Anda di halaman 1dari 17

Mata Kuliah : Pengolahan Limbah Cair

Dosen : Khiki Purnawati K, S.ST., M.Kes.

LAPORAN
PENGAMATAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
PERKEBUNAN KARET PT. LEMBAH KARET

Oleh:

FILZAH DWI ANUGRAH

PO713221171012

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PRODI D-III

2018/2019
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Pengamatan Pengolahan Limbah Cair
Perkebunan Karet.

Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang Pengamatan


Pengolahan Limbah Cair Perkebunan Karet ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Makassar, 10 Desember 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................ i


Daftar Isi ...................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
1.1.Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2.Tujuan ..................................................................................................................... 2
2.5.Sumber Limbah Industri Karet ................................................................................ 2
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1.Industri Pertanian Karet ........................................................................................... 3
2.2.Vulkanisasi Karet Alam .......................................................................................... 4
2.2.Kandungan Alami Karet Alami ............................................................................. 5
2.3.Limbah Yang Dihasilkan ........................................................................................ 6
2.5.Sumber Limbah Industri Karet ................................................................................ 6
BAB III Pembahasan
3.1.Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Pertanian Karet ..................................... 9
BAB IV Penutup
4.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 13
4.2. Saran ....................................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara dengan perkebunan karet terluas di dunia,
meskipun tanaman karet sendiri baru di introduksi pada tahun 1864. Dalam kurun
waktu sekitar 150 tahun sejak di kembangkan pertama kalinya, luas areal
perkebunan karet di Indonesia telah mencapai 3.262.291 hektar. Dari total areal
perkebunan karet di Indonesia tersebut 84,5% diantaranya merupakan kebun milik
rakyat 8,4% milik swasta dan hanya 7,1% yang merupakan milik Negara.
Dengan areal perkebunan karet terluas didunia tersebut Indonesia bersama
dua Negara Asia Tenggara lainnya, yaitu Malaysia dan Thailand, sejak abad 1920-
an sampai sekarang merupakan pemasokan karet utama dunia. Puncak kejayaan
karet Indonesia terjadi pada tahun 1926 sampai menjelang perang dunia II ketika
itu Indonesia merupakan salah satu pemasok karet alam terkemuka dipasar
internasional. hingga sekarang.
Tetapi jika dilihat dari aspek lingkungan, proses pengolahan karet akan
menghasilkan limbah cair yang mengandung senyawa organik. Hal ini
memerlukan penanganan yang terpadu antara pihak pemerintah, industri dan
masyarakat, juga diperlukan teknologi pengolahan limbah karet yang murah dan
mudah dalam penanganannya, seperti melalui proses aerasi dan koagulasi.
Sumber Limbah Industri Karet apabila dilihat dari tahapan poduksi baik dari
bahan baku berasal dari lateks dan bahan olahan karet rakyat (bokar), maka
limbah yang terbentuk pada industri karet dapat berupa limbah padat, limbah cair,
dan limbah gas. Kualitas bahan baku berpengaruhterhadap tingkat kuantitas dan
kualitas limbah yang akan terjadi dengan rincian makin kotor bahan karet olahan
akan makin banyak air yang diperlukan untuk proses pembersihannya, sehingga
debit limbah cairpun meningkat, makin kotor dan makin tinggi kadar air dari
bahan baku karet olahan, akan makin mudah terjadinya pembusukan, sehingga
kuantitas limbah gas/bau pun meningkat, bahan baku karet olahan yang kotor
menyebabkan kuantitas lumpur, tatal dan pasir relatif tinggi.
Pengelolaan limbah dapat dikelompokkan kedalam pengolahan dari
sumbernya yang disebut sebagai proses produksi bersih, dan pengelolaan saat
limbah tersebut keluar dari proses produksi. Pengolahan limbah pendahuluan
bertujuan untuk memisahkan zatatau unsur padatan kasar yang ada dalam air
limbah dengan cara penyaringan untuk meminimalisasi gangguan dalam proses
pengolahan limbah berikutnya Teknik pengelolaan air limbah secara efektif dan
efisien serta berkesinambunganharus dilaksanakan dalam melakukan pengkajian
dan inovasi penerapan teknologi produksi bersih, untuk mendukung terwujudnya
undustri karet yang berdaya saing tinggidan berwawasan lingkungan.

