Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM PENYEHATAN UDARA -A

TENTANG
“Pengukuran Jenis-jenis Ventilasi dengan Menggunakan Metode Anemometer dan
Thermometer”

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

1. Christine Villo Lametige (711335120005)


2. Eva Marchanda Mokodompit (711335120028)
3. Jovan Toar (711335120011)
4. Mattew Lapoliwa (711335120012)
5. Sissy Firanti Tampilang (711335120035)
6. Siti S. Paputungan (711335120036)
7. Yudistira T. Rompas (711335120021)
8. Zalzabila Waladin (711335120022)

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan hasil praktikum tentang “Pengukuran Jenis-Jenis Ventilasi Termometer dan
Anemometer” mata kuliah Penyehatan Udara-A telah disetujui oleh.

Mengetauhi :

Dosen pembimbing I Dosen pembimbing II

Dr. Risman S. Duka, SKM, M.Kes Dr. Agus Rokot, S.Pd, M.Kes
NIP.196002211983031011 NIP. 196308271993031004

Instruktur

Junaidi Maase.S.Tr.KL
NIP. 919890613201901101
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang
berjudul “Pengukuran Jenis-jenis Ventilasi dengan Menggunkan Metode Termometer
dan Anemometer” dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari laporan kami yaitu untuk memenuhi tugas yang diberikan
Dosen Praktek mata kuliah Penyehatan udara -A. Sebagai manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan tentunya laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karna itu kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan laporan yang akan
kami susun selanjutnya.

Manado, 12 September 2022


Penulis

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................ii

KATA PENGANTAR...............................................................................iii

DAFTAR ISI..............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................1

B. Tujuan............................................................................................1

C. Waktu dan Tempat........................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Ventilasi alamiah..................................................................................2

B. Mekanisme Terjadinya Ventilasi Alamiah...................................2

C. Pengaruh Ventilasi Pada Kesehatan..............................................2

D. Pengaruh Kecepatan Angin pada Kenyamanan Termal...............2

BAB III HASIL PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan......................................................................................3

B. Prosedur Kerja......................................................................................3

C. Hasil Pengukuran..................................................................................4

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................13

B. Saran...........................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Udara merupakan komponen penting dalam kehidupan sebagai sumber daya
alam yang mempengaruhi kehidupan manusia serta makhuk hidup lainnya. Namun
denganmeningkatnya pembangunan industri, kualitas udara telah mengalami
perubahan. Terjadinya pencemaran udara berdampak nyata terhadap makhluk hidup
dan jika tidak segera di tanggulangi akan sangat membahayakan kelangsungan
makhluk hidup.
Berdasarkaan peraturan pemerintah RI No.41 Tahun 1999, Pencemaran udara
adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
udara embien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara embien turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan udara embien tidak dapat memenuhi fungsinya.
Secara umum terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu pencemaran akibat sumber
alamiah (Natural Sources), seperti letusan gunung berapi dan yang berasal dari
kegiatan manusia (anthropogenic sources) adalah karbon monoksida (CO), oksida
sulfur (SOx), oksida nitrogen (NOx). Partikulat, Hidrokarbon (HC) dan Oksida
fotokimia. Di kota besar kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber
polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap
industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain,
misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dll.
B. Tujuan
Mahasiswa mengetahui cara pengukuran jenis-jenis ventilasi menggunakan alat
ThermoAnemometer.
C. Waktu Dan Tempat
Hari/Tanggal: Sabtu, 27 Agustus 2022
Waktu : 10.00 - selesai
Tempat : Rumah/Kost Mahasiswa

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ventilasi Alamiah
Ventilasi alami atau penghawaan alami merupakan proses pertukaran udara di
dalam ruangan dengan udara di luar ruangan yang terjadi secara alami. Tujuan dari
adanya ventilasi alami adalah untuk menyediakan udara menuju ruangan tertentu
secara alami melalui perpindahan dan pertukaran udara. Fungsi ventilasi alami yang
paling utama adalah untuk menjaga kesehatan manusia melalui penyediaan udara
bersih, adanya kenyamanan melalui pengurangan panas dan pendinginan yang
terstruktur melalui penyejukan lingkungan. Proses pertukaran udara melalui ventilasi
alami menghasilkan perpindahan panas dengan cara konveksi. Pertukaran udara dan
perpindahan panas menggunakan ventilasi alami bersifat berubah-ubah dan tidak
menentu
B. Mekanisme Terjadinya Ventilasi Alamiah
Pada ventilasi alamiah, aliran udara terjadi karena adanya perbedaan tekanan
antara luar ruangan dan dalam ruangan. Perbedaan tekanan ini juga dipengaruhi oleh
angin dan perbedaan suhu luar dan dalam. Tekanan angin pada permukaan bangunan
dipengaruhi oleh arah angin, kecepatan angin dan bentuk bangunan (karakteristik
bangunan).
C. Pengaruh Ventilasi pada Kesehatan
Berada di daerah beriklim tropis dengan suhu dan kelembaban rata-rata harian
tinggi serta kecepatan angin rendah menjadi alasan pentingnya kinerja yang baik pada
sistem ventilasi bangunan. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan naiknya suhu dan
kelembaban udara di dalam ruangan. Kelembaban merupakan media yang
menguntungkan untuk bakteri-bakteri patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit).
Jumlah bakteri di udara akan bertambah jika penghuni menderita penyakit seperti
TBC, influenza, ISPA dll.
D. Pengaruh Kecepatan Angin pada Kenyamanan Termal
Kecepatan angin merupakan salah satu unsur dalam ventilasi yang
mempengaruhi dan sekaligus dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kenyamanan
termal penghuni. Penyejukan dengan memanfaatkan aliran angin ini disebut dengan
penyejukan konvektif.

