Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MINI RISET PENYEHATAN UDARA

“KUALITAS UDARA PARAMETER FISIKA KOS ADHEA


KARANGMANGU BATURRADEN”

Dosen: Tri Cahyono, SKM, M.Si

Di susun oleh :

DISUSUN OLEH :

FARADEA JULIAN ARSYINTA A. ( P1337433118020 )

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
TAHUN 2019

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kualitas udara di dalam ruangan adalah kondisi kandungan udara di

dalam ruangan yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan penghuni

ruangan. Hasil penelitian dari Environmental Protection Agency menemukan

bahwa polusi udara dalam ruang mencapai dua hingga lima kali lebih tinggi

daripada polusi luar ruang dan beresiko menganggu kesehatan manusia. Udara

mengandung sejumlah oksigen dan campuran gas lainnya, dan ketika terdapat

penambahan gas yang melewati nilai ambang batas yang diperbolehkan, maka

kesehatan dapat terganggu (Mukono, 2000). Oleh sebab itu, kualitas udara dalam

suatu ruang harus diperhatikan.

Kualitas udara dalam ruang berperan penting dalam menunjang

kesehatan. Kesehatan merupakan aspek penting yang harus dijaga sejak dini. Dari

anak-anak, remaja hingga dewasa, anak-anak paling rentan terhadap penyakit.

Pada umumnya, Anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka di

sekolah. Sekitar 80-90% aktivitas anak-anak berada di dalam ruangan kelas,

sehingga sekolah harus menyediakan sebuah ruang kelas yang nyaman dari segi

kualitas udaranya.

Kualitas udara di dalam ruangan juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang,

karena dimana orang tersebut berada setiap harinya juga merupakan penggambaran dari

2
kualitas lingkungannya. Suhu, kelembapan, pencahayaan, dan kecepatan angin merupakan

komponen yang ada di dalam suatu ruangan. Seperti pada Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 Tentang Pedoman Penyehatan Udara

Dalam Ruang Rumah, maka standar yang digunakan tersebut menjadi acuan standar

keadaan komponen udara di dalam ruangan. Pengukuran yang tepat, penggambaran

keadaan yang detail, dan pengamatan yang hati-hati dapat memberikan hasil yang maksimal

dalam pengukuran kondisi udara di dalam ruangan. Sehingga dapat terwujud diketahuinya

kualitas udara bersih dan sehat di dalam ruangan.

B. Tujuan

1. Mengetahui kualitas fisik udara indoor atau didalam ruangan yaitu suhu,

kelembapan, kecepatan angin, dan pencahayaan

2. Mengetahui cara pengoperasian alat yang digunakan untuk mengukur berbagai

macam parameter yang telah disebutkan

3. Mengetahui hasil pengukuran kualitas udara secara fisik

C. Manfaat

1. Memberi pengetahuan kepada mahasiswa cara menguji kualitas fisik udara di

dalam ruangan beserta cara pengoperasian alat yang digunakan.


2. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang pengukuran suhu, kelembapan,

intensitas cahaya, dan kecepatan angin di dalam ruangan yang dapat

mempengaruhi kualitas kesehatan lingkungan dan berdampak pada kesehatan

manusia yang ada di ruangan tersebut.

D. Metode

Dalam pengukuran ini, menggunakan metode pengukuran langsung yang artinya

pengukuran dilakukan oleh penulis tanpa perantara apapun serta datang ke lokasi
3
pengukuran secara langsung. Pengukuran dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2019

tempat dilakukannya pengukuran yaitu Kos Adhea, Karangmangu, Baturraden. Pengukuran

dilakukan tiga kali dengan selang waktu selama 4 jam. Pengukuran pertama dilakukan pada

pukul 12.37 dan seterusnya. Alat yang digunakan untuk mengukur antara lain

thermohygrometer, lux meter, dan anemometer. Untuk rincian harga praktikum, alat yang

digunakan merupakan alat yang dipinjam di bagian laboratorium Kampus 7 Poltekkes

Kemenkes Semarang, yang artinya semua kegiatan yang dilakukan tidak dipungut biaya

sepeserpun.