1
Dengan melihat hal ini, penulis mefokuskan untuk membahas suatu teknik
pengolahan limbah cair karet yaitu Limbah cair karet merupakan air sisa produksi
dari pengolahan karet menjadi benang karet dan air dari pembersihan alat/area.
Limbah karet mengandung amoniak dan nitrogen total yang berbahaya apabila
melewati batas standar yang telah ditetapkan sehingga dapat mencemari air sungai
dan lingkungan sekitarnya. Pengolahan limbah cair tersebut dilakukan dengan
menampungnya pada bak penampungan limbah untuk kemudian diendapkan,
disaring dan sisanya dialirkan ke lingkungan.
Melihat banyaknya pabrik karet yang beropersi dan menimbulkan limbah
cair Dengan demikian perlu dilakukan suatu penangganan serius terhadap limbah-
limbah yang di timbulkan , karena keberadaan limbah akan menimbulkan dampak
yang buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan karet?
2. Bagaimana cara mengolah limbah yang dihasilkan dari proses industri
tersebut?

1.3 Tujuan Makalah


1.3.1 Tujuan Umum
“Untuk melihat Proses produksi karet pada Industri Lembah Karet”
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui analisis imbah pada industry perkebunan karet.
2. Untuk melihat IPAL dan SPAL pada Industri karet.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Industri Pertanian Karet
Karet alam adalah jenis karet pertama yang dibuat sepatu. Sesudah
penemuan proses vulkanisasi yang membuat karet menjadi tahan terhadap
cuaca dan tidak larut dalam minyak, maka karet mulai digemari sebagai bahan
dasar dalam pembuatan berbagai macam alat untuk keperluan dalam rumah
ataupun pemakaian di luar rumah seperti sol sepatu dan bahkan sepatu yang
semuanya terbuat dari bahan karet. Sebelum itu usaha-usaha menggunakan
karet untuk sepatu selalu gagal karena karet manjadi kaku di musim hujan dan
lengket serta berbau di musim panas seperti yang pernah dilakukan oleh
Roxbury Indian Rubber Company pada tahun 1833 dengan cara melarutkan
karet alam terpentin dan mencampurnya dengan hitam karbon untuk
menghasilkan karet keras yang tahan air.
Struktur dasar karet alam adalah rantai linear unit isoprene (C5H8) yang
berat molekul rata-ratanya tersebar antara 10.000 – 400.000. Sifat-sifat
mekanik yang baik dari karet alam menyebabkannya dapat digunakan untuk
berbagai keperluan umum seperti sol sepatu dan telapak ban kendaraan. Pada
suhu kamar, karet tidak berbentuk kristal padat dan
juga tidak berbentuk cairan.
Perbedaan karet dengan benda-benda lain, tampak nyata pada sifat karet
yang lembut, fleksibel dan elastis. Sifat-sifat ini memberi kesan bahwa karet
alam adalah suatu bahan semi cairan alamiah atau suatu cairan dengan
kekentalan yang sangat tinggi. Namun begitu, sifat-sifat mekaniknya
menyerupai kulit binatang sehingga harus dimastikasi untuk memutus rantai
molekulnya agar menjadi lebih pendek.
Proses mastikasi ini mengurangi keliatan atau viskositas karet alam sehing
ga akan memudahkan proses selanjutnya saat bahan-
bahan lain ditambahkan. Banyak sifat-sifat karet alam ini yang dapat
memberikan keuntungan atau kemudahan dalam proses pengerjaan dan

3
pemakaiannya, baik dalam bentuk karet atau kompon maupun dalam bentuk
vulkanisat.
Dalam bentuk bahan mentah, karet alam sangat disukai karena mudah
menggulung pada roll sewaktu diproses dengan open mill/penggiling terbuka
dan dapat mudah bercampur dengan berbagai bahan-bahan yang diperlukan di
dalam pembuatan kompon. Dalam bentuk kompon, karet alam sangat mudah
dilengketkan satu sama lain sehingga sangat disukai dalam pembuatan
barang-barang yang perlu dilapis-lapiskan sebelum vulkanisasi dilakukan.
Keunggulan daya lengket inilah yang menyebabkan karet alam sulit
disaingi oleh karet sintetik dalam pembuatan karkas untuk ban radial ataupun
dalam pembuatan sol karet yang sepatunya diproduksi dengan cara
vulkanisasi langsung.
2.2 Vulkanisasi karet alam
Vulkanisasi karet alam sangat baik dalam hal-hal berikut
1. Kepegasan pantul
Hal ini menyebabkan timbulnya kalor (heat build up) rendah, yang
sangat diperlukan oleh barang jadi karet yang akan mengalami hentakan
berulang-ulang. Sifat inilah yang menyebabkan karet alam selalu dipakai
dalam pembuatan ban truk dan kapal terbang yang sulit disaingi oleh karet
sintetik.
2. Tegangan putus
3. Ketahanan sobek dan kikis
4. Fleksibilitas pada suhu rendah
5. Daya lengket ke fabric atau logam
Sol sepatu sangat memerlukan sifat-sifat tersebut di atas, karena itu karet
alam adalah pilihan sangat tepat. Secara umum sol sepatu membutuhkan
kekuatan, ketahanan kikis, dan ketahanan sobek yang tinggi. Vulkanisat
karet alam kuat dan tahan lama bahkan dapat digunakan pada suhu -60°F.
Karet alam bisa dibuat menjadi karet yang agak kaku tetapi masih
mempunyai fleksibilitas dan ketahanan kikis, ketahanan retak lentur serta
kekuatan tinggi. Hal ini menguntungkan dalam pembuatan sol sepatu karena