4
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
A. Alat dan Baham
1. Anemometer + thermometer
2. Timer
3. Kamera
4. HP sebagai pengukur kelembaban
5. ATM
B. Prosedur kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Sebelum ke lokasi cek terlebih dahulu alat anemometer dan thermometer dalam
keadaan yang baik ( mengecek baterai )
3. Menentukan jenis ventilasi yang akan diukur.
a. Ventilasi loster beton
b. Ventilasi kaca nako
c. Ventilasi loster keramik
d. Ventilasi jalusi
4. Menuju lokasi yang akan diukur secara bergantian dari jenis ventilasi satu sampai keempat
secara bergantian
5. Lakukan pengukuran dengan:
a. menekan tombol on alat anemometer + thermometer
b. sebelumnya buka sensor infaret di alat tersebut
c. arahkan sensor infaret di ventilasi yang akan diukur
d. pengukuran dilakukan selama 15 menit
e. data yang diambil setiap 4 detik
f. ambil data yang banyak timbul sebagai hasilnya
g. setelah mengukur matikan kembali alat dengan tombol off

5
C. Hasil Pengukuran

Nama/Jenis Ventilasi Ventilasi Loster Beton

Nama Pengukur Siti S. Paputungan

Lokasi LUFFI KOST

Waktu Pukul 11:00 – selesai

Suhu dan Kecepatan Analisis Dokumentasi


Kelembaban angin

Berdasarkan PMK Nomor


1077/MENKES/PER/V/2011,
Ventilasi ini belum
30,8oC 0,001 m/s memenuhi syarat karena
suhu yang didapatkan lebih
dari kadar yang
dipersyaratkan dan laju
ventilasi kurang dari kadar
yang di persyaratkan.

Kadar yang dipersyaratkan


untuk parameter suhu adalah
18 - 30oC dan untuk laju
ventilasi adalah 0,15 - 0,25 m/s.

Hal ini menunjukkan sirkulasi


udara pada ventilasi belum
berfungsi dengan baik.

6
Nama/Jenis Ventilasi Ventilasi Loster Beton

Nama Pengukur Zalza Bila Waladin

Lokasi Perumahan Viola Maumbi

Waktu Pukul 17:46 – selesai

Suhu dan Kecepatan Analisis Dokumentasi


Kelembaban angin

Berdasarkan PMK Nomor


1077/MENKES/PER/V/2011,
Ventilasi ini belum
30,4 oC 0,15 m/s memenuhi syarat karena
suhu yang didapatkan lebih
dari kadar yang
dipersyaratkan dan laju
ventilasi kurang dari kadar
yang di persyaratkan.

Kadar yang dipersyaratkan


untuk parameter suhu adalah
18 - 30oC dan untuk laju
ventilasi adalah 0,15 - 0,25
m/s.

Hal ini menunjukkan sirkulasi


udara pada ventilasi sudah
berfungsi dengan baik.

7
Nama/Jenis Ventilasi Ventilasi Loster Beton

Nama Pengukur Eva Marchanda Mokodompit

Lokasi Kost LUFFI

Waktu Pukul :10.00 – selesai

Suhu dan Kecepatan Analisis Dokumentasi


Kelembaban angin

Berdasarkan PMK Nomor


1077/MENKES/PER/V/2011,
Ventilasi ini belum
34 oC 34 m/s memenuhi syarat karena
suhu yang didapatkan lebih
dari kadar yang
dipersyaratkan dan laju
ventilasi kurang dari kadar
yang di persyaratkan.

Kadar yang dipersyaratkan


untuk parameter suhu adalah
18 - 30oC dan untuk laju
ventilasi adalah 0,15 - 0,25
m/s.

Hal ini menunjukkan sirkulasi


udara pada ventilasi belum
berfungsi dengan baik.

Nama/Jenis Ventilasi Ventilasi Jalusi

8
Nama Pengukur Jovan M.G Toar

Lokasi Kost Athena

Waktu Pukul : 10.00 – selesai

Suhu dan Kecepatan Analisis Dokumentasi


Kelembaban angin

Berdasarkan PMK Nomor


1077/MENKES/PER/V/2011,
Ventilasi ini belum
32,7oC / % 0,25 m/s memenuhi syarat karena
suhu yang didapatkan lebih
dari kadar yang
dipersyaratkan dan laju
ventilasi kurang dari kadar
yang di persyaratkan.

Kadar yang dipersyaratkan


untuk parameter suhu adalah
18 - 30oC dan untuk laju
ventilasi adalah 0,15 - 0,25
m/s.

Hal ini menunjukkan sirkulasi


udara pada ventilasi sudah
berfungsi dengan baik.

Nama/Jenis Ventilasi Ventilasi Loster Beton

9
Nama Pengukur Sissy Firanti Tampilang

Lokasi INDOKOST

Waktu Pukul :17.00 – selesai

Suhu dan Kecepatan Analisis Dokumentasi


Kelembaban angin

Berdasarkan PMK Nomor


1077/MENKES/PER/V/2011,
Ventilasi ini belum
30,7oC 0,00 m/s memenuhi syarat karena
suhu yang didapatkan
lebih dari kadar yang
dipersyaratkan dan laju
ventilasi kurang dari kadar
yang di persyaratkan.

Kadar yang dipersyaratkan


untuk parameter suhu adalah
18 - 30oC dan untuk laju
ventilasi adalah 0,15 - 0,25
m/s.

Hal ini menunjukkan


sirkulasi udara pada ventilasi
belum berfungsi dengan
baik.

Nama/Jenis Ventilasi Ventilasi Jalusi

Nama Pengukur Yudistira T. Rompas


10
Lokasi Jl. Perkamil Jaya

Waktu Pukul :10.00 – selesai

Suhu dan Kecepatan Analisis Dokumentasi


Kelembaban angin

Berdasarkan PMK Nomor


1077/MENKES/PER/V/2011,
Ventilasi ini belum
28,2 oC 0,025 m/s memenuhi syarat karena
suhu yang didapatkan lebih
dari kadar yang
dipersyaratkan dan laju
ventilasi kurang dari kadar
yang di persyaratkan.

Kadar yang dipersyaratkan


untuk parameter suhu adalah
18 - 30oC dan untuk laju
ventilasi adalah 0,15 - 0,25 m/s.

Hal ini menunjukkan sirkulasi


udara pada ventilasi belum
berfungsi dengan baik.

Nama/Jenis Ventilasi Ventilasi Jalusi

Nama Pengukur Christine Villo Lametige

Lokasi Kost Manguni 19


11
Waktu Pukul :10.00 - selesai

Suhu dan Kecepatan Analisis Dokumentasi


Kelembaban angin

Berdasarkan PMK Nomor


1077/MENKES/PER/V/2011,
Ventilasi ini belum
27,5oC 0,57 m/s memenuhi syarat karena
suhu yang didapatkan
lebih dari kadar yang
dipersyaratkan dan laju
ventilasi kurang dari kadar
yang di persyaratkan.

Kadar yang dipersyaratkan


untuk parameter suhu adalah
18 - 30oC dan untuk laju
ventilasi adalah 0,15 - 0,25
m/s.

Hal ini menunjukkan sirkulasi


udara pada ventilasi sudah
berfungsi dengan baik.

Nama/Jenis Ventilasi Ventilasi Loster Beton

Nama Pengukur Matthew Lapoliwa

Lokasi Jl. Manguni Jaya

12
Waktu Pukul :10.00 – selesai

Suhu dan Kecepatan Analisis Dokumentasi


Kelembaban angin

Berdasarkan PMK Nomor


1077/MENKES/PER/V/2011,
Ventilasi ini belum
29,1oC 0,025 m/s memenuhi syarat karena
suhu yang didapatkan lebih
dari kadar yang
dipersyaratkan dan laju
ventilasi kurang dari kadar
yang di persyaratkan.

Kadar yang dipersyaratkan


untuk parameter suhu adalah
18 - 30oC dan untuk laju
ventilasi adalah 0,15 - 0,25
m/s.

Hal ini menunjukkan sirkulasi


udara pada ventilasi belum
berfungsi dengan baik.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran dari kelompok kami ditemukan beberapa jenis
ventilasi yang belum memenuhi syarat berdasarkan PMK Nomor

13
1071/MENKES/PER/V/2011. Kadar yang di persyaratkan untuk parameter suhu adalah 18 –
300C dan untuk laju ventilasi adalah 0,15 – 0,25 m/s.
B. Saran
Untuk masyarakat pada saat membangun rumah agar memperhatikan ventilasi yang
sesuai dengan persyaratan yang di tetapkan, agar selalu mendapatkan udara yang baik dan
tidak berdampak pada kesehatan.

14

Anda mungkin juga menyukai