a. Pengukuran suhu dan kelembapan (termohygrometer)

Untuk mengetahui suhu dalam


ruangan yang diukur

Untuk mengetahui kelembapan


dalam ruangan yang diukur

b. Pengukuran pencahayaan

Sensor alat lux meter

Layar hasil pengukuran

c. Pengukuran kecepatan angin

kincir 4
Layar hasil pengukuran

BAB II

HASIL PENGUKURAN

A. Gambaran Umum Lokasi


Lokasi yang dilakukan penelitian adalah ruang tamu kos adhea lantai 1 yang

berada di desa Karangmangu, Baturraden. Kondisi ruangan dalam kos segar karena
5
ventilasi selalu dibuka setiap hari. Lokasi yang diukur secara umum hanya berisi

perabotan rumah tangga, ukuran ruangan tidak terlalu sempit dan tidak terlalu luas.
B. Hasil
1. Pengukuran suhu di dalam ruangan
Alat ukur : Termohygrometer
Waktu pengukuran : 13 Agustus 2019 pukul 12.37
13 Agustus 2019 pukul 16.42
13 Agustus 2019 pukul 20.12

No Pengukuran suhu ke ... Hasil (0C)


1 Ke-1 260C
2 Ke-2 250C
3 Ke-3 230C
Rata-rata 24,70C

2. Pengukuran kelembapan dalam ruangan


Alat ukur : Termohygrometer
Waktu pengukuran : 13 Agustus 2019 pukul 12.39
13 Agustus 2019 pukul 16.45
13 Agustus 2019 pukul 20.18

No Pengukuran Hasil (%)

kelembapan ke ...
1 Ke-1 73%
2 Ke-2 75%
3 Ke-3 73%
Rata-rata 73,7%

3. Pengukuran pencahayaan dalam ruangan


Alat ukur : Lux meter
Waktu pengukuran : 13 Agustus 2019 pukul 12.38
13 Agustus 2019 pukul 16.45
13 Agustus 2019 pukul 20.18

No Pengukuran Hasil (lux)

pencahayaan ke ...
1 Ke-1 76 lux
2 Ke-2 39,6 lux
3 Ke-3 37,4 lux
Rata-rata 51 lux

4. Pengukuran arah angin


Alat ukur : Anemometer
Waktu pengukuran : 13 Agustus 2019 pukul 12.44
13 Agustus 2019 pukul 16.50
13 Agustus 2019 pukul 20.24

6
No Pengukuran arah angin Hasil (m/dtk)

ke ...
1 Ke-1 0,20 m/dtk
2 Ke-2 0 m/dtk
3 Ke-3 0 m/dtk
Rata-rata 0,067 m/dtk

BAB III
PEMBAHASAN
A. Kondisi Lokasi
Pengukuran kualitas udara parameter fisik di dalam ruangan (indoor) ini di

lakukan pada tanggal 13 Agustus 2019. Pengukuran ini di lakukan pada pagi hari,

siang hari, dan sore hari dengan jangka waktu 4 jam untuk setiap pengukuran.

Pengukuran di lakukan di sebuah ruang tamu kos lantai 1. Ruang tamu ini berada di

dalam kos yang beralamatkan di Desa Karangmangu, Kecamatan Baturraden,

Kabupaten Banyumas.
Ruang tamu kos ini memiliki ruang yang tidak cukup luas dan tidak cukup sempit

pula. Dalam ruang tamu kos terdapat perabotan-perabotan rumah tangga pada

umumnya. Memiliki jendela yang di buka tidak secara keseluruhan, selain itu tidak

ada ventilasi, sehingga kondisi pencahayaan dan udara di ruang tamu kos kurang

bagus. Lantai ruang tamu kedap air dan tidak licin, karena lantai terbuat dari keramik,

selain itu lantai mudah di bersihkan. Tembok atau dinding ruang tamu kedap air.
B. Pembahasan Hasil
Pengukuran kualitas udara fisika yang dilakukan di kos Adhea lantai 1

mendapatkan hasil pada pengukuran suhu yang pertama 260C, kedua 250C, dan

ketiga 230C serta rata-rata yang didapatkan pada pengukuran suhu tersebut adalah

24,70C. Untuk hasil pengukuran kelembapan yang dilakukan pada hari yang sama

dan titik pengukuran yang sama yaitu 73%, 75%, dan 73% serta rata-rata yang

didapat dari pengukuran kelembapan adalah 73,6%. Sedangkan hasil yang didapat

dari pengukuran pencahayaan dalam ruangan kos Adhea antara lain 76 lux, 39.6 lux,

dan 37.4 lux serta rata-ratanya yaitu 51 lux. Dan yang terakhir, pengukuran kualitas

udara dengan menggunakan parameter fisika adalah kecepatan angin yang

7
memperoleh hasil pengukuran 0,20 m/dtik, 0 m/dtk, dan 0 m/dtk dengan rata-rata

0,067m/dtk.

Semua hasil pengukuran kualitas fisik udara ruang (indoor) parameter suhu,

kelembapan, pencahayaan, dan kecepatan angin dibandingkan dengan baku mutu (NAB)

pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011

Tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah.

Persyaratan Fisik
Kualitas fisik, terdiri dari parameter: partikulat (Particulate Matter/PM2,5 dan

PM10), suhu udara, pencahayaan, kelembaban, serta pengaturan dan pertukaran

udara (laju ventilasi)

No Jenis Parameter Satuan Kadar yang


dipersyaratkan

0
1. Suhu C 18-30

2. Pencahayaan Lux Minimal 60


3. Kelembaban % Rh 40-60
4. Laju Ventilasi m/dtk 0,15 – 0,25

a. Suhu

Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan molekul-molekul.

Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut, untuk

memindahkan (transfer) panas ke benda- benda lain atau menerima panas dari benda-

benda lain tersebut. Suhu udara adalah derajat panas dari aktifitas molekul dalam atmosfer.

Suhu ruangan sangat dipengaruhi ketinggian dari permukan air laut, sinar matahari yang

masuk ruangan, kelembapan, distribusi udara dalam ruangan, keberadaan ventilasi,

kepadatan hunian ruang, aktivitas yang ada di ruangan, kegiatan keluar masuk ruangan,

8
peralatan elektronik dalam ruangan, perabot, dan linen yang ada dalam ruangan serta

kondisi suhu di luar ruangan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1077/Menkes/Per/V/2011 Tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah kadar

suhu yang dipersyaratkan adalah 18-300C.

b. Kelembapan

Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat

diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif.Alat

untuk mengukur kelembapan disebut higrometer.Perubahan tekanan sebagian uap air di

udara berhubungan dengan perubahan suhu. Kelembapan ruangan sangat dipengaruhi oleh

kondisi bahan lantai, dinding, aktivitas manusia, perabot ruangan, sarana pendukung

ruangan, misalnya AC, ventilasi, pintu, dan jendela. Alat yang digunakan untuk mengukur

kelembapan disebut dengan Higrometer. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 Tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang

Rumah kadar kelembapan yang dipersyaratkan adalah 40%-60%.

c. Pencahayaan
Cahaya diukur dengan satuan food candle(Fc) atau Lux meter, pencahayaan dalam

ruang rumah diusahakan agar sesuai dengan kebutuhan untuk melihat benda sekitar dan

membaca berdasarkan persyaratan 300-500 Lux (Permenkes No.48 th 2016). Standar baku

mutu intensitas cahaya bisa saja tidak memenuhi standar, hal tersebut disebabkan oleh

faktor lamanya penyinaran matahari dan sudut datang sinar matahari.

d. Kecepatan Angin
Angin adalah massa udara yang bergerak secara vertikal, horizontal ataupu

diagonal, bervariasi, dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya angin

adalah tekanan udara yang dipengaruhi oleh suhu, sedangkan suhu dipengaruhi adanya

sinar matahari atau sumber panas lainnya. Selain itu ventilasi atau kipas angin, exhauster,

dan AC ikut berperan dalam mendistribusikan angin ke segala arah. Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 Tentang Pedoman

9
Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah kadar pencahayaan yang dipersyaratkan adalah

0,15-0,25 mtr/dtk.

Hasil pengukuran yang dilakukan dan dibandingkan dengan standar baku mutu pada

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 Tentang

Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah.

No Pengukuran suhu ke ... Hasil (0C)


1 Ke-1 260C
2 Ke-2 250C
3 Ke-3 230C
Rata-rata 24,70C
Hasil pengukuran suhu yang pertama, kedua, dan ketiga yang dilakukan di kos

Adhea tidak lebih dari 300C dan tidak kurang dari 180C yang artinya, kualitas udara/suhu di

kos Adhea sudah memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan.

No Pengukuran Hasil (%)

kelembapan ke ...
1 Ke-1 55%
2 Ke-2 64%
3 Ke-3 53%
Rata-rata 57,3%
Hasil pengukuran kelembapan yang pertama dan ketiga tidak lebih dari standar baku

mutu yang telah ditetapkan, namun pada pengukuran kedua didapatkan hasil 64 yang telah

melampaui standar baku mutu. Setelah dilakukan pengamatan pada bangunan rumah Adhea

kos, disimpulkan bahwa mungkin beberapa faktor berikut menjadi pemicu tingginya

kelembapan :

1. Atap atau plavon pada kos ada yang bocor, sehingga tidak jarang pada waktu hujan

terjadi rembesan air di dinding kos


2. Dinding kos yang tidak kedap air.
Solusi yang dapat dilakukan untuk meminimalisir adalah memasang atau menambal

bagian-bagian yang bocor agar supaya kelembapan dalam rumah menjadi

berkurang.

No Pengukuran Hasil (lux)

10
pencahayaan ke ...
1 Ke-1 76 lux
2 Ke-2 39,6 lux
3 Ke-3 37,4 lux
Rata-rata 51 lux
Hasil pengukuran pencahayaan yang dilakukan, pada tabel 1 sudah memenuhi standar baku

mutu yang ditetapkan, namun pada tabel 2 dan 3 pencahayaan di kos Adhea kurang dari baku mutu

yaitu minimal 60 lux. Solusi yang dapat dilakukan untuk menambah pencahayaan pada kos adalah

mengganti atau menambah genteng kaca agar sinar matahari bisa masuk kedalam rumah dengan

baik. Serta mengganti lampu dengan tegangan yang lebih tinggi watt nya.

No Pengukuran arah angin Hasil (m/dtk)

ke ...
1 Ke-1 0,20 m/dtk
2 Ke-2 0 m/dtk
3 Ke-3 0 m/dtk
Rata-rata 0,067 m/dtk
Untuk pengukuran kecepatan angin, hasil pada pengukuran ke dua dan ke tiga tidak

memenuhi standar baku mutu. Untuk memberikan solusi agar angin yang masuk dalam

ruangan stabil dan lacar maka perlu ditambahkan ventilasi/jendela pada bangunan kos

tersebut.

11
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengukuran kualitas udara parameter fisika yang dilakukan di Kos

Adhea, Karangmangu, Baturraden pada tanggal 13 Agustus 2019 dimulai pukul 12.37 dan

berselang selama 4 jam kemudian di bandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 Tentang Pedoman Penyehatan Udara

Dalam Ruang Rumah memperoleh hasil sebagai berikut :

1. Suhu pada kos Adhea sudah memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan,

karena setelah pengukuran hasil yang didapatkan tidak kurang dari 18 dan tidak

lebih dari 30. Hal ini perlu dipertahankan, karena suhu stabil dan tidak terlalu

panas maupun terlalu dingin yang tentunya akan membuat nyaman penghuninya.
2. Kelembapan pada kos Adhea pada pengukuran kedua melampaui standar baku

mutu, salah satu faktornya karena ada salah satu atap yang bocor dan mungkin

air bisa saja masuk dan merembes ke dinding bangunan. Salah satu upaya untuk

menstabilkan kembali kelembapan dalam ruangan tersebut adalah

menambal/mengganti atap yang rusak.


3. Pencahayaan pada ruang kos Adhea juga belum memenuhi pada pengukuran

pertama karena faktor pencahayaan yang kurang, solusi untuk menstabilkan

permasalahan tersebut adalah penggantian atau menambahkan genteng kaca

pada bangunan tersebut. Serta mengganti lampu dengan watt yang lebih tinggi

agar penglihatan semakin jelas.


4. Kecepatan angin pada kos juga belum memenuhi standar, agar penghuni kos

mendapat udara yang sirkulasinya lancar, maka perlu ditambah jendela dan

ventilasi dalam kos.


B. Saran
12
1. Alat yang digunakan harusnya diperbarui
2. Sebelum melakukan pengukuran harus di pahami prosedur kerja dan materi

mengenai parameter apa yang diukur.


3. Diperlukan ketelitian dalam mengamati setiap perubahan angka pada alat

sehingga mengurangi ketidak akuratan hasil.

13
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Tri. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta:Andi.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/67757/Chapter%20I.pdf?

sequence=4&isAllowed=y

https://onoe21.wordpress.com/laporan-agroklimatologi-tentang-stasiun-

klimatologi/pengukuran-suhu-dan-kelembaban-udara/

http://eprints.polsri.ac.id/4670/3/file%203.pdf

https://www.alatuji.com/index.php?/article/detail/528/pengukur-suhu-ruangan-maupun-luar-

ruangan

https://www.meteran.id/pentingnya-megetahui-kelembaban-dan-suhu-ruangan/

14
LAMPIRAN

Termohygrometer

Fungsi : untuk mengukur suhu dan kelembapan

Lux Meter

Fungsi : untuk mengukur pencahayaan


Cara pengukuran:
1) Lux meter dikalibrasi terlebih dahulu, dengan cara menghidupkan luxmeter, tutup
foto sel atau sensor, lihat layar display, bila menunjukkan angka 0 berarti alat OK.
2) Hidupkan luxmeter yang telah dikalibrasi, buka penutup sensor, bawa luxmeter ke
titik pengukuran yang telah ditentukan.
3) Biarkan luxmeter terpapar cahaya beberapa saat, kemudian lihat layar display,
catat angka yang stabil atau sering muncul.

15
4) Perlu diperhatikan tinggi luxmeter kurang lebih 85 cm dari lantai atau diletakkan
pada meja kerja, jarak dengan operator 60-90 cm. Pakaian pengukur berwarna
gelap untuk menghindari adanya pantulan.
5) Untuk pengukuran cahaya ruang, diukur di beberapa titik yang membentuk
diagram diagonal dengan bagian tengah sebagai titik pusatnya.
6) Apabila keberadaan tenaga kerja dalam satu ruang tidak menyebar merata, titik-
titik pengukuran yang membentuk diagram diagonal imajiner, digunakan sebagai
titik pusat adalah bagian ruang yang terbanyak atau paling sering ditempati oleh
tenaga kerja selama melakukan pekerjaan.

Anemometer

Fungsi : mengukur kecepatan angin


Cara pengukuran:
1) Tekan tombol ON/OFF.
2) Akan menampilkan semua kategori pengukuran pada layar.
3) Untuk mode pengukuran yang diperlukan.
4) Tekan tombol HOLD untuk melihat hasil pengukuran.
5) Mencatat hasil pengukuran.

16

Anda mungkin juga menyukai