4
sol sepatu bisa dibuat tipis (seperti sol luar sepatu olahraga), sambil tetap
menjaga agar tidak merasakan batu sewaktu berjalan.
Untuk menurunkan ongkos produksi, selain karet alam, kompon sol
berwarna hitam bisa ditambah dengan karet reclaim dan bekas vulkanisat
yang tidak terpakai yang banyak terdapat di pabrik. Untuk kompon putih,
yang dipakai haruslah karet reclaim putih dan bekas vulkanisat putih juga.
Kekakuan vulkanisat dapat ditingkatkan dengan penambahan resin dengan
kadar styrene yang tinggi dan diperhitungkan sebagai jumlah karet. Perlu
diingat utnuk keperluan eksport hendaklah kompon yang baik, yaitu
yang mengandung bahan-bahan yang baik pulayang dipakai.
Walapupun kalor yang timbul dari karet alam lebih rendah dari karet
sintetik seperti SBR, tetapi karet alam agak kurang tahan terhadap panas
disbanding SBR. Karet alam tidak tahan ozon dan cahaya
matahari. Ketahanan terhadap minyak dan pelarut hydrocarbon sangat
buruk.

2.3 Kandungan Alami Karet Mentah


Karet alam mengandung beberapa bahan antara lain: karet hidrokarbon,
protein, lipid netral, lipid polar, karbohidrat, garam anorganik, dll. Protein
dalam karet alam dapat mempercepat vulkanisasi atau menarik air dalam
vulkanisat. Beberapa lipid ada yang merupakan bahan pencepat atau
antioksidan. Protein juga dapat meningkatkan heat build up tetapi dapat juga
meningkatkan ketahanan sobek.
Karet alam lama kelamaan dapat meningkat viskositasnya atau menjadi
keras. Ada jenis karet alam yang sudah ditambah bahan garam hidroksilamin
sehingga tidak bisa mengeras dan disebut karet CV (contant viscosity). Karet
alam bisa mengkristal pada suhu rendah (misalkan -26°C) dan bila ini terjadi,
diperlukan pemanasan karet sebelum diolah pabrik barang jadi karet.

5
2.4 Limbah Yang Dihasilkan
a) Limbah Cair
Limbah cair karet merupakan air sisa produksi dari pengolahan karet
menjadi benang karet dan air dari pembersihan alat/area. Limbah karet
mengandung amoniak dan nitrogen total yang berbahaya apabila melewati
batas standar yang telah ditetapkan sehingga dapat mencemari air sungai
dan lingkungan sekitalnya. Pengolahan limbah cair tersebut dilakukan
dengan menampungnya pada bak penampungan limbah untuk kemudian
diendapkan, dsaring dan sisanya dialirkan ke lingkungan
b) Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan berupa busa lateks dan sisa slab.Limbah
padat hasil pengolahan dari IPAL berasal dari proses koagulasi kimia
dengan Ferosulfat dikeringkan di drying bed ditampung di bak
penampung.

