Di susun oleh :
DISUSUN OLEH :
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bahwa polusi udara dalam ruang mencapai dua hingga lima kali lebih tinggi
daripada polusi luar ruang dan beresiko menganggu kesehatan manusia. Udara
mengandung sejumlah oksigen dan campuran gas lainnya, dan ketika terdapat
penambahan gas yang melewati nilai ambang batas yang diperbolehkan, maka
kesehatan dapat terganggu (Mukono, 2000). Oleh sebab itu, kualitas udara dalam
kesehatan. Kesehatan merupakan aspek penting yang harus dijaga sejak dini. Dari
sehingga sekolah harus menyediakan sebuah ruang kelas yang nyaman dari segi
kualitas udaranya.
Kualitas udara di dalam ruangan juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang,
karena dimana orang tersebut berada setiap harinya juga merupakan penggambaran dari
2
kualitas lingkungannya. Suhu, kelembapan, pencahayaan, dan kecepatan angin merupakan
komponen yang ada di dalam suatu ruangan. Seperti pada Peraturan Menteri Kesehatan
Dalam Ruang Rumah, maka standar yang digunakan tersebut menjadi acuan standar
keadaan yang detail, dan pengamatan yang hati-hati dapat memberikan hasil yang maksimal
dalam pengukuran kondisi udara di dalam ruangan. Sehingga dapat terwujud diketahuinya
B. Tujuan
1. Mengetahui kualitas fisik udara indoor atau didalam ruangan yaitu suhu,
C. Manfaat
D. Metode
pengukuran dilakukan oleh penulis tanpa perantara apapun serta datang ke lokasi
3
pengukuran secara langsung. Pengukuran dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2019
dilakukan tiga kali dengan selang waktu selama 4 jam. Pengukuran pertama dilakukan pada
pukul 12.37 dan seterusnya. Alat yang digunakan untuk mengukur antara lain
thermohygrometer, lux meter, dan anemometer. Untuk rincian harga praktikum, alat yang
Kemenkes Semarang, yang artinya semua kegiatan yang dilakukan tidak dipungut biaya
sepeserpun.
b. Pengukuran pencahayaan
kincir 4
Layar hasil pengukuran
BAB II
HASIL PENGUKURAN
berada di desa Karangmangu, Baturraden. Kondisi ruangan dalam kos segar karena
5
ventilasi selalu dibuka setiap hari. Lokasi yang diukur secara umum hanya berisi
perabotan rumah tangga, ukuran ruangan tidak terlalu sempit dan tidak terlalu luas.
B. Hasil
1. Pengukuran suhu di dalam ruangan
Alat ukur : Termohygrometer
Waktu pengukuran : 13 Agustus 2019 pukul 12.37
13 Agustus 2019 pukul 16.42
13 Agustus 2019 pukul 20.12
kelembapan ke ...
1 Ke-1 73%
2 Ke-2 75%
3 Ke-3 73%
Rata-rata 73,7%
pencahayaan ke ...
1 Ke-1 76 lux
2 Ke-2 39,6 lux
3 Ke-3 37,4 lux
Rata-rata 51 lux
6
No Pengukuran arah angin Hasil (m/dtk)
ke ...
1 Ke-1 0,20 m/dtk
2 Ke-2 0 m/dtk
3 Ke-3 0 m/dtk
Rata-rata 0,067 m/dtk
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kondisi Lokasi
Pengukuran kualitas udara parameter fisik di dalam ruangan (indoor) ini di
lakukan pada tanggal 13 Agustus 2019. Pengukuran ini di lakukan pada pagi hari,
siang hari, dan sore hari dengan jangka waktu 4 jam untuk setiap pengukuran.
Pengukuran di lakukan di sebuah ruang tamu kos lantai 1. Ruang tamu ini berada di
Kabupaten Banyumas.
