka
tumpukan bahan baku yang sedang diproses dapat lebih tinggi dari 1
meter.

 In Vessel
sistim ini baik digunakan untuk mengurangi pengaruh bau yang
tidak sedap seperti bau sampah kota. Sistim ini memiliki pintu pemasukan
bahan kompos dan pintu pengeluaran kompos jadi yang berbeda.
Proses Pembuatan Kompos

Proses pengomposan akan segera berlansung setelah


bahan-bahan mentah dicampur. Selama tahap-tahap awal
proses, oksigen dan senyawa-senyawa yang mudah
terdegradasi akan segera dimanfaatkan oleh mikroba
mesofilik. Suhu tumpukan kompos akan meningkat dengan
cepat. Demikian pula akan diikuti dengan peningkatan pH
kompos. Suhu akan meningkat hingga di atas 50o - 70o C. .
Pada saat ini terjadi dekomposisi/penguraian bahan organik
yang sangat aktif. Mikroba-mikroba di dalam kompos dengan
menggunakan oksigen akan menguraikan bahan organik
menjadi CO2, uap air dan panas. pengomposan akan terjadi
penyusutan volume maupun biomassa bahan. Pengurangan
ini dapat mencapai 30 – 40% dari volume/bobot awal bahan.
METODE PRAKTIKUM

 Waktu dan Tempat


Waktu : 13.00 WITA-Selesai
Hari/Tanggal : Rabu/06 Maret 2019- Kamis/11
April 2019
Tempat : Kampus Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Makassar
Alat dan Bahan

 Alat dan Bahan


Alat:
Sekop
Ember
Papan pengalas (Tripleks)
Timbangan
Thermometer
Moisture meter ( Pengukur pH dan Kelembaban)
Pisau
Bahan:
Kotoran sapi
Daun hijau
Serbuk gergaji
Air
 Langkah Kerja
• Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
• Potonglah daun yang telah dikumpulkan menjadi bagian yang kecil-
kecil.
• Campurkan semua kotoran sapi, serbuk gergaji dan daun.
• Aduk semua bahan yang digunakan tersebut lalu dipercikkan air
sampai memperoleh kelembaban antara 50%-60%.
• Masukkan semua bahan tersebut ke dalam wadah/ember yang telah
diberi lubang.
• Tutup wadah tersebut kemudian lakukan pengamatan dua kali dalam
seminggu dengan mengaduk kompos serta mengukur suhu,
kelembaban, pH, warna dan bau sampai kompos matang.
• Catat hasil pengamatan ke dalam table pengamatan.
Hasil
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai