Anda di halaman 1dari 17

PENGUKURAN LIMA PARAMETR KUALITAS UDARA

Mata Kuliah Penyehatan Udara-A

Dosen Tri Cahyono, SKM., M.Si

Oleh :

Sinta Nesti kirana

P1337433219019

Kelas 3C

KEMENTERIAN KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI DIV SANITASI LINGKUNGAN

PURWOKERTO

2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan manusia

dan makhluk hidup lainnya. Setiap makhluk hidup membutuhkan udara untuk

mendukung kehidupannya secara optimal, sehingga udara merupakan

sumber daya alam yang harus dilindungi untuk kehidupan manusia dan

makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu udara merupakan komponen

lingkungan yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup, sehingga

perlu dijaga dan dipelihara kualitasnya. Untuk mendapatkan udara sesuai

dengan tingkat kualitas yang diinginkan, maka pengendalian kualitas udara

menjadi sangat penting untuk dilakukan mengingat karena banyaknya

pencemaran udara pada saat ini.

Pencemaran udara diartikan dengan turunnya kualitas udara sehingga

udara mengalami penurunan mutu dalam penggunaannya dan akhirnya tidak

dapat dipergunakan lagi sebagai mana mestinya sesuai dengan fungsinya.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, salah satu

faktor yang paling berdampak besar terhadap terjadinya pencemaran udara

ialah hasil-hasil gas buangan dari kegiatan industri. Hasil dari gas buang

industri tersebut berupa subtansi fisik seperti debu dan subtansi kimia seperti

karbon monoksida dan sulfur dioksida.

Pencemaran udara yang terjadi akibat industri umumnya disebabkan

oleh pembuangan gas hasil pembakaran mesin diesel dan gas sisa produksi

yang dibuang melalui cerobong asap. Cerobong asap yang digunakan

sebagai saluran pembuangan sekaligus penyaringan gas sisa produksi

biasanya tidak memiliki spesifikasi yang baik dalam mengurangi polusi


udara, sehingga gas sisa yang dibuang mencemari udara lingkungan tempat

tinggal masyarakat yang berada disekitar lokasi industri.

Perwujudan kualitas udara yang bersih dan sehat khususnya di

luar ruangan, merupakan bagian pokok di bidang kesehatan.Udara

sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu

dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya

dukungan bagimakhluk hidup untuk hidup secara optimal.

Udara merupakan komponen kehidupan yang sangat vital bagi

kehidupan manusia. Akan tetapi, karena seiring dengan perkembangan

zaman yang diikuti oleh beragamnya aktifitas manusia, kualitas udara

cenderung mengalami penurunan. Beragam aktifitas manusia seperti

kegiatan industri, transportasidan kegiatan lainnya memiliki peranan yang

signifikan dalam mendorongnyaterjadi pencemaran udara.

Kualitas udara di luar ruangan juga dapat mempengaruhi

kondisi kesehatan seseorang, karena dimana orang tersebut berada setiap

harinya jugamerupakan penggambaran dari kualitas lingkungannya. Suhu,

kelembapan, kebisingan, kecepatan angin, debu dan beberapa parameter

kimia (SOx, NOx,  dll) merupakan parameter kualitas udara di luar ruangan.

Peraturan Pemerintah  No.  41  tahun  1999  tentang  Baku  Mutu Udara

Ambien   Nasional menjelaskan beberapa pengertian yang berkaitan dengan

kegiatan pemantauan kualitas udara, diantaranya adalah mengenai batas –

batas ambien maksimal  yang berada di udara. Batas maksimal  yang telah

ditentukan adalah batas dimana suatu polutan akan berdampak negatif bagi

lingkungan, sehingga suatu kota akan dapat dikatakan tercemar oleh suatu

senyawa polutan apabila telah melewati batas tersebut.


Pengukuran yang tepat, penggambaran keadaan yang detail,

danpengamatan yang hati-hati dapat memberikan hasil yang maksimal

dalampengukuran kondisi udara di luar ruangan.Sehingga dapat

terwujuddiketahuinya kualitas udara bersih dan sehat di luar ruangan.

B. Rumusan Masalah

1. Ada Berapa jenis Parameter yang digunakan?

2. Parameter apa saja yang digunakan untuk pengukuran?

3. Bagaimana hasil pengukuran kualitas udara?

C. Tujuan

a. Untuk Mengetahui cara sampling udara

b. Untuk Mengetahui jenis parameter kualitas udara

c. Untuk Mengetahui hasil kualitas udara ditempat tersebut

D. Manfaat

a. Menambah ilmu mengenai sampling udara

b. Menambah Wawasan mengenai Parameter Kualitas Udara

c. Menambah ilmu mengenai cara menghitung parameter Kualitas udara

E. Metode

Metode yang dilakukan pada pemeriksan lima parameter kualitas udara

adalah dengan menggunakan metode Observasi yaitu pengamatan atau

melakukan Validasi data pada alat thermometer, Co Detector, Barometer,

Hygrometer, Lux meter secara langsung,dengan mengukur suhu,

pencemaran gas, Tekanan udara, Kelembapan dan Intensitas cahaya

sehingga diperoleh Data-data pengukuran tersebut


BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi

Berikut ini adalah ulasan mengenai gambaran lokasi praktikum lima

parameter kualitas udara yang dilakukan disalah satu kamar kost Harapan

Bangsa yang berada di Desa Karangmangu Rt 01 Rw 01 Kecamatan

Baturraden.

Praktikum ini dilakukan di salah satu Kamar kost Harapan Bangsa yang

merupakan bangunan baru dengan Konstruksi yang sangat kuat, Ventilasi

yang memenuhi syarat dan pencahayaan yang cukup.Kecamatan

Baturraden sendiri adalah daerah pegunungan sehingga cuacanya dingin.

B. Pembahasan

Kegiatan Praktikum dilaksanakan Pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 6 Oktober 2021

Tempat : Kost Harapan Bangsa, Desa Karangmangu Rt 01 Rw 01

Kecamatan Baturraden

Waktu : 09.00 WIB

1. Pengukuran Suhu (Thermometer)

Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu

benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah

thermometer. Thermometer memiliki beberapa jenis salah satunya

adalah thermometer ruangan, Termometer ini berfungsi untuk mengukur


suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya termometer ini sama

dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang berbeda. Skala

termometer ini antara -50°C sampai 50°C. Suhu udara merupakan salah

satu unsur cuaca/iklim yang utama, oleh karena itu pengukuran suhu

udara penting dilakukan untuk mendapatkan data suhu udara yang

akurat.

Pada Pemeriksaan suhu yang di lakukan di salah satu Kamar kost

Harapan Bangsa yang berada di Baturraden dekat dengan kampus 7

pada Jam 09.00 WIB dihasilkan suhu 24 ℃ maka dapat dikatakan suhu

dikamar kost Harapan Bangsa aman memenuhi standar PERATURAN

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

1077/MENKES/PER/V/2011 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN

UDARA DALAM RUANG RUMAH yaitu memenuhi kesehatan karena

dibawah 30 ℃ diatas 18 ℃.

Upaya penyehatan yang harus dilakukan Bila suhu udara di atas

30ºC diturunkan yaitu dengan cara meningkatkan sirkulasi udara

dengan menambahkan ventilasi mekanik atau buatan. Sedangkan Bila

suhu kurang dari 18ºC, maka perlu menggunakan pemanas ruangan

dengan menggunakan sumber energi yang aman bagi lingkungan dan

kesehatan.

Tinggi rendahnya suhu dipengaruh oleh Lamanya penyinaran

matahari. makin lama permukaan bumi terkena sinar matahari maka

semakin tinggi suhu udaranya, begitu juga sebaliknya.


2. Pengukuran Kadar Co (Co Detector)

Co Detector adalah alat yang berfungsi untuk mendeteksi

keberadaan gas-gas diudara serta mengukur konsentrasi kadar gas di

udara. Yang dapat di ukur gas atau uap udara adalah Karbon

Monoksida (CO), Hidrokarbon (HC), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen

Sulfida (H2S), oksigen (O2).

Karbon monoksida atau CO adalah gas yang tidak berwarna, tidak

berbaudan juga tidak berasa. Penyebaran gas CO diudara tergantung

pada keadaan lingkungan.

Pada Praktikum diatas kadar Co dihasil 0 yang berarti masuk dalam

kategori Baik dengan rentang 0-50 yaitu Tingkat kualitas udara yang

tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia dan hewan dan tidak

berpengaruh pada tumbuhan, bangunan atau nilai Estetika Seperti yang

tertera pada KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

NOMOR : KEP 45 / MENLH / 1997 TENTANG INDEKS STANDAR

PENCEMAR UDARA.

3. Pengukuran Tekanan Udara (Barometer)

Barometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk

mengukur tekanan udara. Barometer umum digunakan

dalam peramalan cuaca, di mana tekanan udara yang tinggi

menandakan cuaca yang baik sedangkan tekanan udara rendah

menandakan kemungkinan badai.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan udara adalah tinggi

rendahnya tempat, semakin tinggi tempat maka udara akan semakin

tipis dan semakin renggang sehingga tekanan udara rendah.


Tekanan Udara pada pengukuran disalah satu Kamar Kost harapan

bangsa diperoleh hasil 956,1 alat yang digunakan otomatis menunjukan

hasil pengukurannya. Pengukuran dilakukan dengan cara

menyesuaikan lingkaran kecil pada alat tersebut agar berada ditengah-

tengah.

4. Pengukuran Kelembapan (Hygrometer)

Hygrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur

kelembapan yang dapat menunjukan kelembapan Suhu udara dapat

menjadi acuan penentu tinggi rendahnya tingkat kelembaban sekaligus

acuan untuk mengukur tingkat sejuk atau hangatnya udara.

Pada praktikum pengukuran kelembapan diatas dihasilkan bahwa

kelembapan di salah satu Kamar Kost harapan bangsa adalah 80 %

yang artinya melebihi kadar yang dipersyaratkan menurut PERATURAN

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

1077/MENKES/PER/V/2011 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN

UDARA DALAM RUANG RUMAH yaitu 40−60 % .

Faktor resiko yang mempengaruhi kelembapan yang tinggi adalah

karena Dinding yang kurang kedap air dan penggunaan genteng asbes.

Sehingga upaya yang dilakukan saat kelembapan lebih dari 60 % adalah

dengan mengganti genteng asbes menjadi genteng kaca, dan

menggunakan alat penurunan kelembapan seperti humidifier alat

pengatur kelembapan udara, yang bertujuan agar kelembapan turun dan

pertumbuhan mikroorganisme tidak tinggi.


5. Pengukuran Intensitas Cahaya (Lux meter)

Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas

cahaya atau tingkat pencahayaan disuatu tempat. Lux meter bekerja

secara otomatis sensor pada lux meter cukup peka sehingga bisa

menangkap cahaya pada ruangan tersebut.

Praktikum pengukuran intensitas cahaya di salah satu kamar kost

Harapan Bangsa dilakukan pada 3 titik dan dilakukan penerangan

secara umum yaitu dengan titik potong garis horizontal panjang dan

lebar pada setiap jarak tertentu setinggi satu meter dai lantai.

Hasil Pengukuran Penerangan Umum sebagai berikut:

a. Titik 1 = 5 lux, 6 lux, 6lux

¿ ( 5 ×10 ) + ( 6 × 10 )+(6 × 10)

= 50 + 60 + 60

= 170

b. Ttitik 2 = 5 lux, 5 lux, 6 lux

= ( 5 ×10 ) + ( 5 ×10 )+(6 ×10)

= 50 + 50 + 60

= 160

c. Titik 3 = 6 lux, 5 lux, 6 lux

= ( 6 ×10 )+ (5 × 10 ) +(6 × 10)

= 60 + 50 + 60

= 170
170+160+170
Rata-rata =
3

500
=
3

= 166,6

Dari pengukuran diatas diperoleh hasil 166,6 Lux tingkat

penerangan pada salah satu Kamar kost Harapan bangsa yang berada

di Desa Karangmangu Rt 01 Rw 01 Kecamatan Baturraden, dengan

demikian tingkat penerangan pada tempat tersebut memenuhi SNI 03-

6197-200 Konservasi energi pada sistem pencahayaan yang

menyatakan bahwa tingkat pencahayaan pada Rumah tinggal Kamar

tidur adalah 120-250.


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil Praktikum lima parameter Kualitas Udara yang dilaksanakan

disalah satu kamar Kost Harapan Bangsa Desa Karangmangu Rt 01 Rw 01

Kecamatan Baturraden pada hari Kamis Tanggal 6 Oktober 2021 dapat

disimpulkan bahwa:

1. Suhu yang berada di salah satu Kamar kost Harapan Bangsa Desa

Karangmangu Kecamatan Baturraden dihasilkan suhu 24 ℃ maka

dapat dikatakan suhu dikamar kost Harapan Bangsa aman memenuhi

standar PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 1077/MENKES/PER/V/2011 TENTANG PEDOMAN

PENYEHATAN UDARA DALAM RUANG RUMAH yaitu memenuhi

kesehatan karena dibawah 30 ℃ diatas 18 ℃

2. Pada Praktikum Co Detector Kadar Co dihasikan 0 yang berarti masuk

dalam kategori Baik dengan rentang 0-50 yaitu Tingkat kualitas udara

yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia dan hewan dan

tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan atau nilai Estetika Seperti

yang tertera pada KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN

HIDUP NOMOR : KEP 45 / MENLH / 1997 TENTANG INDEKS

STANDAR PENCEMAR UDARA.

3. Pengukuran Tekanan Udara yang dilakukan dengan menggunakan alat

Barometer memperoleh hasil 956,1


4. Pengukuran kelembapan pada praktikum di atas dihasilkan bahwa

kelembapan di salah satu Kamar Kost harapan bangsa adalah 80 %

yang artinya melebihi kadar yang dipersyaratkan menurut PERATURAN

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

1077/MENKES/PER/V/2011 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN

UDARA DALAM RUANG RUMAH yaitu 40−60 % . Faktor resiko yang

mempengaruhi adalah karena Dinding yang kurang kedap air dan

penggunaan genteng asbes.

5. Pengukuran Lux meter dilakukan dengan penerangan umum dengan

cara 3 titik horizontal. Sehingga diperoleh hasil pengukuran Lux meter

166,6 Lux tingkat penerangan pada salah satu Kamar kost Harapan

bangsa yang berada di Desa Karangmangu Rt 01 Rw 01 Kecamatan

Baturraden, dengan demikian tingkat penerangan pada tempat tersebut

memenuhi SNI 03-6197-200 Konservasi energi pada sistem

pencahayaan yang menyatakan bahwa tingkat pencahayaan pada

Rumah tinggal Kamar tidur adalah 120-250.

B. Saran

Dari Praktikum diatas yang harus diperhatikan adalah Pengukuran

parameter Hygrometer atau kelembapan Sebaiknya Upaya yang dilakukan

pada parameter Hygrometer pengukuran kelembapan saat hasil kelembapan

lebih dari 60 % maka langkah yang dilakukan adalah dengan mengganti

genteng asbes menjadi genteng kaca, dan menggunakan alat penurunan

kelembapan seperti humidifier alat pengatur kelembapan udara, yang

bertujuan agar kelembapan turun selain itu Kontruksi bangunan yang lebih

diperhatikan lagi, walaupun bangunan baru dan masih kuat tetapi lebih
diperhatikan lagi pada Dinding yang kurang kedap air pertumbuhan

mikroorganisme tidak tinggi.

Pengukuran Parameter Suhu, Pencemaran gas, Tekanan udara dan

Intensitas Cahaya yang dilakukan di salah satu Kamar kost Harapan Bangsa

Desa Karangmangu Rt 01 Rw 01 Kecamatan Baturaden Tergolong baik jadi

harus tetap dipertahankan agar kualitas udara tetap nyaman untuk ditinggali.
DAFTAR PUSTAKA
https://enviroaddress.blogspot.com/2016/05/laporan-praktikum-pengendalian-

emisi.html (Diakses pada tanggal 10 Oktober 2021 Pukul 20:31 WIB)

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-suhu (Diakses pada tanggal 10

Oktober 2021 Pukul 20:50)

Higrometer - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (Diakses pada

tanggal 10 Oktober 2021 Pukul 21:35)

https://www.academia.edu/40435183/

Laporan_Praktikum_Pengukuran_Suhu_Udara (Diakses pada tanggal 10

Oktober 2021 Pukul 21:45)

http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK%20No.%201077%20ttg

%20Pedoman%20Penyehatan%20Udara%20Dalam%20Ruang%20Rumah.pdf

(Diakses pada tanggal 11 Oktober 2021 Pukul 09:00 )

https://worksprocess.blogspot.com/2019/03/jenis-dan-penggunaan-gas-

detector.html (Diakses pada tanggal 11 Oktober 2021 Pukul 09:40)

http://iku.menlhk.go.id/aqms/uploads/docs/ispu.pdf (Diakses pada tanggal 11

Oktober 2021 Pukul 10:20)

https://www.academia.edu/38603934/

SNI_03_6197_2000_Standar_Nasional_Indonesia_Badan_Standardisasi_Nasion
al_Konservasi_energi_pada_sistem_pencahayaan (Diakses pada tanggal 11

Oktober Pukul 10:45)

Lampiran

No Lokasi Parameter Gambar Keterangan

Kamar Kost

Harapan

Bangsa Desa

Karangmangu

Rt 01 Rw 01

Kecamatan

Baturraden

1 Suhu Pengukuran

suhu dengan

hasil 24 ℃

2 Co Detector Pengukuran

pencemaran

udara dengan

hasil 0 Kategori

Baik

3 Barometer
4 Hyrometer Hasil

hygrometer

tidak memenuhi

persyaratan

yaitu 80 % yang

berarti lebih dari

60 %

5 Lux meter Titik pengukuran

pertama

Intensitas

cahaya

Titik ke dua

pengukuran

intensitas

cahaya

Titik ke tiga

pengukuran

intensitas

cahaya, lakukan
pengukuran

secara berulang

sampai 3 kali di

3 titik yang

sama

Anda mungkin juga menyukai