Ruang tamu kos ini memiliki ruang yang tidak cukup luas dan tidak cukup sempit
pula. Dalam ruang tamu kos terdapat perabotan-perabotan rumah tangga pada
umumnya. Memiliki jendela yang di buka tidak secara keseluruhan, selain itu tidak
ada ventilasi, sehingga kondisi pencahayaan dan udara di ruang tamu kos kurang
bagus. Lantai ruang tamu kedap air dan tidak licin, karena lantai terbuat dari keramik,
selain itu lantai mudah di bersihkan. Tembok atau dinding ruang tamu kedap air.
B. Pembahasan Hasil
Pengukuran kualitas udara fisika yang dilakukan di kos Adhea lantai 1
mendapatkan hasil pada pengukuran suhu yang pertama 260C, kedua 250C, dan
ketiga 230C serta rata-rata yang didapatkan pada pengukuran suhu tersebut adalah
24,70C. Untuk hasil pengukuran kelembapan yang dilakukan pada hari yang sama
dan titik pengukuran yang sama yaitu 73%, 75%, dan 73% serta rata-rata yang
didapat dari pengukuran kelembapan adalah 73,6%. Sedangkan hasil yang didapat
dari pengukuran pencahayaan dalam ruangan kos Adhea antara lain 76 lux, 39.6 lux,
dan 37.4 lux serta rata-ratanya yaitu 51 lux. Dan yang terakhir, pengukuran kualitas
7
memperoleh hasil pengukuran 0,20 m/dtik, 0 m/dtk, dan 0 m/dtk dengan rata-rata
0,067m/dtk.
Semua hasil pengukuran kualitas fisik udara ruang (indoor) parameter suhu,
kelembapan, pencahayaan, dan kecepatan angin dibandingkan dengan baku mutu (NAB)
Persyaratan Fisik
Kualitas fisik, terdiri dari parameter: partikulat (Particulate Matter/PM2,5 dan
0
1. Suhu C 18-30
a. Suhu
Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan molekul-molekul.
Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut, untuk
memindahkan (transfer) panas ke benda- benda lain atau menerima panas dari benda-
benda lain tersebut. Suhu udara adalah derajat panas dari aktifitas molekul dalam atmosfer.
Suhu ruangan sangat dipengaruhi ketinggian dari permukan air laut, sinar matahari yang
kepadatan hunian ruang, aktivitas yang ada di ruangan, kegiatan keluar masuk ruangan,
8
peralatan elektronik dalam ruangan, perabot, dan linen yang ada dalam ruangan serta
kondisi suhu di luar ruangan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
b. Kelembapan
Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat
udara berhubungan dengan perubahan suhu. Kelembapan ruangan sangat dipengaruhi oleh
kondisi bahan lantai, dinding, aktivitas manusia, perabot ruangan, sarana pendukung
ruangan, misalnya AC, ventilasi, pintu, dan jendela. Alat yang digunakan untuk mengukur
c. Pencahayaan
Cahaya diukur dengan satuan food candle(Fc) atau Lux meter, pencahayaan dalam
ruang rumah diusahakan agar sesuai dengan kebutuhan untuk melihat benda sekitar dan
membaca berdasarkan persyaratan 300-500 Lux (Permenkes No.48 th 2016). Standar baku
mutu intensitas cahaya bisa saja tidak memenuhi standar, hal tersebut disebabkan oleh
d. Kecepatan Angin
Angin adalah massa udara yang bergerak secara vertikal, horizontal ataupu
diagonal, bervariasi, dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya angin
adalah tekanan udara yang dipengaruhi oleh suhu, sedangkan suhu dipengaruhi adanya
sinar matahari atau sumber panas lainnya. Selain itu ventilasi atau kipas angin, exhauster,
dan AC ikut berperan dalam mendistribusikan angin ke segala arah. Peraturan Menteri
9
Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah kadar pencahayaan yang dipersyaratkan adalah
0,15-0,25 mtr/dtk.
Hasil pengukuran yang dilakukan dan dibandingkan dengan standar baku mutu pada
Adhea tidak lebih dari 300C dan tidak kurang dari 180C yang artinya, kualitas udara/suhu di
kos Adhea sudah memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan.
kelembapan ke ...
1 Ke-1 55%
2 Ke-2 64%
3 Ke-3 53%
Rata-rata 57,3%
Hasil pengukuran kelembapan yang pertama dan ketiga tidak lebih dari standar baku
mutu yang telah ditetapkan, namun pada pengukuran kedua didapatkan hasil 64 yang telah
melampaui standar baku mutu. Setelah dilakukan pengamatan pada bangunan rumah Adhea
kos, disimpulkan bahwa mungkin beberapa faktor berikut menjadi pemicu tingginya
kelembapan :
1. Atap atau plavon pada kos ada yang bocor, sehingga tidak jarang pada waktu hujan
berkurang.
10
pencahayaan ke ...
1 Ke-1 76 lux
2 Ke-2 39,6 lux
3 Ke-3 37,4 lux
Rata-rata 51 lux
Hasil pengukuran pencahayaan yang dilakukan, pada tabel 1 sudah memenuhi standar baku
mutu yang ditetapkan, namun pada tabel 2 dan 3 pencahayaan di kos Adhea kurang dari baku mutu
yaitu minimal 60 lux. Solusi yang dapat dilakukan untuk menambah pencahayaan pada kos adalah
mengganti atau menambah genteng kaca agar sinar matahari bisa masuk kedalam rumah dengan
baik. Serta mengganti lampu dengan tegangan yang lebih tinggi watt nya.
ke ...
1 Ke-1 0,20 m/dtk
2 Ke-2 0 m/dtk
3 Ke-3 0 m/dtk
Rata-rata 0,067 m/dtk
Untuk pengukuran kecepatan angin, hasil pada pengukuran ke dua dan ke tiga tidak
memenuhi standar baku mutu. Untuk memberikan solusi agar angin yang masuk dalam
ruangan stabil dan lacar maka perlu ditambahkan ventilasi/jendela pada bangunan kos
tersebut.
11
BAB IV
A. Kesimpulan
Adhea, Karangmangu, Baturraden pada tanggal 13 Agustus 2019 dimulai pukul 12.37 dan
1. Suhu pada kos Adhea sudah memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan,
karena setelah pengukuran hasil yang didapatkan tidak kurang dari 18 dan tidak
lebih dari 30. Hal ini perlu dipertahankan, karena suhu stabil dan tidak terlalu
panas maupun terlalu dingin yang tentunya akan membuat nyaman penghuninya.
2. Kelembapan pada kos Adhea pada pengukuran kedua melampaui standar baku
mutu, salah satu faktornya karena ada salah satu atap yang bocor dan mungkin
air bisa saja masuk dan merembes ke dinding bangunan. Salah satu upaya untuk
pada bangunan tersebut. Serta mengganti lampu dengan watt yang lebih tinggi
mendapat udara yang sirkulasinya lancar, maka perlu ditambah jendela dan
13
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/67757/Chapter%20I.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
https://onoe21.wordpress.com/laporan-agroklimatologi-tentang-stasiun-
klimatologi/pengukuran-suhu-dan-kelembaban-udara/
http://eprints.polsri.ac.id/4670/3/file%203.pdf
https://www.alatuji.com/index.php?/article/detail/528/pengukur-suhu-ruangan-maupun-luar-
ruangan
https://www.meteran.id/pentingnya-megetahui-kelembaban-dan-suhu-ruangan/
14
LAMPIRAN
Termohygrometer
Lux Meter
15
4) Perlu diperhatikan tinggi luxmeter kurang lebih 85 cm dari lantai atau diletakkan
pada meja kerja, jarak dengan operator 60-90 cm. Pakaian pengukur berwarna
gelap untuk menghindari adanya pantulan.
5) Untuk pengukuran cahaya ruang, diukur di beberapa titik yang membentuk
diagram diagonal dengan bagian tengah sebagai titik pusatnya.
6) Apabila keberadaan tenaga kerja dalam satu ruang tidak menyebar merata, titik-
titik pengukuran yang membentuk diagram diagonal imajiner, digunakan sebagai
titik pusat adalah bagian ruang yang terbanyak atau paling sering ditempati oleh
tenaga kerja selama melakukan pekerjaan.
Anemometer
16