2.5 Sumber Limbah Industri Karet


Apabila dilihat dari tahapan poduksi baik dari bahan baku berasal dari
lateks dan bahan olahan karet rakyat (bokar), maka limbah yang terbentuk
pada industri karet dapat berupa limbah padat, limbah cair, dan limbah gas.
Kualitas bahan baku berpengaruhterhadap tingkat kuantitas dan kualitas
limbah yang akan terjadi dengan rincian sebagai berikut :1. makin kotor bahan
karet olahan akan mkin banyak air yang diperlukan untuk proses
pembersihannya, sehingga debit limbah cairpun meningkat.2. makin kotor dan
makin tinggi kadar air dari bahan baku karet olahan, akan makinmudah
terjadinya pembusukan, sehingga kuantitas limbah gas/bau pun meningkat.3.
bahan baku karet olahan yang kotor menyebabkan kuantitas lumpur, tatal dan
pasir relatif tinggi.Pembersihan dilakukan melalui pengecilan ukuran, proses
ini juga bertujuan untuk memperbesar luas pemukaan karet agar waktu

6
pengeringan relatif singkat. Dengandemikian, limbah yang terbentuk dominan
berbentuk limbah cair.Sumber limbah cair dapat dikategorikan dari proses
produksi dengan rinciansebagai berikut:
1. Bahan baku olahan karet rakyat Bahan baku karet rakyat berbentuk
koagulum (bongkahan) yang telah dibubuhi asamsemut, dan banyak
mengandung air dan unsur pengotor dari karet baik disengaja maupuntidak
disegaja oleh kebun rakyat. Sumber limbahnya antara lain:
a. penyimpanan koagulum
b. sebelum produksi terlebih dulu karet disempot air sehingga
menghasilkan limbah
c. pencacahan koagulum lalu di cuci dengan air lagid. proses peremahan
dengan hammer mill juga menghasilkan limbah cair, waaupun
jumlahnya relatif kecil2. Bahan baku berasal dari lateks kebun. Dalam
proses produksi untuk meghasilkan karet digunakan air lebih sedikit,
tetapimempunyai bahan kimia didalam air limbahnya. Sumber
limbahnya adalah dari proses pencacahan dan peremahan.Pengaruh
tiap parameter terhadap lingukungan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) BOD
BOD merupakan salah satu parameter limbah yang menjadi gambaran atas
tingkat polusi air. Semakin tinggi nilai BOD menunjukkan makin besar
oksigen yang dibutuhkan olehmikroorganisme merubah organik.Makin
tinggi kandungan bahan organik akanmenyebabkan makn berkurangnya
konsentrasi oksigen terlarut di dalam air yangakhirnya berakibat kematian
berbagai biota air.Pengurangan konsentrasi oksigen terlarutmenyebabkan
kondisi aerob bergeser ke kondisi anaerob.
b. COD
COD mirip dengan BOD, bedanya osigen yang diperlukan merupakan
oksigenkimiawi seperti O2 atau oksidator lainnya untuk mengoksidasi
secara kimia bahanorganik menjadi senyawa lain seperti gas metan,
amoniak, dan karbon dioksida. NilaiCOD selalu lebih tinggi daripada nilai
BOD karena hampir seluruh jenis bahan organik dapat teroksidasi secara
kimia termasuk bahan organik yang teroksidasi secara biologis.
c. Padatan Terendap
Padatan terendap menunjukkan jenos padatan yang terkandung di dalam
cairan limbahyang mampu mengendap di dasar cairan secara gravitasi
dalam waktu paling lama sekitar 1 jam.
d. Padatan Tersuspensi
Padatan tersuspensi adalah padatan yang membentuk suspensi atau koloid.
Secarakasat mata padatan ini terlihat mengapung atau mengambang serta
mengeruhkan air karena berat jenisnya relatif rendah.

7
e. Padatan Terlarut
Padatan ini bersama-sama dengan suspensi koloid tidak dapat dipisahkan
secara penyaringan.Pemisahannya hanya dapat dilakukan dengan proses
oksidasi biologis ataukoagulasi kimia.
f. Kandungan Nitrogen
Bentuk senyawa nitrogen yang paling umum adlah protein amonia, nitrit
dan nitrat.Ketiga jenis terakhir ini dihasilkan dari perombakan protein, sisa
tanaman dan pupuk yang tersisa di dalam cairan limbah.g. Derajat
Keasaman (pH)Suatu cairan dikatan bersifat normal bila pH = 7 . makin
rendah nilai pH artinya air makin bersifat asam, sebaliknya makin tinggi
bersifat basa.

8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Pertanian Karet
3.3.1 Tahap Instalasi Pengolahan Air Limbah

Proses Inlet Koagulasi Tank Screening/ Aerasi Tank


Peyaringan

Badan Air Penerima dan Re-use Air Proses Outlet Sedimentasi

keterangan :
 Proses inlet yaitu semua limbah pada proses produksi masuk kedalam
koagulasi tank
 Pada koagulasi tenk terdapat bakteri pengurai dan oksigen sehingga
terbentuk gelembung gas
 Penyaringan air limbah
 Kemudian limbah dialirkan kekolam aerasi dengan cara pemberian udara/
penggunaan blower.
 Proses terakhir sedimentasi
 Kemudian limbah dibuang kesungai dan adapula air limbah yang
digunakan kembali dalam proses produksi karet
3.3.2 Pembahansan
Industri getah karet selain menghasilkan karet sebagai hasil
produksinya juga menghasilkan limbah padat dan limbah cair. Limbah padat
dari industri karet yang berupa sisa-sisa getah karet yang tersisa dari semua
proses produksi, kemudian di olah kembali sehingga tidak satupun limbah
padat yang terbuang. Sedangkan limbah cair nya juga diolah kembali
melalui instalasi pengolahan air limbah.yaitu dengan dialirkan nya air
limbah tadi melalui parit/ bandar menuju kolam koagulasi dimana prosesnya
dengan mengontakkan air limbah dengan udara. Selanjutnya air limbah
tersebut dipompa menuju kolam aerator. Dimana sebelum masuk kolam

9
aerator air limbah tersebut disaring terlebih dahulu untuk memisahkan
partikel-partikel padat yang masih ada selanjutnya air dikontakkan
sebanyak-banyak nya dengan udara melalui 9 ALP (air live pump) dan
dialirkan ke kolam sedimentasi. ALP (Air Live Pump ) berfungsi untuk
menyedot kotoran yang ada didasar kolam dan dialirkan lagi menuju kolam
aerator sebelumnya agar dapat diproses kembali selain itu ALP juga
berfungsi menyedot partikel-partikel terapung pada permukaan kolam
sedimentasi yang kemudian disaring di bak penyaringan.selanjutnya air
limbah yang telah bersih di alirkan kembali untuk di pakai dalam proses
produksi karet selanjutnya proses ini dinamakan recycle.
3.3.3 IPAL

INLET
IPAL PT. Lembah Karet

Koagulasi Tank Screening/ Penyaringan

10
Screening Aerasi Tank dengan Blower

Sedimentasi Clarifier

Outlet Clarifier Badan Air Penerima

11
3.3.4 SPAL

SPAL Dari Sumber Limbah Terbuka dan Tidak Lancar

SPAL dari Sumber Menuju IPAL Terbuka dan Tidak Lancar

SPAL pada IPAL ada yang terbuka


dan tertutup dan berjalan dengan
lancar tanpa hambatan

12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis
tumbuhan.
2. Pengolahan limbahnya melalui yaitu koagulasi tank, screening/penyaringan,
aerasi tank, sedimentasi kemudian limbah yang sudah bersih dibuang
kesungai.

B. Saran
1. Diharapkan mahasiswa/i mampu memahami proses produksi PT. Lembah
Karet.
2. Diharapkan mahasiswa/i mampu memahami proses pengolahan limbah pada
PT. Lembah Karet.
3. Bagi semua masyarakat serta instansi diharapkan untuk sadar dalam
pengelolaan limbah secara dini karena lingkungan yang

13
DAFTAR PUSTAKA

Chairul, Amry. 2016.Pengolahan Limbah Cair Karet. (Online).


amrychairul.blogspot.com/20, diakses pada tanggal 10 Desember 2018.

Koplak, Bocah. 2013. Bab1 Pendahuluan. (Online)


http://bocahkoplak99.blogspot.com/2013/01/bab-i-pendahuluan-1.html,
diakses pada tanggal 10 Desember 2018.

Restu, Ananda. 2012. Laporan Penyehatan Air Dan Pengolahan Limbah Cair C
Pabrik Lembah Karet Kota Padang. (PDF). Padang: Politeknik Kesehatan
Kemenkes Ri Padang.

Sonyarto. 2014. Pengolahan Limbah Karet. (Online).


https://sonysugiarto.wordpress.com/pengolahan-limbah-karet/, diakses pada
tanggal 10 Desember

Wijayanti, Nanik. 2015. Makalah Mengenai Limbah Karet. (Online).


http://nanikwallaby.blogspot.com/2015/12/makalah-mengenai-limbah-
karet.html, diakses pada tanggal 10 Desember 2018.

Anda mungkin juga menyukai